A WEREWOLF BOY (2012)

1 komentar
Kisah cinta dua makhluk berbeda jenis memang semakin menjadi tren semenjak kesuksesan Twilight Saga yang menampilkan kisah cinta segitiga antara manusia-vampir-werewolf. Awal tahun ini Warm Bodies malah menyajikan kisah cinta antara manusia dengan zombie. Nampaknya perfilman Korea juga tidak mau kalah dan mengikuti fenomena ini dengan menampilkan sebuah kisah cinta antara manusia dengan werewolf. Hasilnya luar biasa dimana A Werewolf Boy berhasil meraih sukses dengan mampu menjadi film melodrama terlaris sepanjang masa di Korea sekaligus menempati posisi 20 dalam daftar film terlaris sepanjang masa disana. Tentu saja selain karena kisahnya yang memang menarik bagi semua kalangan penonton, fakta bahwa film ini dibintangi oleh dua bintang muda Korea yang tengah bersinar yakni Park Bo-young dan Song Joong-ki ikut andil besar dalam kesuksesan film ini. Park Bo-young dikenal lewat perannya dalam Speedy Scandal yang juga termasuk film terlaris sepanjang masa di Korea (urutan 10), sedangkan Song Joong-ki yang sempat menjadi member Running Man hingga tahun 2011 itu juga tengah menanjak karirnya lewat beberapa peran di film layar lebar hingga serial televisi. Namun diluar berbagai faktor tersebut, A Werewolf Boy memang sebuah film yang punya kualitas cukup mengesankan.

Kim Suni (Lee Young-lan) adalah seorang wanita tua yang tinggal di Amerika bersama anak dan cucunya mendapat sebuah telepon yang meminta dirinya untuk kembali ke Korea. Suni pun kembali dan akhirnya tiba bersama cucunya, Eun-joo (Park Bo-young) di sebuah rumah tua yang dulu sempat ia tinggali bersama ibu dan adiknya. Disana ia mulai mengingat kenangan 47 tahun lalu saat ia masih remaja (Suni muda juga diperankan oleh Park Bo-young) dimana ketika itu Suni dan keluarganya baru saja pindah ke rumah tersebut. Suni sendiri adalah gadis pendiam yang jarang bergaul akibat badannya yang lemah karena sebuah gangguan paru-paru. Suatu hari Suni dikejutkan oleh kemunculan sebuah makhluk misterius dari dalam gudang rumahnya. Ternyata makhluk tersebut adalah seorang pemuda. Namun pemuda yang nantinya diberi nama Chul-soo (Song Joong-ki) tersebut punya banyak keanehan. Dia tidak bisa berbicara dan terlihat begitu liar layaknya hewan buas. Ya, Chul-soo seperti yang sudah kita tahu adalah werewolf. Keberadaan Chul-soo awalnya membuat Suni terganggu, namun lama kelamaan Suni justru berusaha mengajari Chul-soo untuk berperilaku layaknya manusia pada umumnya, dan tanpa disadari kehidupan Suni yang sebelumnya muram menjadi lebih ceria.

A Werewolf Boy memang punya formula yang kurang lebih sama dengan film-film seperti Twilight misalnya, namun kelebihan dari film ini adalah mampu menghadirkan kisah cintanya dengan begitu berwarna dan menyentuh. Bahkan konflik-konflik lain diluar kisah cinta manusia-werewolf ini juga mampu dihadirkan dengan cukup baik. Segala konflik yang dihadirkan oleh film ini mampu membuat saya terbawa dan ikut merasakan emosi yang coba dibangun. Ambil contoh konflik yang dibangun lewat kemunculan karakter Ji-tae (Yoo Yeon-seok) yang sanggup membuat penonton dengan mudah membencinya. Keberadaan karakter Ji-tae sanggup membuat penonton jadi makin peduli terhadap pasangan Chul-soo dan Suni. Tidak hanya romansa saja, karena A Werewolf Boy juga menyelipkan berbagai unsur lain seperti konspirasi pemerintahan dan konflik yang timbul di masyarakat akibat munculnya sosok manusia serigala. Pada akhirnya hal-hal tersebut memang hanya menjadi pelengkap di samping kisah cinta yang jadi sajian utama, tapi setidaknya film ini jadi lebih berwarna namun tetap tidak kehilangan fokus utamanya pada aspek romansa tersebut. Pada akhirnya meski punya cerita yang tidak spesial, namun pengemasan yang baik membuat film ini menjadi terasa begitu menarik.
Bagi anda yang mengharapkan sebuah tontonan manusia serigala yang penuh dengan darah dan adegan sadis jelas akan kecewa, karena A Werewolf Boy memang bukan berfokus pada hal tersebut dan bisa dibilang "sangat bersih" untuk ukuran sebuah film yang punya sosok manusia serigala sebagai karakter utamanya. Memang saya menjadi merasa ada yang kurang dengan tidak adanya darah yang tumpah (bahkan adegan saat sang serigala mencabik mangsanya terlihat begitu sopan), tapi toh untungnya kisah cinta yang ditampilkan terasa begitu efektif. Ya, meski kisahnya memang begitu fantasi, tapi saya tidak merasa ceritanya berjalan dipaksakan ataupun dibuat-buat. Semuanya mengalir dengan baik, bahkan hal-hal seperti kemunculan sosok Chul-soo, asal-usulnya, munculnya konflik hingga konklusi bagi ceritanya terasa begitu realistis jika kita mengesampingkan fakta bahwa ini adalah kisah cinta manusia dengan werewolf. Tidak bisa dipungkiri masih ada plot hole yang terkadang menggangu tapi saya yang sudah begitu menikmati romansanya menjadi memaafkan lubang tersebut. 

Jika ditilik lagi, A Werewolf Boy juga terlihat sebagai sebuah film coming-of-age dimana sosok Chul-soo berusaha belajar untuk menjadi manusia yang "normal", begitu pula dengan Suni yang mulai menemukan kehidupan yang terasa benar-benar hidup setelah selama ini tenggelam dalam muram. Pujian juga patut diberikan pada kedua pemain utamanya yang sanggup bermain baik dan menghadirkan chemistry yang kuat. Hubungan keduanya mengingatkan saya pada hubungan R dan Julie dan Warm Bodies dimana mereka juga merasakan cinta tanpa bisa berkomunikasi secara verbal dengan lancar. Saya begitu suka bagaimana interaksi antara Chul-soo dan Suni dibangun dengan berbagai cara, tidak hanya lewat kata-kata gombal yang diumbar sepanajgn film layaknya kisah cinta Edward dan Bella. Selipan humor segar yang mengelilingi hubungan keduanya juga semakin menghidupkan suasana dan membuat romansanya semakin hangat dan menyenangkan untuk diikuti. Park Bo-youn sanggup memperlihatkan berbagai sisi dari Suni mulai dari sosoknya yang muram dan rapuh hingga kemudian mulai berubah menjadi gadis yang ceria dan aktif semenjak bertemu Chul-soo. Sedangkan Joong-ki cukup mengejutkan dimana saya masih ingat menyaksikannya sebagai member Running Man yang sering dijadikan bahan ledekan tapi nyatanya punya kapasitas akting yang lumayan.

Tentu saja jika bicara melodrama Korea pastinya akan ada momen tearjerker khususnya di bagian ending. Begitu juga dengan film ini yang punya ending begitu menyentuh. Saya dibuat menangis oleh bagaimana konklusi yang sebenarnya tertebak dan sederhana tersebut sanggup merepresentasikan makna sebuah cinta sejati yang tidak mengenal apapun sebagai pemisah antara keduanya. Overall, A Werewolf Boy adalah sebuah sajian yang berwarna secara emosi dengan sanggup membuat saya tertawa hingga menangis oleh kisah cinta antara manusia dengan werewolf yang disajikan. 


1 komentar :

Comment Page:
Rasyidharry mengatakan...

Siip udah saya pasang link-nya :)