AMBILKAN BULAN (2012)

Tidak ada komentar
Sudah cukup banyak film anak-anak yang dibuat oleh sineas kita dan saya rasa merupakan sebuah pernyataan dari seorang yang menutup mata jika mengatakan sineas lokal malas untuk membuat film bertemakan anak-anak. Mungkin jumlahnya masih kalah dibandingkan horor ataupun drama romantis, tapi untuk mengatakan sangat sedikit film anak-anak saya rasa salah juga. Beberapa tahun terakhir film anak-anak khususnya yang mengambil pendekatan drama bercampur unusr musikal sudah ada beberapa dan itu merupakan langkah yang baik mengingat anak-anak Indonesia akhir-akhir inii memang tengah kekeringan hiburan bermutu yang sesuai dengan umur mereka. Hal itu jugalah yang nampaknya melatar belakangi pembuatan film Ambilkan Bulan oleh Ifa Isfansyah selain sebagai penghormatan kepada alm. A.T. Mahmud. Bermodalkan menyutradarai Garuda di Dadaku dan menulis naskah untuk Rindu Purnama, Ifa Isfansyah kembali membuat sebuah film anak-anak yang dicampur dengan nuansa musikal lengkap dengan balutan lagu-lagu ciptaan A.T. Mahmud. Apakah hasilnya sama hebatnya dengan Sang Penari yang menjadi puncak kesuksesannya tahun lalu?

Ambilkan Bulan berkisah tentang gadis cilik berusia 10 tahun bernama Amelia (Lana Nitibaskara) yang hidupnya terasa sepi dan kurang berwarna semenjak meninggalnya sang ayah (Agus Kuncoro). Ditinggal mati suaminya membuat ibu Amelia (Astri Nurdin) terlalu larut dalam pekerjaannya dan kurang mempunyai waktu untuk bersama sang puteri tunggal. Beruntung lewat facebook Amelia akhirnya berkenalan dengan Ambar (Berlianda Adelianan Naafi) yang ternyata adalah sepupunya sendiri. Amelia begitu terpukau dengan cerita-cerita Ambar mengenai keindahan desa tempat tinggalnya. Hal itulah yang membuat Amelia begitu ingin pergi ke desa tersebut saat liburan sekolah walaupun sang ibu awalnya sempat tidak mengizinkan. Sesampainya didesa, Amelia berkenalan dengan beberapa teman baru yang nantinya akan bertualang bersama dia bahkan hingga ke tengah hutan sekalipun yang nantinya akan menjadi sebuh petualangan yang tidak terlupakan bagi mereka.
Tidak ada yang baru dalam cerita yang ditawarkan film ini. Kisah tentang seorang anak yang kurang mendapat perhatian dari orang tuanya lalu pada akhirnya bertemu dengan teman-teman baru untuk kemudian bersama-sama berpetualang adalah sebuah kisah yang sudah berulang kali ditampilkan dalam film belahan dunia manapun baik itu Hollywood ataupun Indonesia. Kemudian tinggal tergantung bagaimana jalan cerita yang sudah sangat biasa tersebut dikemas jadi sebuah tontonan yang menarik. Untuk Ambilkan Bulan, cara yang dilakukan untuk membuat filmnya jadi lebih menarik adalah dengan memasukkan adegan musikal yang menampilkan lagu-lagu dari A.T. Mahmud yang juga dibalut dengan visual animasi yang penuh warna nan menarik. Yang ditampilkan disini jelas bukan visual animasi CGI kelas atas, namun penggunaannya dalam film ini justru sesuai. Tampilan animasi yang begitu "kartun" memang sangat sesuai dalam film yang menggambarkan tentang seorang anak kecil lengkap dengan berbagai macam imajinasinya yang tak terbatas dan penuh warna-warni. Tentu saja iringan lagu-lagu anak yang muncul mulai dari "Anak Gembala", "Libur Telah Tiba", "Ambilkan Bulan" dan masih banyak lagi. 
Namun meski punya banyak momen yang menarik lewat adegan musikalnya, Ambilkan Bulan terasa kurang mengena jika berurusan dengan ceritanya. Alurnya berjalan datar-datar saja dalam artian tidak pernah membosankan tapi juga tidak pernah mampu terasa menyentuh. Begitu terasa bahwa film ini lebih berfokus pada adegan-adegan musikalnya daripada menampilkan sebuah cerita yang lebih menyentuh dan mengena bagi para penontonnya. Beruntung masih tetap ada beberapa momen komedi yang cukup mampu mengangkat tensi ceritanya dan setidaknya mampu membuat penonton tersenyum khususnya dari karakter Kuncung yang memang ditempatkan sebagai sosok pemancing tawa. Para anak-anak yang bermain disini juga sayangnya tidak kesemuanya mampu memberikan permainan yang bisa dibilang baik. Tapi yah saya tidak akan menuntut banyak dari aktor dan aktris cilik yang sudah berusaha sekuat tenaga mereka ini. Setidaknya Lana Nitibaskara sebagai tokoh sentral film ini sudah tampil dengan baik. 

Ambilkan Bulan secarra keseluruhan bukanlah film anak-anak yang spesial tapi jelas layak tonton. Setelah selesai menonton film ini, cerita dan karakternya mungkin tidak akan terngiang tapi jelas lagu-lagu karangan alm. A.T. Mahmud akan selalu berkumandang dalam benak anda setelah selesai menonton film ini. Jadi jika anda ingin anak anda atau adik anda yang masih kecil mengenal lagu-lagu gubahan A.T. Mahmud maka ajaklah mereka menonton film ini. Saya sendiri meski tidak begitu terkesan dengan ceritanya tapi sangat menyukai momen musikalnya apalagi yang lengkap dengan berbagai animasi warna-warni tersebut. Jangan lupakan juga opening dan ending filmnya yang begitu magical dan bagi saya bagian ending film ini adalah satu dari sedikit bagian yang mampu menyentuh dan membuat saya terharu dibuatnya.

RATING:

Tidak ada komentar :

Comment Page: