APOLLO 18 (2011)

Tidak ada komentar
Mengatakan ide awal film ini cerdas saya rasa agak berlebihan mengingat sebenarnya sangat banyak lubang dalam premise awalnya. Jadi kata-kata yang tepat mungkin adalah menarik. Yak, ide awal atau premis film ini sangat menarik. Idenya adalah mengapa manusia tidak pernah kembali lagi ke Bulan? Padahal setelah pendaratan pertama Neil Amstrong dalam Apollo 11 ada 6 misi lagi yang berangkat hingga Apollo 17. Setelah itu sebenarnya Apollo 18, 19 dan 20 akan diberangkatkan tapi karena beberapa faktor termasuk kendala teknis dan biaya maka misi tersebut dibatalkan. Tapi anehnya kenapa berpuluh tahun setelahnya tidak ada lagi pendaratan manusia di bulan? Nah, dalam film ini diceritakan bahwa sebenarnya Apollo 18 telah diluncurkan secara diam-diam.

Peluncuran diam-diam tersebut berlangsung pada Desember 1974 dan menyertakan 3 orang astronot, yaitu Benjamin, Nate dan John. Untuk memantau jalannya misi beberapa kamera ditempatkan mulai dari didalam pesawat sampai kamera yang dibawa oleh para astronot tersebut untuk merekam jalannya misi. Dalam misi itu Nathan dan Benjamin mendarat di bulan untuk mengambil beberapa sampel dan melakukan eksplorasi di permukaan bulan sedangkan John menunggu di orbit. Setelah misi berjalan beberapa hari, Nate dan Benjamin mulai menemukan berbagai keanehan seperti frekuensi yang sering terganggu sampai akhirnya penemuan pesawat antariksa milik Uni Soviet yang anehnya tidak terdapat satupun awak dan hanya bercak-bercak darah saja yang tersisa. Apakah yang sebenarnya ada diatas sana?
Berbagai review yang ada mencaci maki film ini sehingga saya sendiri tidak terlalu berharap banyak pada Apollo 18. Apalagi selama ini saya tidak terlalu tertarik dengan film found footage yang daripada ngeri justru terasa membosankan. Bagi saya 2 film Paranormal Activity (yang ketiga belum nonton) terasa membosankan. Sampai saat ini hanya [REC] film yang menggunakan teknik found footage yang bisa membuat saya merinding ngeri. Tapi ternyata diluar dugaan film garapan sutradara Gonzalo Lopez-Gallego ini tidak seburuk yang dibilang oleh banyak orang. Dengan bujet hanya $5 juta film ini mampu menghasilkan berbagai visual efek dan menampilkan setting bulan dengan mengaguumkan. Suasanan yang ditampilkan terasa sangat realistis. Penggunaan kameranya juga mendukung tingkat kerealistisannya meski terkadang pergerakan gambar dan pemotongannya terlalu dibuat realistis sehingga tidak rapi dan terakadang kurang nyaman diikuti.
Film ini juga tidak terlalu membosankan. Memang benar banyak momen yang terasa membosankan, tapi jika dibandingkan dengan Paranormal Activity, film ini punya tempo yang lebih cepat. Disaat tempo sedang turun sebagai gantinya kita akan diajak melihat suasana msiterius di bulan sehingga biar bagaimanapun kita akan tetap waspada. Suasana bulan yang gelap dan kamera yang agak buram membuat nuansa yang muncul terasa seperi Claustrophobia padahal film ini bukan ber-setting di tempat yang sempit. Beberapa  momen juga cukup bisa mengagetkan tapi sayangnya momen itu bukanlah muncul akibat teror alien kecil yang jadi seharusnya jadi ancaman utama di film ini. Saya sama sekali tidak merasakan kengerian dari alien tersebut. Sosoknya yang kurang intimidatif dan jauh dari kesan mengerikan membuat saya tidak merasa terancam dan takut karenanya. Padahal film ini coba membuktikan bahwa alasan manusia tidak kembali lagi ke bulan adalah karena adanya alien yang mengancam, tapi jika hanya sebatas itu saya rasa di masa sekarang harusny manusia sudah bisa kembali lagi kesana. Itu hanya satu dari banyak plot hole dalam premisnya yang sempat saya singgung diatas.

Rating PG-13 juga membuat film ini jauh dari sadisme dan adegan gore meskipun cukup punya potensi menampilkan adegan semacam itu. Apollo 18 adalah murni mengenai potensi yang amat besar tapi sayangnya gagal dimaksimalkan dengan baik. Coba kita pikir, misi pendaratan ke bulan saja sebenarnya sudah cukup mengerikan andai terjadi kesalahan teknis dan semacamnya. Andaikan hal itu lebih dieksplorasi lagi kemudian tambahkan alien yang lebih mengerikan tapi tidak berlebihan sebagai ancaman tambahan saya rasa film ini akan jauh lebih efektif dan megerikan. Karena buat saya hal yang paling mengecewakan dari film ini adalah sangat kurangnya teror yang dibangun oleh para alien. Setelah alien muncul film jadi makin membosankan. Saya merasa lebih merinding melihat rekaman UFO melintas yang dimiliki NASA. Tapi yang jelas film ini tidak seburuk yang saya perkirakan dan masih punya beberapa momen yang lumayan menegangkan dan efek visual yang jempolan. Salah satu Guilty Pleasure paling mengejutkan bagi saya.

RATING:

Tidak ada komentar :

Comment Page: