Kita semua punya kerabat atau teman
yang berisik, sok asyik, banyak gaya, dan suka melucu walau tidak lucu.
Alih-alih senang menghabiskan waktu bersamanya, kita justru terganggu, berharap
waktu segera berlalu atau orang itu lenyap dari muka Bumi. Begitulah kesan yang
diberikan Mendadak Kaya, sekuel dari DOA: Cari Jodoh yang mengadaptasi komik
strip terbitan Poskota. Artinya, Anggy Umbara sukses menghasilkan dua installment berkualitas tiarap.
Tiga karakter utama kita masih
sama. Doyok (Fedi Nuril) masih membujang, Otoy (Pandji Pragiwaksono) terus
terlibat pertengkaran dengan sang istri, Eli (Nirina Zubir), sementara Ali
Oncom (Dwi Sasono) tetap menghadapi jalan berbatu dalam memperjuangkan
hubungannya dengan Yuli (Jihane Almira). Tentu saja ketiganya masih sama-sama
miskin dan bergelimang hutang.
Ditulis naskahnya oleh Anggy Umbara
bersama Iyam Renzia, Mendadak Kaya menghabiskan
separuh awal durasi menuturkan usaha tiga tokoh utama mencari kerja.
“Menuturkan” di sini bukan berarti bercerita secara layak, melainkan gabungan
sketsa-sketsa konyol soal keseharian Doyok-Otoy-Ali Oncom di tempat kerja. Tidak
ada cerita sungguhan, hanya pameran gaya Anggy (transisi animasi khasnya pun
masih dipertahankan) yang daripada lucu, justru tampak makin murahan.
Saya paham bahwa kemasan
murahannya, baik dari humor atau efek visual, adalah bentuk kesengajaan demi
menyesuaikan target pasarnya, yakni pembaca Poskota yang biasanya berasal dari
kalangan menengah ke bawah. Masalahnya, bukan cuma tidak lucu, gaya sok asyik
Anggy tidak terasa sebagai usaha melucu. Bagian mana yang lucu dari kemunculan
acak efek visual gelembung sabun sekelas video flash?
Apabila kita bedah satu per satu,
sejatinya humor yang film ini tawarkan tidak buruk. Terkesan “murahan”, namun
kekeliruan bukan terletak di situ, melainkan pada nihilnya kesadaran akan timing. Sekitar tiga atau empat titik
memilikinya, tapi menilik kualitas penghantaran komedin secara menyeluruh, saya
yakin itu sekadar kebetulan. Jam rusak saja masih bisa dua kali menunjukkan
waktu yang benar.
Praktis, Mendadak Kaya amat bergantung kepada trio pemeran utama yang
kembali berusaha semaksimal mungkin, khususnya Dwi Sasono, yang sempurna
memerankan karakter komikal berkelakuan antik berfisik unik macam Ali Oncom.
Setelah menanti beberapa lama,
akhirnya kita tiba pada titik di mana trio protagonisnya mendadak kaya, sesuatu
yang dinanti-nanti karena itulah premis dasarnya, tapi justru dari sini Mendadak Kaya berubah dari komedi
medioker menjadi komedi malas. Doyok, Otoy, dan Ali Oncom menghambur-hamburkan
uang, membeli barang-barang mewah sambil bertingkah norak. Klise, tapi tak
sampai menandingi kemalasan fase kala karakternya berlibur.
Berniat ke Disneyland, sebuah
peristiwa bodoh justru membawa mereka berada di JungleLand. Berikutnya, Mendadak Kaya hanya menampilkan
tiap-tiap tokoh menaiki wahana, diselingi humor ala kadarnya yang telah kita
temui jutaan kali (Doyok, Otoy, dan Ali Oncom ketakutan menunggangi wahana lalu
mual selepas melakukannya). Pun waktu dihabiskan terlalu lama, fase ini dapat
menjadi sebuah episode vlog jalan-jalan di YouTube.
Bahkan vlog sepertinya masih lebih
menghibur. Penataan kamera Edi Santoso (9
Naga, Susah Sinyal, DOA: Cari Jodoh) gagal mewakili keseruan aktivitas
senang-senang di taman bermain. Dan tidak peduli dengan kalimat “Cintailah
produk-produk Indonesia”, JungleLand bukanlah Disneyland. Tidak ada cukup
kemeriahan, apalagi saat dibungkus sinematografi sekenanya.
Rumah Merah Putih gak masuk list, masnyaa?
BalasHapusUdah nonton terus walk out saking keselnya. Jadi nggak merasa bisa review
HapusKenapa kesel kak?
HapusKenapa kesel ? 😂🤣
HapusWaduh sampe gak bisa ngereview loh 😂
HapusCaranya angkat pesan nasionalisme kelewatan. Mirip film reliji yang kebanyakan ceramah.
HapusSaya indonesia saya pancasila ya. Wkwkw
HapusMasih banyak lagi yang jauh lebih cringey. Stay away 😅
Hapuswaduh padahal ada pev disana
Hapushehehe
Entah knapa...ngeliat Panji masih badmood #eh 😅
BalasHapusSingle ga masuk list nih bang?
BalasHapusSudah ada di review sebelumnya
HapusKesel karena kursi nya di tendang penonton dari belakang apa gimana?
BalasHapusKok bisa sampe walkout
Padahal film Rumah Merah Putih ga termasuk film sampah kan min?
Masa kuat nonton Mendadak Kaya, tapi ga kuat nonton Rumah Merah Putih ?
Sama busuknya. Satunya komedi ngaco murahan, satunya iklan layanan masyarakat kelas teri.
HapusKenapa Anggy Umbara "ngeyel" ya nerusin film ini? Secara D.O.A : cari jodoh bisa dikatakan gagal.
BalasHapusKarena udah paket. Sebelum Cari Jodoh rilis film ini udah syuting
HapusBerarti gagalnya udah sepaket dong ya.. :D
BalasHapusKirain dibikin sekuel krn yg pertama sukses...ternyata krn sepaket...😅
BalasHapusPadahal hampir aja saya nonton RMP karena ada Pevita
BalasHapusDan katanya visual nya juga keren
Saya kira bakal se kelas Aisyah Biarkan Kami bersaudara
Atau Serdadu kumbang yang cukup menghibur
Beneran ada potensi bagus kalau presentasi nasionalismenya nggak ngaco
HapusDOA MK sih memang out of list.. secara DOA CJ nggk bagus, dibilang komedi tapi nggk menghibur..
BalasHapusMasih nggk percaya RMP "menang mutlak" sampai Mas Rasyid di buat WO, wkwkwkwk..
RMP bukan'nya produksi Alenia kan? Dari segi pemain ada mbak Pev, Lokasi shootingnya juga keren..
Ayooo doonk revieeew, pleaseeeee..
Dikiiiiiit ajaaaa..
Sepatah duapatah katah juga gpp,
ahahahahha..
Alenia udah lama nggak bikin film bagus, dan Pevita di sini perannya kecil banget.
HapusSaya kasih petikan dialognya aja, bisa disimpulkan kualitas filmnya
A:Kak, beli cat kami kak
B:Ada warna merah putih?
A:Habis kak. Tinggal cokelat. Bagus cokelatnya.
B:Sampai kapan pun merah putih tidak akan terganti
Ngakak guling-guling. Nasionalisme kok diartikan kayak gitu.
HapusWkkkwkkwkk,, bisa lucu jga dialog,, hee
Hapusanjrit gue ngakak bgst baca dialog itu wkwkwk ga kebayang kalo denger langsung di bioskop, sungguh adegan yg sangat mindblowing melebihi parasite wkwkwkwk
HapusPerlu ditekankan ya, bukan cuma sekali dialog macam itu keluar 😁
Hapus"Jam rusak saja masih
BalasHapusbisa dua kali menunjukkan waktu
yang benar". MOVFREAK (2019)
SIAAPPPP!!!!!!
Padahal bagus lho, lucu ringan dan menghibur
BalasHapus