JACKASS 3D (2010)

Tidak ada komentar

Film ini menyisakan kekecewaan besar bagi saya. Bukan, bukan karena film ini buruk. Tapi saya kecewa karena tidak berkesempatan menyaksikan film ini dalam format 3D. Sudah dipastikan memang film macam ini tidak akan pernah masuk ke Indonesia karena kandungan kekerasan, vulgar dan banyak hal menjijikkan didalamnya. Dan hal itu yang membuat saya hanya bisa menonton aksi gila Johnny Knoxville dkk melalui layar laptop. Memperingati 10 tahun franchise Jackass yang mulai disiarkan di MTV tahun 2000 lalu, dibuatlah sekuel dari "Jackass: Number Two" yang rilis tahun 2006 lalu. Dan mengikuti tren, film ketiga dari Jackass ini juga dirilis dalam format 3D. Tapi bukan hasil konversi melainkan murni menggunakan kamera 3D.

Film dibuka dengan kemunculan Beavis dan Butt-Head yang memperkenalkan format 3D yang dipakai film ini. Opening itu saja sudah memberikan kelucuan bagi saya. Bahkan saya merasa secara tidak langsung opening tersebut menyindir film-film 3D hasil konversi yang memberikan efek 3D palsu yang tidak terlihat. Setelah itu film dibuka dengan opening yang menampilkan para "orang gila" yang bermain di film "gila" ini. Mereka tidak lain adalah  Johnny Knoxville, Bam Margera, Steve-O. Ryan Dunn, Chris Pontius, Preston Lacy, Danger Ehren, Dave England dan Wee Man. Di opening mereka menampilkan "aksi pembuka" yang di-shoot dengan kamera phantom yang mampu menangkap 1000 frame/detik. Dan scene itu ditampilkan dengan slow motion. Nah, dari adegan pembuka ini saja saya sudah menyesal tidak menonton lewat format 3D, karena pasti akan keren banget hasilnya jika ditonton dengan efek 3D.


Setelah adegan pembuka spektakuler nan menyakitkan itu, dimulailah aksi-aksi gila tanpa plot dan script pasti yang tentunya diisi dengan berbagai rangkaian gambar menjijikkan, menyakitkan dan konyol. Awalnya kita akan diberi sebuah adegan "pemanasan". Sebuah stunt berjudul "Highfive" dimana Johnny Knoxville memukulkan telapak tangan raksasa kearah teman-temannya yang sedang lewat. Nah, setelah dirasa cukup kita akan mulai dibawa kepada aksi-aksi lain yang jauh lebih ekstrim. Mulai dari yang superlucu macam aksi seorang kakek gila. Lalu aksi menyakitkan dan membuat meringis seperti mencabut gigi dengan tarikan mobil Lamborghini. Sampai yang super menjijikkan seperti "portable toilet" yang menampilkan bungee jumping + Steve O + Toilet + Kotoran manusia! Dan terakhir ditutup dengan adegan yang pengambilan gambarnya sama dengan opening tapi kali ini lebih "epic" dan makin membuat saya menyesal tidak menonton dengan efek 3D.


Kapanlagi bisa menyaksikan dildo terbang dalam format 3D? Melihat kotoran manusia muncrat dalam efek 3D? Atau muntahan dan air kencing yang menyembur dalam efek 3D? Hoeeeek!!! Semua aksi yang ditampilkan benar-benar menggambarkan kalau para sinting dibalik film ini memang benar-benar gila, tidak tahu malu, dan tidak kenal rasa takut. Entah mereka itu berani atau idiot. Batasannya tipis. Tapi yang jelas mereka jenius dalam merancang stunt yang menghibur penonton dengan menyiksa diri mereka sendiri. Walaupun ada juga beberapa stunt yang terkesan hanya numpang lewat dan digunakan untuk mengisi slot waktu dan tidak terasa menghibur. Tapi tetap ada stunt singkat yang ditampilkan berkali-kali tapi tetap lucu, apalagi kalau bukan "Rocky" yang ditampilkan sampai 4 kali atau bahkan lebih.


Secara keseluruhan "Jackass 3D" bisa menjadi tontonan yang dicintai, tapi bisa juga dibenci. Anehnya saya termasuk dalam kedua kategori tersebut. Jadi, ada stunt yang saya benar-benar menikmati dan sangat terhibur, tapi ada juga stunt yang begitu saya benci karena kadar menjijikkan yang agak kelewat batas dan sampai membuat saya mual sungguhan. Walaupun begitu secara keseluruhan jumlah stunt yang menghibur saya jauh lebih banyak dari yang saya benci.


OVERALL: Tontonan tanpa plot yang murni untuk hiburan walaupun bukan untuk semua orang. Dan saya menyukainya dan merasa 94 menit sangatlah kurang dan terasa singkat.

RATING:

Tidak ada komentar :

Comment Page: