RESIDENT EVIL: AFTERLIFE (2010)

7 komentar

Film pertama Resident Evil yang disutradarai Paul W.S. Anderson boleh dibilang cukup menghibur. Kemudian sekuelnya, Apocalypse juga lumayan walopun tingkat horrornya turun, setidaknya ada 2 main character game RE yang muncul disana, yaitu Jill Valentine dan monster Nemesis. Barulah pada film ketiganya, Extinction film ini menurut saya menjadi amat buruk. Mulai dari zombie yang makin sedikit, Alice yang terlalu super, sampe tingkat horror yang makin minim dan malah jadi condong kearah action adventure. Apakah franchise film ini akan berhenti sebagai trilogi? Tentu tidak. Karena 3 filmnya semuanya dapet pendapatan diatas $100 juta. Maka dibuatlah film keempat dengan judul Afterlife. Kali ini Paul W.S. Anderson kembali jadi sutradara dan membawa RE mengikuti tren film saat ini yaitu dengan embel-embel 3D. Tapi berdasarkan promonya, digembar gemborkan kalo 3D film ini gak kayak film lain yang cuma dishoot kamera biasa terus dikonvert jadi 3D, tapi langsung shooting dengan kamera 3D layaknya Avatar kepunyaan James Cameron.

Film dibuka dengan serangan Alice beserta para kloningnya kearah markas besar Umbrella di Tokyo. Disana mereka berniat mulai membalas dendam pada Umbrella yang dipimpin Albert Wesker. Tapi semua tidak berjalan mudah. Satu persatu kloning Alice terbunuh hingga tersisa yang asli. Tiba saatnya Alice berhadapan langsung dengan Wesker yang ternyata sudah menyiapkan sebuah serum yang bisa menyedot T-Virus sehingga Alice kembali menjadi manusia biasa.
Kehilangan kekuatan membuat misinya gagal. Alice memutuskan menyusul Claire dan kawan-kawan yang terbang menuju Arcadia, sebuah tempat yang dikatakan bebas dari virus. Sampai disana yang Alice temukan hanya pantai kososng. Hingga dia dikejutkan dengan kemunculan Claire yang sudah kehilangan ingatan. Apa yang sebenarnya terjadi di Arcadia?
Lupakan semua plot hole yang ada mulai dari bumi yang masih belum gersang padahal di Extinction dikatakan semua daerah didunia udah jadi padang pasir. Lupakan juga bagaimana caranya Alice selalu upgrade senjata dan kostum. Cukup nikmati sajian 3D yang katanya ala James Cameron. Dan 3D film ini saya akui emang cukup menarik. Hanya saja jangan bandingkan dengan Avatar yang bujetnya selangit. Film yang bujetnya mungkin cuma bisa dibuat bikin Pandora setengah jadi ini kelihatan banget memaksakan membuat 3D ala Avatar. Emang sih jadi berasa tapi akibat keterbatasan dana jadi banyak adegan yang rada ganjil khususnya slow  motion ala Matrix yang tersebar disepanjang adegan aksi. Saya sempat berharap banyak dengan dibuatnya Alice balik jadi manusia biasa horror film ini bakal lebih kerasa. Nyatanya itu cuma jadi tempelan. Tetep aja Alice terlihat begitu super walopun gak kayak di Extinction.

Bagaimana dengan karakter di film ini? Milla Jovovich makin nyatu dengan karakter Alice yang dia perankan walopun buat saya masih kalah jauh dibanding Angelina Jolie buat beradegan action. Lalu Wentworth Miller sebagai Chris Redfield. Hmm....Kok rasanya kurang macho ya? Malah diawal kemunculannya dengan setting penjara, aura tokoh Michel Scofield di Prison Break agak kerasa (Scofield and Redfield, huh?) Lalu si antagonis Albert Wesker yang diperankan Shawn Roberts kok makin lama justru makin mirip Agen Smith di Matrix ya? Lengkap dengan gerakannya pula.

Cukup keburukan film ini, sekarang kita liat kelebihannya. Kelebihan Afterlife adalah adegan shocking yang cukup berhasil dimana kehororran disini jelas lebih terasa dibanding Extinction atopun Apocalypse. Dan ada satu lagi karakter monster dengan palu supergede yang bagi saya akan sangat menghibur kalo diberi porsi lebih. Singkat kata film ini lebih "asshole" dan bisa membuat saya tersenyum karena cukup terhibur. Oya, bukan bermaksud spoiler, tapi pas nonton ending tambahan di credit, banyak penonton yang masih bingung siapa tokoh cewek berambut pirang yang ngomando pasukan Umbrella. Dia itu Jill Valentine yang dibawah pengaruh Umbrella kayak Claire diawal film. Jill sudah, Wesker sudah, Chris sudah. Saya harap disekuelnya kedepan karakter favorit saya Leon S. Kennedy bakal muncul.

OVERALL: Tetap bukan film yang masuk kategori bagus, tapi cukup menghibur dan lebih baik daripada prekuelnya walopun film ini masih melupakan "kaidah perzombie-an" yang harusnya jadi jualan utama franchise ini.

RATING: 

7 komentar :

Comment Page:
Unknown mengatakan...

mo nambahin pengalaman pribadi nih.
ini film 3D pertama yg gue tonton (norak yak --") jadi belum bisa bedain ama Avatar atau tridi2 yg lain.
horornya dapet banget. sampe temen gue kaget sejadi2nya tiap zombie tentakel mendadak muncul (gila gue malah kaget gara2 dia bukan gara2 film zzzz hahaha)
trus temen gue yg satunya sampe ikut tahan napas waktu adegan Alice dkk masuk air (nah kalo ini emang dianya lebay -__-)
sekian. (maaf komen gak mutu)

Rasyidharry mengatakan...

Haha, Lumayan si 3Dnya
Lumayan dah horrornya dibanding film kedua sama ketiganya dulu

Antz mengatakan...

Razeed, kok blog gue kayak gak ke update gitu sih? -,- *sumpah ga ada hubungannya sama RE tapi ya gapapa lah ya hahaha*

Rasyidharry mengatakan...

Iya tuh?? Update terakhir kok tulisannya 9 bulan yang lalu?
*ikutan bingung

Si Tukang Review mengatakan...

Sedikit ralat. Di film kedua selain Jill dan Nemesis masih ada Carlos Oliviera bukan? =)

Plus keluarga Ashford juga muncul walau dalam kapasitas yang berbeda dengan gamenya (more like Sherry Birkin)

Rasyidharry mengatakan...

Oiya, si Carlos ada juga, lupa ane
:D
Thanks koreksinya

Antz mengatakan...

Nahlo aku apalagi -_____- 9 bulan yang lalu kan post pertama bukan post terakhir :|