01/12/20

REVIEW - COLLECTORS

0 View

Setelah menjabat sebagai asisten sutradara di film-film besar macam Silenced (2011) dan Miss Granny (2014), Park Jung-bae akhirnya melakoni debut penyutradaraannya. Menggarap naskah karya Ryu Sun-gyu yang juga baru menjalani debut, Jung-bae membuktikan lagi kapasitas sineas Korea Selatan melakukan mix and match, guna melahirkan crowd pleasure blockbuster. Collectors memadukan heist ala Ocean’s 11 dengan elemen “petualangan berburu artefak” serupa seri Indiana Jones. Bahkan salah satu karakternya dijuluki Indiana Jones, lengkap dengan aksesoris topi fedora.

Kang Dong-goo (Lee Je-hoon) merupakan protagonis kita, seorang pencuri jenius yang beraksi mengandalkan intuisi. Di salah satu misi, guna menemukan pintu masuk makam yang terkubur, ia mencicipi tanah di area tersebut. Menurutnya, tanah tempat pintu itu terletak akan terasa seperti mayat manusia. Bakatnya tercium oleh Sang-gil (Song Young-chang), seorang kolektor artefak curian, yang menyimpan koleksinya di sebuah brankas super ketat. Melalui asistennya, Yoon Se-hee (Shin Hye-sun), Sang-gil pun menawari Dong-goo untuk bekerja baginya. Di situlah Dong-goo melempar rencana pencurian sebuah pedang legendaris yang konon sudah musnah.

Sebagaimana film heist, Dong-goo mulai mengumpulkan timnya. Bergabunglah Dr. Jones (Jo Woo-jin) si penjarah makam legendaris, dan Shovel Leg (Im Won-hee), yang bisa ditebak, merupakan ahlinya menggali. Kehebatan naskah Ryu Sun-gyu adalah keberhasilannya menghindari kesalahan banyak pembuat caper story, yang cenderung berambisi mengumpulkan karakter sebanyak mungkin dalam tim protagonisnya, namun berujung menyia-nyiakan potensi mereka.

Tim Dong-goo cuma terdiri atas tiga orang. Lima kalau menghitung Se-hee yang sesekali mengulurkan bantuan dan Hye-ri (Park Se-wan), si gadis pemakai drone yang tinggal bersama Dong-goo. Kesemuanya diberi kesempatan bersinar memamerkan keahlian mengagumkan satu sama lain. Dan tak satu pun dari mereka punya penokohan membosankan. Masing-masing adalah karakter berwarna, dengan kekhasan yang acap kali berkontribusi menyegarkan filmnya melalui komedi. Dong-goo yang penuh percaya diri cenderung sombong, Dr. Jones yang selalu terbuai tiap kehebatannya disinggung, Shovel Leg yang ingin memiliki pacar, Hye-ri yang “berisik”, hingga Se-hee selaku penetralisir kekonyolan tim. Semua saling melengkapi.

Tentu saja penampilan solid jajaran cast berkontribusi besar. Shin Hye-sun tampil karismatik sampai membuat saya bisa melupakan bahwa sebuah twist mengenai Se-hee sejatinya amat lemah akibat tidak dibarengi motivasi memadai. Sedangkan Lee Je-hoon mampu membuat sosok pria sombong seperti Dong-goo, alih-alih menyebalkan, malah keren dan mengagumkan, dan lagi-lagi, membuat saya memaafkan lemahnya pembangunan latar belakang sang protagonis, yang mengakibatkan dampak emosi filmnya tak sesuai harapan.

Misi-misi pencuriannya dipresentasikan secara menghibur berkat pacing cekatan sang sutradara, ditambah eksposisi detail rencana yang gampang dimengerti, tatkala tidak sedikit film heist terlalu mengedepankan kompleksitas, hingga lupa bahwa selain karakternya, penonton juga harus memahami rencana yang dijalankan. Sayangnya, di satu poin penting, Sun-gyu memakai elemen deus-ex-machina berupa sebuah fenomena alam, sebagai jalan keluar alih-alih kecerdikan karakternya. Tapi itu tidak mengurangi kecintaan saya pada kelompok pencuri keren ini. Ketika Collectors menyiratkan adanya sekuel dengan skala lebih besar, saya pun berharap rencana itu terlaksana.  

Tidak ada komentar :

Comment Page:

Posting Komentar