AUGUST: OSAGE COUNTY (2013)

3 komentar
August: Osage County mempunyai naskah yang merupakan adaptasi dari sebuah pementasan teater berjudul sama karya Tracy Letts. Pementasannya yang pertama dilakukan pada Juni 2007 meraih kesuksesan bahkan memenangkan pulitzer hingga akhirnya diadaptasi menjadi film yang disutradarai oleh John Wells ini. Ada banyak hal yang menjadikan film adaptasi naskah teater menjadi menarik untuk ditonton. Yang pertama adalah set lokasi yang biasanya tidak terlalu banyak, bahkan beberapa hanya berada di satu tempat sebut saja Rope milik Alfred Hitchcock. Hal lain yang menarik dari adaptasi naskah teater adalah karakter-karakternya yang begitu kuat hingga mampu menjadikan konflik sederhana yang tidak jarang hanya berupa pertengkaran dan barter dialog bisa terasa begitu hidup dan menarik. Kabar baiknya adalah orang yang menulis naskah film ini tidak lain adalah Tracy Letts sendiri, jadi kita bisa berharap filmnya masih punya semangat yang sama dengan versi teaternya. Selain itu, film ini juga diisi oleh begitu banyak nama besar mulai dari Julia Roberts, Ewan McGregor, Chris Cooper, Abigail Breslin, Bennedict Cumberbatch dan tentunya Meryl Streep. Bukannya berlebihan, namun jika suatu film punya naskah dan penggarapan yang buruk sekalipun film itu bisa tetap enak ditonton jika ada Meryl Streep, seperti The Iron Lady misalnya.

Bulan Agustus yang begitu panas menyengat di Osage County tepatnya di kediaman Violet Weston (Meryl Streep) terjadi kehebohan saat sang suami tiba-tiba saja menghilang ddan ditemukan tewas bunuh diri beberapa hari kemudian. Violet sendiri adalah seorang wanita yang ketagihan pil-pil penghilang rasa sakit setelah mengidap sebuah kanket mulut yang cukup parah. Seusai pemakaman diadakan makan malam yang diikuti semua anggota keluarga termasuk ketiga puteri Violet. Ada pasangan Barbara (Julia Roberts) dan Bill (Ewan McGregor) yang rumah tangganya tengah dilanda permasalahan datang bersama puteri mereka, Jean (Abigail Breslin) yang rebel. Kemudian ada Karen (Juliette Lewis) yang selalu banyak omong dan membanggakan hidup mewahnya datang bersama sang tunangan, Steve (Dermot Mulroney). Lalu si puteri bungsu Ivy (Julianne Nicholson) yang tinggal tidak jauh dari sana juga turut datang. Selain itu datang juga adik Violet, Mattie Fae (Margo Martindale) bersama sang suami Charles (Chris Cooper). Yang terakhir menyusul adalah putera mereka berdua yang canggung dan dianggap pecundang, Little Charles (Bennedict Cumberbatch). Namun acara makan keluarga itu tentunya tidak berjalan lancar karena akan ada banyak teriakan, umpatan, ejekan, tawa, perkelahian bahkan rahasia-rahasia besar yang terungkap. 

August: Osage County adalah film yang menjadikan dialog antar karakternya sebagai kekuatan utama. Mulai dari sekedar dialog selingan, konflik klimaks, hingga pemberi kejutan demi kejutan semuanya berasal dari dialog-dialog para tokohnya. Dan seperti yang sudah saya bilang film ini ounya begitu banyak teriakan yang saling bergantian muncul dari mulut karakternya. Untuk itu jika tidak ditunjang naskah yang hebat serta tentunya akting yang memukau film ini akan kehilangan potensi kekuatannya. Jika bicara nasakah, naskah yang ditulis Tracy Letts ini begitu luar biasa. Tidak hanya memiliki konflik berlapis rumit yang penuh fluktuasi emosi, naskahnya juga dipenuhi sajian komedi hitam. August: Osage County begitu luar biaa melompat-lompat dan mempermainkan emosi saya saat filmnya bisa tiba-tiba beralih dari adegan yang begtiu lucu menjadi sebuah keheningan ataupun konflik penuh amaran yang memuncak. Rasanya seperti saat kita sedang asyik bercanda dan tertawa bersama teman-teman kita tiba-tiba ada orang yang marah-marah dan mendadak menjadikan suasana yang tadinya ceria menjadi sunyi dan mengagetkan. Saya pun begitu mengagumi aspek black comedy film ini. Entah berapa kali saya dibuat tertawa terbahak-bahak berkat kelucuan film ini entah dari dialog ngawur karakternya atau lewat tingkah laku absurd mereka seperti bergulat di meja makan atau parade piring yang dibanting.
Saya begitu mencintai film ini, begitu mencintai adegan makan malam yang gila tersebut. Tracy Letts begitu jenius dalam merangkai dialog demi dialog yang muncul. Banyak sarkasme yang lucu luar biasa, namun banyak juga rangkaian kalimat yang terasa begitu getir saat masing-masing dari karakter mulai mengungkapkan permasalahan yang mereka miliki. Dinamika emosi yang dimiliki film ini luar biasa, temponya selalu terjaga dengan baik meski setelah adegan makan malam tensi sempat menurun tapi tidak butuh waktu lama bagi film ini untuk menemukan kembali daya tariknya yang begitu memikat itu. Tapi biar bagaimanapun adegan dinner itu memang sinting tapi luar biasa. Saya dibuat berharap momen yang penuh amarah itu tidak kunjung berakhir. Banyak kekacauan disana, namun semua kekacauan yang tidak terkendali itu terasa begitu menarik dan jadi daya tarik utama film ini. Kedalaman yang dimiliki oleh masing-masing karakternya juga hebat. Tiap karakter diberi kesempatan untuk "bersinar" lewat masalah yang mereka punya. Memang porsi mereka beda-beda tapi bukan berarti karakter sekundernya menjadi begitu jomplang jika dibandingkan dengan mereka yang menjadi sorotan utama. Karakter Violet memang jadi sorotan utama, tapi Jean si gadis remaja juga tidak terlupakan dieksplorasi. 

Beginilah jadinya jika sebuah konflik yang potensial dimiliki oleh sebuah keluarganya ditumpahkan jadi satu. Saya yakin dari berbagai masalah yang dimiliki keluarga ini juga dimiliki oleh keluarga anda. Entah itu yang "ringan" seperti dua sosok anak yang masing-masing jadi kesayangan ibu dan kesayangan ayah atau mungkin tidak jadi kesayangan orang tua sama sekali bahkan ada juga yang sampai diremehkan oleh orang tuanya. Atau lihat juga kisah tentang masa disaat anak-anak telah tumbuh dewasa dan hidup meninggalkan kedua orang tua mereka. Selain itu masih banyak lagi permasalahan dalam keluarga yang dimiliki oleh film ini. Keluarga dalam film ini memang begitu sempurna menggambarkan bagaimana sebuah keluarga disfungsional. Mereka saling menyayangi, namun begitu banyak konflik dan rasa yang mereka terpendam entah itu positif maupun negatif. Banyak rahasia yang disembunyikan satu sama lain bahkan meski dari sesama anggota keluarga yang sedarah. Ya, ada begitu banyak rahasia yang menjadi twist tak terduga yang begitu menampar saya saat tiap fakta mengejutkan tersebut diungkap oleh sang penyimpan rahasia. August: Osage County  menunjukkan bahwa sebanyak apapun konflik dan rahasia dalam sebuah keluarga mereta tetap saling menyayangi, juga sebaliknya. Sebesar apapun rasa sayang antara anggota keluarga selalu akan ada konflik dan perselisihan diantara mereka. 

Pada akhirnya August: Osage County menjadi sebuah film yang luar biasa bagi saya. Kisahnya penuh dengan amarah, teriakan, pokoknya apapun itu yang memperlihatkan ekspresi negatif. Meski ada sekilas kebahagiaan namun tetap saja emosi negatif mendominasi film ini, yang hebatnya tetap bisa membuat saya tertawa sehebat apapun pertengkaran yang terjadi. Sudah lama saya tidak tertawa terbahak-bahak, melonjak-lonjak bahkan bertepuk tangan saat menonton film, dan August: Osage County berhasil membuat saya melakukan itu semua. Lewat naskah luar biasa berisikan dialog-dialog cerdas, pengemasan konflik penuh kekacauan yang begitu hidup, berpadu dengan akting gemilang dari ensemble cast-nya dimana bagi saya pribadi Meryl Streep masih sedikit lebih baik dari Cate Blanchett. Film yang amat sangat underrated. 

3 komentar :

Comment Page:
Haji Abdul Karim mengatakan...

Setuju, ini sama OGF adalah most underrated movies last year. Cast di film ini punya part masing-masing untuk menghasilkan ledakan, aktingnya bagus semua, mungkin salah satu ensemble cast terbaik tahun lalu.

Rasyidharry mengatakan...

Hehe gaktau gimana dan kenapa film ini se underrated itu

Surya AS mengatakan...

Eat the fish(3x)