MISERY (1990)

Tidak ada komentar

Hampir semua orang pasti pernah merasakan obsesi. Entah terobsesi pada sesuatu atau pada seseorang. Rasa obsesi itu akan menyebabkan seseorang tidak bisa menghilangkan apa yang dia obsesikan dari pikirannya. Bahkan jika obsesi itu sudah mencapai tingkatan berlebih orang itu bisa melakukan apa saja untuk mendapatkan hal yang dia obsesikan dan membuat hal tersebut selama mungkin dia miliki. Kurang lebih hal itulah yang mendasari cerita film yang diangkat dari novel berjudul sama karya novelis terkemuka, Stephen King.

Paul Sheldon (James Caan) adalah novelis yang meraih sukses berkat seri novelnya yang bertemakan romansa dan memiliki karakter utama seorang wanita bernama Misery Chastain. Tapi kini dia sudah merasa cukup menulis tentang Misery dan mencoba menulis novel lain. Setelah menyelesaikan novel barunya, Paul yang sedang dalam perjalanan menuju New York dari Silver Creek (tempat dimana dia menulis novel) terjebak dalam badai salju yang membuat mobilnya terperosok ke jurang. Dalam kondisi sekarat dan terperangkap dalam mobil dan badai, Paul diselamatkan oleh seorang suster bernama Annie Wikes (Kathy Bates) yang mengatakan pada Paul bahwa dia adalah fans nomer satunya.

Awalnya Annie terlihat bagaikan wanita yang begitu baik hati bak malaikat. Mau merawat Paul tiap saat, memberinya makan dan obat. Paul juga tidak terlalu merasa curiga pada kebaikan Annie. Tapi keanehan mulai terasa disaat badai salju sudah berhenti. Annie terasa seperti berusaha menghindarkan Paul dari dunia luar. Hingga akhirnya Annie membuka topeng malaikat yang ia pakai dan menunjukkan sifat aslinya yang bagaikan iblis. Itu terjadi setelah dia membaca novel Misery yang baru saja terbit dan mengetahui kalau tokoh kesayangannya itu "diibunuh" oleh Paul. Akhirnya Paul makin menyadari kalau diselamatkan dari kecelakaan oleh Annie ternyata hanya akan membawa dia kepada jalan lain menuju kematiannya disaat Annie mulai memaksa Paul untuk menulis ulang dan mnghidupkan kembali karakter Misery. Ya, saat itulah Paul merasakan apa yang disebut "Misery" atau penderitaan yang begitu menyeramkan.

Karakterisasi yang unik dan menarik dipadukan dengan akting luar biasa dari pemerannya menjadi poin penting dalam film ini. Karakter Annie Wikes jelas sangat mencuri perhatian. Dimainkan dengan luar biasa oleh Kathy Bates dimana melalui peran ini dia memenangkan Oscar untuk "Best Actress". Kathy Bates berhasil memperlihatkan kengerian Annie Wikes sebagai seorang psikopat. Dan itu mampu dia tunjukkan tanpa perlu menggunakan adegan sadis. Adegan penyiksaan memang ada tapi dengan kadar secukupnya. Yang membuat ngeri adalah bagaimana tatapan yang diperlihatkan oleh Bates. Bagaimana dia memperlihatkan sosok Annie yang awalnya terlihat begitu baik bak malaikat dan lama kelamaan berubah menjadi psikopat bak iblis memang begitu meyakinkan.

Sedangkan tokoh Paul Sheldon yang diperankan James Caan bisa dibilang mengeksplorasi sisi depresi sang aktor dimana dia dituntut menjadi orang yang tidak berdaya. Dan itu dimainkan dengan maksimal oleh James Caan. Yang unik dari Paul Sheldon adalah dia tidak bertingkah layaknya korban penculikan lain yang histeris. Walaupun ketakutan dia tetap berusaha tenang dan menunjukkan kepintarannya yang mampu membawa dia menjadi novelis handal dengan bersikap begitu meyakinkan seolah dia juga senang dan betah tinggal bersama Annie.

Sebenarnya "Misery" bukanlah film thriller yang beda. Dalam artian plot film ini sebenarnya predictable dan tidak menghadirkan twist yang berarti. Hal itu karena film ini mengandung banyak elemen yang sudah dihadirkan oleh thriller sejenis entah itu yang muncul sebelum atau sesudah film ini. Tapi disinilah Rob Reiner sang sutradara menunjukkan kapasitasnya dalam membangun ketegangan. Saya sempat pesimis film ini menegangkan disaat diawal film ditunjukkan sebuah adegan yang memperlihatkan Paul sudah berada di New York dan menunjukkan bahwa akhirnya Paul berhasil selamat. Tapi nyatanya itu tidak terbukti. Saya tetap mendapat ketegangan menyaksikan usaha Paul meloloskan diri dan berbagai trik psikologis yang dia pakai untuk membuat Annie tidak curiga dia berusaha melarikan diri.

OVERALL: Ketegangan yang berhasil dibangun dengan stabil hingga akhir film membuat film ini sayang dilewatkan bagi penonton yang hobi merasakan ketegangan tanpa perlu mengumbar adegan sadis atau makhluk seram. Cukup berbekal seorang wanita bertatapan iblis "Misery" mampu menyuguhkan kengerian tersebut.

RATING:

Tidak ada komentar :

Comment Page: