THE MAN FROM EARTH (2007)

7 komentar
Anda pasti pernah berkunjung ke sebuah museum, candi-candi, tempat terdapatnya artefak dan peninggalan kuno lainnya dimana anda akan penasaran sebenarnya bagaimanakah tempat atau barang-barang tersebut dulunya. Anda akan penasaran bagaimanakah kondisi pada masa dimana barang atau lokasi tersebut diciptakan dan anda akan berharap bisa kembali ke masa itu atau berandai-andai jika saja ada orang dari masa itu yang masih hidup dan bisa anda tanyai tentang kebenaran di masa itu. Ide dasar film ini kurang lebih sama seperti poin kedua tersebut, yaitu "Bagaimana jika ada individu yang berasal dari 14.000 tahun yang lalu dan masih hidup hingga sekarang bahkan tinggal dan berbaur selayaknya manusia biasa?" Begitulah premise dari naskah yang ditulis oleh Jerome Bixby, sosok yang terkenal sebagai penulis-penulis kisah sci-fi dimana dia pernah menulis untuk beberapa episode Star Trek dan Twilight Zone. Cerita film ini sebenarnya sudah mulai ditulis sejak tahun 60an, tapi baru selesai pada tahun 1998, tahun dimana Bixby meninggal dan menjadikan The Man From Earth sebagai karya terakhirnya.

John Oldman (David Lee Smith) adalah seorang dosen yang sedang bersiap untuk pindah rumah. Saat itu rekan-rekannya sesama pengajar datang berkunjung untuk sebuah pesta perpisahan untuk John yang memang sudah sangat dekat dengan mereka semua. Para pengajar yang saat itu berkumpul antara lain Dan (Tony Todd) seorang antropolog, Harry (John Billingsley) seorang biologis, Edith (Ellen Crawford) pakar sejarah seni sekaligus penganut Kristen yang sangat taat, Sandy (Annika Peterson) ahli sejarah yang juga jatuh cinta pada John, Art (William Katt) seorang arkeolog yang datang bersama muridnya, Linda (Alexis Thorpe). Kemudian ditengah-tengah menyusul seorang psikolog bernama Will Gruber (Richard Riehle). Awalnya mereka ngobrol dengan santai sampai John mengaku bahwa dirinya adalah manusia yang sudah berumur lebih dari 14.000 tahun dan termasuk manusia gua Cro-Magnon. Hal itulah yang membuatnya harus terus berpindah selama 10 tahun sekali supaya orang-orang tidak menyadari bahwa John tidak bisa bertambah tua. Tentu saja omongan John tersebut awalnya hanya dianggap sebagai bahan candaan oleh teman-temannya. Tapi setelah perbincangan makin dalam dan serius, perdebatan mulai terjadi diantara mereka mengenai kebenaran cerita John. Pembicaraan pun mulai makin dalam dan mengeksplorasi cerita tersebut dari berbagai sudut pandang keilmuwan., dan kejutan-kejutan pun mulai muncul.

Sesungguhnya The Man From Earth bukan sekedar kisah tentang benar atau tidaknya cerita John saja. Dengan hanya menjabarkan kisahnya lewat perdebatan yang ber-setting hanya diruang tamu saja, film ini sebenarnya punya banyak bahan perenungan didalamnya. Hal itu tergantung bagaimana cara anda dalam memandang film ini. Jika anda hanya memandangnya hanya sebagai film sci-fi biasa, sebenarnya anda sudah akan cukup terhibur dengan misteri yang ditebarkan oleh cerita dari John dan berbagai twist yang muncul dalam kisahnya. Tapi tentunya kisahnya yang hanya terdiri dari obrolan-obrolan di satu lokasi akan menjadi tantangan tersendiri bagi beberapa orang, dan jelas ini bukanlah film untuk mereka yang hanya menyukai film-film hiburan semata. Saya rasa siapapun yang "nekat" menonton film ini pada akhirnya tidak akan memandang kisahnya sebagai kisah sci-fi penuh misteri dan kejutan belaka, karena ada beberapa kandungan menarik didalamnya.
Mengulik misterinya dari berbagai sudut pandang keilmuwan, The Man From Earth jelas punya kualitas naskah yang mumpuni dan penuh referensi ilmu yang kuat. Untuk membuat sebuah teori dalam kasus yang terjadi pada John butuh sebuah referensi yang tidak main-main. Apalagi film ini mampu meyakinkan penontonnya dengan mengambil teori-teori dari berbagai ilmu yang membuat cerita John bisa dipertanggung jawabkan. Dari sini akan muncul berbagai perenungan dalam diri saya. Yang pertama adalah mengenai sejarah itu sendiri. Lewat cerita John kita mendapati fakta bahwa ada beberapa kisah baik itu dari buku pengetahuan sampai Alkitab yang ternyata tidak sesuai dengan kenyataan. Hal ini mencuatkan sebuah pernyataan yang mungkin sudah sering didengar oleh orang mengenai fakta kebenaran sejarah. Apakah sejarah memang ditulis berdasarkan pengetahuan manusia pada hal yang telah terjadi ataukah sejarah ditulis berdasarkan apa yang ingin didengar dan diketahui oleh manusia atas apa yang telah terjadi? Tentu saja pertanyan tersebut menjadi bisa semakin dalam lagi jika sudah bersinggungan kepada hal berbau religius, seperti "Apakah semua yang ditulis dalam kitab suci itu betul?" 

Selain itu ada satu pertanyaan yang sebenarnya sudah sejak lama saya pikirkan dan kembali dimunculkan oleh film ini. Disini John mengaku sebagai seorang manusia gua dan banyak yang tidak percaya, bahkan menyebutnya gila. Manusia menanggapi kebenaran atas sesuatu adalah berdasarkan pengetahuan yang mereka miliki, dan terkadang saat ada seseorang dengan pengetahuan yang jauh diatasnya, dan orang tersebut mengungkapkan hal yang tidak umum, maka orang tersebut akan dicaci dan sebagainya. Lalu bagaimana jika orang tersebut berkata yang sesungguhnya? Lalu bagaimana dengan pada era Nabi dan Rasul dahulu? Saya sering berpikir bahwa orang-orang yang dahulu tidak mempercayai kebenaran dari para Rasul sebenarnya tidak sepenuhnya keliru. Bukankah mereka menghadapi hal yang diluar pengetahuan mereka, diluar nalar mereka? Jadi bukankah wajar saja mereka tidak percaya? Seperti orang-orang tersebut, para tokoh dalam film ini juga sudah mempunyai kepercayaan baik itu religius maupun sains yang mereka pegang dan tiba-tiba datang orang yang seolan mendobrak segala kepercayaan yang sudah mereka pegang sedari lama tersebut. Tentu tidak semudah itu seseorang membuka pikiran mereka terhadap sesuatu yang belum tentu kebenarannya. Tapi nampaknya semua pertanyaan tersebut akan dijawab banyak orang dengan kalimat God Moves in a Mysterious Way.

Namun sayangnya The Man From Earth yang begitu baik dalam konsep dan kandungan cerita terasa tidak maksimal dalam eksekusinya. Sedari awal hingga akhir nyaris kisahnya berjalan datar-datar saja meski terdapat berbagai konflik dan perbedatan. Saya tidak merasakan adanya sebuah klimaks yang mencapai puncaknya disini. Beberapa twist memang cukup menarik tapi sebenarnya sudah cukup tertebak, kecuali twist di akhir filmnya. Seolah-olah film ini berjalan datar dan hanya akan meningkat tiap kali ada kejutan yang terlontar. Padahal sebuah film yang baik adalah film yang tetap bisa mempertahankan tensinya walaupun tidak ada shocking moment dan tetap terasa menarik. Ambil contoh dalam 12 Angry Men yang juga hanya tentang orang-orang berdebat dalam sebuah ruangan saja, tapi setiap momennya selalu terasa menarik dan memiliki klimaks yang intensitasnya tinggi. Pada akhirnya meski menyisakan beberapa renungan tapi The Man From Earth tidak sampai membuat saya begitu antusias dan terkagum akan kisahnya, dan seolah "hanya" seperti baru saja menonton salah satu episode terbaik dari serial Twilight Zone


7 komentar :

Comment Page:
Akbar Saputra mengatakan...

setuju, gw juga prefer 12 Angry Men daripada The Man from Earth. The Man from Earth keren karena kontennya yang agak faith-shocking, ide penceritaannya yang sederhana, namun agak kurang dari segi eksekusi. nice review.

btw, boleh tukeran link?
meonthemovie.blogspot.com

Rasyidharry mengatakan...

Makasih komentarnya, linknya udah saya pasang :)

Akbar Saputra mengatakan...

trims :) sudah gw link-back juga

Rahadian Rundjan mengatakan...

Kalau saya pribadi justru menganggap film ini sangat bagus. 4 dari 4 bintang. Temanya yang unik, tapi sebenarnya amat sangat sederhana itu justru yang membuat menarik. Tapi kalau dibandingin sama 12 Angry Men sih memang sulit. Cuma satu kekurangannya : Filmnya kurang lama! Hehehe.

Cekidot blog saya. Udah nonton film banyak tapi baru kepikiran buat review2nya sekarang : http://rahaulasfilm.blogspot.com/

Eh ya. Blog kamu sebaiknya dipasang kotak search aja. Biar lebih gampang orang nyari filmnya. Hehehe.

Rasyidharry mengatakan...

Yap temanya berani & kritis tapi sayang aja eksekusinya masih rada nanggung
Hehe iya makasih sarannya bakal segera dipasang

eca mengatakan...

ho oh eksekusinya kurang nendang, bagi link download film 12 angry men nya dongs.. thanks

Hervy akay mengatakan...

Emang temanya gitu broo. Justru luar biasa film ini, dengan low budget mereka membuat film filosofikal yg berkualitas luar biasa. Konfliknya dll sudah luar biasa. Ini emang memimik realita, soo, org ygekspek "eksekusi" wtf! Adl org org yg terpengaruh dengan film film mainstream. Eksekusinya aja ufah luar biasa ditambah dengan akting aktor aktris didalamnya yg luar biasa. Berbobot dan intens.