GOODFELLAS (1990)

3 komentar

Saya selalu menyukai film-film bertema crime termasuk yang mengangkat kehidupan para gangster ataupun mafia tapi dengan catatan film itu bisa merangkum berbagai macam aspek yang ada dengan seimbang dan padat. Dua film pertama "The Godfather" khususnya yang pertama adalah contoh terbaik dimata saya. Durasi film yang panjang tidak membuat saya bosan tapi malah berhasil membuat saya terikat akan cerita yang disuguhkan disana. Sedangkan contoh yang gagal atau kurang berhasil adalah film ketiga "The Godfather" yang terasa begitu membosankan akibat ceritanya yang terlalu condong kearah drama dan tidak seimbang padahal durasinya nyaris 3 jam. "Goodfellas" sendiri membuat saya ingin membandingkan film ini dengan "The Godfather" karena beberapa faktor.

Adanya nama Robert De Niro yang pernah memerankan tokoh Vito Corleone muda di film kedua Godfather jadi faktor pertama. Saat itu dia berhasil meraih Oscar untuk "Best Supporting Actor". Faktor kedua adalah ditinjau dari judulnya, film garapan Martin Scorsese ini agak mirip dengan film legendari dari Francis Ford Coppola tersebut. Dan yang terakhir adalah secara kebetulan "Goodfellas" dan "The Godfather: Part III" dirilis pada tahun yang sama dan keduanya mendapat beberapa nominasi Oscar yang sama termasuk untuk "Best Picture" dan "Best Director".
"Goodfellas" menceritakan mengenai perjalanan hidup seorang gangster ternama (yang memang ada di dunia nyata) bernama Henry Hill (Ray Liotta). Sejak kecil Henry yang membenci ayahnya sudah bercita-cita menjadi gangster. Dimata Henry, gangster adalah sosok idaman karena bisa melakukan apa saja yang mereka mau tanpa ada yang berani melawan. Akhirnya berkat bantuan beberapa pihak termasuk Tuddy Cicero (Frank DiLeo) dan Paul Cicero (Paul Saviro), Henry mulai merintis "karir" sebagai gangster sedari kecil hingga saat remaja dia mulai bertemu dan dikenali oleh beberapa gangster terhormat macam Jimmy Conway (Robert De Niro) dan Tommy DeVito (Joe Pesci). Henry, Tommy dan Jimmy mulai saling bekerja sama dan saling bersahabat satu sama lain. Dari situlah mereka bertiga saling menyebut rekannya sebagai "Goodfella".
Jika disuruh membandingkan antara "Goodfellas" dan "Godfather: Part III" saya akan jauh lebih memilih karya Martin Scorsese ini. Cara penceritaan film yang membawa kita menyelami kehidupan seorang Henry Hill secara cukup detil mulai dari sebelum dia menjadi gangster sampai akhirnya dia menjadi salah satu gangster yang cukup disegani memang membuat penonton ikut memasuki dan terbawa dalam kisah hidupnya. Dalam durasi 140an menit, Scorsese mampu menyuguhkan kita dengan berbagai macam konflik yang terjadi dari awal hingga penghujung karir Henry sebagai gangster. Setiap konflik yang ada ditampilkan dengan sangat menarik. Tidak hanya konflik yang terjadi antar mafia, tapi juga mengenai masalah cinta dan bagaimana konflik terjadi saat kedua hal tersebut saling bersinggungan dan mempengaruhi kehidupan Henry.

Berbagai macam adegan yang disuguhkan juga tidak setengah-setengah. Kebrutalan yang terjadi dalam kehidupan para gansgter mampu divisualisasikan dengan pas oleh Scorsese dengan segala kebrutalan dan kesadisan yang ada. Ada sebuah adegan mengenai pembunuhan satu persatu anggota mafia oleh Jimmy dimana adegan tersebut buat saya selain sedikit menampilkan kebrutalan tapi juga ditampilkan dengan begitu "indah" dan sangat mengena. Alunan musik slow dan sederhana yang mengiringi rentetan adegan tersebut cukup menyayat dan hanya bisa disaingi oleh adegan dalam "Nekromantik" dalam artian sebuah scene yang cukup mencekam atau shocking tapi diiringi oleh musik yang slow dan tenang. Adegan tersebut juga cukup mengingatkan pada adegan terakhir film "The Godfather" dimana Corleone family melakukan "pembersihan" terhadap musuh-musuh mereka.

Tidak lupa film ini menghadirkan akting-akting menawan dari jajaran pemainnya. Robert De Niro berhasil menyuguhkan wibawa sebagais eorang mafia walaupun karakternya disini masih tergolong tipikal karakter yang sering dia mainkan dan masih kalah dari perannya sebagai Vito Corleone muda. Ray Liotta juga cukup bagus walaupun sepertinya "kurang kuat" dipasrahi peran sebagai karakter utama dimana dia kurang dalam aura wibawa seorang gangster tapi berhasil memperlihatkan orang kecanduan obat yang kacau dengan baik. Joe Pesci jadi satu-satunya aktor yang meraih Oscar diaman dia memenangkan "Best Supporting Actor". Dia bisa memperlihatkan kekejian dan kengerian seorang mafia yang juga loyal pada kawan-kawannya. Yang jelas chemsitry 3 orang tersebut sebagai sahabat sangat kental dan kuat. SPOILER Ada adegan salah satu dari mereka terbunuh dan yang lain merasakan kesedihan yang memang sangat terpancar dan membuat saya juga lumayan terenyuh dan merasakan keedihan tersebut.


OVERALL: Karya terbaik Martin Scorsese yang pernah saya tonton sejauh ini selain "Shutter Island" dimana 2 jam lebih berhasil membuat saya terbawa dan bagaikan hidup diantara para gangster dalam film ini.

RATING:

3 komentar :

Comment Page:
Anonim mengatakan...

kalo udah nonton pelem ini sama Godfather, makin yakin kalo praktek suap itu emang udah ada dari dulu

Bunga Kurnia mengatakan...

Lupa satu bro, film ini diangkat dari kisah nyata sedangkan the Godfather hanyalah fiksi. Tapi saya lebih suka the Godfather.

Jonathan Wenanta mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.