06/11/11

THE HANGOVER PART II (2011)

0 View
The wolfpack is back! Tagline tersebut menandai kembalinya sutradara Todd Phillips dan 3 pria penggila pesta yang 2 tahun lalu ber-hangover ria di Las Vegas dan membuat berbagai macam kekacauan. Kekacauan yang hebatnya disukai oleh para penonton dan kritikus sehingga memberikan film pertama "The Hangover" kesuksesan besar dengan mendapat penghasilan diatas $460 juta di seluruh dunia. Bahkan film tersebut memenangkan Golden Globe untuk "Best Musical or Comedy". Saya sendiri sangat menyukai film pertamanya yang tampil segar dengan menggabungkan unsur komedi dewasa dengan unsur misteri. Sebuah film komedi yang tidak hanya lucu tapi juga cerdas.

Setelah mengguncang Las Vegas yang gemerlap, kali ini wolfpack berpindah ke Thailand yang kumuh dan panas. Jika sebelumnya kekacauan terjadi di pesta pernikahan Doug (Justin Bartha), kali ini giliran pesta pernikahan Stu (Ed Helms) yang kacau. Awalnya Stu yang akan menikah dengan seorang gadis Thailand bernama Lauren (Jamie Chung) tidak akan mengundang Alan (Zach Galifianakis) karena dia masih trauma akibat ulah Alan di Las Vegas dulu. Tapi karena melihat Alan yang begitu sedih karena tidak diundang dan berkat bujukan dari Doug dan Phil (Bradley Cooper) akhirnya Stu mengundang Alan. Sekali lagi mereka mengadakan pesta bujangan dimana adik Lauren, Teddy (Mason Lee) juga ikut. Sesuai dugaan pesta yang awalnya hanya berisikan sebotol bir dan marshmallow itu kembali berubah jadi kekacauan disaat mereka bertiga bangun di sebuah penginapan dan Teddy menghilang. Yes, it happened again.
Memang benar seperti kalimat diatas yang dikatakn oleh Phil, semua kejadian di Las Vegas terjadi lagi di Bangkok. Terjadi lagi dalam artian nyaris tidak ada yang berbeda dalam kisah film keduanya ini. Seolah tidak mau membuat hal yang baru, Todd Phillips yang dibantu Scott Armstrong dan Craig Mazin dalam menulis naskah benar-benar meng-copy paste cerita di film pertama dengan sedikit diedit sana sini. Lihat saja berbagai kesamaan yang ada setelah mereka bertiga bangun, salah satu kawan mereka hilang (film pertama Doug, kedua Teddy). Lalu muncul hewan dikamar mereka dimana harimau di film pertama diganti monyet. Lalu jika di film pertama Stu kehilangan gigi kali ini dia malah mendapatkan tattoo ala Mike Tyson di mukanya. Jika di film pertama ada bayi, di film kedua ini ada biksu tua. Bahkan cameo Ken Jeong dan Mike Tyson kembali muncul dimana Jeong dapat porsi bukan lagi sebagai cameo, sedangkan Mike Tyson mendapat cameo yang kalah menarik dibanding film pertama.
Sebenarnya film ini bukan film yang buruk bahkan bagus andai saja ini bukan sebuah sekuel dari film sukses yang berkualitas. Yak, jika "The Hangover Part II" adalah film yang berdiri sendiri maka film ini akan jadi film yang sangat menghibur. Tapi sayangnya itu tidak terjadi dan mau tidak mau saya harus membandingkan sekuel ini dengan film pertamanya. Menurut saya film keduanya ini mengalami penurunan nyaris di semua aspek mulai dari komedi yang kurang nendang, tingkat surprise yang menurun, jalinan misteri yang tidak serumit film pertama, bahkan penyelesaian masalah yang terasa sangat terburu-buru, mengecewakan sekaligus kurang greget. Seolah Todd Phillips berkata bahwa film kedua ini tidak perlu penjelasan lengkap karena toh kisahnya sudah hampir secara keseluruhan sama dengan film pertamanya.

Jika ada yang berbeda mungkin ada pada Zach Galifianakis yang mendapat porsi lebih besar karena memang diantara para wolfpack Zach yang karir komedinya sedang melesat cepat. Tapi diawal film karakter Alan yang dia perankan sungguh-sungguh menyebalkan dan nyaris membunuh mood saya menonton film ini. Untung seiring berjalannya waktu tingkat menyebalkan yang dia miliki mulai berkurang sampai batas yang bisa ditolerir. Toh dari ketiga wolfpack Alan memang yang tingkahnya paling lucu dan memang bertugas sebagai badut. Sedangkan Phil dan Stu sebagai penyeimbang kegilaan tersebut walau kadang mereka juga tidak kalah bodoh dan gila khususnya Stu. Sedangkan Bradley Cooper sebagai Phil masih cukup berhasil menggabungkan kharisma cowok macho dengan kekonyolan.

Meskipun kualitasnya menurun dan bagaikan copy-an film pertamanya, saya tidak mengatakan film ini adalah sekuel yang tidak perlu dibuat. Toh "The Hangover Part II" masih lebih menghibur dibanding komedi Hollywood lainnya yang sering jatuhnya garing. Kalau film ketiganya jadi dibuat (kemungkinan besar) saya harap janji Todd Phillips memasukkan berbagai macam unsur yang sama sekali baru bukan bualan semata karena apabila film ketiganya masih memakai template yang sama, maka film itu baru akan benar-benar jadi film yang tidak perlu ada.

RATING:

Tidak ada komentar :

Comment Page:

Posting Komentar