Sekali lagi film yang memiliki banyak plot. Tapi New York, I Love You punya cara penceritaan yang beda. Gak kayak film dengan banyak plot lainnya, film ini mayoritas tokoh yang ada didalamnya gak saling berkaitan. Ada yang berkaitan, tapi ya gak terlalu kental. Film ini sendiri adalah sekuel dari film berjudul "Paris je t'aime" yang rilis 2006 lalu. Film itu juga cara penceritaannya sama. Yaitu beberapa film pendek berdurasi sekitar 10-15 menit digabung jadi satu. Dan tiap filmnya punya sutradara yang berbeda.

Film ini sendiri menyuguhkan beberapa jenis cerita yang cukup beragam sebenernya. Seperti cowok yang diputusin ceweknya menjelang prom night & harus mau menjalani prom nightnya dengan gadis cacat yang make kursi roda.

Ini dia film yang beberapa waktu lalu mengundang kontroversi di Indonesia. Kabarnya film ini mengandung muatan polistis yang sangat menyudutkan Indonesia. Film ini sendiri sempat dicekal di beberapa tempat di Indonesia termasuk festival Jiffest. Tapi pelarangnan pemutaran film ini justru bikin penasaran. Saya sendiri merasa gak mungkin terdoktrin oleh film ini, makanya saya terus nyari nih film.

Dikisahkan 5 wartawan Australia sedang meliput ketegangan yang terjadi di Timor Leste tahun 1975. Saat itu Indonesia emang lagi nginvasi Timor Leste a.k.a Timor Timur. Kelima jurnalis ini nekat untuk meliput di daerah bernama Balibo yang berada dekat eprbatasan Timor Leste & Indonesia. Bahkan mereka nekat ngambil gambar TNI yang lagi mulai invasi. Dan sialnya mereka ketahuan & diburu sampe ke sebuah rumah. Mereka berusaha meyakinkan kalo mereka adalah wartawan Australia. Apa mereka selamat atau malah dibantai disana? Beberapa bulan kemudian, Roger East seorang wartawan senior Australia

Film nominasi oscar dan aktrisnya memenangkan oscar untuk kategori Best Actress? Wow,jelas ini film yang saya tunggu. Dari pendapatan? Film berbujet "cuma" $29 juta ini berhasil meraup pendapatan 10X lipat budgetnya. Bahkan lebih. Kalo gak salah 300an juta. Wow, review positif untuk film & aktris serta bisa diterima publik? Apakah segitu luar biasanya ni film?

Michael Oher (Quinton Aaron) adalah bocah berusia 17 tahun yang hidup sendiri tanpa keluarga. Dia sendiri anak yang minder. Minder dengan fisiknya, sampe minder dengan kemampuan otaknya. IQnya cuma 80. Nilainya di sekolah aja beruntung bsia dapet D. Sampe dia (dengan beruntungnya) diterima di sebuah sekolah Kristen. Disanalah ia bertemu keluarga Tuohy yang memberinya tempat tinggal, makan, pakaian dan segala kebutuhannya. Dia diterima dengan baik disitu, khususnya oleh sang ibu, Leigh Anne Tuohy (Sandra Bullock).

Premis film ini sebenernya super standar. Film bergenre komedi romantis yang isinya tentang seorang cowok cupu yang berhasil ngedapetin cewek super cantik & hot. Dan awalnya banyak yang gak terima & di akhir film mereka berbaikan. Tamat. Happy Ending. Dan kita akan melupakan film itu dalam waktu gak ada sebulan. Yang bikin saya penasaran adalah karena review & kritik terhadap film ini gak buruk2 amat layaknya drama komedi lain. Bahkan cukup banyak yang menilai positif. So, apa salahnya menonton dengan harapan mendapat hiburan ringan ato syukur2 bisa mendekati kehebatan (500) Days of Summer.

Kirk adalah seorang cowok supercupu yang menajdi petugas bandara. Dia selalu direndhkan. Bahkan oleh keluarganya sendiri. Dia cuma punya 3 teman akrab yang sama-sama kerja di bandara, Stainer,Devon dan Jack. Kirk selalu curhat pada ketiganya. Dan mereka selalu berusaha ngasih saran. Kirk sendiri baru putus sama cewenya yang bernama Marnie yang ironisnya malah menjadi anak angkat orang tua Kirk dan tinggal di rumahnya. Padahal Marnie sekarang udah punya cowok lain. So, bisa dibayangin ancurnya Kirk. Sampe suatu hari (Yak, i know. Kata2 ini sering banget muncul di review yang saya tulis) Kirk ketemu cewek super hot bernama Molly.

Nih film satu udah cukup lama direkomendasiin sama temenku. Dan saya sebenernya waktu itu kurang tertarik sama film Asia. Dan emang film ini entah kenapa susah dicari disini. Sampe akhirnya beberapa film Asia mengubah pendapat saya. Lama-lama film asia terlihat menarik. Dan kebetulan juga akhirnya film ini berhasil saya dapat. Katanya sih ini film tearjerker yang mantap. Sebelmunya film tearjerker terbaik menurut saya adalah "The Notebook" film hollywood yang juga sama-sama rilis tahun 2004. Apakah tearjerker korea ini bisa bikin saya tersedu kayak The Notebook???

Kim Su Jin adalah cewek yang punya affair sama pria beristri. Suatu hari pas nunggu tuh cowok di stasiun. Tapi tuh cowok gak dateng. Marah + sakit hati, Su Jin pergi dari stasiun & di sebuah mini market bertemu cowok bernama Choi Chul Soo, yang karena kedongkolan Su Jin dia ambil coke punya Chul Soo. Ternyata nasib kembali mempertemukan mereka. Chul Soo ternyata tukang dari ayah Su Jin. Hubungan keduanya lalu ebrlanjut ke pertemanan akrab sampe akhirnya saling cinta.

Film ini adalah remake sebuah serial tv tahun 80an. Terbukti ibu saya mengenal para tokoh yang ada di serial ini beserta pemerannya. Itu membuktikan dulu The A-Team emang tontonan yang digemari bahkan sampai ke Indonesia. Ngeliat pemerannya saya udah tertarik buat nonton. Liam Neeson yang tampil prima di Taken, terus ada Bradley Cooper yang tenar dengan The Hangover, sampe Sharlto Copley yang membintangi District 9. Paling cuma Quinton Jackson yang saya gak kenal. Bintang tenar dibalut cerita yang juga udah tenar seharusnya bikin ni film menarik.

John “Hannibal” Smith (Neeson) adalah seorang ahli strategi. Templeton “Faceman” Peck (Cooper) adalah ahli bidang penyamaran & sering menggunakan ketampanannya sebagai senjata. B. A. “Bad Attitude” Baracus (Jackson) seorang kopral yang beringasan & mengandalkan fisiknya. H. M. “Howling Mad” Murdock (Copley) adalah seorang pilot handal tapi kurang waras. Mereka adalah para Army Ranger yang kini tergabung dalam sebuah kelompok militer rahasia yang bernama A-Team. Selama 8 tahun mereka berhasil menyelesaikan 80 misi. Suatu saat di Baghdad mereka mendapat kabar ada teroris Irak yang mencuri plat uang milik Amerika.

Saya sebenernya kurang suka sama Steve Carell gara-gara lihat aksinya di Get Smart. Saya liat kok terlalu dungu meskipun sumber kelucuannya emang dari situ. Dan pas tahu Date Night saya harap dia tetep lucu tanpa perlu menjadi dungu. Disini dia juga berduaet dengan aktris spesialis komedi, Tina Fey. Dan sutradaranya sendiri adalah orang yang membidani Nigh at the Museum. So, saya berharap film ini bisa lucu tanpa perlu menjadi bodoh.

Phil Foster (Steve Carell) dan Claire Foster (Tina Fey) adalah pasangan suami istri yang udah lama menikah dan punya 2 anak. Namanya sebuah hubungan pasti ada titik jenuh. Dan mereka sampai pada titik jenuh tersebut. Apalagi mereka disibukkan dengan kerjaan masing-masing yang ngebikin waktu bersama jadi makin sedikit. Phil yang gak pengen rumah tangganya berakhir kayak temennya langsung mencari cara buat "menghangatkan" kembali hubungan itu. Dia berencana ngajak sang istri makan malam di sebuah restoran. Sayangnya restoran disana udah penuh semua.

Saya termasuk jarang nonton film British. Bukannya gak suka, tapi film dari British DVDnya jarang banget yang ada di tempat saya tinggal. karena itu saya belum nonton film macam An Education atau Fish Tank, padahal saya cukup penasaran dengan banyaknya review positif buat film2 British. Dan kali ini saya berhasil mendapatkan Bronson. Dari judul dan posternya saya udah bisa nebak kalo ni film menceritakan tentang Charles Bronson, seorang kriminal botak berjenggot lebat yang gambarnya udah sering muncul di internet dengan label "Tahanan paling terkenal & ditakuti". Dan film ini emang ngangkat kehidupan Bronson.

Michael Peterson adalah anak dari keluarga baik-baik. Dia bahkan dapet kasih sayang yang cukup dari orang tuanya. Tapi dia punya sebuah cita-cita, yaitu menjadi orang terkenal. Tapi apa daya, dia sama sekali gak punya kemampuan sebagai bintang. Akhirnya suatu ahri dia nyolong di sebuah kantor. Dan akibat perbuatannya dia dijeblosin ke penjara. Dasar anak bengal, dia malah bikin keributan.

Mulai nyerang penjaga sampe teman satu sel. Gak ada penjara yang bisa nahan kebrutalannya. Diapun milih memakai nama aktor Amerika Charles Bronson sebagai nicknamenya. Ternyata, kelakuan brutalnya di penjara membuat mimpinya jadi orang terkenal mendekati kenyataan. Dia dikenal sebagai "CHARLES BRONSON, THE MOST FAMOUS PRISONER IN BRITAIN"

Seperti yang saya duga. Film British punya cara bertutur yang unik. Orang yang terbiasa ngeliat film Hollywood mungkin susah nikmatin ni film. Untungnya saya adalah penggemar karya British. Film British gak jauh beda sama musiknya yang punya lirik ambigu tapi terkandung kedalaman makna didalamnya. Film ini juga sama, cara bertuturnya rada aneh tapi punya keunikan sendiri yang ngebikin film ini menarik. Ngelihat tingkah polah brutal & gila Bronson di penjara emang jadi hiburan tersendiri. Sosok Bronson yang asli sendiri udah 34 tahun dipenjara & 30 tahun diantaranya dihabisin di sel isolasi. Ngebuktiin gimana brutalnya nih tahanan satu.

OVERALL: Ingin merasakan sensasi tersendiri nonton film yang brutal tapi akdang kocak? Bronson adalah jawabannya. Tapi emang ini bukan film segala kalangan.


RATING: 

Saya udah pernah bilang pas nulis Bounty Hunter kalo alasan utama nonton film komedi romantis adalah berharap munculnya The Next (500) Days of Summer. Dan sayangnya sampe sekarang masih belum nemu. Paling yang mendekati baru Adventureland. Dan kali nii muncul It's Complicated. Yang ngebedain dari film komedi romantis yang udah saya tonton, tokoh film ini bukanlah anak muda, tapi orang dewasa. Dan lagi pemeran utama wanitanya adalah Meryl Streep! Yup, salahs atu aktris terbaik yang pernah saya lihat. Penampilannya selalu memukau & hebatnya lagi tokoh yang dia mainkan gak itu2 aja. Pernah dia jadi ahli masak unik di "Julie & Julia" ato jadi suster kolot di "Doubt". Nah, gimana dia main di komedi romantis?

Jane (Meryl Streep) & Jake (Alec Baldwin) adalah pasangan yang udah bercerai selama 10 tahun. Jake ninggalin Jane karena dia jatuh cinta sama wanita lain yang jauh lebih muda bernama Agness. Mereka sendiri udah punya 3 anak yang sekarang beranjak dewasa. Lauren putri tertua udah bertunangan dengan Harley. Putri kedua Gabby baru saja ninggalin rumah untuk hidup mandiri. Dan si bungsu Luke yang menunggu wisudanya. Suatu hari pas lagi di New York, Jane & Jake bertemu lagi setelah sekian lama. Lama kelamaan mereka kembali dekat dan sebuah pertemuan di bar diakhiri di ranjang. Maka resmilah Jane menjadi "Selingkuhan mantan suaminya"

Disisi lain ada pria lain yang juga deket sama Jane. Yaitu Adam (Steve Martin), seorang arsitek yang disewa Jane buat ngerenovasi rumahnya. Adam sendiri udah cerai 2.5 tahun. Dan kedekatan antara mereka mulai bertumbuh jadi cinta. Siapakah yang dipilih Jane? Mantan suaminya yang sudah nikah & punya 1 anak walopun kurang bahagia dengan istri barunya? Ato Adam yang baru dikenalnya?

Menonton film ini saya langsung paham dengan judulnya. IT'S COMPLICATED! Yak, emang kejadian percintaan disini amatlah rumit. Coba kalo ada orang yang ngalamin kejadian kayak di film ini, pikirannya pasti ruwet banget (dan saya yakin ada :P ) Kelucuan di film ini juga terjalin bagus.Lewat dialog-dialog sederhana ato raut wajah pemainnya saya seriong dibuat tertawa. (Sperti saat adegan Harley mergokin Jane & Jake dihotel) Soal akting? Jangan ditanya lagi. Meryl Streep kembali tampil brilian walopun saya lebih suka aktingnya di Doubt, tapi lagi-lagi dia memperlihatkan kalo kualitas aktingnya gak lekang oleh waktu. Alec Baldwin juga tampil lucu & bagus disini. Sedangkan Steve Martin cukup bisa ngilangin ketidaksukaan saya ke dia gara-gara perannya di Pink Panther.

OVERALL: Film komedi romantis yang berhasil menghibur sekaligus memperlihatkan kualitas film & pemerannya.

RATING: 

Kesan pertama mungkin, "wow, judul yang luarbiasa panjang!" Film ini diangkat dari novel "Push" karya Sapphire yang terbit tahun 1996. Awalnya nif film direncanakan berjudul sama kayak novelnya, tapi berhubung sebelumnya udah ada film berjudul PUSH (yang tentang manusia berkekuatan super) jadinya film ini berganti judul menjadi panjang banget gitu. Saya tertarik nonton film ini murni karena nih film menangin 2 Oscar tahun lalu. Kalo lihat premisnya si saya biasa aja, apalagi liat castnya yang hampir tidak ada bintang disana, paling hanya Mariah Carrey. Itupun saya ragu sama kualitas aktingnya. Tapi saya tetep penasaran dengan film ini yang bahkan sampe ngalahin Up In The Air di kategori Best Adapted Screenplay.

Alkisah Claireece Jones ato yang sering dipanggil Precious adalah siswi SMP yang hidupnya malang. Di sekolah dia tidak punya teman yang mungkin disebabkan penampilannya yang tidak menarik. Saya bukannya rasis & bilang negro jelek (I like Alicia Keys & Zoe Saldana) tapi Precious emang punya wajah yang jauh dari rupawan. Badannya yang super gemuk nambahin keburukannya di mata orang. Di rumah dia adalah bahan pelampiasan emosi sang ibu yang ngerasa kesal karena suaminya alias ayah Precious lebih memilih sang anak. Yup, sang ayah memperkosa Precious sampe 2Xyang membuat Precious punya 2 anak. Kurang malang gimana coba? Precious sendiri bukan anak yangtidak punya mimpi. Dia selalu bermimpi bisa menjadi bintang & menikahi lelaki pujaan hatinya.Precious sendiri tergolong kurang pintar. Dia tidak bisa baca tulis sampe suatu hari dia ditempatkan di sekolah khusus setelah di di DO karena hamil. Sekolah itu khusus buat anak yang tidak bisa baca tulis.

Disanalah Precious mulai nemu orang-orang yang mengakui keberadaannya. Walopun tekanan akibat perlakuan ibu & usahanya membesarkan 2 anaknya terus menghantui. Gimana Precious menjalani hidup selanjutnya? Apakah kemalangan terus berlanjut ato dia bisa mewujudkan mimpinya? Menurut saya ini film yang bagus. tapi ya tidak seheboh itu sampe bisa ngalahin Up In The Air. Ceritanya kurang lebih mirip sinetron, tapi dengan eksekusi yang emang sangat brilian sehingga menghindarkan dari kesan berlebihan ato malah cheesy. Kekuatan utama film ini emang akting. Saya gak bisa ngebantah kehebatan Mo'nique sebagai ibu Precious yang sangat brilian. Emosi yang dia tampilin cukup bikin serem terkadang (Coba bayangin tiap hari tinggal bersama ibu yang sebenci itu ke anaknya) Selain itu Mariah Carrey rupanya ikut tertular kehebatan Mo'nique. Walopun gak brilian banget, tapi buat kelas seorang Mariah Carrey, aktingnya disini keren. Justru pemeran Precious yang gak begitu nonjol. Gak jelek, tapi gak super juga.

Saya sendiri gaktau kenapa kurang bersimpati sama Precious yang malah condong ke arah sedikit nyebelin dan berkesan hanya bermimpi tanpa usaha yang signifikan. Tapi dia bisa memperlihatkan sebuah pelajaran berharga. Yak! Film ini melalui sang tokoh utama berhasil mengajarkan kalo kebahagiaan gak hanya dateng dri amteri, tapi tergantung gimana seseorang mensyukuri sekecil apapun anugerah yang diberikan padanya. Pesan yang sangat berharga.


RATING: 
 

Sepertinya Taken ngebikin para sineas tertarik ngebuat film tentang balas dendam & jagoan tua beraksi didalamnya. Setelah Taken yang menampilkan Liam Neeson, ada Edge of Darkness yang menandai comeback Mel Gibson. Walopun tuh film secara kualitas gak sebagus Taken tapi cukup menghibur sebenernya. Dan kali ini ada "Vengeance". Bedanya ni film ngambil setting di Asia, di Hongkong tepatnya. Dan film ini diputar perdana di Cannes film festival. So,berarti secara kualitas pastinya gak jelek. Tapi apakah menghibur?

Suatu hari di rumah Irene, seorang wanita Prancis, terjadi penembakan terhadap anggota keluarganya yang menyebabkan tewasnya sang suami.  kedua anaknya. Irene sendiri secara ajaib selamat & dibawa ke rumah sakit. Disana, sang ayah Francis Costello datang dari Prancis menjenguk sang putri. Irene yang masih lemah meminta sang ayah membalaskan kematian keluarganya. Sang ayah yang juga merasa dendam menyetujui permohonan Irene. Di sebuah hotel secara gak sengaja Costello mergokin 3 orang pembunuh bayaran mengeksekusi orang di kamar hotel.

Awalnya saya cuma tertarik nonton ini karena genre thriller yang ditawarin. Setelah cari info dan tahu sutradaranya adalah Richard Kelly yang ngebikin film cult "Donnie Darko" saya jadi makin penasaran. karena film bikinan Kelly macem D.Darko adalah film yang punya "rasa" tersendiri. Cara bertutur dan ceritanya unik sehingga banyak orang yang gak suka karena dianggpa bikin bingung. tapi gak sedikit pula yang jatuh hati akrena dianggap film itu berkualitas & beda. Saya sendiri masuk golongan yang kedua. Film the Box sendiri adalah adaptasi cerita pendek berjudul "Button, Button" yang juga pernah diadaptasi ke salah satu episode serial "Twilight Zone".

Norma & Arthur adalah pasangan suami istri yang rukun. mereka punya anak bernama Walter. Hidup mereka tenang. Sampe suatu hari mereka dapet kabar buruk dari pekerjaannya masing-masing yang jelas bikin kondisi ekonomi mereka seret. Suatu hari mereka mendapati ada sebuah kotak kayu yang diatasnya terdapat sebuah tombol yang tertutup kotak kaca yang terkunci. Dan disertai surat kalo ada seseorang bernama Mr.Steward yang akan datang. Bener aja, keesokan harinya Mr. Steward dateng & njelasin tentang tuh kotak yang kalo dipencet tombolnya, mereka bakal dapet 1JUTA DOLLAR!

Tapi sebagai gantinya akan ada seseorang yang mati, siapapun itu. Terdorong kondisi keuangan yang seret, Norma atas persetujuan sang suami mencet tuh tombol. Dan bener aja, keesokannya Mr.Steward nyerahin tuh uang & emang bener di suatu tempat lain terjadi sebuah pembunuhan. Setelah itu hidup keluarga ini mulai menemui berbagai macem hal aneh yang diluar nalar.

Lagi-lagi emang film yang cukup sulit dicerna orang biasa. Walopun untuk standar Kelly sebenernya The Box sedikit lebih sederhana. Banyak konflik yan rada berat dicerna. Tapi itu semua dihadirkan dengan cukup menarik. Walopun saya hampir gak ngerasain ketegangan di film ini, tapi tetep aja penasaran apa yang sebenernya terjadi (tapi garis besar film ini udah cukup tertebak di pertengahan film). Sangat terlihat Kelly nyoba sedikit mainstream disini. FYI, kayanya sebelum The Box gak ada film Kelly yang di peredarannya meraup untung, bahkan selalu rugi. Mungkin karena beratnya cerita. nah, di The Box akhirnya ia dapet untung walopun cuma sedikit.

Film ini sendiri punya setting di tahun 1976. Dan emang setting lokasinya berasa banget. gak cuma itu, aura 70an juga terasa di sepanjang film, entah dari musik, sinematografi dan hal-hal lain. Saya sendiri ngerasa seperti liat film di tahun 70-80an. Apakah itu salah? Sama sekali enggak. Tiap sutradara emang harus punya style masing-masing, kayak dunia-dunia aneh Tim Burton, banjir darah Quentin Tarantino, ato special effect jor-joran Peter Jackson & James Cameron.

OVERALL: Bukan film untuk semua orang, selain itu ketegangan kurang berasa. Untungnya masih bisa membuat penasaran & ceritanya menarik.

RATING: 

Film komedi romantis. Kayanya udah jadi barang yang sangat mainstream. Bisa jadi mesin pengeruk uang, tapi dari segi kualitas sering dibawah standar. Karena apa? Biasanya karena plot ceritanay sangat mudah ditebak. Selain itu akting pemainnya juga sering terlihat buruk. Tapi film tipe gini emang bisa dinikmati semua orang. Saya sendiri selalu tertarik sam film beginian walopun sering berujung kekecewaan setelah film selesai. Tapi saya selalu menyempatkan nonton komedi romatis karena berharap munculnya film seperti (500) Days of Summer yang sangat brilian menurut saya. Akting yang bagus & alur yang gak kacangan. GImana dengan Bounty Hunter? Apakah bisa mendekati kehebatan (500) Days of Summer? Ato malah kayak film kebanyakan?

Milo adalah seorang pemburu hadiah alias bounty hunter. Dia sendiri adalah mantan polisi. Untuk kehidupan pribadinya juga gak kalah awut-awutan. Dia bercerai dari istrinya, Nicole setelah baru menikah 9 bulan. Nicole sendiri berprofesi sebagai reporter. Suatu hari Milo dapat tawaran job buat nyari seorang wanita yang melarikan diri dari persidangan. Yup, tuh wanita adalah Nicole. Milo tentunya girang karena dia ngerasa inilah kesempatan menjebloskan wanita yang sudah ngebuat dia hancur ke penjara. Nicole sendiri bukan tanpa alesan ninggalin persidangan. Dia sedang nyelidikin suatu kasus. Pas Milo berhasil nemuin mantan istrinya itu, dia malah ikut terseret ke kasus tersebut. Mulailah mereka berdua saling bersama nyelidikin tuh kasus.

Setelah kemaren saya dibuat puas dengan film vampir korea "Thirst" yang ngembaliin vampir ke hakikat asalnya sebagai makhluk buas penghisap darah, kali ini saya nonton film vampir bikinan Hollywood (lagi). Dengan harapan film ini bakal jadi film vampir yang berbeda dari formula mainstream hollywood akhir-akhir ini. Dan dari premisnya sepertinya emang ini film yang menghadirkan suasana vampir yang lebih horror dan mengumbar banyak adegan gore.

Tahun 2019 diceritakan dunia udah sangat berubah. Populasi manusia tinggal 5%. Sedangkan sisanya adalah vampir. Hal itu karena pas tahun 2009 terjadi peristiwa bernama "Outbreak" yang ngebikin manusia terinfeksi virus vampir & menjadi vampir tentunya. Tapi lama kelamaan populasi manusia berkurang. Otomatis persediaan darah buat diminum vampir ikutan menipis. Sehingga banyak vampir yang "dehidrasi". Dehidrasi bikin vampir bermutasi jadi sebuah makhluk buas yang lebih mirip gabungan monster kelelawar+zombie yang disebut "Subsider". Edward Dalton (bukan Cullen) adalah vampir yang bersimpati sama manusia. Dia adalah doktor di perusahaan Charles Bromley yang neliti tentang alternatif konsumsi pengganti darah buat vampir. Tapi penelitiannya menemui jalan buntu.

Film tentang nazi yang kejam? Wah, udah banyak tuh film yang nyeritain begituan. Dari yang bagus & sukses sampe yang gak begitu disukai. Kalo film tentang zombie yang berkeliaran menghabisi segerombolan anak muda kurang beruntung? Apalagi. Film kayak gini lebih banyak. Yang jelas 2 jenis film diatas punya fans masing-masing yang terbilang banyak & cukup maniak. Nah, gimana kalo keduanya digabung? Yap, digabung menjadi kelompok nazi yang berubah jadi zombie lalu memburu segerombolan anak muda yang tidak sadar diintai oleh maut. Itu yang ditawarin Dead Snow, film comedy horror bikinan Norwegia. Nah, karena bukan bikinan hollywood, jelas aja film ini ngasih harapan untuk penontonnya melihat adegan yang gak biasa alias bukan stereotipe film hollywood yang kebanyakan udah basi.

Ceritanya ada 8 orang mahasiswa kedokteran ngadain liburan ke pegunungan bersalju. Tapi salah satu diantara mereka ada yang milih berangkat sendiri dengan mendaki (ngapain coba, enakan yang laen naik mobil) 7 orang lainnya nyampe duluan di penginapan. tapi temen mereka yang berangkat sendiri itu gak nongol juga. Sampe malem harinya datang seorang pendaki asing yang nyeritain kalo di gunung itu adalah tempat para pelarian tentara nazi yang dikejar penduduk dan akhirnya mati kedinginan disono.

Film bertema action comedy yang ngelibatin dua orang polisi yang beraksi diluar hukum dibarengi aksi konyol udah banyak banget. Jadi pas Cop Out keluar kayaknya bukan barang baru lagi. Tapi hal itu jadi sedikit menarik akrena ada Bruce Willis. Masih inget kan aksi gila dia di frnachise Die Hard yang seru tapi kadang masukin humor. Nah, hal itu yang bikin film Cop Out ini cukup dapet harapan untuk jadi action comedy yang spesial & beda.

Jimmy & Paul adalah dua polisi yang udah lama berpartner. Udah 9 tahun mereka kerja bareng. Walopun dari luar kelihatan gak padu, tapi sebenernya mereka sangat kompak & saling menolong. Suatu hari gara-gara kesalahan mereka, buronan yang udah lama diintai polisi kabur & membunuh salah seorang saksi sampe nimbulin baku tembak. Karena itu keduanya dihukum gak digaji selama sebulan. hal itu bikin Jimmy bingung, karena bentar lagi putrinya mau nikah & butuh dana $48,000. Jelas Jimmy gak mampu. Di satu sisi dia gak mau sang ayah tiri ngebayarin pernikahan putrinya. Gengsi dong. Dia mutusin ngejual kartu baseball langka miliknya yang bisa laku $83,000 .

Ni film kayanya gaungnya gak begitu kenceng. Di Indonesia juga belum tayang kayanya di bioskop. Tapi di negeri tetangga, film ini udah ada di peringkat pertama box office sana. Apa ini sebenernya film bagus cuma promosinya aja yang kurang? Padahal secara premisnya udah cukup menarik. Walopun kurang didukung cast yang terkenal.

Solomon Kane adalah seorang pimpinan serdadu pencari harta dari Inggris. Dia adalah orang yang bengis dan kejam. Nyabut nyawa musuhnya enteng aja gitu. Sampe pas dia & pasukannya nyerang sebuah benteng di Afrika, Dia dibuat kaget gara2 anak buahnya dibantai sama sosok-sosok aneh kayak iblis. Dan bener aja, Solomon berhadapan langsung sama sesosok iblis yang katanya mau ngambil jiwa Solomon. Tentu aja dia gak rela jiwanya diambil. Ternyata tuh iblis jauh lebih kuat dari Solomon. Dia mutusin lari & balik ke Inggris dan tinggal di biara buat berlindung dari kejaran iblis. Setelah setahun disana, kepala biara nyuruh Solomon pergi tanpa alesan yang jelas.

Lagi-lagi film vampir, apa belum bosen hollywood menjejali kita sama film2 vampir macam Twilight Saga, Darren Shan saga, ato miniseri True Blood??? Wets, tunggu dulu. Thirst bukan film vampir macam film2 diatas. Ini film vampir buatan Korea. So pasti bakal nawarin formula yang beda dibandingin film vampir buatan hollywood.

Sang-Hyun adalah seorang pendeta. Tentu saja dia adalah orang pemurah & peduli sama kemanusiaan. Saking pedulinya, dia sampe rela tubuhnya dijadiin alat percobaan buat eksperimen pembuatan vaksin sebuah virus. Sampe suatu hari pas kondisinya udah sekarat gara2 tuh virus bahkan udah dinyatakan meninggal, ternyata dia bisa sembuh karena dapet donor darah, yang ternyata bukan sembarang darah. Dia bisa bertahan hidup, tapi dia berubah jadi vampir. Ironis kan? Pendeta yang jadi panutan umat tiba-tiba berubah jadi vampir haus darah. Walopun gitu dia tetep nyoba ngerem nafsunya.

Dalam jangka waktu kira-kira seminggu ini film bertema post-apocalyptic kedua yang kutonton setelah The Road. Tapi bedanya di film ini bakal lebih nonjolin sisi action dan ada bumbu religius di dalamnya. Wah, sebuah premis yang menarik sepertinya, bgeliat seorang survivor mengarungi dunia yang dalam kondisi hancur dengan kemampuan action + masih inget agama. Itu premisnya alias basic ceritanya, gimana dengan eksekusinya?

Eli adalah salah satu dari sisa umat manusia di dunia yang berhasil selamat dari dampak perang yang ngebikin dunia hancur lebur. Peradaban jadi gak maju walopun udah 30 tahun sejak perang berakhir. Eli sendiri ngadain perjalanan ke Barat. Ternyata dia ngadain perjalanan ini dengan tujuan nyelametin satu-satunya alkitab yang masih tersisa di dunia supaya bisa diselamatkan & disebarkan. Dia ngelakuin itu setelah mendapat pendengarab dari suara misterius yang menuntunnya nemuin alkitab & menyuruhnya pergi ke Barat. Perjalanannya gak mudah, tapi dengan bekal kemampuan bertahan hidup selama 3 dekade, dia bisa ngelewatin rintangannya. Dia juga yakin kalo Tuhan bakal ngelindungin perjalanan dia. Sampe suatu hari dia sampe di sebuah kota yang dipimpin diktator Carnegie. Carnegie ternyata terobsesi ndapetin alkitab terakhir supaya dia bisa ngegunain itu buat nguasai dunia. Dimulailah pengejaran Carnegie pada Eli & alkitabnya. Eli sendiri punya "tugas sampingan" yaitu ngelindungi seorang cewe muda bernama Solara yang dia temui di kota itu.

Saatnya refreshing sebentar. Kali ini aku mau nampilin 5 aktris favoritku di film-film. Semuanya cantik si jelas, walopun kalo diukur dari kemampuan kating gak semuanya spesial, tapi cewe2 dibaawah ini SUKSES bikin pandangan saya tidak beralih dari layar
So, here they are...


5.MEGAN FOX

Kalo denger ada adaptasi video game ke layar lebar, yang ada di pikiranku adalah: film jelek, plot cerita gak jelas, akting seadanya, penghasilan rendah. Yap! film adaptasi dari game emang punya sejarah buruk dari segi kualitas ataupun pendapatan. Kalopun ada yang cukup bagus & sukses, paling cuma Tomb Raider sama Resident Evil, lainnya??? FLOP! Nah, Prince of Persia katanya ngasih sesuatu yang beda. Dari dana, emang film ini jadi yang paling gede budgetnya diantara adaptasi game lain (sekitar 150 juta) Espektasiku ke film ini tinggi banget, secara gamenya adalah game yang emang keren banget.

Seorang bocah jalanan bernama Dastan saat kecil diangkat anak oleh raja Persia karena sang raja kagum sama keberanian tuh anak. Selang 15 tahun Dastan makin jago & berani. Suatu hari Persia yang sekarang dipimpun pangeran pertama, Tus yang ngegantiin sang ayah yang lagi bersembahyang di negara lain nyerang kerajaan Alamut yang disinyalir ngejual senjata ke musuh kerajaan Persia. Berkat keberanian Dastan, Alamut takluk & Persia berhasil nangkep sang putri Tamina. Di penyerangan itu Dastan juga berhasil dapet sebuah belati yang bentuknya unik. Pas balik ke Persia buat ngerayain keberhasilan & kepulangan sang ayah, tiba-tiba sang ayah alias raja terbunuh & Dastan dituduh sebagai pembunuhnya.
Dastan yang gak ngerasa ngelakuin itu milih kabur & dibantu Putri Tamina yang ngasih tahu rahasia dibalik belati yang ditemuin Dastan yang ternyata berisi pasir ajaib yang bisa bikin pengguna belati itu mundurin waktu.

Satu lagi film adaptasi komik. Tapi beda sama adaptasi lain yang biasanya bertema superhero, The Losers bertemakan action yang bercerita tentang 5 orang militer yang tergabung dalam sebuah tim yang mendapat misi khusus untuk menghancurkan sarang musuh di belantara hutan Bolivia. Tim ini tiap orangnya mempunyai ciri khas dan keahlian masing-masing. Clay adalah sang pemimpin yang mengendalikan tim. Jensen seorang ahli komputer & teknologi. Pooch sang driver & ahli senjata berat. Rogue yang jadi orang kedua setelah Clay yang ahli strategi. Serta Cougar yang seorang sniper handal. Mereka berhasil menghancurkan markas musuh + nyelametin sandera yang berjumlah 25 anak kecil Bolivia. Pas helikopter mereka datang njemput, mereka memilih mndahulukan 25 anak tersebut naik. Sehingga mereka masih tertinggal. Tanpa disangka helikopter itu ditembak oleh rudal yang bikin semua penumpangnya tewas. Merekapun sadar kalo Max sang pemberi misi berencana melenyapakan mereka setelah misi selesai. Mulai saat itu mereka hidup mengasing di Bolivia.

Satu lagi film yang mengisahkan banyak plot dan tokoh didalamnya. Tapi film yang satu ini cukup beda. Kalo biasanya film model begini modelnya adalah drama, kali ini genrenya action crime. Hal yang langka & kalo eksekusinya bagus bakal jadi film yang berpotensi. Apalagi banyak bintang yang main disini macam Richard Gere, Don Cheadle sampe Wesley Snipes. Ini emang film yang menjanjikan.

Dikisahkan ada 3 orang polisi yang punya cerita sendiri-sendiri. Eddie Dugan (Gere) itu polisi senior yang tinggal seminggu lagi pensiun. Kesehariannya diisi dengan ebrmain-main sama WTS. Sal (Ethan) adalah polisi muda yang merasa kesulitan keuangan karena mempunyai banyak anak. Udah gitu istrinya kembali hamil dan dinyatakan bayinya kembar. Sal mulai mencari uang dengan jalan yang melanggar hukum macam ngambil uang barang bukti pas nggrebek gembong narkoba. Clarence (Chadle) adalah polisi kulit hitam yang sedang ngelakuin penyamaran untuk sebuah misi. Pas penyamaran, dia malah ketemu kawan lamanya Caz (Snipes).
Hal itu bikin dia lebih akrab sama Caz daripada kawan polisinya.

Akhir-akhir ini makhluk jejadian macam Vampir & Werewolf lagi ngetren (Thanks to Twilight & Underworld) Tapi mereka gak lagi dibikin sebagai makhluk serem. Image serem udah ngilang. yang ada justru image cool ato gaul. Udah jarang kayanya film yang mengangkat tema horror dengan makhluk jejadian sebagai sang penebar teror. Tapi tahun ini film seupa muncul lagi. The Wolfman itu remake dari film horo berjudul sama yang rilis tahun 1941 tapi plotnya agak dirubah dari film aslinya.

Lawrence Talbot dapet kabar adiknya, Ben Talbot terbunuh di kampung halamnnya Blackmoor. Lawrence yang sejak kecil terasing dari keluarganya & kurang suka sama sang ayah dengan berat hati pulang karena pengen tahu apa sebenernya yang menimpa sang adik kesayangan. Pas pulang, dia liat jenazah sang adik udah gak jelas bentuknya. Makhluk apa yang bisa ngebunuh & mencincang orang sampe segitunya? Penyelidikannya dimulai sampe suatu malam dia ketemu sama sesosok werewolf! Dia mulai ngeburu tuh makhluk yang berujung Lawrence digigit sama tuh werewolf.

Film post-apocalyptic emang udah makin banyak sekarang. Film ini biasanya bercerita tentang seorang tokoh utama yang berusaha survive disaat dunia udah mendekati kiamat & udah ancur-ancuran karena berbagai sebab. Film kayak gini contohnya I Am Legend, Terminator Salvation ato yang paling baru The Book of Eli. Semuanya int ceritanya sama. Satu kesamaannya adalah, tokoh utamanya selalu orang terlatih, jago berkelahi & survive. Tapi gimana kalo tokoh utama di film genre begini adalah orang yang sama sekali gak punya kemampuan spesial ataupun sejnjata memadahi? The Road menceritakan hal itu.

Dunia sudah diambang kehancuran. Di kondisi kayak gitu, seorang ayah & anak berusaha terus survive berjalan untuk bertahan hidup. Mereka cuman berbekal makanan seadanya & pistol yang isinya cuma 2 butir peluru. Celakanya, mereka gak cuma harus bertahan dari kelaparan & kondisi alam, tapi juga dari serangan manusia lain. Yap, masih ada beberapa manusia hidup, tapi kebanyakn udah menjadi KANIBAL!