BISIKAN IBLIS (2018)

19 komentar
Seperti apa bunyi bisikan iblis? Kalau dalam banyak horor lokal termasuk karya teranyar sutradara Hanny R. Saputra (Mirror, Heart, Sajen) ini, bunyinya kurang lebih “was wes wos hhhhh hau siang hau siang hashama hashama”. Tapi jika bicara realita, tidak perlu jauh-jauh. Simak saja adaptasi novel Ghost Dormitory buatan Sucia Ramadhani ini. Iblis-iblis neraka bak tengah dikuasai dengki menyaksikan kemajuan perfilman Indonesia, lalu berbisik pada produser dan sutradara Bisikan Iblis agar menciptakan film berkualitas compang-camping demi menjegal pergerakan industri negeri ini, toh penonton bakal tetap berbondong-bondong meramaikan studio.

Perkenalkan Nany (Amanda Manopo), gadis yang selalu dirundung ketakutan, kerap bersembunyi dalam lemari, akibat melihat kematian sang ibu, Sophia (Elsa Diandra), semasa kecil. Nany yakin makhluk yang ia panggil Iblis Hitam merupakan dalang kematian ibunya, meski sang ayah, Frans (Dicky Wahyudi) menolak percaya. Berusaha mengalahkan rasa takut itu, Nany memilih bersekolah di asrama Erly yang dahulu juga jadi pilihan Sophia. TAPI TUNGGU SEBENTAR SAUDARA-SAUDARA!!! Kenapa papan nama asrama menunjukkan tulisan “Erly”, tapi di sekolahnya (yang dibuat memakai CGI pada tahap pasca-produksi) tertulis “Early”?  Saya berniat membahas kesalahan penulisan ini lebih lanjut, tapi terdengar bisikan iblis, “Sssst, nikmati saja filmnya”. Saya pun menurut. Rayuan iblis memang begitu kuat meracuni pikiran korbannya.

Bisa ditebak, rentetan kejadian aneh mulai menimpa asrama Erly...eh, Early....ah, maksudnya Erly....well, apa pun itu namanya. Hantu-hantu menampakkan diri, satu per satu nyawa siswi melayang, lembar demi lembar uang penonton terbuang. Nany yang mampu melihat para hantu tersebut awalnya ketakutan, tapi setelah teman sekamarnya, Gie (Zoe Jackson), memberi tahu bahwa mereka muncul guna menyampaikan pesan, Nany mulai memberanikan diri, walau seringkali, akhirnya berujung lari kocar-kacir juga. Bicara soal lari, para pemain khususnya Amanda Manopo perlu belajar bagaimana berlari dikejar setan secara meyakinkan. Lambat, canggung, mereka berlari bak tokoh film komedi yang kabur karena lupa membawa uang ketika makan bakso.

Sedangkan Hanny R. Saputra perlu belajar cara menakut-nakuti penonton. Setelah sebuah jump scare tergarap baik, yakni sewaktu Nany dikagetkan oleh hantu yang bersandar di pintu kamarnya, Bisikan Iblis kembali pada rutinitas horor medioker di mana para hantu sebatas setor muka dibarengi tata musik berisik. Tapi momen saat kita pertama kali diperlihatkan kematian seorang siswi berhasil menyita perhatian. Diceritakan, sang siswi tewas tercekik selimut kala sedang tidur. Ajaibnya, ia tidur dalam kondisi mengenakan seragam sekolah lengkap dan kalau ingatan saya tepat, masih pula memakai sepatu. Tidak perlu Iblis Hitam turun tangan, dengan kostum tidur demikian, bocah ini akan mati sendiri karena sakit.

Kelak terungkap jika Nany merupakan bocah indigo, sanggup mendeteksi target Iblis Hitam berikutnya berkat simbol mirip garpu tala di jidat mereka. Menurut Bisikan Iblis, itu adalah lambang Necronomicon, padahal di dunia ini hanya ada 2 hal yang memakai garpu tala sebagai lambang: Yamaha dan Psikologi. Artinya, entah Yamaha dianggap sebagai kendaraan iblis, atau para Psikolog adalah pesuruh iblis. Sementara itu, naskah buatan Farhan Noaru (Kembang Kantil, Rumah Belanda) menggiring alur menuju penelusuran misteri mengenai asal muasal teror Iblis Hitam, yang diyakini Nany berkaitan dengan kematian ibunya. Penelusuran yang bermuara di hasil mencengangkan sekaligus amat sangat luar biasa super duper bodoh sekali.

Begitu banyak kebodohan, yang andai dijabarkan satu per satu takkan usai sampai Valak banting setir jadi ustazah sekalipun. Menurut film ini, polisi tidak bisa mendeteksi apakah sebuah racun berasal dari dalam kue atau tidak sengaja terciprat ke permukaannya. Menurut film ini pula, polisi tak sanggup menemukan botol bekas menyimpan racun yang terjatuh di TKP, yang tentunya penuh sidik jari guna mencari tahu siapa pemilik racun itu sebenarnya. Ditambah CGI menggelikan yang membuat sebuah jenazah tampak mengambang alih-alih tergeletak, lengkap sudah elemen yang Bisikan Iblis butuhkan guna mencemari industri film kita. Sampai saya keluar dari studio, mendengar seorang penonton berkata, “Serem yaah filmnya! Hiiiii!!!!”. Rayuan iblis memang begitu kuat meracuni pikiran korbannya

19 komentar :

Comment Page:
Chan hadinata mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Chan hadinata mengatakan...

Wkwkwk review paling kocak tahun ini..
Kadang2 gw jg seakan2 di bisikin iblis spy maki2 yg bikin film sampah sperti ini

KieHaeri mengatakan...

Valak banting setir jadi ustazah, rayuan dan bisikan Iblis memang kuat...hihi..sumpah ngakak parah...

Alvan Muqorrobin Assegaf mengatakan...

Klo menurut saya, film horornya om Hany r saputra yg bagus cuma DEJAVI Ajian Puter Giling. Soalx beliau bener-bener kliatan gak terlalu ngasal. Mulai dari naskah, twist, pesan hingga atmosfir yg dibangun keren sih. Meski hantunya kurang serem. Tpi akhir2 ni film horornya Hany kok makin amburadul yaaa. Ini pengaruh naskah yang lemah kah? Produser yg terlalu mencampuri hingga kurang memberi kesempatan pada sutradarakah? Atau kedua-duanya?

Suprianto Effendy mengatakan...

Kalau di saya MIRROR si karya horor doi paling bagus. Bikin Nirina Zubir sampe detik ini ga mau main film horor.

KieHaeri mengatakan...

Opini sementara buat Sakral gimana nih Mas? Kaya ada trik Rocky Soraya klo dilihat dari trailernya...

Rasyidharry mengatakan...

@Chan trust me, sebenernya yang bikin seringkali juga tahu kalau filmnya jelek, tapi lha effort segini aja penonton masih demen gimana ๐Ÿ˜…

@Alvan true, Dejavu itu surprisingly oke. Well,kasarnya, jam rusak juga bisa nunjukkin waktu yang bener selama 2x hehe

@Suprianto Mirror itu sebenernya mirip Kuntilanak. Kelihatan oke karena di zamannya belum ada pembanding & jadi memori kebanyakan penonton. Faktor nostalgia.

@Ungki sebagai orang yang enjoy sama film-film Rocky, treatment Sakral menjanjikan sih. Tapi lagi-lagi, film MD+KKD belom ada yang bener.

Alvan Muqorrobin Assegaf mengatakan...

KKD kerja sama dg MD kayaknya berniat memperbaiki nama mereka yg sudah tercemar dengan film2 horornya yg gak jelas di 2011 - 2014 deh. Meski faktanya KKD secara sadar maupun tidak, langsung maupun tidak langsung. udah mencemari MD yg dulunya sering ngeluarin film bagus hehe.

Unknown mengatakan...

Mau mati ketawa malem2 ๐Ÿ˜ซ

Chan hadinata mengatakan...

Ya makanya itu mas.. kdg bisikan iblis jg sdh gak tahan pengen nabokin satu2 penonton yg masi aja demen film bginian.. ๐Ÿคฃ๐Ÿคฃ

Unknown mengatakan...

Yaudah nanti saya lulus kuliah ndak usah jadi psikolog jadi pesuruh iblis aja wkwkwkwkw

Unknown mengatakan...

Itu lambang garpu penjelasannya subhanallah sekali ๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚

wins mengatakan...

Kirain 'Bisikan Iblis' nya Abdullah Harahap yg di remake, bukan ya??

wins mengatakan...

Eh, Abdullah Harahap mah 'Bisikan Arwah' ya, hehehe.... Salah...

Gre mengatakan...

Waduh untung iblis gak bisikin aku buat ke cinema, sayang duit nya, mending buat beli paket data biar bisa senyum senyum sendiri baca bisikan nya yg jago banget bikin review seugeeeer. Hanny kayaknya mending bikin film macam Heart aja deh ,lebih memorable dari pada setan2 an gini

Rasyidharry mengatakan...

@Alvan Di sinilah pinternya KKD & Manoj. Manoj butuh formula horor yang bikin penonton awam tertarik dan KKD kasih itu. Tapi KKD butuh rebranding, karena identik sama horor/bokep, nah Manoj kasih itu. They make what people want. Kalau suatu hari penonton kita cuma rame di horor sekelas Pengabdi Setan/Sebelum Iblis Menjemput, pasti mereka juga bikin yang gitu.....or simply leave horror behind haha

@Ara Ya bener, ikuti jejak saya aja, nggak jadi Psikolog dan kecantol bisikan iblis.

@wins Wah ini, kenal Abdullah Harahap. Ketahuan usianya :D

@Okiyadi Yah, "director for hire" mah tawaran apa yang masuk asal menggiurkan, sikaat. I can't (fully) blame him hehe.

Masban mengatakan...

Sebenernya nih film ngekor film SIM. Jelas bangt saat trailer utama SIM aja nongol KKD tau itu film bakal. Akhirnya butuh waktu beberapa bulan aja ia bikil BI... tipikal film maker yg manfaatin Hype dari film lain

jefry punya cerita mengatakan...

Bang, kira" santet bakalan gimana? Bagus kah

Rasyidharry mengatakan...

@Masban Pemilihan judulnya jelas manfaatin hype dan bener film ini prosesnya buru-buru. Tapi awal pembuatannya bukan karena ngekor SIM kok, udah dicanangkan dari sebelumnya dengan judul "Ghost Dormitory".

@jefry Jangan berharap banyak sama Helfi Kardit :)