28/09/17

PENGABDI SETAN (2017)

0 View
Timbul dua pertanyaan sebelum menonton remake dari horor cult rilisan tahun 1980 karya Sisworo Gautama ini. Pertama, apakah bisa menandingi versi aslinya? Kedua, bisakah Joko Anwar, yang selama karirnya dikenal akan keunikan karya memberi pembeda di tengah minat publik terhadap horor lokal yang mulai tumbuh kembali? Jawaban bagi keduanya: bisa. Sebagai penggemar Pengabdi Setan (10 tahun mengejar restu Rapi Films membuat lagi filmnya) serta film genre, Joko tak sekedar mereka ulang, melainkan menyertakan sentuhan personal sembari tetap menghormati sumbernya. 

Sejak awal tanda positif telah terpampang. Selain tata artistik yang seperti biasa amat Joko perhatikan, kita tak langsung diberi teror prematur. Sempat tampak Mawarni (Ayu Laksmi) terbaring sambil merapal sesuatu, namun itu merupakan siratan poin kunci alur dan penegasan tone ketimbang gebrakan buru-buru. Selebihnya penjabaran kondisi tiap anggota keluarga: penyakit Mawarni meredupkan karir bernyanyinya lalu menyulitkan ekonomi keluarga, Rini (Tara Basro) mesti menjaga tiga adik laki-lakinya, Suwono si bapak (Bront Palarae) terpaksa menjual berbagai barang untuk hidup, Toni (Endy Arfian) rela mengesampingkan kepentingan pribadi, juga Ian (Adhiyat Abdulkhadir) si bungsu yang bicara memakai bahasa isyarat.
Karakter kerap dilupakan sineas horor, padahal kepedulian penonton atas mereka mempengaruhi pembangunan tensi. Pula harus diingat, di balik sampul kengeriannya, Pengabdi Setan adalah kisah kekeluargaan. "Keluarga di atas segalanya" merupakan poros penggerak. Begitu Mawarni meninggal kemudian menebar teror, kengerian berlipat ganda, sebab alih-alih pertarungan melawan entitas jahat biasa, karakternya dihadapkan pada sosok yang identik dengan kenyamanan, yaitu ibu. Kecerdikan Joko meleburkan sentuhan supernatural horor dengan nilai kekeluargaan menghasilkan rentetan momen mencekam yang turut mengaduk-aduk emosi, sebutlah "adegan sumur" atau keterlibatan kursi roda saat klimaks.

Terkait berbaliknya sosok ibu menebar ancaman, inilah kengerian Pengabdi Setan sesungguhnya. Setan bukan hanya menghantui lewat penampakan, namun mempermainkan psikis manusia. Sama halnya bagaimana remake ini memposisikan Ustad (Arswendy Bening Swara) selaku manusia biasa, berbeda dibanding film aslinya, yang serupa horor lokal masa itu, menegaskan kekuatan dominan ulama atas iblis (selalu diakhiri pembacaan ayat suci yang menutup masalah). Pun tersimpan kritik subtil tapi sangat relevan nan tepat sasaran bagi pengultusan "pemuka agama" negeri kita dewasa ini.
Soal menakut-nakuti, Joko jelas memutar otak supaya tiap momen berbeda satu sama lain. Ketiadaan repetisi membuat jump scare-nya efektif, setidaknya tak melelahkan. Terlebih mayoritas teror tersaji dalam suasana yang familiar, seperti wudu, bermain view-master, dan pengajian pasca pemakaman. Menarik pula mendapati homage bagi judul-judul klasik, macam Dead Series-nya George Romero untuk membungkus kemunculan para mayat hidup. Ditambah lagi balutan atmosfer tiap lagu Kelam Malam atau lonceng terdengar. Tata riasnya juga patut diacungi jempol, menciptakan wajah-wajah mengerikan dengan takaran tepat, tidak berlebihan maupun terlampau malas. 

Walau Tara Basro, Bront Palarae, sampai Arswendi Bening Swara semuanya memberi penampilan solid, Nasar Anuz dan Adhiyat Abdulkhadir selaku pelakon cilik paling mencuri perhatian. Aktor cilik dalam film sering menjadi titik lemah karena kapasitas akting yang (wajar) belum terasah. Tapi keduanya begitu baik, bertingkah dan bertutur secara meyakinkan, dari mengekspresikan ketakutan hingga menangani celetukan menggelitik yang sesekali menyegarkan suasana tanpa memunculkan masalah tone berkat ketepatan pembagian waktu. Bisa mencekam, bisa melucu. Pengabdi Setan memang paket lengkap, termasuk keberadaan detail-detail terselubung yang layaknya karya lain Joko, mampu memancing diskusi menarik. 


NOTE: 
  1. Kalau belum menonton filmnya, jangan buka kolom komentar. Banyak diskusi dengan SPOILER.
  2. Karena jumlah melampaui batas, kolom komentar dibagi menjadi lebih dari satu halaman. Klik "Lebih Baru" atau "Latest" untuk membuka halaman berikutnya.

309 komentar :

  1. Yee keluar juga reviewnya dari tadi nunggu2, tapi singkat amat ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Buset, sama aja, pattern 6 paragraf haha
      Lagian lebih panjang dari ini bisa spoiler, ini aja nyaris

      Hapus
    2. Hahah saking excitednya saya kali. Hemmm takut spoiler baru saja mau nanya scene terakhir yg ada mbak sama mas artinya apa

      Hapus
    3. Artinya kalau film ini sukses mungkin dibikin sekuel :D

      Hapus
    4. Peranya dalam film ini apa sih kira2.

      Hapus
    5. Dia Darminah. Kalau udah pernah nonton versi yang 80-an pasti ngeh deh.

      Hapus
    6. Yap, kira-kira begitu jawabannya

      Hapus
    7. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  2. "Ibu tak akan datang lagi" Soalnya Bang Rasyid udah ngereview Pengabdi Setan, hehehe.

    Saya sengaja gak nonton yang versi 1981 biar gak ada efek spoiler (tapi nonton yang versi 1981 setelah nonton yang versi 2017). Dan ternyata gak plek sama kayak di 1981 ya Bang ? Ada beberapa bagian yang diilangin dan ditambahin. Sayang banget Mbak Darminah sama Pak Karto-nya gak ada.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jelas, biar gimana remake perlu ada visi personal sutradara/penulis naskah, pasti beda. Darminah ada loh, singkat tapi

      Hapus
    2. Untung remake ya Bang bukan reboot.

      Oalah, saking singkatnya saya sampe gak ngeh. Pas scene di bagian mana ya Bang ?

      Dan unsur lonceng udah jadi hal yang serem kayak unsur tepuk tangan di Conjuring.

      Joko Anwar gak ngandelin jumpscare kayak horror Indonesia mainstream, tapi lebih ke ngebangun atmosfernya. Sutradara anti-mainstream emang.

      Hapus
    3. Lebih cocok disebut remake sih, kalau reboot itu mulai awal sebuah seri/franchise.

      Lha itu si Abigail kan Darminah :)

      Hapus
    4. Oalah, iya ya yang di ending scene itu ya, Bang ? Baru ngeh saya. Abisnya saya lebih fokus ke bijinya sih, hahaha.

      Maksudnya "Kita akan panen lagi nih" itu apa ya, Bang ? Itu bijinya yang diambil sama Rini kan ya ?

      Hapus
    5. Lebih ke arah expand the story, makanya ada peta dunia yang ditandai juga. Detailnya gimana belum tahu

      Hapus
    6. Oke makasih Bang buat penjelasan-penjelasannya. Cukup terbantu di kala setelah saya nonton film diskusi di sini.

      Btw watchlist Abang di bulan Oktober film Hollywood sama Indonesia apa aja ya ?

      Hapus
    7. Senang bisa membantu :)

      Film asing pastinya Blade Runner 2049 (6 Oktober) & Geostorm. Lainnya belum catet tanggal. Kalau lokal ada Ruqyah, Jomblo, Posesif, Mereka yang Tak Terlihat, One Fine Day. Sama Duka Sedalam Cinta, karena itu sekuel Ketika Mas Gagah Pergi

      Hapus
    8. Nah Geostorm dan Jomblo sama kayak saya Bang Watchlist-nya.

      Btw buat Hollywood-nya kira-kira tayang di bioskop Indonesia gak ya Bang, Jigsaw, Leatherface, Happy Death Day sama Berlin Syndrome ?

      Di Indonesia juga udah mulai menjamur ya Bang genre horror. Devil's Whisper gak jadi watchlist, Bang ? Itu MD kerjasama sama PH luar kan ya ?

      Hapus
    9. Berlin Syndrome kan udah 2 minggu lalu. Leatherface nggak karena udah banyak di donlotan. Happy Death Day mungkin.

      Sejak Danur sukses besar memang mulai rame, apalagi Pengabdi Setan dapat 91 ribu di hari pertama, lebih banyak dari horor lokal lain tahun ini. Oh iya, lupa itu Devil's Whisper juga :)

      Hapus
    10. Lha emang iya Bang Berlin Syndrome udah tayang, saya liat di IMDB 15 Oktober tayang di Indonesia. Apa cuman tayang midnight doang ?

      Padahal pengen ngerasain lagi movie experience gore-nya itu Bang. Padahal pas Texas Chainsaw 3D (2013) saya sempet nonton di bioskop. Kayaknya LSF makin ketat buat nyeleksi film-film genre gore kayak gitu ya Bang.

      Oiya lupa satu lagi kayaknya Jungle-nya Daniel Radcliffe seru juga tuh Bang.

      Nah iya itu tonggak perfilman horror Indonesia naik daun lagi. Ya semoga aja Pengabdi Setan masuk di 10 besar film Indonesia dengan jumlah penonton terbanyak.

      Hapus
    11. Enggak kok, tayang reguler tapi ya cepet ilangnya. Leatherface kalau di bioskop sini potensi banyak sensor, sayang.

      Amin. Selama word of mouth bagus dan filmnya stabil, sejuta penonton tinggal tunggu waktu

      Hapus
    12. Waduh, kudet nih saya. Ya saatnya cari alternatif lain buat nonton film-film yang berpotensi gak ditayangin di Indonesia, YKWIM, hahaha.

      AMIN. Sukses terus Bang buat segala aktivitasnya.

      Ditunggu review-review filmnya di bulan Oktober.

      Hapus
    13. Oiya Bang satu lagi, penyanyi sama judul lagu yang di radio itu apa ya ?

      Hapus
    14. Kelam Malam by Aimee Saras

      Hapus
    15. Oke makasih Bang. Pengen ngebandingin lebih creepy mana sama Mantra - Cinta Matiku (Rumah Dara), hehehe.

      Hapus
    16. Sama-sama bangke haha

      Hapus
    17. Anonim7:19 PM

      Kok saya cari lagu kelam malam nya kagak ketemu ya min..

      Hapus
    18. Emang Aimee Saras jarang upload ke YouTube dan sosmed. Coba cek spotify & iTunes

      Hapus
  3. Anonim11:13 PM

    Baru selesai nonton juga ini ..Dan inu benar2 film horor yg bagus sekali ada drama dgn karakteristik yg mengikat dan teror yg efektif membuat ketakutan Tapi menurut saya adegan akhirnya terasa terburu-buru ya padahal itu puncak seru nya dan lagi kasih bocoran sedikit dong maksud di endingnya itu apa.
    Apakah bakal ada sekuel nya ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau sukses, sepertinya memang ada kemungkinan sekuel. Tapi bisa juga Joko sengaja bikin cliffhanger buat memancing diskusi

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    3. Tadi sempet ketemu fahri albar, saya nanya apa bakal ada kelanjutannya, trus dia bilang, inget gak majalah yg dikasih pak budiman, itu clue nya, gitu

      Hapus
    4. Oh, mungkin maksudnya soal artikel tentang rencana akhir iblis menyemai benih itu

      Hapus
  4. Entah saya dan smua orang yg ada d studio saya yg terisi penuh ..pada salah atau gmna ya..dri awal ampe ending adem ayem aja ..atau mungkin karna ekspektasi terlalu tinggi x ya..untuk saya pribadi bukan film trbaik dri seorang joko anwar

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau bicara soal terbaik jelas belum. Bukan karena kurang, tapi karena film-filmnya Joko yang kebagusan :D

      Hapus
    2. Makanya itu ..klo di bnsingin pintu terlarang atau modus anomali ...rasa2nya kedua film itu lbh bagus deh

      Hapus
    3. Karena film Joko lainnya punya lebih banyak waktu presentasi cerita. Pengabdi Setan kan mesti berbagi sama jump scare, dan itu pun tetap punya alur yang baik dibanding mayoritas horor

      Hapus
    4. Makanya itu ..klo di bnsingin pintu terlarang atau modus anomali ...rasa2nya kedua film itu lbh bagus deh

      Hapus
  5. Anonim11:33 PM

    kok bintang 4 aja bang?
    nggak ada celah soalnya ditulisan mas

    BalasHapus
    Balasan
    1. Soal klasifikasi rating, nihil/hampir nggak ada kekurangan belum tentu dapat nilai sempurna. Nggak pernah merasa bisa memposisikan rating ini kayak matematika :)

      Hapus
    2. Hey mas rasyid. Salam kenal ya.

      Aku punya banyak pertanyaan ganjel tenan iki. Hahaha.
      Pertama, bapak terlibat juga ga sik sebenernya? Kedua, faedah nya fachri ama asmara itu apa ya?. Ketiga, bulir2 merah maksudnya apaan?. Keempat, Budiman dapet tamu kang pijet yanh dateng lebih awal (pas kejadian hendra kecelakaan), beneran kang pijet or..?. Kelima, pak ustad kok mbiarin anak2 diganggu waktu mereka numpanh di rumahnya?, keenam, siapa darminah nya mas? Si wanita "bel", apa wanita yang menari?

      Maaf ya banyak nanya. Senapsaran abis sik. Hihi.

      Well, thank you in advance mas;)

      Hapus
    3. SPOILER ALERT:

      1.Bapak rasanya nggak terlibat, tapi dia ada rahasia lain terkait apa yang dia lakukan pas pergi beberapa hari (ini bisa dibawa ke diskusi & teori lain yang lebih panjang hehe)
      2.Cuma bisa confirm itu usaha Joko memperluas lingkup cerita. Detailnya gimana ambigu, makanya ngerasa itu set-up buat sekuel.
      3.Bulir merah (Buah Saga) jadi alat para sekte buat penanda lokasi target, lengkapnya dijelasin di tulisan terakhir Budiman yang dia kasih ke Rini.
      4.Satu hal lagi yang nggak bisa dikonfirmasi karena dibiarkan ambigu
      5.Itu yang saya maksud di paragraf 4, ustad bukan lagi sosok suci, dia manusia yang bisa terpukul, dikalahkan oleh setan karena duka, lalu blaming Rini sekeluarga. Imannya goyah.
      6.Darminah si Asmara. Fachri kan sempet panggil nama dia (well, artikulasi Fachri memang sering kacau jadi bisa nggak kedengeran).

      Semoga menjawab. Seperti biasa film-film Joko memang banyak ambiguitas yang menarik didiskusikan. Yakin banyak clue dia sebar yang baru bisa tahu setelah nonton beberapa kali :)

      Hapus
    4. Thank you so much mas. Agak paham sekarang. Selalu emang om jokwar bikin kita ambigu sendiri. Huhu.

      Hapus
    5. Asem emang artikulasi fachri ini. Sylalu gaje. Apalagi di film Pintu Terlarang. Untung ganteng jadi dimaapin. Wkwkwk.

      Hapus
    6. Yap, makanya Senin mungkin nonton lagi biar lebih paham ::)

      Itu dia, karena cool & ganteng masih boleh haha.

      Hapus
  6. akhirnya keluar, jd takut denger suara lonceng ga?
    liat trailer yg ada rasa insidious dan conjuringnya dalam atmosfer rumah
    jadi makin excited nih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lebih takut lagu Kelam Malam. Sialan itu

      Hapus
    2. deg2an pas muncul lagu ini :D

      Hapus
  7. Ini bisa jadi prequel dari Pengabdi Setan versi 80-an gak sih? Soalnya Mbak 'itu'-nya baru muncul saat ending.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Prekuel mungkin nggak, lebih tepat modifikasi

      Hapus
  8. Entah saya dan smua orang yg ada d studio saya yg terisi penuh ..pada salah atau gmna ya..dri awal ampe ending adem ayem aja ..atau mungkin karna ekspektasi terlalu tinggi x ya..untuk saya pribadi bukan film trbaik dri seorang joko anwar

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masnya nnton dmana penonton satu teater adem ayem semua,jgan2 penontonya ;)

      Hapus
    2. Cgv bec mall banndung pdhal full loh itu dan kbagian paling depan nntnya

      Hapus
    3. Memang kebanyakan ngak teriak karena setelah ada bocoran expresi penonton d intagram jadi yg nnton lebih hati2 siap2 jadi ketahan kayak saya juga gitu, masnya pling dpan pasti fokus film coba tengok kebelakang dikit siapa tahu ada ibu ,hehehe

      Hapus
    4. FARGAN12:57 AM

      Lohhh, saya juga nonton di CGV BEC, full, ketawa dan teriak rame2 kaya naik wahana roller coaster, berisik banget, adem ayem apanyaa??? sampe saya nonton lagi di CINEMAXX IP biar sepi.

      Hapus
    5. Ohhh mas fargan nnton yg pertama mas usep yg kedua tapi penontonya sama jadi ngak teriak lagi tapi menganilis cerita jadi penontonya tenang

      Hapus
  9. Kalau dibanding The Conjuring gimana mas? Build-up atmosfirnya plus jumpscare ada terinspirasi dari James Wan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bukan terinspirasi James Wan sih, tapi keduanya sama-sama terinspirasi gaya 70-80an, kemiripannya di situ

      Hapus
    2. Tapi kiblat atmosfirnya dan cara membangun tensi pengabdi setan bisa jadi joko anwar belajar dari james wan yg direct the conjuring sm insidious. Soalnya dari komen sm review lain juga banyak yg bilang klo film ini mengarah ke rasa yg kental atmosfir 'conjuring'nya tapi dengan penampakan hantu dan budaya lokal indonesia. Ibarat semacam david sanberg yg belajar dri James Wan gimana cara bangun tensi + jumpscare yg efektif. Maksud saya semacam itu.

      Hapus
    3. Hehe nah iya, baik Joko sama James Wan itu belajar dari horor oldskul. Ibararnya mereka berdua sama-sama murid gitu.

      Hapus
    4. Horror old school yg setting-nya kuno mencekam gitu maksudnya? Emang sih, settingan itu pengaruh banget. Semacam aura horror dengan setting klasik lebih mencekam daripada modern. Semacam the conjuring, annabelle creation bahkan woman in black.

      Tapi yang membuat saya sangat menyukai film horror hollywood, tetap karena James Wan. Dan melalui James Wan, saya jadi mengerti apa itu yang dimaksud horror apik dengan build up atmosfir yang pas, mencekam, ngeri dengan jumpscare yang porsi dan penempatannya tepat sasaran. Hingga Wan sampai menggambarkan visual iblis fenomenal semacam valak.

      Sepertinya perfilman horror saat ini lebih cenderung mematok the conjuring sbgi standar idealnya film horror yang punya kelas.

      Hapus
    5. Oldskul lebih berarti gaya lama, kalo sekarang ya merujuk ke 70-80, setting bisa masa itu, bisa modern.

      Jelas, James Wan itu pintar mainkan antisipasi penonton, dan transfer gaya lama supaya lebih cocok ke penonton modern. Banyak jump scare, tapi bukan yang asal nongol, ada build up

      Hapus
    6. James Wan nextnya bakalan direct apalagi ya mas selain the conjuring 3? Soalnya the nun udh d kasih ke sutradara yg lain, trus insidious 4 juga sutradaranya bukan James Wan lagi. Sebenarnya apa gpp James Wan memberikan project yg dia bangun dgn apik ke sutradara lain kecuali ya seperti Sandberg yg ternyata berhasil sekali melanjutkan tongkat estafet James Wan pd Annabelle creation.

      Btw soal scene di pengabdi setan, itu lonceng kaya ngingetin ke annabelle creation, lukisan di lorong ingetin ke valak, dan scene petak umpet ke conjuring :D

      Hapus
    7. Yang pasti Aquaman, kalau horor belum ada yang confirm. Nggak apa, toh dia masih produser dan punya kontrol.

      Kalau diibaratin Conjuring pertama, lonceng itu tepuk tangan, view-master & lagu kelam malam itu music box & cerminnya.

      Hapus
    8. Klo produser gtu msih bisa ngatur cara directnya? Kaya pas annabelle creation kan kerasa banget james wan terlibat

      Hapus
    9. Oh jelas, produser itu empunya film, punya kuasa, atasannya sutradara

      Hapus
    10. Kira2 kenapa James Wan kagak lanjutin lagi directingnya ke insidious ya? Semenjak insidious 3 udh ganti kursi sutradara, padahal insidious 1-2 kerasa banget kualitas Wan total disana.

      Tapi sepertinya klo the conjuring apalagi skrg masuk cinematic universe, sebagai pemegang induk universenya, James Wan sepertinya tetap bakal direct project the conjuring 3 utamanya, selain krn conjuring anak emasnya, juga perlu kekokohan pondasi serta jalan cerita solid buat universe kedepannya.

      Btw penasaran aja, apa mas joko anwar sering nonton film2 horror luar dri hollywood dan asia gtu?

      Hapus
    11. Simply dia nggak ada waktu dan nggak mau stuck di satu franchise. Wan suka eksplorasi, makanya nerima FF & Aquaman. Kalau Conjuring jelas tetep, itu kan induk dari cinematic universe-nya, kudu kuat. Studio nggak akan mau kasih ke orang lain.

      Wah jelas, Joko itu penggila horor. Dari Pengabdi Setan aja udah kelihatan :)

      Hapus
    12. Ekspetasi The Nun sm Insidious 4 gimana menurut mas rasyid?

      The Nun itu sutradara baru ya sepertinya. Semoga hasilnya kaya annabelle-nya sandberg. Walau bukan James Wan langsung yg direct, tapi auranya ttp mencekam, jumpscare dan atmosfir ttp dibangun apik, dan tentu tetap imbang sama kengerian the conjuring-nya.

      Hapus
    13. Pasang ekspektasi secukupnya saja, khususnya buat Insidious: The Last Key yang berpotensi makin melelahkan formulanya setelah film keempat. Tapi tetap optimis :)

      Hapus
  10. Coba sektenya jangan sekte kesuburan. Kan ibu penyanyi, kenapa gak penglaris aja gitu. Rasanya aneh. Dan kalau misal pengikut sekte cowok gimana tuh? Kan dijelaskan mereka berhubungan intim sama sesama sekte, nanti anaknya gimana tuh kan cowok gak hamil hahaha pusing nih film bang jokan yg ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terkait tema, kesuburan lebih pas, jadi ada dilema soal ibu-anak, kalau penglaris cuma duit doang. Nah jelas kan berarti? Anggota sekte cowok tugasnya ya menghamili yang cewek, artinya nothing to lose, mereka terima enak, nanam benih doang. Terdengar seperti permasalahan sehari-hari :)

      Hapus
  11. Untuk atmosfer film dan penuturan cerita saya pikir sudah bagus Bang.
    Tapi ada beberapa adegan yang menurut saya miss sampai akhir, diantaranya :

    1. Pertanyaan Tara Basro mengenai "apa yang dikatakan Bapak kepada Ibu"(adegannya bahkan ada penegasan berulang), namun sampai ending film malah tidak ada kelanjutannya (tidak dijawab sama Bapak).

    2. Roh jahat serupa ibu, yang entitas keberadaannya menimbulkan tanda tanya Dimas Aditya sampai rela ke kuburan malam-malam untuk mencari tahu jawabannya hingga disimpulkan bahwa itu hanya sosok yang menyerupai Ibu, sampai ending tidak ada jawabannya (Ibu atau bukan jadinya yang dirumah dan korelasinya dengan sekte).

    BalasHapus
    Balasan
    1. 1. Hayo coba perhatiin lagi kira-kira apa yang bapak bilang ke ibu. Ada beberapa clue yang ngasih shoking revelation loh :)

      2. Itu sudah kejawab kok. Ya iblis yang menyerupai ibu, karena begitu cara kerja iblis, menyerupai orang terdekat untuk menjerumuskan manusia

      Hapus
    2. Bukan adegan yang miss itu, anda aja yang miss haha semua itu udah terjawab kalau anda jeli. Ayo nonton lagi hehehehe

      Hapus
    3. Mau miss apa nggak pokoknya tonton lagi! Biar makin rame haha

      Hapus
    4. Emang clue soal omongan bapak ke ibu apa ya? Kmrn nyari2 ga ketemu pas nonton... kurang jeli saya. Bisa dibisikin sini? Hehe

      Hapus
    5. Hehe kasih petunjuk nih:
      1.Apa yang bapak bilang ke Rini waktu ditanyain?
      2.Apa yang bapak bilang ke "roh ibu" pas dia & anak-anak terkurung?
      3.Ke mana bapak selama beberapa hari?
      4.Sebelum mereka pindah, bapak & anak-anak sempet ketawa ngomongin apa?
      5.Apa salah satu joke paling memorable film ini?

      Itu dulu hehw

      Hapus
    6. Anonim3:45 PM

      Masih gak paham, perlu penjelasan lagi. Keliatannya harus nonton ulang kali ya hahaha

      Hapus
    7. Hmm.. si bapak join sekte juga. Tapi lain tujuan. Krn mereke ngetawain soal si bapak bakal kaya raya. Dan joke paling memorable di film ini adalah gigolo. Jadi kayanya si bapak antara cari pesugihan atau jadi member sekte tim menghamili.

      Hapus
    8. Nah itu puzzle udah kekumpul semua, tinggal connecting the dot.Joko itu usil, kalimat seremeh apapun biasanya tetep punya makna :)

      Hapus
    9. Gua lupa semua bantuin dong

      Hapus
  12. Waaaah setuju nih sama bagian Ustad. Digambarkan manusiawi sekali itu Pak Ustadnya ya. Terus awalnya aku kepincut sama tokoh Toni, eh lama-lama malah suka sama Ian. Adegan dia 'ditungguin' kawanan payung hitam itu bikin aku nangis histeris kayak nangisin kerabat yang meninggal. Aku mikirnya film ini lebih sedih dari yang aku pikir. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju ini. Tersentuh sama beberapa bagian. Pas bapak lompat sumur tanpa ragu-ragu, dan klimaks pas nenek & kursi roda ikut bantu. Ikatan keluarga nggak pernah putus bahkan setelah mati pun :)

      Hapus
  13. Aku bahkan ga jelas denger si Fachri ngomong apa. Cuman denger kayak "sabar, nanti kita panen lagi" semacam itu doang, ga jelas nyebut nama apa gak. Dan buat aku alurnya cukup pelan dan bahkan aku mulai ngerasa agak bosen di tengah2, tapi untung cepet dinaekin lagi karena menjelang klimaks filmnya mulai nakutin beneran (sebelumnya kebanyakan cerita background keluarga atau teori2 sekte dan keakraban kakak adek). Oh ya herannya si Rini udah tau adeknya ada yg sakit (yg kriwil) dan si Ian juga masih kecil bgt gitu kok dia gampang ninggal2in ya, kenapa ga diajak aja gitu. Serem sih pas hantu2 mulai pada berdatengan, mereka pada ngintip2 di jendela dan pintu gitu, apalagi adegan pas Rini solat, serem amat solat diintipin hantu, bikin aku kebayang2 pas solat. Cuman pas dia stuck di mukena aku malah ketawa sih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gitulah Fachri, kalau sudah ngomong sering bubar.
      Secara logika sih memang dilematis. Kalau diajak juga susah & bahaya, ditinggal pun resiko. Susah :)

      Hapus
  14. Overall saya suka film ini. Penggunaan geng pocong luar biasa efektif menurut saya. Zombie dengan kearifan lokal hehe. Ngeliat pocong di film ini bikin parno karena penempatannya yang efektif. Saya jadi merinding sendiri ngebayangin liat halaman rumah banyak pocong berjejer, mau masuk kamar mandi ada pocong di sumur dan di balik pintu. Penggambaran "Hantu serupa Ibu" juga oke punya. Ngingetin saya sama Batsheba dan Valak dari Conjuring.
    Nonton Pengabdi Setan Joko Anwar sensasinya kayak nonton Jelangkung Rizal Mantovani, Pocong Rudi Soedjarwo, dan Rumah Dara. Menyegarkan, bikin parno (suster ngesot dan pocongnya bikin parno ), bikin mikir karena disebar petunjuk, dan pastinya menyeramkan

    Tapi saya ada beberapa kritik tentang film ini :
    1. Saat adegan mati lampu, si Toni ngintip sebentar ke jendela dan bilang bahwa semuanya juga mati lampu. Padahal sepanjang film kita dikasih liat bahwa rumah ibu terpencil, jauh dari rumah tetangga. Bahkan rumah pak ustad aja kita ga tau jaraknya sedekat / sejauh apa.

    2. Pas mereka ga jadi dijemput mobil buat pindahan ke kota dan berencana kasih selamat ultah Ian di jam 00.00, si bapak nyuruh rini toni buat tidur dulu ( di mana di dialog disebut itu jam 22.30), dan bapak bilang bahwa dia masih seger, masih mau ngobrol dulu sama pak ustad, nanti rini toni bakal dibangunin bapak. Tapi adegan selanjutnya malah si bapak tidur di kamarnya di lantai 2, meninggalkan pak ustad yang tidur di meja makan . Tuan rumah macam apa ini?! hehe

    3. Di adegan setelah penguburan ibu, si bapak bilang ke ustad bahwa keluarga dia tidak sholat. Tapi setelah bapak pulang dari luar kota, dia kaya ga paham dengan apa yang sedang terjadi. Saya jadi bingung si bapak ini terlibat atau engga dengan sekte2 itu.

    4. Kondisi Bondi yang kaya kesurupan itu membingungkan. Setelah berlama lama dia pucat, bertingkah creepy, bahkan dia sempet mau nusuk pake pisau, dalam sekejap dia bisa jadi normal lagi ketika nolong ian. (di adegan bondi nolong ian ada bloopers, yaitu setelah ian melayang2 mau diambil dan dipeluk bondi, tali slingnya masih keliatan di pinggang dan celana ian hehe )

    4. Tokoh nenek di sini digambarkan sebagai tokoh yang berniat menolong keluarga ini ( tergambar jelas di adegan roh nenek menahan pintu supaya geng pocong ga masuk rumah ). Dan properti kursi roda digambarkan sebagai penanda kehadiran roh nenek. Tapi ada adegan di mana kursi rodanya tau tau dateng dan malah terbang dan hampir menghantam bapak dan anak2.

    5. Setelah final terror dan keluarga bapak dijemput pakai mobil vw combi, nasib geng pocong gimana ya? Karena di film ini, pocongnya digambarkan sebagai pocong fisik / mayat hidup dan bukan pocong hantu yang tau tau bisa ilang. Apakah mereka tetep di rumah, nyebar ke rumah tetangga, atau balik ke kuburan? hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. 1. Betul, ini lebih ke arah kurang dijelaskan tata letak daerah. Tapi dari banyaknya orang di pemakaman, bisa disimpulkan daerahnya nggak seterpencil itu.

      2. Itu lebih kurang ajar daripada ustad ninggalin Rini dan adik-adik pas diganggu di rumahnya sih haha

      3. Bener dong, kan itu cuma pertanyaan solat apa nggak, bukan ngasih tahu ada hal berbau gaib yang lagi terjadi.

      4. Nah ini memang agak bikin bertanya-tanya. Tapi bisa diasumsikan itu biar keluarganya nggak kabur sambil bawa Ian.

      5. Mungkin nyebar ke masing-masing rumah penonton *eh*

      Hapus
    2. Menanggapi :
      1. Saya setuju dg poin ini, atmosfirnya kerasa mencekam bgt, apalagi kalo ada pocong yg bisa jalan.hhe

      2.iya juga ya

      3.ternyata setelah kejadian itu satu keluarga belum tobat juga hahaha

      4.akting ian paling goyah disini :( sayang bgt gk dapet feelnya pas dia minta tolong

      5. Kalo nyebar ke rumah tetangga tar jadi seri The Walking Dead :")

      Hapus
    3. Oh jelas, dilihat dari gimana karakter Ustad, Jokan lebih mengutamakan ikatan antar anggota keluarga daripada reiligiusitas. Soal Ian memang bener, tapi bisa dimaklumi, masih kecil suruh adegan yang memacu fisik begitu pasti susah :)

      Hapus
    4. Eh poin 2 salah, maksudnya si Ustad pas ninggalin Rini itu lebih kurang ajar :D

      Hapus
    5. Ikut jawab
      1. Saat adegan mati lampu, si Toni ngintip sebentar ke jendela dan bilang bahwa semuanya juga mati lampu. Padahal sepanjang film kita dikasih liat bahwa rumah ibu terpencil, jauh dari rumah tetangga. Bahkan rumah pak ustad aja kita ga tau jaraknya sedekat / sejauh apa.

      Kan rumah walau jauh pasti kelihatan cahayanya apalgi malam

      2. Pas mereka ga jadi dijemput mobil buat pindahan ke kota dan berencana kasih selamat ultah Ian di jam 00.00, si bapak nyuruh rini toni buat tidur dulu ( di mana di dialog disebut itu jam 22.30), dan bapak bilang bahwa dia masih seger, masih mau ngobrol dulu sama pak ustad, nanti rini toni bakal dibangunin bapak. Tapi adegan selanjutnya malah si bapak tidur di kamarnya di lantai 2, meninggalkan pak ustad yang tidur di meja makan . Tuan rumah macam apa ini?! hehe

      Ini adegan kayaknya dipotong ,sebenernya bapak ngajak pak ustad tidur bareng tapi ustanya nolak takut khilaf wkwkwk

      3. Di adegan setelah penguburan ibu, si bapak bilang ke ustad bahwa keluarga dia tidak sholat. Tapi setelah bapak pulang dari luar kota, dia kaya ga paham dengan apa yang sedang terjadi. Saya jadi bingung si bapak ini terlibat atau engga dengan sekte2 itu.
      Terlibat kayaknya paling tidak dia tahu, dari dialog waktu kejebak

      4. Kondisi Bondi yang kaya kesurupan itu membingungkan. Setelah berlama lama dia pucat, bertingkah creepy, bahkan dia sempet mau nusuk pake pisau, dalam sekejap dia bisa jadi normal lagi ketika nolong ian. (di adegan bondi nolong ian ada bloopers, yaitu setelah ian melayang2 mau diambil dan dipeluk bondi, tali slingnya masih keliatan di pinggang dan celana ian hehe )
      Menurut saya sebelum yg baju item datang bondi dimasuki roh jahat tapi setelah baju item datang ngasih tanda otomatis rohnya hilang bondi jadi sudah sadar

      4. Tokoh nenek di sini digambarkan sebagai tokoh yang berniat menolong keluarga ini ( tergambar jelas di adegan roh nenek menahan pintu supaya geng pocong ga masuk rumah ). Dan properti kursi roda digambarkan sebagai penanda kehadiran roh nenek. Tapi ada adegan di mana kursi rodanya tau tau dateng dan malah terbang dan hampir menghantam bapak dan anak2.
      Menurut saya kursi roda yg kelempar itu ulah roh jahat kemudian melihat kursinya diganggu roh nenek baru datang

      5. Setelah final terror dan keluarga bapak dijemput pakai mobil vw combi, nasib geng pocong gimana ya? Karena di film ini, pocongnya digambarkan sebagai pocong fisik / mayat hidup dan bukan pocong hantu yang tau tau bisa ilang. Apakah mereka tetep di rumah, nyebar ke rumah tetangga, atau balik ke kuburan? he
      Tugasnya selesai ngambil ian ya dia pulang lagi kerumah masing2 ngapus make up terus bobok

      Terimah kasih

      Hapus
    6. 1. Itulah makanya dijawab tata daerahnya memang nggak digambarin pasti. Bisa jadi rumah lain di belakang, etc. Cara Joko ngakalin lokasi syuting yang aslinya terpencil

      2.Kalau gitu jadinya film Kala haha

      3.Oh dialog waktu kejebak itu lain lagi intensinya :)

      4.Bisa juga begini

      5.Atau lanjut jadi pocong di Jangkrik Boss Part 2 *eh*

      Hapus
    7. Jgan2 darminah itu yg di film kala tapi udah operasi.

      Aq hampir lupa scene yg kejebak ,kalau ngak salah ayahnya minta maaf gitu ke ibu. Mengisyaratkan dia tahu. Tapi pasti tahulah ayanya,neneknya aja tahu.

      Mesti nnton lagi ini kayaknya,semoga ad yg mau sponsori hehe

      Hapus
    8. Yap, dia minta maaf, dan itu ada kaitannya sama apa yang dia bilang ke ibu & tujuan pergi selama beberapa hari :)

      Hapus
  15. [yg belum nonton jgn baca]
    Aku ngerasa bagian endingnya "gitu doang" gak ada tensi yg bombastis kyk film sebelumnya yg malah satu keluarga mengalami pertarungan sampai berdarah. Kaburnya gampang amat :(

    Trus kalo masalah Ian, masa 7 tahun serumah si bapak ngerelain anaknya gitu aja (walaupun dia titisan iblis).

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya, sedikit usaha melarikan diri pas di dalam mobil bisa menambah tensi. Mungkin Joko cuma nggak mau filmnya berlarut-larut.

      Ini sih mau nggak mau ya. Sudah disuruh kabur sama hantu nenek & Pak Budiman juga. Dia lebih milih ngelindungin 3 anaknya yang lain. Wajar.

      Hapus
    2. Ah, sayang bnget porsinya Darminah dikit banget.. Aku udah berharap si Abigail yg meranin bakal jadi creepy yang seksi hahaha

      Hapus
    3. That was exactly my thought haha

      Hapus
    4. Hahaha jadi sama seperti yang lain, ngarep juga dibikin sekuel atau Pengabdi Setan Universe haha

      Hapus
    5. Selama Joko tetap terlibat, I'm in! :)

      Hapus
  16. Bang nonton yang 4DX Cgv? Kemaren aku di cgv hartono mall nonton yang 2D doang, yang 4D sensaninya apa aja ya kira-kira?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut yang nonton 4dx, goyangannya total, termasuk gerak kamera/karakter pelan pun berasa. Sama mungkin sedikit aroma pas hantu keluar

      Hapus
  17. Beberapa hal yang disampaikan Joko Anwar di acara Sarah Sechan NET :

    1. "Ini bukan film remake, tapi reboot dan spin-off" -Jokan

    *(jadi mungkin keluarga pak munarto di pengabdi setan 1981 memang berbeda dengan keluarga pak suwono di pengabdi setan 2017 tapi kedua keluarga itu hidup di universe yang sama dan sama-sama korban dari para pengabdi setan)

    2. "Film ini sengaja dibuat "seram tapi fun" seperti naik roller coaster, jadi bukan film horor yang bakal bikin penonton depresi atau meninggalkan kesan kelam" -Jokan

    (mungkin ini alasan kenapa menurut saya filmnya memang tidak seseram film keramat, pocong 2, jelangkung, atau leak)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ah I see. Poin pertama explains a lot. Thanks!

      Hapus
    2. Poin 2 kurang setuju saya kira ngak di universe yg sama , tribut utk film pertama dari yg mati itu udah mirip, ibu, hendra yg pertama herman kalau ngak salah mati kecelakaan semua yg satu nyungsep dibawah pickup dengan muka hancur yg satu nyungsep di atas mobil pickup dg kepala pecah , sama kan

      Nenek dan pak maringgih sama2 asma satu mati terkesan gantung diri yg satu nyebur kesumur terkesan bunuh diri sama juga, jadi korbanya agak sama. Terimah kasih

      Hapus
    3. Soal universe sama atau nggak memang menarik sih. Setelah lihat-lihat wawancara, Joko sendiri memang sering menyiratkan koneksi macam itu

      Hapus
    4. Anonim8:29 PM

      ya sama kaya Star Wars 7, reboot sekuel tapi dengan adegan2 deja vu...

      Hapus
    5. Kalau TFA lebih pas disebut sekuel dengan banyak homage. Soalnya baik dari karakter atau cerita melanjutkan yang sudah ada

      Hapus
  18. 'Karena terlalu dekat, kami tidak pacaran'

    #serem

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sungguh mengerikan dan kental pesan moral :D

      Hapus
    2. kata kata menyeramkan itu ada di film?

      Hapus
    3. Ada dari mulut Pak Budiman :D

      Hapus
    4. sungguh brengsek joko anwar
      menakuti para friendzone

      Hapus
  19. Mas Rasyid, kalau menurit mas Rasyid film ini dibandingkan sama MUNAFIK lebih bagus mana?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menang ini, skrip jauh lebih oke, cara menakuti juga lebuh kreatif

      Hapus
  20. Top 5 film horror lokal produksi tahun 2000 ke atas :
    1.pengabdi setan
    2.jelangkung
    3. Kuntilanak 1
    4. Angkerbatu
    5. Keramat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nggak jauh beda, 5 judul di atas memang oke, beberapa lainnya yang juga bagus Kemasukan Setan, Pocong 2, Badoet

      Hapus
    2. Film 'Angker' juga lumayan, yang ada adegan pocong jadi penunjuk jalan. Tapi ceritanya biasa banget sih.

      Hapus
  21. Di bagian awal awal aku bosen banget dengan cara menakuti,tapi mungkin karena memang aku sendiri yang kebanyakan nonton horror jadi sampe hafal formulanya(gatau lagi kalo menurut orang lain nakutin)sampe ditengah saya agak pesimis,berpikir filmnya emang bagus tapi kalo gak nyeremin jadi kurang.Tapi semua itu langsung berubah ketika ada adegan kecelakaan anak pak ustad yang unexpected itu dan akhirnya sampe akhir pun sudah cukup bikin aku merinding.Intinya sih menurutku Pengabdi Setan Joko Anwar ini udah bagus cuman kadar seremnya masih sungkan-sungkan lah istilahnya.Lalu aku agak annoyed dengan karakter Bondi,bukan karena aktingnya,tapi karakternya yang dibuat inkonsisten kala pertama di rasuki terus tiba-tiba baik begitu saja tanpa ada klimaks.Memang sih rohnya udah keluar waktu si sekte mau ngambil Ian,tapi setidaknya kasih adegan yang ada konfrontasinya dikit gitu antara Bondi sama si Roh soalnya kalau tiba tiba gitu rasanya agak mengganjal jadinya.Overall castnya sih bagus,bapaknya juga bisa ambigu gitu,tara basro mah pure gadis desa polos gak lebih,bisa agak mengatasi kekakuan dialog pakai "-aku" dan endy arfian juga cukup solid,apalagi Ian yang lebih less-annoying ketimbang bondi.Tapi entah kenapa apa mungkin cuma aku ya,di bagian akhir waktu sih Fachri keluar,aura psikonya langsung bener-bener kerasa.Dari tatapan mata,gestur,adegan nari di akhir langsung sukses bikin saya ngelupain semua performa cast,semoga sih ada sekuelnya yang bisa menggunakan Fachri Albar lebih banyak(kangen dengan performanya di horror thriller,terakhir cuma Safe Haven).Overall,kalo dibandingin sama karya jokan yang lain jelas belum,tapi tergolong salah satu horror generik terbaik di generasi masa kini lah ya.Oh ya kira kira itu si Budiman yang tiba tiba ada tamu tukang pijat tapi maksa masuk,kira-kira siapa ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wajar kok, semakin banyak nonton, semakin unlikely untuk terkejut, mau horor atau genre apapun. Soal Bondi juga betul, ada kesan buru-buru, walau sebenernya fakta dia kerasukan atau sekedar "brainwashed" bisa diperdebatkan. Kalau tentang tukang pijit, yakin ada clue yang Joko tebar tapi kelewat. Mau coba nonton lagi :)

      Hapus
    2. VAMOS8:34 PM

      setelah liat wawancara2 Jokan di TV, dia bilang film ini emang dibikin serem tapi fun seperti wahana dufan, dia ga mau membuat penonton terlalu depresi atau trauma, jadi wajar kalo emang filmnya ga dibuat terlalu seram, tapi lebih dibuat "seru", saya sendiri agak mencium bau2 kalo Jokan ingin bikin film horor terlaris sepanjang masa, kalo dibuat terlalu mengerikan ya nanti cuma sedikit yg nonton

      Hapus
    3. Yang jela dia paham "lucunya" penonton sini yang selalu punya alasan buat nggak nonton. Kalau terlalu seram bilang takut, ogah nonton, kalau nggak seram bilang jelek, ogah nonton juga haha

      Hapus
  22. Semakin ke komentar terakhir, makin banyak spoiler wkwk bang gw mau nonton ajak ibu hamil worthed ga ya? Takut sm debay nya soak Hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha begitulah pembaca sini, beringas diskusinya, tapi bagus, asyik & seru. Waduh nggak berani kasih konfirmasi soal itu, yang pasti jump scare-nya shocking. Coba tanya ke yang paham :)

      Hapus
    2. Saran saya jgn ajak ibu hamil nonton horor di bioskop.. nanti denyut jantungnya berdegup kencang kasian janinnya. *nasihat bijak dari seorang ayah yang baru punya bayi 7bulan*

      Hapus
  23. dengan ini saya memutuskan akan menontin kembali pengabdi setan di bioskop. Demi memuaskan dahaga saya akan petunjuk petunjuk di film ini. Terimakasih

    BalasHapus
  24. Oiya, sebenernya kematian anak pak ustad itu murni kecelakaan atau ulah sekte itu sih? Soalnya dia jatuh dr motor krn ada orang baju item yang tau2 nyebrang. Btw, adegan detail kecelakaan ini adegan yang paling bikin ndlongop / kaget karena ga siap untuk diantisipasi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ulah sekte/iblis. Buat menggoyahkan iman ustad, contoh kekejaman & kelicikan iblis. Kalau di versi aslinya rada lucu adegan ini, karakternya mendadak ganti helm :D

      Hapus
  25. Yang ngetuk maksa masuk rumahnya Budiman (ngaku tukang pijet) itu Fahri bukan ya? Soalnya kayak suaranya dia. Apa cuman gue yang saking ngarepin 'kenapa Fahri nggak muncul-muncul' jadi langsung nebak si Fahri? Btw, adegan Ian yang tiba-tiba lancar ngomong terus senyum-senyum, itu terngiang-ngiang banget sih. Dan pas sampe rumah liat iklan di tv eh bintangnya tuh anak. Kan ngehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nggak memperhatikan suaranya sih, walau meragukan, tapi bakal menarik misal benar.
      Oh itu artinya Ibu dan para pengikut sekte ngikut pulang ke rumah :D

      Hapus
    2. Itu kayaknya suara Fachri sih. Pas nonton pertama kali langsung ngeh itu suaranya. Tapi Who Knows?

      Cuma menurut saya teorinya sebenernya Pak Budiman yang jemput keluarga Rini itu adalah Pak Budiman yang udah di 'brainwashed' sama sekte pengabdi setan (Fachri) makanya di Ending keluarga Rini bisa tinggal di Rusun yang ditinggali Darminah & Fachri.

      Hapus
    3. Yep, who knows? Cuma suara. Tapi mungkin banget kalau Budiman sudah dipengaruhi macam si Bondi juga

      Hapus
  26. Anonim11:38 AM

    Yup kudu nongton lagi nih. Masih mau ngamatin si bapak pas adegan terjebak yang bilang minta maaf (alibi biar bisa liat tampang caemnye bapak Bront). Dan keganjilan scene kang pijit after hendra celaka.
    Kalo itu si fachri, suaranya bukan fachri. Always remember his voice is kresek kresek kek orang kumur-kumur.

    Roman romannya bakal ada sekuel nih. Soale laris manis filmnya. Ampe nambah studio. Dan yakin abis karena liat fachri dan asmara cuma dapet scene seupil di akhir tapi penuh makna. Hahahaha.

    BalasHapus
    Balasan
    1. My girlfriend said the same, alasan mau nonton lagi karena Bront daddy-daddy ganteng haha.

      Semoga, hari kedua tambah 100 ribu, hebat itu

      Hapus
  27. Si nenek awalnya sayang sama Ian, tp begitu sadar apa yang udah terjadi, tiba2 di gerakkan untuk "yagitudeh". Dan si Bondi sebenarnya "di gerakkan" untuk bunuh Ian.. *CMIIW


    Btw sekte kesuburan apa sama kyk di Eyes Wide Shut?? Dulu kalo gak salah Jokan pernah ngetwit adegan paling anu, wkwkwk..

    Baru inget, Jokan selalu kasih clue next project di filmnya. Dulu di acopy of my mind ada logo Blair witch project, apakah next project ada hubungannya sama tabloid Maya??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oh ya kelupaan, yang menggoyahkan iman adalah Tara Basro, pakaiannya bikin gagal fokus *ahsudahlah

      Hapus
    2. Ya, "digerakkan" lebih cocok dari "kesurupan".

      Kalau ACOMM yang jelas nggak kasih tease buat Pengabdi Setan, karena (kalau nggak salah) waktu bikin itu belum deal sama Rapi. Kemungkinan di Pengabdi Setan ada clue buat 'Remarkable Things During a Killing' yang belum lama ini ditulis naskahnya

      Hapus
    3. Oh ya kelupaan, yang menggoyahkan iman adalah Tara Basro, pakaiannya bikin gagal fokus *ahsudahlah

      ^Aku juga mikir ke gitu, di salah satu adegan jalan bareng Dimas Aditya haha

      Hapus
  28. Ramai.. film horor lokal nemuin momen nya.
    Abis baca komen2 yg jd makin tergerak nonton.. sementara masukin ke wacthlist dulu

    BalasHapus
  29. Ayo tonton beramai ramai film nya...kalo brkali kali...emang keren deh nih bang jokan ..film horor dibikin mikirt..gokss lah..oh iy ramaikan diskusi di kolom komntar tg film pengabdinsetan di blog movfreak bung rasyid ini..itu si asmara abigail bisa jadi next ratu horror atau next ratu thriller indonesia..gak sih bung..wkwwk.... Jokan emang manterp lah klo soal cast2 di film2 ny..wah dah lama gak liat fachri kyk d film pintu trlarang dulu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha sudah kayak thread di forum aja ini kolom komentar. Asmara punya aura misterius yang kuat sih, pertama lihat dia di 'Setan Jawa' pun bagus

      Hapus
    2. Saya baca di provoke article kata jokan ad tribute utk film lain yg ad tumbuhan keluar dari perut tapi saya inget2 kok ngak ada ya ? Dan saya coba akses articlenya ngak bisa dibuka lagi apa sang penulis article ngarang

      Hapus
    3. Web Provoke sepertinya memang lagi error

      Hapus
    4. Tentang adeganya itu kayaknya gk ada

      Hapus
  30. SPOILER ALERT

    kok saya masih bingung yang adegan tukang pijit budiman pas anak ustad mati?apakah budiman sudah dibunuh dan iblis berubah menyerupai budiman dan mengantar keluarga bapak ke rumah rusun supaya berdekatan dengan fachry?terus apa tujuan fachry supaya terus berdekatan dengan keluarga bapak?kan iblis sudah berhasil ambil anak bungsunya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sengaja dibuat ambigu. The beauty of unsolved mystery :)

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    3. Lebih mirip mantra sekte daripada zikir kayaknya :)

      Hapus
    4. Rapalanya mirip kaya yg diucapin Ian pas ngomong sama pocong di jendela ga sih?

      Hapus
    5. Yap, mantra sekte atau bahasa iblis

      Hapus
  31. Masi serem annabelle 2 ato yg ini?

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama sama serem kok filmnya

      Hapus
    2. Sama-sama serem, sama-sama fun :)

      Hapus
    3. Btw karena ada yg nyebut annabelle, yg adegan kursi roda dilempar plus adegan seprai putih yg ngejar bondi sm ian kok mirip sm dua scene annabelle creation? Inspirasi? Atau kebetulan?

      Hapus
    4. Kebetulan. Annabelle rilis Agustus, Pengabdi Setan shoot sekitar akhir April.

      Hapus
  32. bang tanya untuk film jomblo yang baru nanti ceritanya itu kira kira sama gak ama versinya ringgo

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dari komentar reviewer yang sudah nonton premiere, disesuaikan sama zaman sekarang, dengan semangat & core yang sama

      Hapus
  33. FARGAN1:08 PM

    Film Joko Anwar from best to worst :

    1. A Copy of My Mind
    (satu kata: masterpiece)

    2. Janji Joni
    (premis yang simpel namun sangat kreatif, salah satu film dengan ending terbaik di Indonesia, klasik!)

    3. Pengabdi Setan
    (well, terlepas dari segala kekurangan, ini film paling seru di antara film Jokan yang lain)

    4. Modus Anomali
    (sederhana, seru, dan mudah dinikmati, hanya konklusi yang kurang nonjok)

    5. Pintu Terlarang
    (konsep yang menarik tapi dengan ending yang buruk, semacam plot twist yang terlalu malas dan dipaksakan, membuat saya merasa ditipu. Lebih bagus film "Belenggu" karya Upi Avianto, Jokan sendiri bilang bahwa dia iri dengan film tersebut, "Belenggu" mampu mencapai apa yang "Pintu Terlarang" ingin capai tapi tidak bisa tercapai)

    6. Kala
    (Lagi-lagi konsep yang menarik tapi dengan ending yang super buruk. Lagi-lagi plot twist yang terlalu malas dan dipaksakan. Semakin buruk dengan polesan CGI amatiran yang hanya sedikit di atas CGI sinetron Indosiar jaman dulu)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau versi saya: A Copy of My Mind > Pintu Terlarang = Kala = Janji Joni > Pengabdi Setan > Modus Anomali. (curang sih, tapi memang nggak bisa memilih antara tiga film itu).

      Ending Pintu Terlarang memang salah satu kekurangan terbesarnya, terlalu menyederhanakan. Tapi Belenggu juga sama kok, lebih malas malah, apalagi untuk film yang ikut gaya David Lynch (bermain dengan mimpi/halusinasi secara terlalu literal). Kalau Kala, kekurangan di ending adalah build-up yang lemah. Tapi belum ada film lokal lain segila itu, berani pakai gaya noir. CGI lemah mungkin karena budget sudah sepenuhnya dipakai di tata artistik.

      Hapus
    2. kalau pintu terlarang sampai ending mungkin penonton masih bisa ngerti ceritanya tapi kalau belenggu itu yang susah mengerti penonton,soalnya penonton susah nentuin kronologi filmnya

      Hapus
    3. Kalau udah sering nonton film serupa, apalagi punya David Lynch, pasti paham kok polanya :)

      Hapus
    4. Arya Witama7:47 PM

      yang bikin belenggu lebih bagus dari pintu terlarang dan bikin joko berkata bahwa dia kagum sekaligus iri itu karena plot twist belenggu dibangun dari awal, ada banyak kepingan petunjuk dan gambaran tentang akhir filmnya hingga akhirnya semua kepingan itu disatukan di akhir, sementara pintu terlarang endingnya langsung lompat gitu aja, ada petunjuk soal penyiksaan anak tapi sama sekali ga ada petunjuk bahwa itu adalah masa lalu si tokoh utama dan sepanjang film yg kita tonton itu cuma khayalan, jadi emang penonton merasa ditipu banget, kaya bingung mau bikin endingnya gimana yaudah semua hal tadi itu dibikin cuma imajinasi, wtf

      Hapus
    5. Nah ini betul. Soal delivering the twist, Belenggu lebih rapi. Pintu Terlarang itu out-of-nowhere walau beberapa benih sempat ditebar.

      Hapus
    6. Bener sih, Pintu Terlarang itu dari awal udah menarik banget ceritanya, keren, bikin penasaran, apa sih yang ada di balik pintu itu, eh ternyata cuma gitu doang, kecewa hehe ekspektasi udah tinggi dikira bakal mindblowing ternyata seperti itu

      Hapus
    7. Sayang lemah di ending, padahal konklusi itu bisa mengangkat/menjatuhkan film. Untungnya bagian sebelumnya kuat banget.

      Hapus
  34. Udah nonton filmnya, yg agak ganjil waktu anak pak ustadz ngobrol sama rini, cerita dia liat sosok asing pas pemakaman ibunya yg dia kira warga sekitar.Terus malamnya dia kekuburan buat memastikan dan ternyata ngga ada siapa2. Yaiyalahyaa malem2 kuburan sepi :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alesan aja itu, dia mau stalking Rini :D

      Hapus
  35. Out of topic bang, mau request kalo belum di review, mngkin mas rasyid mau review Don't Look Now (1973) sma Session 9 (2001) film lawas sih, tapi gapapa buat memperkaya khazanah horor, :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waha udah nonton tapi nggak sempat review keduanya. Suka semua sih :)

      Hapus
  36. Saya baru ngeh, si bapak (bront) juga main di my stupid boss.. yg perannya jadi laki genit gitu. Bakal laris ni orang main film indonesia. Hehe..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jelas, lihat aja respon orang ke daddy ganteng satu ini. Kalau Bront lebih muda aja, bubar itu Hamish Daud

      Hapus
    2. Ayat ayat cinta 2 uda pake jasanya tuh.. haha. Di akun twitter djaycoholic dia mau bahas koneksi film pengabdi dgn film jokan lainnya . Jokan universe haha

      Hapus
    3. Kemarin juga sempet cari clue buat next film Jokan, dari Remarkable Things During a Killing, The Last Wedding on Earth, Eksekutor, sampai Impetigore, tapi nggak nemu. Mungkin kurang teliti :)

      Hapus
  37. Ini komentar terpanjang kedua di blog ini setalah dunkirk 😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Eits Dunkirk cuma 150, ini hampir 170 :D

      Hapus
    2. Wah hahaha sama. Aku kirain malah Dunkirk yang lebih banyak. :D

      Hapus
  38. Suka mantau kolom komentar film pengabdi setan 2017..biar bisa tembus 200 lebih...:D.. Ayo tetap ramaikan diskusiny hehe.. Ntr akhir tahun di rilis y bung rasyid daftar film yg memuat komentar terbanyak selama review film di 2017

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wkakakakaka. Terus saingan sama review Dunkirk-nya blog ini yang kolom komentarnya nggak kalah panas yak :D

      Hapus
    2. Beda tapi, yang ini sehat. Diskusi. Yang nggak setuju sama reviewnya pun nggak pake marah-marah :D

      Hapus
    3. Bahahaha iya bener. Menurutku di sini panasnya bikin 'bergairah' buat mantengin mulu. Kalau di sono panasnya bikin 'gerah' :D

      Hapus
    4. Soalnya ini pure bahas filmnya, nggak ada yang dibutakan sama sutradaranya haha

      Hapus
  39. Anonim11:11 AM

    Endingnya saya merasa ga jelas, Banyak yang ambigu juga, plot twistnya terlalu ambil resiko,

    Banyak yang membuat bertanya tanya

    1. Paranormal teman nenek yang membantu mereka, tau dari mana buat artikel tentang sekte itu secara detail?..

    2. Kalau memang ada kesalahan penulisan atau perbaikan untuk artikel di majalah yang di berikan, kenapa si teman nenek itu ga ngasi di awal sekalian... Tulisan itu kan juga ga mungkin baru dibuat.

    3. Anak pas ustad setelah bilang dia dari makam ibunya waktu malam, nge stalking rumahnya sampe liat hantu, trus ngajak cewek (walaupun sekeluarga sih) buat nginep di rumahnya? Jaman itu? Ngajak cewek nginep serumah?

    4. Di ending itu siapa? Kenapa mereka punya banyak biji merah? Trus maksudnya mereka "pengen panen lagi" itu apa? Mereka anggota sekte? itu makanannya dikasih obat/jamu biar mandul gitu, supaya kakak tertua gabung sekte (biar panen anak bungsu lagi)?

    5. Pak ustad ngapain ikut mati? Apa maksudnya yang berada di daerah yang ditandai sekte itu penghuninya harus mati semua?

    6. Di malam sebelum bungsu ulang tahun..katanya bapak mau nungguin sama pak ustad, tapi adegan berikutnya bapak tdr sendiri, pak ustad di biarin tdr tanpa selimut, di meja makan pula, bukannya habis nolongin anak anaknya?

    7. Itu waktu ibu sakit, kenapa bapak ga nemenin tdr dikamar? tapi setelah ibu meninggal, bapak malah tdr di kamar ibu buat mengenang

    8. Mereka habis diteror habis habisan sampe pindah ke rumah pak ustad, waktu bapaknya pulang, okelah mereka balik kerumah nenek karena sungkan ngerepotin terus terusan, tapi tanpa pamit sama pak ustad? Dan setelah kembali, mereka masih tdr di kamar masing masing? Ga bareng bareng?

    9. Mereka mau pindah rumah tapi ga di jemput jemput.. Ga ada usaha buat keluar rumah itu, atau jalan kaki ke jalan raya, buat carter mobil pick up yang ditemuin gitu?

    10. Yang nyegat anak pak ustad di jalan sama orang yang ngedatengin paranormal teman nenek itu anggota sekte? Kenapa waktu anak pak ustad mati, anggota sektenya ga ngambil tulisan atau surat dari teman nenek? Kan ceroboh banget. Dan kakak perempuan nya juga lupa baca itu sampai detik2 malam ulang tahun.

    11. Anak titisan iblis ga reflek teriak waktu liat hantu neneknya yang mau ngebunuh? (dia kan teryata bisa denger bisa ngomong)

    12. Itu suara yang di rekaman lagu ibu, itu mantra apa?
    Mantra kesuburan biar punya anak? Kok ditaro di lagu..
    Mantra pelaris? Kok waktu sakit, lagunya juga ga laris..
    Mantra anggota sekte?
    Kenapa suara yang di dengerin rini itu ga ada penjelasannya

    13. Jadi neneknya di bunuh siapa? Ibu? Setan bisa ngebunuh orang? Bukannya butuh ngerasukin orang buat bunuh?(kayak arwah nenek)

    BalasHapus
    Balasan
    1. 1.Namanya penulis pasti dong riset

      2.Kalau melihat fakta Pak Budiman belum kirim itu ke majalah berarti memang baru selesai tulisannya, dia merasa lebih baik kasih info yang lengkap.

      3.Kan ajakan, wajar. Apalagi konteksnya membantu dari bahaya. Dan dari beberapa kalimatnya jelas dia bukan orang yang kolot.

      4.Intinya anggota sekte. Panen lagi berarti korban baru, penyemaian benih, sama seperti di artikel Pak Budiman. Makanan cuma biar keluarga Suwono merasa punya tetangga yang baik, jadi betah.

      5.Itu statement dari Joko, kalau "ulama" nggak selau bisa menang, beda sama horor lokal jaman dulu, termasuk versi asli Pengabdi Setan.

      6.Asumsinya ya Pak Ustad nyuruh bapak "nggak apa tidur di kamar saja". Toh nggak semua momen perlu diperlihatkan, apalagi yang nggak substansial ke alur.

      7.Wajar kok, kalau ada keluarga yang sakit keras pasti kasih space biar nyaman.

      8.Kondisi takut begitu mah nggak akan kepikiran pamit. Life and death situation. Musuhnya setan pula.

      9.Bisa karena merasa sudah terlanjur sewa masa ditinggal, atau pendukung teori kalau bapak sebenarnya anggota sekte.

      10.Kan dia nggak tahu kalau ada surat, asumsinya ya Budiman baru memberi tahu informasi, jadi cukup dibunuh. Soal Rini yang nggak segera baca, itu memang lubang alur.

      11.Kalau teriak bubar semua dong rencana.

      12.Itu main-mainnya si Joko aja. Kan banyak tuh teori konspirasi soal anggota illuminati atau pemuja setan yang masukin puja-puji mereka di karya, khususnya backward rekaman mereka.

      13.Kan kita nggak tahu apakah dia sempet kerasukan atau nggak. Tahu-tahu mati. Itu aja info yang perlu penonton tahu.

      Hapus
    2. Jadi film yg bagus yg judul apa menurut mas, namanya juga film ya ngak mungkinlah kejqdianya masuk akal semuq

      Hapus
    3. Jadi film yg bagus yg judul apa menurut mas, namanya juga film ya ngak mungkinlah kejqdianya masuk akal semuq

      Hapus
  40. Lagunya :
    Dikeheningan Malam - Anna Mathovani

    Diwajahmu Kulihat Bulan - Sam Saimun

    BalasHapus
    Balasan
    1. Inspirasinya dari situ. Joko mau pakai lagu aslinya tapi nggak dapat pemegang hak cipta. Akhirnya bikin versi yang mirip sama Aimee Saras

      Hapus
  41. Bukan karya terbaik Jokan atau ekspektasi gw yg ketinggian?
    Atmosfir horornya dapet bgt, tp jump scare ada yg beberapa ketebak. Salah satunya yg Tara Basro kejebak dlm mukenah, menurutku itu kelamaan jatohnya malah lucu dibanding seram, dan editingnya buruk saat terjebak di mukenah itu krn adegab selanjutnya tau2 Tara Basro dan adik2nya udh lari menyelamatkan diri ke rumah ustad, gak diperlihatkan bagaimana ia keluar dari mukenah dan bangunin adik2nya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di sini Joko eksperimen sama ekspektasi penonton memang. Daripada berusaha "nipu", mending kasih tahu kapan dan gimana hantu nongol, yang tujuannya biar penonton harap-harap cemas. Memang nggak sepenuhnya berhasil, tapi mostly inovatif kok :)

      Hapus
  42. Masih berharap Jokan meremake film laga lawas jaka sembung coz dia kan sangat mengidolakan Barry Prima. Sebagai pembuktian jg bahwa dia sutradara serba bisa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau nggak salah Jaka Sembung udah proyek orang lain. Joko yang bilang di interview.

      Hapus
  43. Itu film sebenarny Diambil dr kisah nyata bkn sih? Kalo pun bukan,ada ditulis cerita fiksi ga ya? kok berani ditulis Jakarta?Kan jd memancing kekepoan buat gooling sekte pengabdi setan di jkt (IMHO)

    Anyway nice blogging, Syid 😀

    BalasHapus
  44. Baru pulang nnton yg kedua bantu jawab
    1. Paranormal teman nenek yang membantu mereka, tau dari mana buat artikel tentang sekte itu secara detail?..
    Pasti dari riset dia itu paranormal loe

    2. Kalau memang ada kesalahan penulisan atau perbaikan untuk artikel di majalah yang di berikan, kenapa si teman nenek itu ga ngasi di awal sekalian... Tulisan itu kan juga ga mungkin baru dibuat.
    Karena dia paranormal mungkin baru dapat penglihatan atau bisa saja yg buta itu eks atau mata2 jadi pas rini pulang baru diceritakan.

    3. Anak pas ustad setelah bilang dia dari makam ibunya waktu malam, nge stalking rumahnya sampe liat hantu, trus ngajak cewek (walaupun sekeluarga sih) buat nginep di rumahnya? Jaman itu? Ngajak cewek nginep serumah?
    Ingat dia stalking malem dia lihat hantu hari berikutnya siang pas dia lewat, dia kan khawatir wajar dong ngajak ngungsi
    4. Di ending itu siapa? Kenapa mereka punya banyak biji merah? Trus maksudnya mereka "pengen panen lagi" itu apa? Mereka anggota sekte? itu makanannya dikasih obat/jamu biar mandul gitu, supaya kakak tertua gabung sekte (biar panen anak bungsu lagi)?
    Mungkin mereka anggota, atau kepala sekte , bisa lihat di peta banyak yg ditandai mungkin panen di tempat lain ,k

    5. Pak ustad ngapain ikut mati? Apa maksudnya yang berada di daerah yang ditandai sekte itu penghuninya harus mati semua?
    Itu sindiran bahwa ustad aja blum tentu bisa maksudnya apalagi orang awam, atau siapa saja bisa diganggu kalau hatinya goyah

    BalasHapus
    Balasan

    1. 6. Di malam sebelum bungsu ulang tahun..katanya bapak mau nungguin sama pak ustad, tapi adegan berikutnya bapak tdr sendiri, pak ustad di biarin tdr tanpa selimut, di meja makan pula, bukannya habis nolongin anak anaknya?
      Kita ngak tahu pembicaraanya, mungkin bapak ngantuk,ngak jadi rayain ultah karena ngak enak bangunin anak2

      7. Itu waktu ibu sakit, kenapa bapak ga nemenin tdr dikamar? tapi setelah ibu meninggal, bapak malah tdr di kamar ibu buat mengenang
      Dari rumah pak ustad mereka blom tidur bapak naik mungkin untuk ngecek kamar kemudian ian terkunci datang anggota sekte kemudia chaos. Selesai chaos langsung siang, mungkin malam itu mrreka tidur bersama kita ngak tau

      8. Mereka habis diteror habis habisan sampe pindah ke rumah pak ustad, waktu bapaknya pulang, okelah mereka balik kerumah nenek karena sungkan ngerepotin terus terusan, tapi tanpa pamit sama pak ustad? Dan setelah kembali, mereka masih tdr di kamar masing masing? Ga bareng bareng?
      Saking paniknya merekablupa kali

      9. Mereka mau pindah rumah tapi ga di jemput jemput.. Ga ada usaha buat keluar rumah itu, atau jalan kaki ke jalan raya, buat carter mobil pick up yang ditemuin gitu?
      Ya mereka udah nyangka semua selesai jadi ngak perlu buru2 lagi dong

      10. Yang nyegat anak pak ustad di jalan sama orang yang ngedatengin paranormal teman nenek itu anggota sekte? Kenapa waktu anak pak ustad mati, anggota sektenya ga ngambil tulisan atau surat dari teman nenek? Kan ceroboh banget. Dan kakak perempuan nya juga lupa baca itu sampai detik2 malam ulang tahun.
      Saya sangsi itu di cegat kayaknya itu yg orang yg buta mungkin selesai dicegat fahri albar ,ingat saat paranormal diketuk itu suara fahri ,paranormal ketakutan sampai megang golok, kenapa fahri tau rumahnya karena dia baru mencegat tukang urut ,tapi paranormal ngak ngasih tau kalau tulisanya sudah di kasih , di akhir mereka pindah kerusun , mungkin paranormal yang nunjukin tempat mereka pindah sama fahri

      11. Anak titisan iblis ga reflek teriak waktu liat hantu neneknya yang mau ngebunuh? (dia kan teryata bisa denger bisa ngomong) dia blom jadi anak iblis , dia jadi anak iblis setelah lewat jam 12 pas hari ultanyaa

      12. Itu suara yang di rekaman lagu ibu, itu mantra apa?
      Mantra kesuburan biar punya anak? Kok ditaro di lagu..
      Mantra pelaris? Kok waktu sakit, lagunya juga ga laris..
      Mantra anggota sekte?
      Kenapa suara yang di dengerin rini itu ga ada penjelasannya
      Setuju penjelasan mas rasyid

      13. Jadi neneknya di bunuh siapa? Ibu? Setan bisa ngebunuh orang? Bukannya butuh ngerasukin orang buat bunuh?(kayak arwah nenek)
      Ngak ada indikasi dia dibunuh terkesan kecelakaan karena dirumah ngak ada orang , sebelum rini pergi air habis ,siapa tau nenek butuh air mau nimbah eh jatuh

      Yg perlu ditanyakan . Kenapa tara basro mau bukain pintu buat pak ustad malah ditarik padahal pintunya harusnya didorong itukan rumah sendiri masak lupa heheh

      Hapus
    2. Setelah nonton kedua kali, ada beberapa hal yang bisa dikonfirmasi. Soal bapak ke mana, Bondi yang nggak kesurupan, pick-up yang nggak kunjung dateng, dan nasib Budiman di akhir

      Hapus
  45. Anonim11:51 PM

    Kok gue curiga kalo bapak kunci dari semua ini.

    BalasHapus
  46. Kalo liat dri kolom komentar ini asli saya banyak yang kelewat kayaknya ...ini harus nntn sekali lagi ..terlalu banyak pertanyaan dan bikin ga bisa tidur

    BalasHapus