BLOODSHOT (2020)

13 komentar
Vin Diesel merupakan salah satu aktor paling membosankan. Bukan cuma akting dan pilihan peran, dandanannya pun selalu tipikal. Hanya beberapa menit setelah membuka film dengan atribut tentara lengkap, Diesel langsung menanggalkannya, untuk lagi-lagi memperlihatkan singlet putih kegemarannya, yang tak kuasa menutupi otot-otot besarnya. Merupakan kewajaran jika di beberapa titik, anda lupa bahwa Bloodshot adalah satu lagi adaptasi komik pahlawan super.

Diesel memerankan Ray Garrison, seorang tentara yang hidupnya berakhir tragis. Sang istri, Gina (Talulah Riley) tewas di depan matanya. Ray sendiri dibunuh oleh orang yang sama tidak lama kemudian. Anehnya, Ray hidup kembali. Dia terbangun di laboratorium milik Dr. Emil Harting (Guy Pearce) tanpa satu pun memori tertinggal. Rupanya, jasad Ray disumbangkan oleh Angkatan bersenjata Amerika Serikat guna dijadikan bahan eksperimen nanoteknologi.

Berkatnya, Ray punya kemampuan penyembuhan super cepat terhadap luka. Singkatnya, dia (nyaris) tidak bisa mati. Efek lainnya adalah peningkatan kekuatan fisik yang jauh di atas manusia normal. Hingga akhirnya ingatan Ray kembali, menjadikannya mesin pembunuh yang digerakkan oleh satu tujuan: balas dendam. Tapi kisah Bloodshot tidak sesederhana itu. Dalam satu lagi tuturan berisi subteks “kemerdekaan diri” yang acap kali dipakai film berpremis serupa, Jeff Wadlow (Kick-Ass 2. Fantasy Island) dan Eric Heisserer (Arrival, Bird Box) selaku penulis naskah, melempar kejutan di akhir first act yang sepenuhnya mengubah arah cerita.

Kejutan yang harus diakui cukup pintar, khususnya mengingat Bloodshot merupakan “film-superhero-Vin-Diesel”. Pintar, karena twist tersebut mampu mengecoh tanpa menipu, dan secara meyakinkan menggiring persepsi penonton. Bukan kecurangan, sebab sejak menit awal, kita melihat semuanya lewat kacamata Ray. Kita tidak lebih tahu dari sang protagonis. Mudah pula menerima kemustahilan di baliknya, sebab Bloodshot secara jelas menegaskan statusnya sebagai suguhan fiksi-ilmiah yang mengedepankan penggunaan berbagai teknologi canggih.

Sayangnya tidak semua teknologi itu berhasil dimanfaatkan. Banyak potensi alat/senjata terbuang percuma akibat lemahnya sutradara debutan David S. F. Wilson mengarahkan adegan aksi. Sebagai film penuh kecanggihan, deretan aksi Bloodshot tampak medioker dan miskin kreativitas. Apalagi rating PG-13 miliknya menghalangi pemaksimalan premis tentang jagoan yang tidak bisa mati. Filmnya butuh lebih banyak momen seperti saat wajah Ray remuk dihantam peluru. ‘Bloodshot needs more blood.

Penyuntingan kilat yang memudarkan koreografi, gerak lambat membosankan yang memudarkan intensitas, sampai klimaks penuh pemaksaan eksploitas CGI buruk sekelas video game, membuat Bloodshot bahkan tidak cukup menyenangkan sebagai film popcorn sekali tonton. Dan sewaktu ketangguhan Eiza González sebagai prajurit wanita bernama KT gagal dieksplorasi, sementara Vin Diesel hanya meyakinkan kala memperdengarkan suara dan ekspresi "gahar" sedangkan permainan emosi lainnya tampak menggelikan, semakin sedikit pula alasan meluangkan waktu demi film ini.

13 komentar :

Comment Page:
Unknown mengatakan...

Kaget, karena target film yang akan ditonton, setelah sekian lama tidak ada film menarik, ternyata di beri label "jelek" 😂😂😂

Unknown mengatakan...

Parah sekali ga nyampe 2 bintang.. hehehe..

aan mengatakan...

Mungkin vin diesel keliatan mending aktingnya cuma di pacifier dan a man apart.atau malah di guardian of galaxy?😅

Rasyidharry mengatakan...

Strays & Boiler Room. Di situ Vin Diesel paling beda

Febi mengatakan...

Hahaa... Komen yg sama soal singlet putih. Gw bilang sm temen gw, ini Vin Diesel main film apa aja kok bajunya sama terus kek gitu 😅

Hendra triwijaya mengatakan...

vin diesel sih 11 12 sama Dwayne Johnson..apapun filmnya ya karakternya hampir mirip semua

Hendra triwijaya mengatakan...

vin diesel sih 11 12 sama Dwayne Johnson..apapun filmnya ya karakternya hampir mirip semua

Anonim mengatakan...

Dwayne masih mending seenggaknya range aktingnya lebih luas & berbobot

Anonim mengatakan...

Vin Diesel udah nyaris sejajar sama om Steven Seagel

Anonim mengatakan...

Duh singlet putih. Ga belajar akting ama konsep branding kali ya ni orang. Disini The Rock lebih unggul

Imun mengatakan...

Nih mah Toretto numpang bentar di film superhero...kok bisa bisa nya dia pake singlet putih dimana mana...

josen83 mengatakan...

Bikin ngntuk

Nonton Film Bloodshot sub indo mengatakan...

film ini memang bener bener bikin tegang, dari opening awal sampai ke conflik tidak sedikitpun membiarkan penonton beristirahat hahahah