Nama Robert Lorenz memang tidak terlalu terkenal, dan film Trouble with the Curve sendiri merupakan debut penyutradaraannya. Tapi jika bicara soal pengalaman, Robert Lorenz bukan orang baru di dunia film karena sudah beberapa kali ia menjadi produser dalam film-film milik Clint Eastwood seperti Mystic River, Letters From Iwo Jima hingga Million Dollars Baby. Selain itu dia juga sudah sangat sering berperan menjadi asisten sutradara dalam film-film Eastwood. Dalam Trouble with the Curve Lorenz akhirnya mendapat kesempatan menyutradarai mentornya sendiri, dimana bagi Eastwood ini adalah come back aktingnya setelah terakhir ia berakting di 2008 lewat Gran Torino. Ini juga adalah kali pertama dalam 19 tahun terakhir dimana Eastwood bermain dalam film yang tidak ia sutradarai sendiri. Selain Eastwood masih ada beberapa nama tenar lain dalam film ini seperti Amy Adams, Justin Timberlake, hingga John Goodman. Selain itu Scott Eastwood yang tidak lain adalah putera Clint Eastwood juga ambil bagian dalam salah satu peran minor.
Film ini sendiri berkisah tentang Gus Lobel (Clint Eastwood) seorang baseball scout (pencari bakat) senior yang terkenal dengan kemampuan serta instingnya untuk mendeteksi bakat-bakat terpendam dari seorang pemain. Namun seiring dengan berjalannya waktu banyak yang meragukan kemampuan Gus yang dinilai sudah makin menua dan tidak mampu untuk beradaptasi dengan kemajuan zaman. Disaat para pencari bakat lain sudah memakai bantuan komputer untuk melakukan analisis, Gus tetap bersikukuh bahwa cara terbaik adalah melihat secara langsung pemain yang diincar. Namun disisi lain Gus memang tengah dalam masalah dimana matanya mulai sulit untuk melihat dengan jelas. Padahal penglihatan adalah hal yang paling penting dalam scouting. Untuk itulah Pete Klein (John Goodman) yang merupakan atasan sekaligus sahabat baik Gus meminta bantuan pada Mickey (Amy Adams) yang tidak lain adalah puteri tunggal Gus untuk membantu sang ayah dalam bertugas di North Carolina. Selama ini hubungan Gus dan Mickey tidak pernah akur dimana Mickey merasa sang ayah membuangnya. Di tempat yang sama mereka juga bertemu dengan Johnny Falanagan (Justin Timberlake) seorang scout muda yang dulu sempat menjadi pemain hebat yang direkrut oleh Gus.
Saya bosan melihat drama dengan tipikal seperti ini, sama seperti saya yang bosan dengan formula film-film action era 80-an yang begitu tipikal atau sama seperti begitu bosannya saya dengan cerita-cerita di film komedi romantis yang begitu predictable. Trouble with the Curve adalah gabungan dari formula standar mengenai drama ayah-anak yang dibalut kisah romansa dengan formula dalama film drama yang bertemakan olah raga. Jika itu masih belum cukup tambahkan formula standar dalam film-film milik Clint Eastwood yang pastinya tidak pernah jauh dari kesan serius dan karakter pria tua penggerutu yang dimainkan oleh Eastwood. Semua formula standar tersebut bersatu padu hingga membentuk sebuah sajian drama yang punya alur luar biasa klise dan begitu mudah ditebak arahnya. Konklusi tentang semua konfliknya mulai dari bagaimana nasib Gus Lobel dalam karir scouting-nya, konflik Gus dengan Mickey, hingga kisah cinta yang sudah bisa ditebak dari awal akan terjadi dan akan berakhir bagaimana antara Mickey dan Johnny semuanya punya arah yang begitu predictable.
Saya tidak terlalu mempermasalahkan jalinan cerita yang mudah ditebak jika dalam alurnya punya momen-momen yang sanggup mengangkat tensi cerita. Jika dalam kisah drama, meski alurnya mudah ditebak, tidak akan menjadi masalah jika filmnya masih sanggup membuat saya tersentuh atau setidaknya terikat dengan cerita dan jalinan emosi yang coba ditampilkan, dan itu tidak saya jumpai dalam Trouble with the Cruve. Memang masih ada chemistry kuat antara Clint Eastwood dan Amy Adams dimana keduanya begitu baik dalam menjalin hubungan ayah dan anak yang tidak berjalan mulus. Eastwood masih sebagai pria tua penggerutu dan kuno, tapi disini dia tidak sekelam biasanya. Masih ada beberapa momen-momen dimana dia mengeluarkan celetukan yang berbalut unsur humor, sesuatu yang jarang ditemui dalam peran-peran tipikal Eastwood. Masalahnya sosok Gus tidak berhasil mendapatkan simpati saya. Gus adalah sosok yang begitu keras kepala. Bukan hanya berpegang pada prinsip tapi dia juga begitu tertutup pada perubahan, dan sekali lagi dia keras kepala termasuk dalam urusan kesehatannya sendiri. Amy Adams sebagai waita yang begitu independen juga menarik perhatian. Lupakan Justin Timberlake yang begitu biasa disini, karena momen menarik dalam film ini hanyalah disaat Eastwood dan Amy Adams saling berinteraksi.
Sebenarnya Trouble with the Curve adalah film yang masuk kategori well-made dimana semua aspeknya dikerjakan dengan begitu rapih. Namun sayangnya tidak ada hal baru yang ditawarkan. Semuanya begitu mudah ditebak sedari awal filmnya dimulai. Konklusinya memang cukup memuaskan dimana terasa menyenangkan meliaht tokoh antagonis yang diperlihatkan begitu menyebalkan sepanjang film dipermalukan di depan banyak orang, tapi untuk konklusi kisah cinta antara Mickey dan Johnny saya merasa terlalu terburu-buru hingga tidak menciptakan momen emosional yang kuat. Untung masih ada penampilan bagus dan chemistry kuat dari Clint Eastwood dan Amy Adams yang sanggup menyelamatkan film ini. Tapi tetap saja Trouble with the Cruve terasa mengecewakan sebagai sebuah film yang menandai kembalinya Clint Eastwood sebagai aktor setelah sekitar empat tahun.
Tidak ada komentar :
Comment Page:Posting Komentar