PREDIKSI PEMENANG OSCARS 2019

45 komentar
Jelang penyelenggaraan ke-91, Oscar berusaha sekuat tenaga menyelamatkan rating siaran televisi yang tahun lalu menyentuh titik nadir. Berbagai hal dilakukan, termasuk beberapa langkah menggelikan seperti usulan kategori “Best Popular Film”, hingga usaha memangkas durasi yang mendekati empat jam dengan hanya memberi tempat pada dua dari lima nominasi Best Original Song untuk dimainkan (Shallow dan All the Stars), serta mengumumkan pemenang empat kategori (Best Cinematography, Best Live Action Short, Best Film Editing, Best Makeup and Hairstyling) di tengah jeda iklan. Beruntung, deretan kontroversi di atas akhirnya batal terjadi.

Berkat penambahan juri-juri dari luar Amerika, Oscar 2019 menjadi  saksi kejayaan film-film asing. Di luar kategori Best Foreign Language Film, Roma (Meksiko) selaku kandidat kuat peraih film terbaik memperoleh sembilan nominasi, Cold War (Polandia) mendapatkan dua nominasi, sementara Never Look Away (Jerman) dan Border (Swedia) masing-masing satu. Secara total, Roma bersama The Favourite jadi pemilik nominasi terbanyak, yakni sepuluh. Disusul A Star is Born dan Vice yang sama-sama mengumpulkan delapan nominasi.

Seperti biasa, saya akan memberi prediksi (Will Win) mengenai pemenang di tiap kategori kecuali tiga kategori film pendek, juga siapa yang akan saya pilih jika saya adalah juri Oscar (Should Win). Berikut selengkapnya.

BEST VISUAL EFFECTS
Apakah Oscar bakal melewatkan kesempatan memberi penghargaan bagi film ketiga sepanjang masa yang berhasil mengumpulkan $2 milyar? Tentu tidak. Ditambah kualitas mo-cap kelas satu, Marvel Studios akhirnya bakal membawa pulang piala.
Will Win: Avengers: Infinity War
Should Win: Avengers: Infinity War

BEST FILM EDITING
Hank Corwin (Vice) yang sekali lagi berhasil menghidupkan penceritaan liar Adam McKay setelah The Big Short dan Yorgos Mavropsaridis (The Favourite) paling pantas memenangkan piala. Tapi kemenangan John Ottman (Bohemian Rhapsody) pada American Cinema Editors Award bakal membuat persaingan memanas. Pun lima nominasi yang didapat membuktikan betapa cintanya juri Oscar berkaraoke menyanyikan lagu Queen di bioskop.
Will Win: Bohemian Rhapsody
Should Win: Vice

BEST COSTUME DESIGN
Sandy Powell (The Favourite) jelas paling berpeluang mengingat kecintaan Oscar pada kostum period drama. Tapi karya Ruth E. Carter di Black Panther yang menyatukan ragam kultur Afrika dengan begitu indah, pantas dirayakan.
Will Win: The Favourite
Should Win: Black Panther

BEST MAKEUP AND HAIRSTYLING
Di antara tiga nominasi, baru Vice yang saya tonton, sehingga tidak ada jagoan khusus di kategori ini. Pun riasan yang dikenakan Christian Bale memang pantas menyabet piala.
Will Win: Vice
Should Win: -

BEST CINEMATOGRAPHY
Oscar 2019 bakal jadi tahunnya sinematografi hitam-putih. Alfonso Cuaron (Roma) dan Lukasz Zal (Cold War) memang menghadirkan dua film terindah sepanjang tahun.
Will Win: Roma
Should Win: Roma
BEST PRODUCTION DESIGN
Kategori ini jadi pertarungan antara kemewahan berkilau abad pertengahan (The Favourite) melawan kekayaan budaya Afrika (Black Panther). Tapi melihat bagaimana komposisi dekorasi di tiap sudut kerajaan, rasanya pemenang sudah bisa ditentukan.
Will Win: The Favourite
Should Win: The Favourite

BEST SOUND MIXING
Tidak ada yang menandingi bagaimana First Man bermain-main dengan gemuruh dan kesunyian secara simultan, namun kemenangan di Cinema Audio Society Awards akan melapangkan jalan Bohemian Rhapsody. Ditambah seringnya juri Oscar kebingungan mendefinisikan dua kategori tata suara, bakal mendorong mereka memenangkan film yang tak terlalu subtil dalam penataannya.
Will Win: Bohemian Rhapsody
Should Win: First Man

BEST SOUND EDITING
First Man yang tadinya dijagokan makin kehilangan popularitas, terlebih pasca kemenangan A Quiet Place dan Bohemian Rhapsody pada Motion Picture Sound Editors Awards. Sekali lagi, mari berpatokan pada kurang mampunya juri Oscar mendefinisikan tata suara. A Quiet Place selaku film yang mengedepankan suara jelas punya peluang terbesar.
Will Win: A Quiet Place
Should Win: First Man

BEST ORIGINAL SONG
Tidak ada kompetisi di sini. Shallow bakal berjaya, meski rasanya akan menyenangkan juga bila When a Cowboy Trades His Spurs for Wings yang indah itu memberi kejutan.
Will Win: Shallow
Should Win: Shallow

BEST ORIGINAL SCORE
Keberhasilan Ludwig Göransson mengangkat musik tradisional Afrika semestinya cukup untuk menjadikannya pemenang, namun belakangan dukungan bagi Nicholas Britell (If Beale Street Could Talk) makin tinggi. Pertanyaannya, “Berapa banyak juri Oscar sudah menonton film terbaru Berry Jenkins itu?”. Kemenangan di Grammy Awards bakal makin mendongkrak pamor musik Ludwig Göransson.
Will Win: Black Panther
Should Win: Black Panther

BEST DOCUMENTARY – FEATURE
Saya baru menonton Free Solo, dan rasanya film karya Elizabeth Chai Vasarhelyi dan Jimmy Chin memang bakal pulang dengan kemenangan, meski RBG siap mengejutkan.
Will Win: Free Solo
Should Win: -

BEST FOREIGN LANGUAGE FILM
Tidak ada kontes di sini. Mustahil Roma yang meraih nominasi Best Picture bakal kalah di kategori (yang semestinya menyertakan Burning di daftar nominasi) ini.
Will Win: Roma
Should Win: Roma

BEST ANIMATED FEATURE FILM
Secara personal, Mirai jadi film yang paling saya cintai di sini. Tapi pencapaian visual serta penceritaan Spider-Man: Into the Spider-Verse yang berani mendobrak batasan memang perlu dianugerahi piala.
Will Win: Spider-Man: Into the Spider-Verse
Should Win: Spider-Man: Into the Spider-Verse

BEST ADAPTED SCREENPLAY
Can You Ever Forgive Me? berhasil pulang dengan kemenangan di Writers Guild Awards, dan seketika melambungkan peluangnya, menyusul BlackKklansman. Tapi saya amat menyukai naskah A Star is Born yang sanggup memperbaiki kelemahan film-film sebelumnya dan tetap mempertahankan berbagai elemen positif yang ada.
Will Win: BlackKklansman
Should Win: A Star is Born

BEST ORIGINAL SCREENPLAY
Mengingat Eighth Grade yang memenangkan Writers Guild Awards tak memperoleh nominasi, The Favourite yang sebelumnya berjaya di BAFTA rasanya bakal keluar sebagai jawara. Saya setuju. Bukan perkara gampang menyematkan dialog menggelitik di latar period seperti yang dilakukan Deborah Davis dan Tony McNamara.
Will Win: The Favourite
Should Win: The Favourite

BEST SUPPORTING ACTRESS
Ketiadaan Emily Blunt (A Quiet Place) selaku pemenang SAG Awards di daftar nominasi cukup mengejutkan. Hype cenderung mengarah pada Regina King (If Beale Street Could Talk), walau Emma Stone di The Favourite benar-benar mencuri hati saya.
Will Win: Regina King
Should Win: Emma Stone

BEST SUPPORTING ACTOR
Menang di SAG Awards ditambah statusnya sebagai aktor yang dihormati oleh kalangan industri membuat kemenangan kedua Mahershala Ali di kategori ini rasanya bakal terjadi.
Will Win: Mahershala Ali
Should Win: Mahershala Ali

BEST ACTRESS
Satu lagi kategori tanpa kompetisi. Selain kemenangan di berbagai ajang penghargaa lain, Oscar takkan mengambil risiko membiarkan aktris senior macam Glenn Close menutup karir tanpa piala. Olivia Colman siap memberi kejutan.
Will Win: Glenn Close
Should Win: Glenn Close

BEST ACTOR
Rami Malek pantas dan pasti memenangkan kategori ini. Tapi saya sungguh jatuh hati pada Willem Dafoe yang mampu mencurahkan segala permasalahan psikis Vincent van Gogh melalui tatapan matanya.
Will Win: Rami Malek
Should Win: Willem Dafoe

BEST DIRECTOR
Biarpun Spike Lee bisa saja secara mengejutkan menyabet kemenangan, status sebagai pemenang Director Guid Awards makin mengukuhkan status Alfonso Cuarón sebagai unggulan terdepan.
Will Win: Alfonso Cuarón
Should Win: Alfonso Cuarón

BEST PICTURE
Kategori puncak ini menghadirkan balapan tiga “kuda”. Roma selaku peraih nominasi terbanyak sekaligus unggulan, Green Book sang pemenang Producer Guild Awards yang sering jadi tolak ukur pemenang Best Picture,dan Black Panther yang meraih kejayaan di Screen Actor Guild Awards (mayoritas juri Oscar berasal dari cabang akting).

Green Book tampak seperti pilihan paling aman, tapi terlalu banyak kontroversi mengelilingi film ini. Fakta bahwa Oscar diselenggarakan bertepatan dengan Black History Month memberi keuntungan bagi Black Panther. Kemenangannya akan menjadi momen bersejarah, suatu hal yang digandrungi Oscar. Pun memenangkan Black Panther, yang notabene termasuk “film populer”, niscaya akan mengatrol rating siaran televisi.

Tapi ingat, kategori Best Picture menerapkan preferential ballot. Artinya, paling banyak dipilih sebagai film terbaik oleh juri saja tidak cukup. Sesedikit mungkin menghindari posisi terbawah juga penting. Saya rasa masih cukup banyak juri antipati terhadap film superhero, dan itu melemahkan peluang Black Panther. Menyisakan Roma, yang kemenangannya bakal mengubah persepsi industri terhadap film dari layanan streaming
Will Win: Roma
Should Win: Roma 

45 komentar :

Comment Page:
Billy Jefferson Simamora mengatakan...

Akhirnya yang ditunggu-tunggu muncul...

Menurut gw kategori Screenplay sama Best Supporting Actress yang cukup sulit diprediksi.. Untuk Adapted Screenplay gw merasa A Star is Born bukan yang terbaik sih.. Gw merasa BlacKkKlansman yang lebih layak (Can You Ever dan If Beale Street juga mungkin bisa mengejutkan)

Kalo Supporting Actress emang paling bikin pusing wkwk.. Hampir beda beda yg masuk nominasi dan pemenangnya di award yg lain.. Gw juga suka Emma Stone sih bang, tapi kecil kayaknya dia menang, dia kan udah pernah menang Best Actress.. Antara Regina King atau Rachel Weisz mungkin yaa...

Best Picture juga ribet :) Gw setuju bang, tiga film itu paling terdepan.. Gw pribadi sepakat Roma adalah best of the best.. Harusnya Oscar berani buat 'sejarah' tahun ini.

Terima kasih bang buat infonya ini, gw juga mau iseng nulis ttg Oscar nih haha.. terinspirasi dari lo bang :D

Rasyidharry mengatakan...

Di adapted ASiB jadi pilihan personal murni karena tahu materi adaptasinya, jadi dapet insight lebih dan ada kekaguman tersendiri. Tapi di luar itu, emang bukan yang terbaik. Siapa aja yang menang boleh, bagus semua, termasuk di supporting actress.

Nah kalo Best Picture, mau main aman Green Book. Soal bikin sejarah, mau Roma & Black Panther sama-sama bersejarah. Monggo dipilih 😁

Chan hadinata mengatakan...

Sy pribadi pilih Roma sih tapi kyknya emang paling aman sdh Green book.. stidaknya pengusaha bioskop dan anti MCU gak ngamuk2 hehe

Mau komen sdikit the favourite menurut sy film paling lemah yorgos but thanks sdh dikasi bonus "keberanian" emma stone 😁

bais mustaqim mengatakan...

Personally saya pilih Roma buat menang best picture. Tapi kalo dilihat pemenang best picture tahun sebelumnya kayaknya yang bakalan menang Green book nih.

Anna B mengatakan...

Defoe emang keren banget, sempet kaget dia dpt nominasi karna sebelumnya ga ada hype, tapi emang bagus banget sih. Tapi Hawke menurut saya masih lebih baik, sedih dia ga dapet nominasi.
BTW menurut saya Vice ga bagus, dan akting para pemainnya juga ga sebagus itu

KOKO mengatakan...

Secara pribadi saya menginginkan Green Book sebagai jawara Oscar tahun ini. Tapi memang agaknya susah menyingkirkan Roma. Benar kata mas Rasyid. Olivia Colman berhak mendapatkan kejutan..

ihsan nr mengatakan...

Lebih ngeliat best picture sebagai perebutan antara Roma, Green Book, dan The Favourite di mana The Favourite gabisa dipandang sebelah mata dengan nominasi2nya yg berkaitan dengan best picture yaitu best director (skip peter farrelly), best editing (skip alfonso cuaron), dan best screenplay (pun ketiganya punya nominasi ini)

Rafika mengatakan...

Berharap amy adams menang, dan gam jadi the next leo

Zulfikar Knight mengatakan...

Kalo gw liat-liat ini Oscar udah berusaha keras banget buat naikin rating haha. Gw jadi kasian.

Rasyidharry mengatakan...

@Chan Punya film pendapatan 2M, nominee Best Picture, dan menang Oscar, kasih impact ke black culture. Anti-MCU makin nggak relevan sekarang 😂

Oh The Favourite malah jadi pembuktian Yorgos kalau dia bisa bikin film "normal" tanpa ninggalin gaya. Gampangnya "pendewasaan" lah.

@Anna Vice emang nggak seberapa oke, tapi masalah utamanya di skrip. Kalau akting, trust me, begitu nonton di kualitas di atas dvdscr kelihatan itu detail-detail kecil Bale 😁

@Koko Kalau bukan karena Glenn Close udah waktunya dikasih Oscar (mempertimbangkan usia), bakal jagoin Colman emang.

@Rayhan The Favourite itu favorit saya di antara nominee lain. Tapi udah mustahil menang BP. Karena "cuma" modal bagus banget, dan untuk aspek itu, jatah udah diambil Roma. Beda sama Green Book & Black Panther yang dapat dorongan social issua & cultural impact.

@Rafika Jangan, karirnya masih panjang. Sayang banget menang di film sekelas Vice. Masih bisa dia ngulangin akting sehebat Arrival.

Zulfikar Knight mengatakan...

also the real original is First Reformed. Imho the Favourite is a let down

juan anggie mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Anonim mengatakan...

Waduh bang Rasyid udh nonton The Favourite sepertinya. Ditunggu reviewnya Bang.

SALEMBAY mengatakan...

Black phanther auto menang banyak.. 😎

Joe mengatakan...

Oscar tahun ini menarik ya. Kalo tahun kemarin Oldman/McDormand/Rockwell/Janney menang terus dimana-mana, kali ini agak lebih bervarirasi. Udah nonton juga semua nominasi BP.

Sedikit opini untuk nominasi tahun ini: Saya ga ngerti the adoration untuk Green Book atau Vice. Dua-duanya well acted, tapi nggak level Best Picture. A Star is Born, BlackKlansman, The Favourite dan Roma baguuuuuuus, semoga salah satunya menang dan bukan Bohemian fucking Crapsody. Glenn Close juga ga begitu impressive, bagi saya nominator lain di kategori aktris lebih menyajikan performa understated yet powerful.

Should Win:
Best Picture: The Favourite
Best Director: Yorgos Lanthimos - The Favourite
Best Actor: Bradley Cooper - A Star is Born
Best Actress: Olivia Colman - The Favourite
Best Supporting Actor: Richard E. Grant - Can You Ever Forgive Me?
Best Supporting Actress: Marina de Tavira - Roma
Best Original Screenplay: The Favourite
Best Adapted Screenplay: BlackKlansman
Best Foreign Language Film: Roma

Best Film Editing: The Favourite
Best Cinematography: The Favourite
Best Production Design: The Favourite
Best Costume Design: The Favourite
Best Sound Editing: First Man
Best Sound Mixing: First Man
Best Makeup: Vice
Best Original Score: If Beale Street Could Talk
Best Original Song: "Shallow"

Anonim mengatakan...

@Joe Bener, Colman keren banget, Close emang ga bagus banget sih, tapi kalo inget karirnya dia pantes buat menang. Kalo saya yg nentuin oscar, kategori Best Actress tuh: Olivia Colman, Toni Collette, Lady Gaga, Yalitza Aparacio, dan Kathryn Hann. Kalo untuk aktor saya lebih milih: Ethan Hawke, Bradley Cooper, Willem Defoe, Rami Malek, ama Christian Bale

Rasyidharry mengatakan...

Nggak akan seberapa banyak sih, tapi minimal pasti bawa pulang 1 piala apa pun itu

Rasyidharry mengatakan...

@Joe Kalau Green Book jelas, film ringan dengan pesan positif yang bikin hati adem. Khas Oscar 80-90an. Seneng film beginian bisa masuk lagi bahkan jadi frontrunner (di luar kontroversi di balik layarnya). Kalau Vice, well, faktor nama besar pemain dan sutradara. Mending slotnya dikasih ke Can You Ever Forgive Me? atau Cold War.

Glenn Close bagus banget sebenernya. Tipikal akting subtil yang banyak main olah rasa, dan kelihatan lewat mata+gestur kecil. Kalau Colman sebaliknya, akting yang lebih "kelihatan". Both are great in their own way.

iqbalkurniaone mengatakan...

Bang rasyid pernah review tv series ndak? Kalo belum sekali-kali bahas dong, macam breaking bad, Lost ama lainnya

Willy C P mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Willy C P mengatakan...

@Rasyid bener, Close, Hann, ama Aparacio emang lebih subtil, beda ama Colman atau Collette yg ekspresinya lebih menonjol danmeledak-ledak, tapi dua"nya sama" bagu

PASKALIS DAMAR mengatakan...

Ini tumben prediksimu banyak yang match antara will win sama should win-nya.
Tapi, aku paling setuju sih sama semua prediksi yang melibatkan ROMA sekalipun The Favourite adalah favoritku HAHAHAH

Rasyidharry mengatakan...

Dulu pernah, tapi sekarang nontonnya aja nggak sempet

Rasyidharry mengatakan...

Walah diriku malah nggak inget. Well, kalau 2017 karena ada La La Land ya should win masuk situ semua 😂

Ilham Qodri mengatakan...

Mantap... Tapi tetep berharap Black Panther menang Best Picture haha...

Ilham Qodri mengatakan...

hmmmm sepertinya org2 yg anti-MCU sudah lama masuk goa sejak BVS dan SS rilis thn 2016...

Anonim mengatakan...

bisa saya terawang, prediksi mas rasyid ini 99% akurat terutama utk kategori best picture, best actor, best foreign picture, best animated picture, best visual effect (karena 5 kategori itu yg tampaknya dimenangi secara mutlak oleh salah satu nominee, yg lain masih agak sengit)

Eko Prasetyo mengatakan...

Boring kalo Roma yg menang Best Pic

Gary Lucass mengatakan...

Baru nonton yang film format dokumebter nya peter jackson the shall not grow old, dan ngena banget pas nonton kaya bener ckonek sama mreka yang ada di garis depan dan ternyata semua footage nya itu real teknik nge colour nya bagus banget mungkin jadi salah satu film bertema war yang paling real dan dekat, cuma kenapa ga terlalu diperhatiin di ajang" award ya vang rasyid, itu wajib banget ditonton

Rasyidharry mengatakan...

@Spider Demi keberlanjutan Oscar, mau aja Black Panther menang. Cuma kudu siap tutup kuping sama nyinyiran khususnya dari netijen Indonesia haha

@Nial Amin, semoga penerawangan mbah dukun tepat 😂

@Gary Kalau Oscar, film itu nggak eligible, karena baru tayang di bioskop Amrik 2019. Tapi andai tayang 2018 pun, nggak yakin dokumenter dengan cara tutur kayak gini (yang membaurkan batas fiksi & dokumenter) bakal diperhatiin. Contohnya The Imposter beberapa tahun lalu.

Ilham Qodri mengatakan...

Tapi kalau saya pantau di IG n Youtube, banyak juga netizen luar, speaks english tp entah org amrik apa bukan, yg ga suka black panther. Sementara di Indo sih menurut saya justru mayoritas fanatik MCU.

Arif Prasetyo mengatakan...

gue pernah komen di postingan IG akun luar, gue bilang gue kurang suka sama black panther *dgn bahasa yg halus, eh buset gue langsung dituduh white supremacist donggg wkwkwk ada org kulit item belain gue *dia juga kurang suka sama BP, eh dituduh rasis juga dong dia, gimana ceritanya org rasis terhadap rasnya sendiri coba wkwk dan itu cuma karena ga suka sebuah film wkwk nonsense bgt, kelompok liberal/SJW di amrik sama sensitif dan paranoidnya dgn kelompok 212 di indo, mudah mencap org lain (di sini dicap kafir, di sono dicap rasis), emg yg namanya mayoritas di mana2 sensitif dan paranoid ya~

Rasyidharry mengatakan...

@Spider Oh maksudnya nggak generalisir kok. Tapi memang banyak, orang sini yang keluar dengan suara "Pokoknya jelek. Nggak pantes masuk Best Picture", tanpa peduli buat lihat dari perspektif lain. Bukan cuma Black Panther sebenernya.

@Weaplex Haha kalau itu bener, nggak jauh beda sana sama sini. Kalau sudah bawa agenda tertentu (yang melenceng dari tujuan aslinya buat keadilan sosial), pada gampang panas.

Anonim mengatakan...

Bang Rasyid, kenapa ga pilih RDP for best visual effects? Saya setuju juga dgn A:IW tapi visual effects RDP really blew me away

Eko Prasetyo mengatakan...

RDP terlalu kartun, ga realistis karena emg ceritanya dalem video game, sementara Infinity War mainnya di ranah realistis jadi kompleksitasnya lebih tinggi, lebih worthy utk dihargai

Rasyidharry mengatakan...

RPO luar biasa visualnya, tapi pendekatan photo realistic Infinity War itu sayang banget kalau nggak diganjar piala.

yovenamelinda mengatakan...

Mau jadi minoritas ah, jagoin Melissa McCarthy di Best Actress, walaupun hampir-hampir mustahil.

Evan mengatakan...

Timotheé chalamet deserve masuk suporting aktor gilasih namanya digantiin ama sam rockwel hm

Akbar Pradhana mengatakan...

Daftar pemenang di Oscars 2019 setelah diumumkan tadi pagi:

Best Picture: Green Book
Best Director: Alfonso Cuaron
Best Actor: Rami Malek
Best Actress: Olivia Colman
Best Supporting Actor: Mahersala Ali
Best Supporting Actress: Regina King
Best Animated Feature: Spider-Man Into The Spider Verse
Best Foreign Film: Roma
Best Adapted Screenplay: Blackkklansman
Best Original Screenplay: Green Book
Best Documentary Feature: Free Solo
Best Original Score: Black Panther
Best Original Song: Shallow
Best Sound Editing & Best Sound Mixing: Bohemian Rhapsody
Best Cinematography: Roma
Best Production Design: Black Panther
Best Costume Design: Black Panther
Best Makeup & Hairstyling: Vice
Best Film Editing: Bohemian Rhapsody
Best Visual Effects: First Man

Trip Hunter mengatakan...

Green Book, best picture oscar yg sangat tradisional

First Man menang Visual Effect, well, sangat tak terduga karena prediksi banyak orang antara Ready Player One atau Infinity War, tp emang lebih pantas First Man, lebih solid dan rapi, Ready Player One terlalu kartun, Infinity War bagus di beberapa bagian tapi ancur di bagian yg paling mencolok: kostum baru Iron Man, dan beberapa green screen di Wakanda

Rasyidharry mengatakan...

Beda treatment aja itu. First Man memang grounded, menekankan 100% realisme. RPO sebaliknya, malah kurang cocok kalau realis. Kalau Infinity War, di tiap film dengan grand scale, pasti ada bagian kuat dan lemah (even Avatar juga gitu). Tergantung preferensi aja, dan juri Oscar ternyata masih seperti dulu, mengunggulkan tipe yang pertama.

Alvi mengatakan...

Dan bersyukur bnget BP cm mnang di kategori teknis aja 😂

Rasyidharry mengatakan...

@Alvi Well, kategori non-teknis kan emang cuma dapet Best Picture. Dan tiga piala itu udah cukup jadiin Black Panther film superhero dengan Oscar terbanyak.

SALEMBAY mengatakan...

Wakanda forever.. 😎

Anna B mengatakan...

Seneng Olivia Colman menang oscar, tapi kasian banget Glenn Close, udah tua dan takutnya ga bakal dapet kesempatan lagi buat dapet nominasi