ON THE WATERFRONT (1954)

Tidak ada komentar
Ada sebuah perasaan unik melihat seorang Marlon Brando yang sebelumnya saya kenal lewat peran-perannya dalam film "The Godfather", "Last Tango in Paris" hingga "Superman" dimana dalam film-film tersebut ia telah memasuki usia 40 hingga 50an tahun, berakting dalam sebuah film disaat usianya baru menginjak 30 tahun. Jika dalam "The Godfather" dia berperan sebagai Vito Corleone yang merupakan seorang Don dari keluarga mafia Corleone, disin Brandon berperan sebagai Terry Malloy, seorang pria yang bekerja untuk kelompok gangster yang mengatur segala bisnis disebuah pelabuhan dengan kurang adil.

Terry yang awalnya begitu memihak pihak gangster yang telah memberinya pekerjaan mulai berubah pikiran setelah dia ikut terlibat dalam sebuah pembunuhan terhadap pria bernama Joey Doyle. Hati dan pikirannya makin tak menentu disaat Edie (Eva Marie Saint) yang merupakan adik dari Joey yang terus menerus menyelidiki misteri kematian sang kakak justru makin dekat dengan Terry dan keduanya mulai saling jatuh cinta. Tentu menjadi pilihan yang berat bagi Terry apakah dia akan terus menyimpan rahasia dan loyal pada kelompok gangster yang telah memberinya pekerjaan atau membeberkan semua fakta yang dia tahu pada publik termasuk pada Edie dengan resiko Edie akan membencinya bila tahu Terry terlibat dalam pembunuhan kakaknya.

Tidak ada komentar :

Comment Page:

A SERIOUS MAN (2009)

Tidak ada komentar
Coen Brothers sering sekali memasukkan unsur-unsur agama dan religiusitas dalam film-film mereka, tapi baru di film inilah mereka secara total memasukkan unusr religius sebagai latar belakang berjalannya film. Coen Brothers mengajak kita menyelami kehidupan kaum Yahudi dengan segala kepercayaan yang mereka anut. Film ini sendiri mereka buat berdasarkan pengalaman-pengalaman mereka yang semasa kecil hidup didalam lingkungan yang masih memegang teguh kepercayaan Yahudi. Tapi mengartikan film ini sebagai curhatan masa kecil mereka berdua juga sepertinya kurang tepat, hanya saja latar belakang mereka sebagai orang Yahudi tentunya membuat "A Serious Man" bukan hanya menjadi film yang tokohnya Yahudi tetapi akan sangat kental nuansanya.

Diawal film kita akan diberi sebuah prolog mengenai sepasang suami istri Yahudi yang hidup diawal abad 20 dimana pada sebuah malam bersalju mereka kedatangan seorang kakek tua yang menurut pengakuan sang suami telah membantunya di perjalanan. Tapi sang istri berkata bahwa orang tua tersebut telah mati 3 tahun yang lalu dan meyakini bahwa sosok didepan mereka adalah dybbuk (sejenis arwah penasaran). Setelah sempat berargumen tiba-tiba sang istri langsung menusuk orang tua tersebut dimana setelah itu orang tua tersebut meninggalkan kediaman suami istri itu dalam keadaan terluka.

Tidak ada komentar :

Comment Page:

COLOMBIANA (2011)

Tidak ada komentar
Well, alasan utama saya menanti film ini tentunya karena ada nama seorang Zoe Saldana yang akan unjuk gigi dalam sebuah film action. Formula tentang wanita cantik dan seksi yang menjadi sesosok jagoan super tangguh dan mampu mengalahkan banyak pria sekalipun adalah formula yang sudah banyak dipakai dan jujur saja sebagai seorang pria saya cukup menyukai formula yang sebenarnya sudah sangat standar itu. Diproduseri oleh Luc Besson tentunya kita sudah tahu garis besar ceritanya akan seperti apa. Sutradara sekaligus produser yang satu ini sudah sangat sering mengangkat tema balas dendam yang tentunya pasti akan menghadirkan jaringan kriminal atau pengedar obat-obatan terlarang didalamnya.

Disaat berumur 9 tahun, Cataleya (Zoe Saldana) menyaksikan kedua orang tuanya dibunuh secara brutal didepan matanya oleh sindikat pengedar obat-obatan terlarang yang dipimpin oleh Don Luis (Beto Benites). Menjadi satu-satunya orang yang selamat dalam peristiwa tragis itu, Cataleya menyimpan dendam dan obsesi untuk membunuh Don Luis. Selama 15 tahun Cataleya belajar menjadi seorang pembunuh super dibawah ajaran sang paman, Emilio (Cliff Curtis). Kini Cataleya yang telah menjadi pembunuh profesional memulai aksinya dengan membunuh satu persatu anggota sindikat Don Luis untuk memancingnya keluar dari tempat persembunyian.

Tidak ada komentar :

Comment Page:

TOKYO GODFATHERS (2003)

1 komentar
Dari judulnya mungkin banyak yang mengira film ini adalah sebuah remake atau adaptasi lepas yang dilakukan perfilman Jepang terhadap film mafia legendaris "The Godfather". Tapi pada kenyataannya film ini tidak ada hubungannya sama sekali dengan Corleone Family. Memang sempat ada intrik organisasi kriminal seperti mafia yang muncul di film ini tapi bukan itu pokok permasalahan konflik dan cerita utama di film ini. "Tokyo Godfather" justru bercerita mengenai takdir hidup yang jika ditelaah seringkali erat kaitannya dengan kebetulan. Kebetulan-kebetulan yang terkadang akan terasa lucu.

Film ini berkisah mengenai 3 orang jalanan yang pada malam natal menemukan seorang bayi perempuan yang tergolek di tempat pembuangan sampah. Ketiga orang tersebut adalah Hana, seroang waria yang sangat berharap bisa melahirkan anak dan menjadi ibu,. Gin lelaki paruh baya yang kerjanya hanya minum dan mabuk, dan Miyuki, gadis remaja yang kabur dari rumah. Tanpa mereka duga, disebuah malam natal yang bagi orang-orang yang tidak punya rumah tinggal dan keluarga hanyalah malam biasa saja mereka dituntun oleh takdir untuk menemukan bayi perempuan yang terbuang dan memutuskan untuk merawat sang bayi sebelum akhirnya memutuskan untuk berusaha mencari orang tua bayi yang diberi nama Kiyoko tersebut dan mengembalikannya.

1 komentar :

Comment Page:

ONCE (2006)

Tidak ada komentar
Seringkali sebuah film romance yang minimalis (ex: Before Sunrise, (500) Days of Summer) malah lebih bisa mengikat saya dan meninggalkan kesan yang mendalam dibandingkan film romance berbujet besar, megah dan bertaburan bintang (ex: Valentine's Day). Hal itu mungkin karena film-film minimalis tersebut lebih sering mengangkat kisah sederhana yang justru lebih sering kita temui dibandingkan film besar yang seringkali terlalu banyak didramatisir dan berlebihan. "Once", sebuah film romance indie karya John Carney menawarkan kisah romansa yang juga minimalis dan dibalut dengan sederhana tapi bedanya film ini lebih memilih pendekatan secara musikal.

Seorang pria kita sebut saja Guy (Glen Hansard) yang merupakan seorang pengamen jalanan sekaligus bekerja memperbaiki vacuum cleaner di tempat reparasi ayahnya suatu hari bertemu dengan wanita yang kita sebut dengan Girl (Marketa Irglova) yang mengagumi lagu-lagu dari Guy. Awalnya Girl hanya meminta Guy membetulkan Vacuum Cleaner miliknya yang rusak. Tapi lama kelamaan karena memilik pengalaman masa lalu yang gagal dalam cinta dan berkat musik dimana mereka menjadi sering bermusik bersama, keduanya menjadi makin terikat satu sama lain dan secara tersirat benih cinta mulai muncul.

Tidak ada komentar :

Comment Page:

COLD FISH (2011)

11 komentar
Setelah "Suicide Circle" dan Noriko's Dinner Table" yang kontroversial dengan berbagai adegan disturbing, lalu "Love Exposure" yang berdurasi nyaris 4 jam dan mendapat kritik positif, sutradara kontroversial asal Jepang Sion Sono kembali membuat sebuah thriller yang tentunya memiliki kadar kesadisan dan absurdisitas yang tinggi dengan judul "Cold Fish". Film ini diangkat dari kisah nyata tentang pembunuhan berantai sadis yang dilakukan oleh pemilik pet shop dan istrinya yang terjadi di Jepang lebih dari 15 tahun yang lalu. Tentunya adaptasi dari Sion Sono punya perbedaan baik dari segi karakter maupun jalinan kisah yang pastinya lebih gila.

Shamoto (Mitsuru Fukikoshi) adalah pemilik toko ikan hias kecil-kecilan yang kondisi keluarganya sedang kurang kondusif. Setelah istrinya meninggal 3 tahun lalu, putrinya Mitsuko (Hikari Kajiwara) menjadi anak yang memberontak dan susah diatur. Hal itu makin bertambah setelah dia menikah lagi dengan Taeko (Megumi Kagurazaka) yang masih muda dan cantik. Mitsuko yang tidak setuju dengan pernikahan sang ayah makin memberontak bahkan sempat juga menyiksa ibu tirinya tersebut. Singkatnya, Shamoto gagal total untuk memberikan kebahagiaan bagi istri dan anaknya.

11 komentar :

Comment Page:

THE TREE OF LIFE (2011)

2 komentar
Pertama melihat trailer-nya yang begitu unik dan kalau boleh dibilang terlihat absurd, "The Tree of Life" langsung menarik perhatian saya. Apalagi setelah film ini memenangi Palm d'Or di Cannes tahun ini. Menonton karya terbaru Terrence Malick ini bagaikan kita diperdengarkan sebuah puisi penuh kata-kata metafora, kemudian bayangan visualisasi puisi tersebut muncul di otak kita. Tentu saja yang muncul di bayangan kita adalaha berbagai macam adegan sekaligus nuansa-nuansa yang absurd. Menonton film ini bagaikan menyaksikan sebuah visualisasi puisi dimana begitu banyak adegan-adegan yang terasa janggal, aneh dan membingungkan namun harus diakui sebagai hal yang indah.

Kisah drama yang diceritakan sesungguhnya "hanya" sebuah sajian yang bagus. Sebuah drama yang bagus tapi jalinan ceritanya tidaklah mencapai titik luar biasa, yaitu dimana sepasang suami sitri yang diperankan oleh Brad Pitt dan Jessica Chastain baru saja menerima kabar duka disaat salah satu dari ketiga anaknya telah meninggal dunia. Kita lalu dibawa secara acak menuju masa sebelum kejadian tersebut dan masa berpuluh tahun sesudahnya.  Masa sebelum yaitu dimana ketiga putra mereka masih anak-anak dan dididik dengan sangat berbeda oleh kedua orang tuanya dimana sang ibu sangat sabar dan menyayangi mereka sedangkan sang ayah menyayangi dengan jalan yang keras dan mendidik mereka dengan sangat disiplin. Masa sesudah kejadian yaitu dikala salah satu dari ketiga anak itu, Jack (Sean Penn) diperlihatkan terus teringat akan masa lalu dan saudaranya yang telah meninggal.

2 komentar :

Comment Page:

MY NEIGHBOR TOTORO (1988)

2 komentar
Karakter Totoro seakrang ini memang sudah jadi salah satu karakter animasi paling melegenda. Totoro menjadi lambang perusahaan studio animasi Ghibili. Bahkan tahun lalupun Totoro muncul sebagai cameo di "Toy Story 3". "My Neighbor Totoro" memang telah menjadi karya klasik dari seorang Hayao Miyazaki. Walaupun begitu saya baru kali ini berkesempatan menonton film ini dimana sebelumnya saya juga baru menonton 2 karya dari Miyazaki yaitu "Spirited Away" dan "Ponyo".

Ber-setting pada tahun 1958 film ini mengisahkan mengenai 2 gadis kecil kakak beradik, Satsuki dan Mei yang bersama sang ayah baru saja pindah ke sebuah pedesaan disaat sang ibu sedang dirawat di rumah sakit. Dirumah barunya tersebut (yang katanya berhantu) Satsuki dan Mei mulai menemukan keanehan seperti disaat mereka melihat banyak sekali makhluk kecil berwarna hitam yang oleh nenek tetangga mereka disebut sebagai susuwatari yang menjadi penunggu rumah kosong. Satsuki dan Mei yang tidak merasa takut tapi malah makin penasaran akhirnya mulai bertemu dengan berbagai macam keanehan sekaligus keajaiban disekitar rumah mereka tersebut termasuk pertemuan mereka dengan sesosok makhluk seperti kelinci raksasa yang mereka panggil Totoro.

2 komentar :

Comment Page:

RISE OF THE PLANET OF THE APES (2011)

Tidak ada komentar
Sungguh, apakah kita masih perlu disuguhi sebuah reboot film yang pastinya alasan utama dibuatnya hanya untuk memperpanjang nafas franchise yang di-reboot karena masih punya potensi menghasilkan ratusan juta dollar? Mungkin sebuah langkah yang tidak kreatif, tapi ironisnya dalam beberapa tahun terakhir muncul banyak sekali reboot yang tidak hanya sukses secara finansial tapi kualitasnya juga bagus. Sebut saja "Batman Begins", "Casino Royale", sampai "Star Trek" yang dengan kesuksesannya sanggup meneruskan nafas franchise yang terlihat sudah hampir mati menjadi hidup kembali bahkan lebih segar. Bahkan "X-Men: First Class" juga bisa dibilang sebagai reboot secara halus. Sampai akhirnya kita tiba pada reboot dari franchise "Planet of the Apes" yang sebenarnya 10 tahun yang lalu sudah dibuat remake-nya oleh Tim Burton tapi secara kualitas mengecewakan.

Film ini berkisah mengenai masa dimana Bumi belum dikuasai oleh para kera. Saat itu Will Rodman (James Franco) sedang berusaha mengembangkan sebuah obat yang diharapkan dapat menyembuhkan penyakit alzheimer yang diderita oleh sang ayah. Ekseprimen yang dia lakukan kepada seekor simpanse malah berujung kacau saat simpanse betina tersebut mengamuk. Tanpa sepengetahuan orang lain, Will membawa pulang anak simpanse tersebut yang akhirnya dia rawat dan diberi nama Caesar (Andy Serkis). Ternyata Caesar juga membawa gen dari sang induk yang sudah terpengaruh obat buatan Will. Hal tersebut membuat Caesar jadi sangat cerdas jauh melebihi simpanse pada umumnya. Evolusi yang dialami Caesar inilah yang nantinya akan menjadi awal dari sebuah revolusi yang akan terjadi di Bumi.

Tidak ada komentar :

Comment Page:

TENDANGAN DARI LANGIT (2011)

Tidak ada komentar
Saat pertama kali mendengar kabar film ini rilis saya hanya memandang sebelah mata karena melihat bahwa film ini dibintangi oleh Irfan Bachdim dan Kim Kurniawan. "Ah, paling aji mumpung manfaatin dua pemain naturalisasi yang lagi tenar itu", begitu pikir saya. Tapi saat tahu bahwa sutradaranya adalah Hanung Bramantyo yang tahun lalu membuat "Sang Pencerah" yang luar biasa serta "?" yang sampai saat ini masih masuk 10 film terbaik 2011 versi saya, rasa penasaran mulai tumbuh. Apa film ini bisa jadi sesukses "Garuda di Dadaku" yang rilis 2 tahun lalu?

Wahyu (Yosie Kristanto) merupakan pemain sepak bola muda paling berbakat di Desa Langitan yang terletak di lereng Gunung Bromo. Disana Wahyu bermain dalam sebuah tim yang berkompetisi dalam turnamen sepak bola Kabupaten dibawah bimbingan pamannya, Hasan (Agus Kuncoro). Dengan Wahyu didalamnya, tim tersebut sukses selalu memenangi pertandingan. Sayangnya, walaupun sangat berbakat, ayah Wahyu (Sujiwo Tejo) sangat tidak menyetujui Wahyu berkecimpung didunia tersebut karena menurutnya hidup dari sepak bola tidak bisa dibanggakan. Tapi Wahyu tetap bersikeras bermain untuk membuktikan bahwa ayahnya salah dan tentunya mengejar mimpinya untuk bisa bermain di Persema bersama Bachdim dan Kim Kurniawan.

Tidak ada komentar :

Comment Page:

SENNA (2011)

Tidak ada komentar

Saya bukanlah penggemar olahraga Formula One atau F-1. Hal itu jugalah yang membuat saya tidak mengenal nama Ayrton Senna yang perjalanan hidup dan karirnya ditampilkan dalam film ini. Saya memang mengenal nama-nama pembalap generasi akhir 2000an macam Michael Schumacher, Ruben Barichello, Lewis Hamilton, Fernando Alonso dan lain-lain. Tapi nama Ayrton Senna yang ngetop di akhir 80an hingga awal 90an masih asing bagi saya. Saya sendiri sudah mendengar banyak review positif terhadap film yang disutradarai oleh Asif Kapadia ini. Tapi sekali lagi karena asingnya saya terhadap tema dan sosok yang diangkat serta genre film dokumenter yang terkadang susah dicerna membuat saya agak ragu film ini mampu memukau bagi saya.
Film ini terdiri dari berbagai macam footage yang memperlihatkan naik turunnya karir seorang Ayrton Senna. Mulai disaat dia pertama meninggalkan Brazil menuju Eropa untuk berlomba Go-Kart ditahun 1984 hingga dia berhasil menjadi salah satu pembalap F-1 terbaik sepanjang masa dengan berhasil menjadi 3 kali juara di ajang bergengsi tersebut. Film ini juga tidak lupa menyoroti persaingan Senna dengan Alain Prost yang merupakan rival abadinya dimana mereka dahulu sempat menjadi rekan setim sebelum bermusuhan dan saling membenci. Selain menyoroti kehidupan Senna, film ini juga tidak ketinggalan menyinggung perihal konspirasi yang sering terjadi dalam F-1 dimana unsur politik sering turut campur tangan dalam menentukan hasil akhir. Senna sendiri sempat menjadi korban dari campur tangan tersebut.

Tidak ada komentar :

Comment Page:

BRIDESMAIDS (2011)

Tidak ada komentar
Sekumpulan wanita yang membuat kekacauan menjelang hari pernikahan salah seorang sahabat mereka? Sebuah premise yang mungkin bisa membuat film ini dikatakan sebagai "The Hangover" versi wanita. Dengan diproduseri oleh Judd Apatow, film ini memang cukup memebrikan harapan akan munculnya suguhan komedi yang dianggap cerdas. Tapi tunggu dulu, walaupun disebut cerdas, saya tidak selalu berhasil terhibur dengan suguhan cerdas dari Apatow. "Funny People" yang rilis 2 tahun lalu adalah buktinya dimana film itu meraih puja puji atas komedinya yang dianggap cerdas dan memberikan banyak sentilan. Tapi saya pribadi tidak menyukai karya Apatow tersebut dimana saya merasakan komedinya adalah komedi yang garing dan tidak lucu. Nah, pertanyaannya apakah "Bridesmaids" ini akan sama seperti itu atau malah lebih bagus?

Annie (Kirsten Wiig) adalah wanita berusia 30an tahun yang tengah menghadapi cobaan hidup yang berat dimana usahanya dalam membuka toko kue baru saja bangkrut dan dia juga ditinggal kekasihnya. Annie yang sedang mengharapkan hubungan yang serius dari seorang pria malah lebih sering berakhir menjalani hubungan yang hanya sebatas hubungan seks saja dengan Ted (Jon Hamm). Hal itu masih diperparah dengan kehidupan sehari-harinya dimana dia "terjebak" tinggal bersama 2 bersaudara yang aneh dan menyebalkan. Disaat itulah sahabatnya sejak kecil, Lillian (Maya Rudolph) menunjuk dirinya sebagai maid of honor dalam pernikahan Lillian.

Tidak ada komentar :

Comment Page:

[REC] (2007)

Tidak ada komentar
Hampir tidak ada film horror non Asia dan Indonesia yang mampu membuat saya ngeri. Paling banter hanya sampai taraf banyak memberikan adegan yang mengagetkan layaknya "Insidious", tapi tidak sampai membuat saya ngeri seperti yang bisa dilakukan film macam "4Bia" atau film lokal macam "Keramat". Hal itu dikarenakan horror Eropa dan Amerika lebih menyuguhkan makhluk-makhluk yang terasa tidak dekat dengan kehidupan sehari-hari saya macam zombie, drakula atau manusia serigala. Tapi rupanya saya telah melewatkan sebuah film Spanyol garapan Jaume Balaguero dan Paco Plaze yang rilis 4 tahun lalu berjudul [REC] yang tahun 2011 ini akan merilis seri ketiganya yang berjudul "[REC] Genesis" dan film keempatnya yang berjudul "[REC] Apocalypse" yang rilis tahun 2012.

"[REC]" yang menggunakan teknik first person camera atau hand-held camera seperti dalam film "Cloverfield" bercerita mengenai reporter sebuah acara televisi bernama Angela Vidal (Manuela Velasco) dan kameramennya Pablo (Pablo Rosso) yang tengah meliput kehidupan dan keseharian para pemadam kebakaran yang bertugas di malam hari. Keadaan terasa tenang dan aman-aman saja sampai ditengah malam para petugas mendapat sirine yang berarti mereka mendapat panggilan tugas. Angela dan Pablo terus mengikuti 2 orang petugas yang sampai disebuah apartemen yang disana juga telah tiba 2 orang dari kepolisian. Awalnya tugas awal mereka adalah untuk membebaskan seorang wanita tua yang menurut laporan penghuni apartemen lainnya terdengar berteriak dan terkurung didalam kamarnya. Tapi nyatanya apa yang akan mereka hadapi dan terekam dalam kamera tidak hanya itu, tapi sebuah teror yang sangat mencekam.

Tidak ada komentar :

Comment Page:

CAPTAIN AMERICA: THE FIRST AVENGER (2011)

2 komentar
Akhirnya rangkaian puzzle terakhir dari Marvel sebelum "The Avenegrs" tahun depan selesai juga. Captain America yang kita kenal sebagai sosok pemimpin dalam assemble The Avenegrs dapat giliran beraksi. Joe Johnston yang dikenal lewat "Jumanji" dan terakhir lewat "The Wolfman" menjadi sutradara film ini, sementara Chris Evans yang sebelu, ini sudah memerankan superhero Marvel lainnya, Human Torch di Fantastic Four kebagian jatah menjadi Steve Rogers sang Captain America sekaligus superhero pemakai bendera Amerika. Tantangan untuk film ini cukup banyak, seperti bagaimana menjadikan film ini tidak terlalu menjadi film yang menjual sisi nasionalis Amerika, sampai tentunya bagaimana membuat sebuah film penutup bagi rangkaian aksi superhero Marvel sebelum mereka bersatu tahun depan.

Steve Rogers (Chris Evans) adalah seorang pemuda yang mempunyai cita-cita untuk mengabdi pada negaranya dan terjun ke Perang Dunia II. Tapi sayangnya ambisi itu tertahan oleh kondisi tubuhnya yang mempunyai banyak penyakit dan postur tubuhnya yang dibawah rata-rata. Tapi Rogers punya kelebihan yaitu dia tidak pantang menyerah. Walaupun dia sering di-bully dan dihajar oleh orang yang jauh lebih besar, dia tidak pernah menyerah dan terus bangkit. Rogers juga adalah tipe orang yang sangat rendah hati. Hal itulah yang membuat Dr. Erskine (Stanley Tucci) tertarik untuk merekrut Rogers dalam sebuah proyek "Super Soldier" dari milter Amerika Serikat yang bertujuan untuk membuat pasukan tentara super yang bisa menghancurkan rezim Hitler dan nazi.

2 komentar :

Comment Page:

THE ARBOR (2011)

Tidak ada komentar
Sebelum ini saya sama sekali belum pernah mendengar nama Andrea Dunbar. Ternyata Andrea Dunbar adalah seorang penulis naskah pementasan teater dan film yang diakui kejeniusannya. Tapi kenapa namanya terasa asing? Ternyata Andrea Dunbar telah meninggal 21 tahun yang lalu diusia yang relatif masih sangat muda, 29 tahun. Nah, pertanyaannya pokok bahasan apa yang bisa diangkat dari perjalanan hidup Andrea yang tergolong singkat tersebut?  Nyatanya sutradara Clio Barnard memang punya cara tersendiri untuk merangkum film dokumenter sekaligus biografi ini.

Film ini mengisahkan mengenai kehidupan keluarga Andrea Dunbar yang didalamnya terdapat banyak sekali konflik. Berbagai macam konflik yang terjadi disekitar kehidupannya itulah yang akhirnya menginspirasi Andrea untuk menulis cerita berdasarkan kehidupannya tersebut. Andrea juga diceritakan bukan gadis yang baik-baik juga dimana dia mempunyai 3 anak yang berasal dari ayah yang berbeda-beda. Kehiupannya yang berantakan juga membuat ketiga anaknya tidak mengalami masa kecil yang bahagia hingga sang ibu meninggal dunia. Tapi buah memang jatuh tidak jauh dari pohonnya. Salah satu anak Andrea hasil hubungannya dengan pria Pakistan, Lorraine juga mempunyai kehidupan yang tidak jauh berantakan dari sang ibu.

Tidak ada komentar :

Comment Page:

A PROPHET (2009)

3 komentar
Dengan adanya kasus yang terjadi di Indonesia ini mengenai tahanan yang bisa bebas keluar masuk penjara, tahanan yang mendapat fasilitas mewah dan lain-lain, sering terdengar sentilan dan omongan yang kurang lebih intinya "Penjara di Indonesia payah, nggak kayak diluar negeri yang ketat". Jika bandingannya adalah kualitas pengamanan dan fasilitas pelayanan lainnya, saya yakin penjara-penjara di luar negeri khususnya Eropa atau Amerika pasti lebih canggih, tapi mengenai pernyataan kalau penjara disana lebih ketat sehingga membuat tahanan yang ada tidak bisa seenaknya sendiri dan mendapat pelayanan mewah? Jika anda sering melihat film yang menggambarkan kehidupan di penjara anda pasti tidak sependapat dengan pernyataan tersebut. Film yang memiliki judul asli "Un prophete" ini juga menggambarkan kondisi penjara yang sangat longgar bagi tahanan yang memiliki kekuasaan.

Awal film memperlihatkan Malik El Djebana (Tahar Rahim) pemuda Prancis keturunan Arab yang masuk penjara di usia yang masih sangat muda, 19 tahun akibat kasus pemukulan terhadap polisi. Disana, Malik yang dihukum 6 tahun mendapati penjara terbagi menjadi 2 kubu, yaitu blok yang berisi orang Muslim-Arab dan satu lagi berisi orang-orang Corsican. Malik yang awalnya memilih tidak memihak malah mendapat perlakuan kekerasan dari tahanan lain. Keseharian Malik dan keluguan yang terlihat pada dirinya membuat Cesar Luciani (Niels Arestrup) yang merupakan pimpinan geng mafia Corsica disana tertarik untuk memanfaatkan Malik dalam usahanya menghancurkan kelompok Muslim-Arab.

3 komentar :

Comment Page:

EVERYTHING MUST GO (2011)

Tidak ada komentar
Berbeda deangan komedian lain macam Jim Carrey, Ben Stiller, atau Adam Sandler, sebelum ini saya belum pernah melihat seorang Will Ferrell bermain dalam film yang lebih kental unsur drama dibandingkan komedinya. Bukannya Ferrell belum pernah melakukannya, hanya saja saya belum menonton film yang menampilkan kemampuan Ferrell dalam berakting drama seperti yang dia lakukan dalam "Stranger Than Fiction". Maka menonton film yang disutradarai oleh Dan Rush ini adalah pengalaman pertama saya menyaksikan akting drama seorang Will Ferrell yang pernah sangat mengcewakan saya lewat "Land of the Lost".

Nick Halsey (Will Ferrell) adalah pria yang tidak bisa lepas dari alkohol. Kebiasaan buruk itu juga yang membawa Nick kedalam salah satu faset terburuk dan tersulit dalam hidupnya dimana suatu hari dia mendapati dirinya dipecat dari perusahaan tempat dia bekerja. Sepulang dari kantor dia malah mendapati sang istri sudah meninggalkan dirinya dan mengganti semua kunci rumah sehingga Nick tidak bisa masuk. Yang lebih parah semua barang-barang dan perabot milik Nick ikut dibuang dan berserakan di halaman rumah. Nick yang mau tidak mau harus tinggal di halaman rumahnya walaupun hukum disana melarang hal tersebut juga kebingungan memikirkan apa yang harus ia lakukan terhadap barang-barangnya.

Tidak ada komentar :

Comment Page:

FINAL DESTINATION 5 (2011)

Tidak ada komentar
"Death doesn't like to be cheated" yang dalam Bahasa Indonesia berarti "Kematian tidak suka dicurangi" adalah sebuah tagline yang sangat lekat dari franchise film "Final Destination" yang tahun ini sudah sampai pada seri kelima sejak pertama kali muncul pada tahun 2000. Sayangnya "kematian" bukan hanya tidak suka dicurangi oleh para korbannya di franchise film ini, tapi "kematian" justru suka mencurangi korban-korbannya. Hal itu sangat terasa di installemnt keempatnya dua tahun lalu dimana banyak sekali penyebab kematian yang ditampilkan terasa amat sangat dipaksakan. Selain itu, efek 3D yang untuk pertama kalinya digunakan di film keempat tersebut ternyata hasilnya biasa saja, bahkan banyak beberapa visualisasi yang terlihat terlalu murahan dan konyol. Apakah memang seri "Final Destination" sudah harus dihentikan atau film kelimanya ini bisa memperpanjang nafasnya?

Seperti biasa kisah akan bergulir pada serombongan anak muda yang tiba-tiba salah satu diantaranya mendapat visualisasi kematian yang akan menimpa dirinya dan rekan-rekannya. Kali ini yang mendapat penglihatan tersebut adalah Sam (Nicholas D'Agosto). Sam dan rekan-rekan kerjanya saat itu sedang berada didalam bus yang melintasi sebuah jembatan yang sedang dalam perbaikan disaat Sam mendapat visi mengenai sebuah bencana yang terjadi di jembatan tersebut dan pada akhirnya menewaskan mayoritas orang-orang didalam bus termasuk dirinya. Setelah sadar Sam langsung mencoba menyelamatkan dirinya dan Molly (Emma Bell) mantan pacarnya. Hingga akhirnya hanya ada 8 orang penumpang yang selamat dari kecelakaan maut tersebut. Tapi kematian masih belum berhenti mengintai dan siap menjemput mereka kapan saja.

Tidak ada komentar :

Comment Page: