END OF WATCH (2012)

Tidak ada komentar
 
Film ini disutradarai dan ditulis naskahnya oleh David Ayer yang selama ini cukup identik dengan film-film bertemakan kepolisian khususnya LAPD (Los Angeles Police Department). Sebelum End of Watch, Ayer juga pernah menyutradarai Street Kings yang dibintangi Keanu Reevers dan Forest Whitaker. Selain itu Ayer juga pernah menulis naskah untuk film Dark Blue (dibintangi Kurt Russell) dan Training Day yang berhasil membawa Denzel Washington meraih Best Actor di Oscar 2002. End of Watch sendiri dibintangi oleh Jake Gyllenhaal dan Michael Pena yang berduet sebagai partner di LAPD. Judul filmnya sendiri adalah sebutan yang digunakan kepolisian jika ada anggota mereka yang terbunuh saat bertugas. Saya sendiri menonton filmnya sebelum tahu arti istilah tersebut dan hampir tidak tahu filmnya akan bercerita tentang apa dan akan seperti apa. Saya awalnya sempat mengira ini akan menjadi buddy movie yang punya unsur komedi melihat ada nama Michael Pena yang cukup sering bermain di film komedi. Ya, saya menonton End of Watch dengan ekspektasi akan melihat film polisi yang menghibur dengan sentuhan komedi, sebuah ekspektasi yang benar-benar salah tempat pada akhirnya.

End of Watch dibuka dengan sebuah narasi yang membuat saya mulai merubah ekspektasi dan jika dihubungkan dengan judulnya akan memberikan hint tentang akhir filmnya. Kita lalu akan diajak berkenalan dengan Brian Taylor (Jake Gyllenhaal) dan Mike Zavala (Michael Pena) yang merupakan partner di LAPD. Saat bertugas, Brian memasang beberapa kamera untuk proyek filmnya, mulai di badan mereka berdua, di mobil sampai sebuah kamera yang selalu ia genggam kemana-mana. Dengan beberapa kamera tersebut kita akan diajak untuk mengikuti berbagai misi yang dijalankan oleh keduanya, mulai dari yang ringan seperti mengejar pelanggar rambu lalu lintas sampai pada misi-misi yang berkaitan dengan geng imigran Meksiko yang ternyata bisa membahayakan nyawa keduanya. Tapi selain itu kita juga akan diajak melihat bagaimana persahabatan keduanya terbangun dan kehidupan pribadi masing-masing dimana Mike sudah menikah dengan Gabby (Natalie Martinez), sedangkan Brian baru saja menemukan cintanya pada diri Janet (Anna Kendirck).

Menonton film ini beberapa kali mengingatkan saya pada acara televisi yang menampilkan para polisi yang sedang mengejar buronannya. Pemakaian format mockumentary memang membawa kita pada kesan tersebut. Pemakaian teknik tersebut jelas sebuah usaha untuk menampilkan filmnya senyata dan serealistis mungkin. Tapi pemakaian kamera berformat found footage dalam film ini tidak serupa dengan berbagai film found footage lainnya, karena bisa dibilang End of Watch juga bukanlah 100% found footage. Beberapa adegan ditampilkan dengan format kamera biasa. Penggunaan kamera footage-nya sendiri tidak terbatas hanya dari satu sudut pandang tapi dari beberapa sudut pandang dalam hal ini sudut pandang berbagai karakter. Format campuran ini adalah poin plus dari film in. Dengan found footage film terasa lebih nyata, dengan format biasa film lebih dramatis, sedangkan apabila kedua format tersebut berhasil digabungkan dengan baik maka kita akan memperoleh sebuah film yang terasa realistis namun jugapunya berbagai momen dramatis yang bisa meningkatkan tensi yang tidak bisa dilakukan film berformat footage.
Bagi saya sendiri End of Watch bukanlah sebuah film yang mudah untuk ditonton. Awalnya suasana yang ditampilkan masih terasa ringan dengan menyoroti kedua tokoh utamanya berpatroli menangani beberapa kasus ringan. Bahkan di momen awal ini sentuhan humor masih sedikit terasa. Tapi jujur di paruh awalnya, film ini tidak begitu spesial. Tapi perlahan momen tersebut akan membangun kepedulian kita pada kedua karakter utamanya, dan disaat kita sudah terikat pada keduanya dan peduli pada mereka tensi film ditingkatkan. Kadar kekerasan makin tinggi, aura filmnya makin terasa gelap dan jauh lebih menegangkan. Saat itulah filmnya makin sulit untuk diikuti karena kita sudah peduli dengan kedua tokoh utamanya dan itulah yang membuat suasana sangat menegangkan. Apalagi konten kekerasan yang ada tidak main-main. Mungkin tidak terlalu gory tapi tetap sebuah pemandangan yang membuat ngilu. Saya suka bagaimana filmnya membangun kepedulian penonton terhadap karakternya. Masuknya cerita tentang kehidupan pribadi Brian dan Mike (khususnya Brian) diluar dugaan tidak berakhir hanya menjadi sisipan saja tapi juga berperan besar membangun emosi dalam filmnya.

End of Watch pada akhirnya adalah sebuah gambaran yang berhasil tentang bagaimana keras dan berbahayanya kehidupan para polisi, dalam hal ini LAPD. Jika selama ini dalam film banyak penggambaran tentang bagaimana korupnya kepolisian, saya rasa cukup adil jika ada film yang mencoba menggambarkan bagaimana heroiknya sosok para polisi yang rela berkorban nyawa tanpa harus berlebihan dalam penggambarannya. Dalam film ini kita akan melihat para polisi sebagai sosok manusiawi yang rela berjuang demi hukum dan gambaran tentang betapa bahayanya tugas mereka dimana nyawa bisa menghilang tiap saat. Akting bagus dari Jake Gyllenhaal dan Michael Pena turut membangun emosi dan sisi realistis film ini sekaligus makin mengangkat kepedulian penonton pada karakter mereka. Mungkin kekurangan film ini adalah terlalu banyaknya hint tentang ending film ini. Pada dasarnya film ini sudah punya akhir yang bisa dibilang tertebak, jadi untuk apa memasukkan berbagai macam petunjuk akan hal itu? Tapi pada akhirnya End of Watch adalah benar-benar sebuah kejutan bagi saya. Kejutan baik dari segi kualitas ataupun dari segi konten ceritanya. Keras, menegangkan, realistis dan juga menyentuh (momen ending jelas salah satu yang paling menyentuh).


Tidak ada komentar :

Comment Page: