SWEET 20 (2017)

47 komentar
Lebaran bukan melulu soal agama, juga momen berharga di mana bagi sebagian orang jadi kesempatan langka bertemu keluarga besar. Mereka bercengkerama, bertukar cerita, tertawa bahagia. Lebaran adalah liburan. Liburan yang (semestinya) hangat dan menyenangkan. Sehingga "film lebaran" menjadi sempurna apabila mampu menimbulkan rasa-rasa tersebut sekaligus bisa ditonton bersama orang-orang tercinta. Sambutlah Sweet 20, satu dari lima remake (ada tiga lagi sedang dipersiapkan) drama-komedi asal Korea Selatan, Miss Granny, yang niscaya bakal melambungkan Tatjana Saphira ke jajaran lead actress papan atas.

Adaptasi naskah oleh Upi tak sekedar melakukan alih bahasa, juga budaya termasuk menempatkan adat sungkeman keluarga kala lebaran yang dilakukan tokoh Fatmawati (Niniek L. Karim) beserta anak tunggal kesayangannya yang kini sukses menjadi dosen, Aditya (Lukman Sardi), Salma (Cut Mini) si menantu yang gemar ia kritisi, juga kedua cucunya, Juna (Kevin Julio) dan Luna (Alexa Key). Kecerewetan Fatmawati rupanya acap menghadirkan kesulitan, yang akhirnya menyulut wacana memasukkan sang nenek ke panti jompo.
First act mengenai ujian terhadap ikatan kasih keluarga kemudian berpindah menyinggung ranah fantasi (genre yang sulit dieksekusi baik dalam perfilman kita) pada second act ketika Fatmawati yang terpukul mendengar niat anak-cucunya tadi menemukan studio foto milik seorang pria tua (Henky Solaiman). Harapan mendapat foto cantik untuk pemakaman malah memberi keajaiban. Fatmawati kembali bak gadis berusia 20 tahun (diperankan Tatjana Saphira). Mengadopsi nama aktris favoritnya (Mieke Wijaya), Fatmawati berharap menggapai mimpi masa mudanya yang dahulu urung tercapai akibat jerat kemiskinan.

Jujur saja, sebelum ini saya cenderung meragukan kapasitas Tatjana akibat ekspresi maupun luapan emosi tanggung dalam berakting. Peran sebagai Fatmawati/Mieke membawanya naik kelas, dari aktris muda berparas ayu menuju pemeran utama kompeten. Aksinya penuh semangat, jago menangani momen komedik entah melalui raut wajah menggelitik sampai gaya bicara bagai wanita tua sembari tetap solid melakoni porsi dramatik. Tatjana tidak terjebak untuk berlebihan tampil konyol supaya nampak lucu. Sebaliknya, kelincahan berenergi miliknya menguatkan penokohan selaku tingkah wajar Fatmawati kala mendapat lagi gelora dan tenaga yang telah lama hilang. Fatmawati is excited to chase her old dream and we can easily feel that excitement.
Bukan sang aktris saja, sutradara Ody C. Harahap (Me vs. Mami, Kapan Kawin?, Skakmat) dan Upi sebagai penulis naskah pun saling melengkapi, berujung pencapaian terbaik sepanjang karir masing-masing. Ramuan komedi Upi sempurna divisualisasikan oleh Ody melalui pendekatan “makin kacau makin baik” semisal saat Hamzah (Slamet Rahardjo), si kakek yang terpikat pada Fatmawati berteriak ketakutan setengah mati menaiki wahana Dunia Fantasi, hingga gemasnya Hamzah bersama Mieke menonton sinetron di televisi. Demikian pula paparan drama. Upi konsisten memberi latar (kenangan, kasih sayang keluarga, persahabatan tak terucapkan) dalam tiap kesedihan atau haru, bukan dramatisasi asal guna memaksa mengucurkan air mata penonton.

Di sinilah Ody melakukan hal yang sutradara kelas satu pun belum tentu sanggup: memuluskan perpindahan tone. Lompatannya tak tergesa-gesa berkat keberadaan transisi memadahi, pandai juga ia mengatur dinamika melalui kecermatan menaikturunkan intensitas rasa. Sang sutradara paham kapan pembangunan emosi dilakukan, kapan hook dilemparkan, kapan mesti menetap di satu momen, kapan waktunya berpindah ke momen lain. Alhasil baik tawa atau tangis tersaji total, urung terkikis kekuatannya.
Kembali ke naskah, Upi berhasil memaksimalkan karakter pendukung yang tidak sedikit. Secara natural semua diberi porsi mencuri perhatian berkat penempatan tepat di mana seorang tokoh mendapat fokus karena memang sudah tiba waktunya hadir mengisi sentral. Kelebihan ini mendukung fakta Sweet 20 diisi ensemble cast yang bermain apik. Slamet Rahardjo terlihat bersenang-senang menjadi kakek centil sambil mempertahankan bobot akting, Widyawati Sophiaan yang “menggila” dan tidak kalah centil, Lukman Sardi yang menyentuh hati dalam klimaks emosi film, sampai sejumlah memorable cameo sebutlah Joe P Project dan Karina Nadila. Bakal terlampau panjang membahas kualitas para penampil sebab nama-nama seperti Cut Mini, Morgan Oey, Kevin Julio, hingga Tika Panggabean tak kalah memikat.

Sisi artistik Sweet 20 juga ikut melengkapi, memuaskan mata dan telinga melalui nuansa retro yang cakap ditunjukkan lewat kostum serta tata rias yang dikenakan Tatjana, pemilihan warna-warni indoor setting, juga penggunaan lagu-lagu klasik macam Payung Fantasi dan Bing. Memikat luar-dalam di segala aspek, Sweet 20 akan mengobrak-abrik tembok perasaan anda, jadi apabila sepanjang liburan lebaran hanya satu film sempat ditonton, pastikan pilihan jatuh pada film ini. The best Indonesian movie of the year by far

47 komentar :

Comment Page:
Sultan Aulia mengatakan...

wahh keren nihh mas. Review Surat Untuk Kecil Untuk Tuhan dong. Belum ada yg ngereview nih aku cari blog review kemana-mana

Ricky Manurung mengatakan...

Setuju...endingnya keren, bikin satu studio tertawa riuh...wkwkwk.

dim mukti mengatakan...

Padahal ini list utama saya buat film lebaran, tapi blm sempat nonton gegara kehabisan tiket. Alhasil nonton Jailangkung dulu.. hahah

Rasyidharry mengatakan...

Semoga besok review 4 film lebaran udah ada semua :)

Rasyidharry mengatakan...

"Kamu kira kamu Aliando?" :D

Rasyidharry mengatakan...

Tonton begitu sempat, satu-satunya film lebaran tahun ini yang wajib tonton :)

Unknown mengatakan...

Yang main sudah bocor di instagram, terutama akun fanbasenya....

Unknown mengatakan...

"Sambutlah Sweet 20, satu dari lima remake (ada tiga lagi sedang dipersiapkan) drama-komedi asal Korea Selatan, Miss Granny..."

Satu lagi mana ya? Kan katanya tiga lagi yg dipersiapkan..

Btw, yang adegan di Dunia Fantasi sebenarnya bukan Dunia Fantasi beneran, itu syutingnya di Jungleland Bogor, yang di Ancol yang adegan konser

Rasyidharry mengatakan...

Sweet 20 termasuk yang lima, yang tiga itu maksudnya yang belum rilis, dari Filipina (rilis akhir tahun), sama Amerika & Spanyol yang sepertinya masih pra-produksi.

Unknown mengatakan...

Tapi kalau bandingkan dgn yg versi asli lebih menyentuh yg versi koreanya.
Akting nangis di ending tak se dasyat korea.tapi kalau urusan komedinya serius versi indonesia ini lebih banyak tepat sasaran.

Unknown mengatakan...

Setuju, ini film paling bagus tahun ini. Sampe detik terakhir masih dikasih tawa wkwkwk, scene Aliando bangsat bat emang wkwkwk

dim mukti mengatakan...

Siaap.. saya juga udah sengaja ga nonton versi aslinya biar bisa lebih menikmati tanpa harus maki maki kaya nonton remake film thai.nya Chelsea islan :D

Ulik mengatakan...

Ini namanya quadra kill, gak banyak sutradara indonesia yg bisa dianggap sukses 4kali berturut2, walau hanya satu genre komedi, tapi ingat keempatnya berbeda ,ada komedi (romantis,action,keluarga,fantasi(maaf kalau salah))
Walau menurut saya yg ini intensitas tawanya kurang dibanding yg sebelum2nya,
Setuju film terbaik indonesia sejauh ini

Rasyidharry mengatakan...

Ah, kalau yang itu kurang mulus alih-budayanya

Rasyidharry mengatakan...

Nah itu relatif. Ada yang prefer luapan ala Korea, tapi ada juga (termasuk saya) yang pilih interaksi simple Tatjana & Lukman karena lebih "pas" buat sini. Komedinya pun sama, preferensi :)

Rasyidharry mengatakan...

Susah dilebihi, kecuali ada yang luar biasa bagus.

Rasyidharry mengatakan...

Yang bisa begitu mungkin Angga Sasongko. Ada kemungkinan diikuti Ismail Basbeth. Me vs Mami itu sayang ending-nya meh, tapi kalau urusan komedi Ody memang gila :D

Unknown mengatakan...

Saya lebih suka versi Indonesia-nya masa bang. Versi Korea banyak adegan komedinya yang gak cocok sama saya, cuma menang finalnya doank yg super mengharu biru. Versi Indonesia pas banget udah, gak nyangkan Tatjana bisa segila ini, posisi Chelsea mulai goyah ini. Macam Isyana yg muncul ditengah kedigdayaan Raisa wkwkwk

Ulik mengatakan...

Angga selalu pakai chico, itu yg buat saya agak bosan,
Untuk me vs mami coba tanyakan sendiri ada apa gerangan.

Ichsan Hidayatu Robby mengatakan...

Tatjana di film ini aktingnya juara!

Ichsan Hidayatu Robby mengatakan...

Yes scene ini memang bangsat, udah prediksi bakalan keluar aliando di akhir, tapi menurut saya scene yang paling bangsat pas scene Joe project sih x))))

Icha Hairunnisa mengatakan...

Suka sama film ini. Melampaui ekspektasi. Selain karena aktingnya para pemain juga karena lagu-lagu yang jadi soundtrack itu keren. Nggak perlu pake lagu-lagu dari band hits kekinian. Indonesia banget! Pengen ganti judulnya jadi So Sweet 20 rasanya. :D

Btw aku silent reader blog ini. Udah lama baca dan selalu nantiin review dari blog ini, dan baru sekarang berani tinggalin komentar. Hehehe.

Rasyidharry mengatakan...

Oh yang itu humor terbangsat dari yang terbangsat haha. Olok-olok sinetron paling lucu di film Indonesia

Rasyidharry mengatakan...

Me vs Mami murni soal niat paksain bikin sekuel :)

Rasyidharry mengatakan...

Akting yang bakal bawa dia ke stardom. Jangan kaget kalau 2018 dia beredar banyak :)

Rasyidharry mengatakan...

Indeed, our classic songs are amazing. Pakai rasa.

Wah thanks, berani aja komentar, penulisnya nggak seram :D

Ichsan Hidayatu Robby mengatakan...

Semoga akting2 keren dan film2 keren dari Tatjana makin banyak soalnya saya #TeamTatjana hahaha

Unknown mengatakan...

wah.. icha komen di review bang rasyid.. di tunggu review film ini versi bajingak-nya ya cha :D

Unknown mengatakan...

Karena selain remake "Miss Granny", saya bener2 gak nyari info soal film "Sweet 20" ini, dan gak tau sama sekali bakal ada Aliando, pas dia keluar langsung jatoh dari bangku saking ngakaknya. Goblok bat itu ide sutradarany wkwkwkak

Rasyidharry mengatakan...

Asal Sweet 20 sampai 800-sejuta penonton, tawaran film gedhe dengan karakter serupa pasti ngantri :D

Unknown mengatakan...

Suka bagian mieke nyanyi "layu sebelum berkembang" bang, apalagi endingnya ituu.. hahahaha unpredictable😂

Gre mengatakan...

Gak salah ngikutin basic insting pas Lebaran kali ini dihadapkan dengan 4 film baru yg diputar bareng. Sebenarnya aku nunggu review nya mas Rasyid tapi review nya telat bbrp hari, gak apa kan lagi Lebaranan ya, mohon maaf lahir batin Mas. Film pertama aku pilih Sweet20, pertimbangan nya karena Sutradara dan Pemeran nya, kelar nonton aku terhibur, puas! Cerita, akting pemeran dan lagu lagu nya asyiik. Tatjana, Slamet Raharjo, Widyawati, Niniek L Karim menawan dan menggila he he. Film ke 2 aku pilih Surat Kecil untuk Tuhan, Gak ngarep banyak, pertimbangan nya tertarik sama Pemeran anak anak nya dan kamera oleh Yudi Datau. Setelah kelar mas Rasyid mereview 4 film disini, lha pilihan aku koq pas ya, matur suwun Mas Rasyid yg udah memandu kita nonton film film yg pantes di tonton, ta doain suatu saat jadi ketua juri di Festival Film bergengsi yo

Rasyidharry mengatakan...

This, salah satu faktor lebih suka Sweet 20 dari original-nya, kultur & lagu klasik lokal yang lebih dekat :D

Rasyidharry mengatakan...

Iya nih, maaf ya, tiap tahun kalau film lebaran pasti telat, soalnya akses bioskop rada susah pas mudik. Syukurlah pilihan filmnya tepat :D
Amin hehe, thanks sudah mau baca review di sini

Unknown mengatakan...

Udah kesengsem sama Tatjana pas di film Negeri van Oranje, dan makin kesengsem sama Tatjana yang aktingnya naik level di Sweet 20. Kayaknya taun depan bakalan banyak PH yang ngantri sama Tatjana.

Rasyidharry mengatakan...

Apalagi kalau di awards season nanti dia dapat nominasi (which is very likely)

hilpans mengatakan...

Tanjana keren bnget.. Powerful dan natural..pas bnget... Ninik l kariem waktu muda kek doi kali yah.. Hihi... Trus pas adegan brantem fatma sama rahayu..gilak tante widyawati bisa ngeselin juga..ampun dah..padahal tante slama ini anggun bnget..hehe.. Trus pas bloopes ny saat adegan joe projetc -p ..ngakak abis..kek tiap film2 komedi hrus ad dia nya deh.. Dan tika pangabean ..bisa bikin saya trdiam..gokil dah. Ni fim setara deh sama "cek toko sebelah" sangat banget bagus

Unknown mengatakan...

Kalo beneran itu kejadian. Apa Chelsea Islan bakalan tersaingi, Bang ? hahaha.

Rasyidharry mengatakan...

Dalam hal apa dulu nih? Soalnya secara "brand" sendiri, Chelsea nggak semenjual itu. Love You...Love You Not & 3 Srikandi aja jeblok. :D

Rasyidharry mengatakan...

Yes, Starvision memang lagi jago soal komedi/drama, Sweet 20, CTS, Shy Shy Cat, Critical Eleven, Ada Cinta di SMA juga.

Unknown mengatakan...

Ya dalam hal kepopulerannya dulu aja, Bang. Baru abis itu mungkin aja Tatjana bakalan jadi lead actress yang bersinar di tahun 2018.

Unknown mengatakan...

Pengalaman pas Theater Visit Sweet 20 di Bogor. Masa ada yang bilang Tatjana itu Chelsea ? Semirip itukah mereka ? hahaha.

Rasyidharry mengatakan...

Sementara ini, at least sampai akhir 2017 Tatjana paling baru populer banget di kalangan penonton film Indonesia, Chelsea ada acara tv juga sih.
Oh bener itu, Chelsea dan Tatjana ada kemiripan. Kita yang udah hafal aja nggak ngerasa :D

dim mukti mengatakan...

Sweet banget 20 😍😍

Eldwin Muhammad mengatakan...

Sebenarnya yang dua terakhir bukan versi Amerika & Spanyol, tapi dua-duanya Amerika. Yang satu American-English (Produced by Tyler Perry), dan satunya lagi American-Spanish.

Rasyidharry mengatakan...

Oh iya, betul, versi Tyler Perry (seperti biasa) fokus di kultur African-American, satunya diproduseri Derbez, fokus ke Hispanic-community di US, dan mostly, juga berbahasa Spanyol.

agoesinema mengatakan...

Kemarin nonton versi orisinilnya... ternyata sy masih bisa ngakak dan baper jg padahal udh tau ceritanya...
Untuk adegan komedi dan sedihnya sy lbh suka versi koreanya.
Tp utk lagu2nya lbh suka versi indo krn lbh familiar.
Utk adegan nonton sinetronnya sy lebih ngakak versi indonesianya.. ngakak parah