Saya sendiri bukanlah termasuk penggemar franchise American Pie, dimana saat film pertamanya rilis saya masih berusia 7 tahun dan saat itu saya belum akrab dengan yang namanya VCD player beserta film-filmnya. Tapi saya masih ingat masa-masa SD dan SMP dimana saat itu saya dan teman-teman saya sering berkunjung ke rental VCD dan kami selalu senyam-senyum melihat deretan film American Pie terpajang di katalog. Tentu saja saat itu adalah saat dimana bagi saya film-film seperti American Pie adalah hal tabu yang tidak layak untuk diperbincangkan. Mendengar nama American Pie saja sudah seperti sinonim dari film porno bagi saya dan teman-teman saat itu. Hal itulah yang membuat saya bukan termasuk orang yang tumbuh bersama franchise komedi jorok yang sudah punya empat film resmi (termasuk Reuinion) dan empat spin-off yang rilis langsung ke DVD ini. Kisah dalam American Reunion ini ber-setting 13 tahun setelah tokoh-tokoh utamanya lulus dari SMA dan sekarang telah berkeluarga dan memasuki kehidupan dewasa.
Tiga belas tahun setelah lulus SMA Jim Levenstein (Jason Biggs) yang di film sebelumnya menikah dengan Michelle (Alyson Hannigan) kini sudah mempunyai seorang putera. Kehadiran anak tersebut membuat privasi yang dimiliki oleh Jim dan Michelle untuk berhubungan seks menjadi tidak ada. Hal itu membuat pernikahan mereka mulai terganggu kebahagiaannya. Sementara itu sahabat Jim yang lain juga telah menjalani hidup mereka sebagai orang dewasa. Oz (Chris Klein) sudah menjadi selebritis di Los Angeles dan tinggal bersama pacarnya yang seorang super model, Mia (Katrina Bowden). Kevin (Thomas Ian Nicholas) telah menikah dengan Ellie (Charlene Amoia) dan menjadi seorang arsitek. Kemudian ada Finch (Eddie Kaye Thomas) yang menghabiskan waktunya dengan berkeliling dunia. Yang terakhir tentunya adalah Stiffler (Sean William Scott) yang masih saja merupakan Stiffler yang dulu. Setelah sekian lama mereka kembali berkumpul dalam reuni SMA yang tentu saja akan membangkitkan kembali memori hingga permasalahan masa lalu yang pernah mereka alami. Bedanya kali ini mereka sudah bukan lagi remaja yang terobsesi dengan seks. Kini mereka adalah orang dewasa yang harus menyelesaian masalah yang ada secara dewasa pula.
American Reunion jelas mengalami pendewasaan dan tidak segila dan seliar film pertamanya, tapi film keempat ini masih tetap menawarkan berbagai lelucon jorok yang berhubungan dengan seksual dan alat kelamin. Tentu saja ini adalah keputusan yang tepat dimana filmnya bergerak mengikuti pendewasaan karakternya daripada memaksakan karakter dewasa melakukan lelucon kekanak-kanakan atau mewariskan segala kegilaan tersebut pada karakter baru. Toh meski mengalami penurunan dalam tingkat kegilaannya, tapi film ini masih berhasil menyuguhkan lelucon yang lucu dan beberapa kali mampu memancing tawa penontonnya meski tetap ada beberapa momen yang terasa kurang maksimal. Sesekali juga ada momen komedi vulgar yang muncul dan meski jumlahnya tidak banyak tapi terbukti mampu memancing tawa, contohnya adalah saat adegan Jim terbangun di dapur tanpa memakai celana. Untungnya juga film ini masih memiliki Stiffler yang punya kadar kegilaan yang masih sama dari dulu. Dengan performa Sean William Scott yang (selalu) istimewa karakter Stiffler tetap terus akan jadi karakter yang ikonik dan dicintai penonton.
Diluar komedinya yang lumayan, konflik yang disuguhkan dalam American Reunion sebenarnya sangatlah klise dan sudah sering kita jumpai dalam film-film komedi lainnya. Kisah tentang krisis pernikahan akibat kehidupan seks yang tidak lancar, kisah tentang CLBK, persahabatan, sampai tentunya tentang pendewasaan adalah hal-hal yang ditampilkan dalam film ini dan tentu saja semua hal tersebut bukanlah hal baru dalam tema film khususnya komedi. Cara penyajiannya juga tidaklah mempunyai modifikasi berarti kecuali punya konten yang sedikit lebih dewasa mengingat American Reunion bukanlah sebuah film romcom seperti pada umumnya. Tapi untungnya konten nostalgia, humor jorok dan tokoh-tokoh yang sudah lebih kuat karakternya di benak penonton membuat American Reunion tidak menjadi sebuah komedi standar yang membosankan. Konten nostalgia tersebut pastinya akan berhasil menyentuh para penggemar film-film sebelumnya, apalagi mereka yang tumbuh dan melalui masa remaja penuh hasrat seksual bersama American Pie. Tidak hanya bernostalgia tentang film-film sebelumnya, mungkin penonton yang merupakan penggemar lama franchise ini yang sekarang sudah berkeluarga juga akan bernostalgia tentang saat-saat mereka remaja dulu, saat mereka terobsesi akan seks, saat mereka mencari cinta mereka, atau saat handphone belum menjadi hal umum seperti sekarang. Penggemar American Pie tentunya wajib menonton film ini dan akan terpuaskan dengan nostalgia yang ada. Penggemar komedi jorok yang bukan fans lama film ini juga tidak akan kecewa. Tapi bagi non-penggemar sekaligus bukan pecinta komedi jorok dan "bodoh" seperti ini mungkin lebih baik melewatkannya saja.
Aaarghh, gw pingin nonton nich American Reunion, w nggak pernah ketingalan seri American Pie soalnya, konyol banget tu seri... haha!!!
BalasHapusXD
kapan film berikutnya akan di rilis??
BalasHapusKayaknya sih ini jadi film yang terakhir
Hapus