BADHAAI HO (2018)

1 komentar
Badhaai Ho (alias “Congratulations”) benar-benar memahami dinamika keluarga. Bagaimana masing-masing berinteraksi, apa peran mereka, konflik macam apa yang terjadi, dan terpenting, bagaimana mereka mencintai. Film karya Amit Sharma (Tevar) ini tahu sosok nenek selalu cerewet, tak jarang sampai taraf menyebalkan, tahu bagaimana harga diri kerap menghalangi ayah dan anak laki-laki bertukar perasaan dengan lantang, tahu bahwa seberapa pun disakiti oleh anak, kasih seorang ibu takkan luntur dan tetap bertanya, “Have you eaten, son?”. Bahaai Ho tahu bagaimana melukiskan serta menuliskan situasi-situasi di atas.

Premisnya jenaka: Apa jadinya jika orang tuamu kembali berhubungan intim dan ibumu hamil saat mereka telah menginjak usia senja dan pantas menimang cucu? Hal itu menimpa Nakul (Ayushmann Khurrana), ketika puisi ciptaan sang ayah, Jeetender (Gajraj Rao), menciptakan malam “panas” di tengah hujan yang berujung pada kehamilan sang ibu, Priyamvada (Neena Gupta). Bagi Nakul, kondisi itu sukar dihadapi. Orang-orang di sekitarnya memberi respon berlainan, dari ucapan selamat, menjadikannya bahan lelucon, sampai memandang jijik keluarganya. Bahkan Sangeeta (Sheeba Chaddha), ibunda kekasih Nakul, Renee (Sanya Malhotra), berkata, “His family is a circus I don't want to buy tickets to”.

Nakul merasa malu. Dia mengambil cuti, menghindari Renee, teman-temannya, keluarganya, pula menolak menghadiri pernikahan sepupunya. Respon Nakul dan masyarakat sekitar menimbulkan pertanyaan, “Apa yang keliru?”. Sebab, meski ada opini beralasan seperti saat Sangeeta membahas perihal resiko kesehatan, kebanyakan orang hanya berhenti di pemikiran bahwa aktivitas seksual di usia tua merupakan tindakan memalukan. Disokong naskah buatan Akshat Ghildial, Badhaai Ho melempar kritik pada standar ganda dan aplikasi sarat kemunafikan akan nilai-nilai sosial. Mereka mencemooh perbuatan yang didasari cinta (bahkan tak berdosa dari perspektif agama), dan malah lupa membagi cinta, mengabaikan nilai kekeluargaan yang tak kalah penting.

Walau mengandung elemen drama di sana-sini, separuh awal Badhaai Ho lebih banyak berkutat dalam komedi. Tidak semua humornya mendarat sempurna, saya mengagumi lagu tema Badhaaiyan Tenu, yang turut membangun kelucuan melalui aransemen sekaligus liriknya. Tapi pemancing tawa terbesar, MVP Badhaai Ho, adalah Surekha Sikri—yang kembali ke layar lebar pasca 12 tahun—sebagai Dadi, nenek Nakul. Dia adalah nenek (kebanyakan) yang enggan menyaring kata-kata dari mulutnya, bicara terlalu jujur, hingga acap kali terdengar menyakitkan, pula menggelitik di saat bersamaan. Surekha menguasai tiap adegan, bicara tanpa henti lewat cara yang membuat lawan bicaranya terdiam membisu.

Badhaai Ho diisi banyak humor, namun sekalinya menyentuh titik dramatik, filmnya berhasil menyentuh hati. Sekali lagi, karakter nenek berjasa mengangkat titik balik tersebut, menunjukkan biarpun kata-katanya kerap menyakitkan, ia sangat mencintai keluarganya. Pengungkapan itu menghasilkan momen menyentuh tanpa henti sampai akhir.  Neena Gupta memudahkan kita mempercayai susah payahnya sang ibu menahan segala tekanan, begitu pula Gajraj Rao sebagai pria lembut penuh cinta dan (sayangnya) keragu-raguan. Sementara Ayushmann Khurrana, yang belum genap 3 minggu lalu tampil apik di Andhadhun, adalah protagonis charming, sehingga walau beberapa keputusannya jelas salah, simpati penonton kepada Nakul takkan lenyap.

Selain kata, Badhaai Ho pun mumpuni bicara lewat visual berkat sensitivitas Amit Sharma. 15 menit terakhirnya tersusun atas gambar-gambar indah. Bukan gambar indah berupa sinematografi cantik atau tata artistik kaya warna. Cukup situasi-situasi sederhana seperti 2 generasi pria sebuah keluarga berdiri dalam kekhawatiran menantikan kabar wanita yang paling mereka sayangi, dua tangan yang saling menggenggam berbagi cinta, sampai ketika satu keluarga berkumpul, merayakan kebahagian terindah dalam hidup mereka.

1 komentar :

Comment Page:
Anonim mengatakan...

Saya mengetahui film ini lewat blog ini dan kemudian menontonnya (via jalur donlod ��) .. terima kasih bro atas reviewnya, film ini betul2 memuaskan setelah masa pandemi kehabisan stok film bagus,nyari2 referensi eh dapet disini