KISAH CARLO - EPISODE 3: NOVI

Tidak ada komentar
Novi (Anneqe Kartika S.) merupakan salah satu karakter dengan potensi penceritaan terbesar dalam serial ini. Sikap memberontak yang selalu ia munculkan pada sang ibu (Aifd Idawati) lebih dari cukup untuk memberi drama emosional tentang hubungan ibu dan anak. Episode ketiga garapan Paul Agusta ini menjadikan Novi sebagai sentral cerita, setidaknya begitu niatan awal yang diusung. Seperti biasa adegan mengenai Novi melibatkan curhatan sang ibu pada Dr. Jenny (Gesata Stella) tentang keengganan puterinya itu mematuhi aturan mengkonsumsi obat. Kemudian Novi akan melontarkan komentar ketus untuk ibunya, sebelum akhirnya pergi meninggalkan ruang praktek. Pola serupa -yang terasa repetitif- kembali terulang, bedanya kali ini diakhiri dengan Novi jatuh pingsan dan terpaksa menjalani rawat inap. 

Memang episode ini menjelaskan alasan yang melatari sikap kasar Novi, tapi hanya sekilas bak "flash news" daripada seutuhnya mengajak penonton jauh lebih mengenal supaya bersimpati padanya. Berbeda jauh dibandingkan episode kedua yang mampu membuat saya menyukai dan ingin lebih banyak menghabiskan waktu bersama Maya dan Surya. Novi tetap menjadi gadis menyebalkan sebelum secara tiba-tiba karakternya bertransformasi di akhir kisah. Caranya memberikan konklusi sudah tepat, hanya saja timing terburu-buru membuat emotional impact-nya nihil. Bahkan karena saya lebih terikat pada Surya, kemunculannya dalam beberapa menit jauh lebih menarik daripada keseluruhan kisah mengenai Novi. 
Salah satu alasan gagalnya pengembangan karakter disebabkan oleh durasi yang terlalu pendek. Jika dua episode pertama berjalan sekitar 20 menit, episode ini hanya berdurasi 14 menit. Saya tidak tahu kenapa, tapi hal itu membuat eksplorasi menjadi dangkal dan progresi alur yang terburu-buru. Beberapa dialog serta eksekusi adegan yang cringe-worthy turut melemahkan kualitas narasi. Afid Idawati sering jadi "korban" dua hal tersebut. Walau sudah berusaha sebisa mungkin membuat semua momen terasa realistis, rentetan kalimat ketika ia menelepon mantan suaminya atau saat terlambat menyadari hilangnya Novi (bagaimana bisa???) benar-benar menggelikan. Daripada tersentuh atau ikut merasa cemas, saya justru tertawa melihatnya.

Sejak awal "Kisah Carlo" ditayangkan, saya menantikan hasil penyutradaraan Paul Agusta. Sayang sekali effort pertamanya justru tak hanya menjadi episode paling pendek tapi juga yang terlemah sejauh ini. Epsiode yang bagaikan filler memang, tapi saya tetap menyimpan harapan tinggi untuk pengembangan serial ini kedepannya.


Tonton Episode ketiga disini:

Tidak ada komentar :

Comment Page: