LETTERS FROM IWO JIMA (2006)

3 komentar
Saya sebenernya kurang suka film perang. Apalagi yang cuma mengumbar ledakan heboh macam Pearl Harbour. Tuh film cuma ngumbar efek ledakan gak jelas disertai bumbu drama yang sangat cheesy. Tapi gimana kalo sebuah film perang dibikin sama Clint Eastwood? Film si abah tua ini selalu punya kualitas yang keren macam Gran Toino, Invictus, Mystic River, sampe Changeling. Semuanya berkualitas Oscar. Dan kalo film berkualitas begitu digabung dengan efek ledakan seru jadinya pasti keren bukan? Setidaknya itu yang saya harapkan sebelum nonton film ini. Film ini juga didukung oleh aktor kawakan Jepang yang udah malang melintang di Hollywood, Ken Watanabe.

Saigo adalah seorang penjual roti yang terpaksa turun ke medan perang dan dikirim ke sebuah tempat bernama Iwo Jima dimana dia bergabung dengan pasukan Jepang untuk mempertahankan tempat itu dari serangan prajurit Amerika. Tapi kehidupan prajurit kelas bawah seperti dia disana tidaklah menyenangkan. Mereka diperlakukan seperti budak. Sampe datanglah Letnan Jenderal Kuribayashi yang menganggap kekerasan fisik terhadap bawahan tidaklah tepat. Kebaikan hati Kuribayashi ngebikin Saigo kagum padanya, walopun banyak yang gak suka sama Kuribayashi yang dianggap sebagai simpatisan Amerika dikarenakan dia pernah tinggal disana.
Tapi sebenernya Kuribayashi juga punya strateginya sendiri. Dibalik ketegangan saat perang, Kuribayashi dan Saigo punya persamaan. Yaitu mereka rutin mengirim surat untuk istri dan anaknya dirumah tentang keadaan mereka.

Film ini tidak hanya menampilkan keseruan dan kebrutalan saat perang. Tapi yang utama ditonjolkan adalah sisi kemanusiaan seorang prajurit. Ada kalanya mereka lebih mengutamakan keselamatan nyawa daripada menyelesaikan misi. Dan saya rasa itu sangat manusiawi. Ada kalanya mereka brutal di perang, tapi ada karanya mereka menjadi melankolis saat mengingat keluarga dirumah. Ada kalanya mereka sangat berani, tapi ada kalanya mereka terkencing-kencing saat kematian sudah ada didepan mata. Dan itu digambarkan dengan sangat baik dan membumi oleh Clint Eastwood. Dia juga tidak lupa menampilkan adegan perang dan ledakan khas film perang. Untungnya itu tidak disajikan berlebihan dan dengan kadar yang cukup sehingga keseruannya sangat terjaga. Bahkan tidak jarang film ini juga menampilkan adegan yang bikin saya tertawa (Saat ada prajurit yang niat meledakkan diri bersama tank Amerika tapi tank yang ditunggu tidak segera lewat). Nuansa kelam juga berhasil ditampilkan lewat pewarnaan yang buram.

OVERALL: Film perang terbaik versi saya. Sisi kemanusiaan para prajurit yang ditampilkan disini sangat baik dan gak melulu mengumbar keseruan perang.

RATING:
 

3 komentar :

Comment Page:
Anonim mengatakan...

om pernah nonton film Empire of The Sun gak?
yg maen Cristian Bale waktu 13 tahun yg ceritanya penjajahan Jepang di Inggris.
kalo udah saya minta tolong review nya dong :)
thank you

Rasyidharry mengatakan...

Hoho sayangnya belum. Seebenernya udah masuk daftar tonton, cuman akhir2 ini link buat donlot film lama makin langka aja :(

maria indrajaya lovers mengatakan...

Lihat jg flags our father itu mengisahkan pertempuran yg sama tapi dr sudut pandang amerika