20/01/12

THE IRON LADY (2011)

0 View
Film biopic tentang Margaret Thatcer yang diperankan oleh Meryl Streep tampak seperti sebuah tontonan yang menggiurkan dan sangat berpotensi berbicara banyak di berbagai ajang penghargaan termasuk Oscar. Mery Streep sendiri lewat perannya di film ini baru saja memenangkan Golden Globe untuk kategori "Best Actress-Drama" dan membuat Streep saat ini jadi kandidat terkuat meraih "Best Actress" di Oscar 2012. Selain itu masih banyak penghargaan lainnya yang membuatnya lebih diunggulkan ketimbang pesaing-pesaingnya macam Viola Davis ataupun Michelle Williams. Kemudian pagi ini saya agak kaget melihat The Iron Lady sudah tayang di bioskop mengingat selama ini film yang sudah lama mendapat status coming soon adalah The Muppets. Mungkin ini karena faktor kemenangan Meryl Streep di Golden Globe.

Film ini dimulai dengan menceritakan masa tua Margaret Thatcher yang telah ditinggal mati oleh sang suami. Thatcher sendiri terlihat belum merelakan kepergian cintanya itu dimana bayangan sang suami masih saja mengisi kesehariannya. Margaret Thatcher memang mengidap penyakit "dementia" dan itu sangat berdampak pada kehidupannya sehari-hari yang selalu merasa sang suami masih tinggal bersamanya meskipun Thatcher sendiri sadar bahwa suaminya telah meninggal dunia tapi suara dan wujud nyata suaminya masih selalu ada. Kemudian kita akan dibawa melihat juga masa lalu Margaret Thatcher yang disaat muda hanyalah seorang gadis yang membantu ayahnya berjualan di sebuah toko lalu kemudian mulai merintis karirnya didunia politik sebagai anggota partai konservatif dan kemudian menjadi pemimpin partai tersebut. Dan tentunya puncak karir Margaret Thatcher adalah saat dia terpilih sebagai Perdana Menteri wanita pertama di Inggris sekaligus terlama dimana dia menjabat selama 11 tahun dari 1979 - 1990. Tapi posisi yang ditempatinya amat berat saat M.T. harus berurusan dengan berbagai masalah mulai dari krisis ekonomi sampai perang memperebutkan Falklands dengan pihak Argentina. 
Sebelum membahas performa Meryl Streep yang pasti akan membuat saya mengeluarkan pujian, saya akan membahas dulu mengenai aspek lain film ini. Pada umumnya dan seharusnya sebuah film biopic akan membawa kita berkenalan pada sosok seorang tokoh dan kemudian akan membuat penontonnya bisa terikat dengan tokoh tersebut, bersimpati, bahkan bisa saja menjadi mengidolakannya. Senna dan Moneyball adalah 2 dari banyak film biopic yang termasuk berhasil dimana saya yang awalnya tidak tahu menahu mengenai sosok yang diangkat bahkan dunia mereka berkecimpung juga bukan dunia yang saya sukai kemudian setelah menontonnya saya jadi kagum dengan perjuangan kedua sosok tersebut. Bisa menarik simpati tapi tidak berlebihan adalah kunci untuk biopic. Tapi The Iron Lady justru sebaliknya.
Nama Margaret Thatcher jelas saya sudah kenal dan saya juga tahu dia adalah Perdana Menteri wanita pertama di Inggris sekaligus yang terlama. Meski saya tidak hidup pada masa pemerintahannya tapi kisahnya yang cukup inspiratif jelas saya sudah dengar dan tentunya semua orang di seluruh dunia tahu. Jadi seharusnya tugas film ini cukup mudah karena yang perlu dilakukan hanyalah memasukkan berbagai pernak-pernik mengenai Margaret Thatcher yang belum diketahui banyak orang dan makin menjadikannya sosok yang inspiratif tanpa kehilangan sisi kemanusiaannya. Tapi yang terlihat bukan itu. Saat menceritakan masa saat dia menjabat, naskah yang ditulis oleh Abi Morgan malah memperlihatkan Thatcher sebagai sosok yang seolah tidak peduli akan kemanusiaan, terlalu egosentris, penghancur ekonomi Inggris bahkan seorang pemantik peperangan. Momen yang menunjukkan perjuangan Thatcher mendobrak batas dalam gender tidak terlalu terasa. 

Film ini terkesan terlalu berusaha membuat penontonnya terharu dan simpati pada Thatcher dengann cara mengekspose segala kesulitan yang dialaminya saat menjabat sebagai PM dan berlanjut pada kondisinya yang lemah dan mengalami "dementia" saat sudah tua dan hidup sendirian tanpa sang suami. Penderitaan yang dia alami secara mental itulah yang terlalu diekspos dalam naskah film ini. Dan hal itu gagal karena harusnya perjalanan Margaret Thatcher bukanlah perjalanan yang mengutamakan keharuan tapi sebuah kisah yang inspiratif. Untunglah film ini punya Meryl Streep. Performannya dalam film inilah yang membuat The Iron Lady jadi film yang lebih menarik dan tidak membuat saya menjadi tidak menyukai seorang Margaret Thatcher. Baik sebagai Thatcher sang Perdana Menteri yang sekuat baja ataupun sebagai wanita tua yang rapuh dan lemah, Streep tambil dengan sangat luar biasa. Berbagai momen yang sebenarnya gagal ditampilkan dengan baik oleh naskah dan sutradaranya karena kehadiran Streep bisa jadi lebih berkesan dan cukup mengharukan. Jelas performa Streep disini mengalahkan keseluruhan aspek dalam filmnya sendiri. Sebuah hasil yang sangat pantas dianugerahi Oscar.

The Iron Lady jelas salah satu biopic yang tidak berhasil karena tidak membuat penontonnya bisa terinspirasi dengan sosok Margaret Thatcher bahkan berpotensi merusak nama sang mantan PM karena dibandingkan sosok yang disebut tanpa kompromi, Margaret Thatcher dalam film ini bagi saya sering terlihat sebagai orang yang tanpa rasa peduli. Cara film ini bercerita juga terasa kurang enak ditonton. Pergantian adegannya kurang bagus. Beruntung ada Meryl Streep. Bayangkan jika bukan dia yang menjadi MT. pastilah film ini tidak akan layak tonton. Berkat Meryl Streep juga ada beberapa momen yang agak mengharukan dan menggugah meski tidak sampai inspiratif. Streep deserves a better script!
RATING:

Tidak ada komentar :

Comment Page:

Posting Komentar