THE PRESTIGE (2006)

5 komentar

Semenjak Inception saya emang jadi langsung berburu DVD film-film Nolan. Karena sebelum Inception praktis saya kenal dia cuma dari franchise Batman. Makanya saya penasarana apa film non Batman milik Nolan bisa sebagus Inception? Yang pertama saya tonton adalah Memento. Dan walopun gak semegah Inception, Memento bisa menghadirkan cerita yang sama cerdasnya bahkan dari segi kemampuannya membuat penonton penasaran, memento menurut saya lebih unggul. Dan kali ini saya berhasil mendapatkan film The Prestige dan Insomnia. The Prestige yang akhirnya saya tonton lebih dulu. Kali ini Nolan kembali menggaet dua aktor yang dia pake di Batman Begins, yaitu Christian Bale dan Michael Caine. Selain mereka ada juga Hugh Jackman, Scarlett Johansson, bahkan penyanyi David Bowie turut hadir. Kali ini Nolan kembali mengambil tema yang unik yaitu tentang dunia sulap yang diadaptasi dari novel berjduul sama karangan Cristopher Priest.

Alfred Borden (Bale) dan Robert Angier (Jackman) adalah 2 orang pesulap yang juga bekerja membantu pertunjukkan pesulap bernama Milton. Dalam pertunjukkannya, Milton memakai mereka berdua untuk berpura-pura menjadi sukarelawan. Selain mereka, istri Angier juga ada di pertunjukkan tersebut sebagai wanita yang dikurung didalam tangki air. Pertunjukkan mereka selalu sukses dan mengundang decak kagum penonton. Sampe disuatu hari terjadilah kecelakaan di atraksi tersebut dikarenakan adanya kesalahan teknis dari Borden. Kecelakaan itu merenggut nyawa istri Angier. Mulai saat itu Angier menyimpan dendam pada Borden. Borden sendiri mengaku dia tidak sengaja melakukan kesalahan. Hal itu berujung pada rusaknya pertemanan mereka. Mereka berubah menjadi musuh yang selalu berusaha saling mengacaukan pertunjukkan sulapnya satu sama lain.


Makin hari permusuhan mereka makin panas. Angier yang merupakan pesulap yang pandai merebut hati penonton mulai merasa bahwa Borden punya kemampuan membuat trik yang jauh diatas dirinya. Sayangnya Borden kurang mampu berinteraksi dengan penonton sehingga trik spektakulernya kurang dapet tanggepan. Hal itu coba dimanfaatkan Angier. Dia berniat mencuri rahasia teknik Borden guna meningkatkan karirnya sekaligus membalas kematian sang istri. Adu trik selalu terjadi antara keduanya. Mereka juga tidak berjuang sendiri. Angier mempunyai seorang stage engineer bernama Cutter (Cayne) yang membantu triknya sekaligus seorang asisten cantik, Olivia (Johansson).

Sekali lagi Nolan berhasil bikin film yang cerdas. Kali ini dia menampilkan kecerdasan dalam hal penampilan trik-trik sulap kelas atas yang mencengangkan. Kita diperlihatkan tentang bagaimana sebuah trik sulap kelas tinggi pada jaman itu ditampilkan (abad 19). Tapi kecemerlangan trik sulap itu akan hambar kalo gak didukung akting bagus dari para pemainnya. Bale tampil dengan kelasnya sebagai aktor yang baik. Begitu pula pemeran pendukugn macam Michael Cayne dan Scarlett Johansson yang tetep bisa menggabungkan sensualitas dan kemampuan berakting. Tapi yang terbaik bagi saya adalah Hugh Jackman. Dia menunjukkan kalo dia gak cuma aktor berotot (dan bercakar). Seperti biasa juga Nolan membuat film ini penuh dengan plot twist sampe ending yang mengejutkan. TAPI, untuk The Prestige menurut saya plot yang dihadirkan gak terlalu mengejutkan khususnya di bagian ending dimana saya udah bisa mengira-ira apa trik si Borden. Hal itu mungkin karena udah nonton Memento yang punya twist jauh lebih edan.

Selain itu ada hal yang patut disayangkan lagi, yaiut kurang dalamnya hubungan antara 2 tokoh utama sebelum mereka bermusuhan. Saya jadi gak merasakan emosi yang dalam dibalik permusuhan mereka. Adegan saling mengacaukan pertunjukkan emang jadi salah satu suguhan paling menarik, tapi kok rasanya terlalu sering aja dilakukan. Coba bayangkan, seorang pesulap yang sering banget gagal dalam pertunjukkannya masak masih dapet respon bagus dari penonton? Hal lain yang saya (paling) sayangkan adalah cerita yang sebenernya udah bagus dalam aura sulat tiba-tiba beralih kearah sci-fi. Sang penulis cerita seperti kebingungan untuk menampilkan trik yang lebih "Wah" sehingga memutuskan menambahkan sci-fi yang menurut saya justru mengurangi keajaiban film ini.

RATING: 

5 komentar :

Comment Page:
Unknown mengatakan...

Sebenernya kalo di liat lebih teliti lagi ini tuh bukan sci-fi lhoo, saya nonton film ini udah 2 kali setelah saya nonton mahakarya Nolan yang lain yaitu "INCEPTION". Pikiran saya terbuka untuk mengerti film2 Nolan yang lain setelah saya nonton INCEPTION tersebut. Jadi kalo mau saya jelasin kenapa ini jatohnya bukan sci-fi, plisss banget bales komen ini yaaa, biar gak sia2. Takutnya nanti gak ada yang baca..... :v (hehehe maklum anaknya pemalas sih)

Bung indra mengatakan...

Iya itu bukan sci-fi

Rahman Yusuf mengatakan...

Tolong jelasin gan, itu kan alatnya Nicola Tesla termasuk Scifi

Anonim mengatakan...

lo paham arti sci-fi gak sih? jelas2 alat2 canggih yg dipake dlm film ini tuh masuk ke sci-fi, karena di dunia nyata gak ada alat yg begituan

Anonim mengatakan...

Mulessssss....