SUPER 8 (2011)

Tidak ada komentar
Sebuah trailer film berjudul "Super 8" dirilis tahun 2010 lalu menampilkan sebuah kereta api yang tengah melaju kencang dalam gelap diselingi beberapa tulisan yang menceritakan bahwa U.S. Air Force memindahkan fasilitasnya dari Area 51 ke sebuah tempat di Ohio pada 1979. Kemudian dari arah berlawanan muncul sebuah truck yang melaju kearah kereta dan menabrakkan diri kearah kereta yang menyebabkan kereta tersebut terguling dan mengalami ledakan. Dari salah satu gerbong kereta terlihat ada sesuatu yang berusaha mendobrak keluar lalu trailer berakhir. Sebuah trailer yang misterius, dan setelah mengetahui itu adalah trailer dari film terbaru J.J. Abrams yang dulu memproduseri "Cloverfield" rasa penasaran itu makin membuncah mengingat "Cloverfield" dulu juga mebawarkan strategi marketing yang mirip dan sukses menjadi film yang menegangkan mengingat segala aspek yang ada berhasil dirahasiakan.

Charles (Riley Griffiths) adalah bocah berusia 14 tahun yang terobsesi untuk membuat film tentang zombie bersama teman-temannya termasuk Joe (Joel Courtney) yang empat bulan lalu baru saja kehilangan sang ibu dalam sebuah kecelakaan di tempat kerja. Atas bujukan Charles, mereka mendapatkan bantuan dari Alice (Elle Fanning) yang bersedia ikut menjadi salah satu aktris mereka. Tengah malam akhirnya syuting dimulai didekat sebuah rel kereta api dengan harapan ada sebuah kereta lewat dan menjadi sebuah background untuk dramatisasi film mereka. Benar saja ditengah syuting sebuah kereta api lewat, dan kesempatan tersebut tidak dilewatkan untuk pengambilan gambar.

Tapi semua berubah menjadi menyeramkan saat sebuah truck melaju kencang memotong lintasan kereta dan menuju kearah kereta tersebut dan menabrakkan diri yang menciptakan sebuah ledakan hebat yang nyaris merenggut nyawa mereka semua. Tanpa disadari ada sesuatu yang ternyata keluar dari salah satu gerbong tersebut. Sesuatu yang membuat angkatan udara Amerika mengisolasi tempat tersebut. Sesuatu yang menimbulkan banyak kejadian janggal di kota tersebut.
Paruh pertama film ini adalah sebuah tontonan yang tidak hanya sangat menghibur tapi juga cukup menegangkan. Aktor-aktor cilik yang berakting begitu bagus, adegan tabrakan kereta yang begitu "wah" dan dihiasi ledakan-ledakan luar biasa. Walaupun agak lebay melihat sebuah kereta bisa sebegitu hancurnya karena ditabrak sebuah truck yang bahkan pengemudinya masih hidup, tapi tidak bisa dipungkiri adegan itu memang luar biasa dan menjadi sebuah adegan penuh ledakan yang efektif membuat penonton betah. Paruh pertama juga kita masih dibuat mengira-ira seperti apa bentuk monsternya karena sosok makhluk tersebut masih disembunyikan dengan cukup rapat. Singkat kata, paruh pertama dari "Super 8" adalah sebuah karya J.J. Abrams yang sangat menghibur karena campur tangan Spielberg masih tidak terlalu terasa.

Tapi memasuki paruh kedua hingga akhir inilah momen dimana kuasa sang produser seakan ikut campur terlalu banyak. Bandingkan dengan klimaks dari "Cloverfield" yang begitu menegangkan, klimaks dari "Super 8" terkesan terlalu family oriented. Tokoh utama yang memang anak-anak harus diakui sangat mempengaruhi hal tersebut. Andaikan para aktor muda ini tidak berakting bagus, pasti jatuhnya akan membosankan mengingat sekali lagi campur tangan Spielberg membuat film ini terlalu terjerumus kearah film science fiction keluarga daripada science fiction yang menerorlayaknya "Cloverfield". Bahkan sampai iringan musik film ini yang megah (lagi-lagi khas Spielberg) malah makin mengurangi kualitas film ini bagi saya.

Ingat "Poltergeist" yang disutradarai Tobe Hooper dulu? Film itu diakui sebagai film horror yang cukup bagus, tapi lihat karya Hooper sebelumnya, "The Texas Chainsaw Massacre" yang brutal. Campur tangan Spielberg memang menjadikan Hooper bisa membuat film horror yang cukup megah, tapi film itu malah kehilangan sentuhan horror yang mengerikan dan lebih terasa layaknya film keluarga dibumbui horror. Hal itu sama dengan "Super 8" yang lebih seperti karya Spielberg sebelumnya layaknya "E.T'. Lihat bagaimana film ini pada akhirnya menunjukkan sosok monster dengan begitu gamblang. Memang monster itu masih tetap maonster yang bagus, tapi saya terlanjur berharap Abrams akan mengambil jalan yang sama dengan film "Cloverfield" yang menegangkan dan misterius hingga akhir. "Super 8" tetap menghibur, tapi bisa jauh lebih baik andai film ini memiliki "rasa Abrams" yang lebih kental dibanding "rasa Spielberg"

RATING:

Tidak ada komentar :

Comment Page: