REVIEW - MENDARAT DARURAT
Selepas Partikelir (2018) yang ambisius namun mengecewakan, Pandji Pragiwaksono kembali lewat Mendarat Darurat. Bukan asal kembali. Pandji bak pendekar kalah perang yang terluka, lalu menghabiskan empat tahun mengasah kemampuan, merenungi kesalahan, pula membaca situasi, kemudian turun gunung dalam kondisi jauh lebih matang. Di luar dugaan, Mendarat Darurat merupakan salah satu film Indonesia terbaik 2022.
Ya, film ini memang dianugerahi duet maut Reza Rahadian dan Marissa Anita. Reza bisa membuat pilek jadi situasi menggelitik, sedangkan di tangan Marissa, teriakan orang marah pun mampu memancing tawa. Jangan tanyakan kehebatan keduanya menangani drama. Bentakan Reza di akhir babak kedua, tangisan Marissa di berbagai titik, jadi senjata dramatik yang sukses mengaduk-aduk emosi. Tapi senjata canggih takkan berguna bila jatuh ke tangan yang salah.
Pasca bertahun-tahun menikah, hubungan Glenn (Reza Rahadian) dan Maya (Marissa Anita) mulai memasuki fase hambar. Tiada lagi saling manja atau "malam-malam panas". Hanya sepasang suami istri yang terus bertengkar. Jengah akibat selalu diomeli dan dituduh selingkuh, Glenn memutuskan benar-benar berselingkuh. Pasangannya adalah Kania (Luna Maya) si teman kantor.
Glenn mengajak Kania check-in ke hotel, berharap mendapatkan waktu berduaan. Kepada Maya ia mengaku sedang dinas ke luar kota. Sampai datang berita kalau pesawat yang "seharusnya" dinaiki Glenn mengalami kecelakaan, dan namanya tercantum dalam daftar korban jiwa. Ide yang unik. Sejatinya Mendarat Darurat masih menyisakan DNA Partikelir, dalam arti, tersimpan ambisi tampil beda.
Glenn terjebak dilema. Mustahil selamanya pura-pura mati, tapi muncul di hidup-hidup di hadapan Maya sama saja mengakui perselingkuhannya. Pertanyaan berikutnya, siapa yang lebih Glenn cintai? Apa Glenn sungguh mencintai Kania, ataukah ia cuma pelarian sementara? Bagaimana pula cara Glenn memberi tahu sang ibu (diperankan secara kuat oleh Dewi Irawan) yang tengah berduka?
Presentasinya ringan, dengan tebaran humor yang hampir selalu tepat sasaran. Sekali lagi, Pandji telah mengasah kapasitasnya menghantarkan komedi di layar lebar. Timing-nya meningkat jauh. Terlebih kali ini Pandji dibantu jajaran cast yang piawai mengocok perut. Ketika sebuah film menyatukan Asri Welas dan Tamara Geraldine di satu layar, efektivitasnya dalam memancing tawa tak perlu diragukan. Tapi bukan itu saja alasan Mendarat Darurat tampil spesial.
Kebanyakan film bertema serupa bakal terpapar jelas tujuannya, dan menggerakkan alur di trek yang juga jelas mengarah ke tujuan tersebut. Selingkuh itu salah, si pelaku bertobat lalu kembali ke pasangannya. Tapi melalui naskah buatan Pandji bersama Shani Budi Pandita dan Gamila Arief, Mendarat Darurat berani bermain-main dengan ambiguitas.
Selama mayoritas durasi, penonton dibuat terus bertanya-tanya. Kadang Glenn terasa bakal "pulang" ke Maya, tapi ada kalanya ia tampak akan berpaling ke Kania. Apalagi kita lebih banyak menghabiskan waktu mengikuti Glenn dan Kania, yang interaksinya tersaji manis berkat chemistry sempurna Reza dan Luna.
Bukan berarti filmnya menjustifikasi perselingkuhan. Sebaliknya, Mendarat Darurat justru menegaskan betapa selingkuh senantiasa menciptakan kekacauan (termasuk melalui twist-nya). Sekali saja berkhianat, efek domino destruktif telah menanti di depan. Salah satu efeknya adalah adanya pihak yang terluka.
Mendarat Darurat memberi ruang kepada sosok yang acap kali dilupakan banyak film seputar perselingkuhan. Film-film itu cenderung menyoroti proses dramatis nan mengharu biru, tatkala sepasang kekasih atau suami istri kembali bersatu pasca melewati rintangan. Tapi bagaimana dengan si orang ketiga? Terutama bila orang ketiga itu adalah wanita.
Di realita pun pihak tersebut selalu jadi pendosa terbesar. Dicap "pelakor". Sementara si "laki orang" yang memutuskan rujuk, dipandang sebagai pendosa yang lebih baik, karena mau memperbaiki kekeliruan. Momen berlatar ayunan yang digawangi akting kuat Luna Maya menitikberatkan poin tersebut. Andai Glenn dan Maya bersatu lagi, keduanya membuka lembaran baru guna mengembalikan kebahagiaan bersama. Kania? Dia seorang diri tenggelam dalam patah hati.
Itulah mengapa Mendarat Darurat bukan soal "siapa pilihan Glenn". Siapa pun yang dipilih, kehancuran sudah kadung terjadi. Siapa pun yang dipilih, selalu ada yang terluka. Mendarat Darurat tak membenarkan pihak mana pun, melainkan mengingatkan, bahwa bisa jadi, ada individu yang harus menanggung segala luka sendiri walau kesalahan tidak ia lakukan seorang diri.
18 komentar :
Comment Page:Sangat dluar dugaan film ini bisa dpt bintang 4...jd tertarik utk nonton ni
Soleh Solihun toppp hahaha
Potensi masuk di FFI kah? Kalo masuk kategori apa bg
Bang Rasyid Jarang Komen Bagus Buat Film Komedi Lokal, Berarti Kalau Bang Rasyid Bilang Film ini Bagus, Beneran Sebagus itu
ga nyangka rate film ini lebih baik daripada Miracle In Cell No 7 🤯
Sayang banget gak ada flashback gimana Kania bisa jatuh cinta sama Glenn sama flashback Maya bisa gitu jadi plot twist nya kayak tiba2 gitu gak ada hint2 sebelumnya untung aja semua cast aktingnya all out
Tamara Geraldine's career as a movie actress is unlocked (semoga!!)
Palingan di trio pemainnya sih
AMIN!
Wow...bintang 4 bung...serius ini..cusss nonton ah besok
Rill kh 4/5 🫣 menarique juga nih film haha.
TAHUN INI BENERAN KAGET MD NGELUARIN 2 FILM BAGUS setelah Ivanna. Ini beneran karya ini, bukan cari cuan. Marissa Anita sama Luna Maya asli effortless banget akting nangisnya, setuju sih bang sama yg lu bilang di trailer reaction Luna Maya emang underrated banget akting di ayunan sama akhir paruh babak ke 2 dapet bgt tanpa harus nangis sesegukan dibikin lebay. Pandji asli naik kelas banget di film ini. Kalo Reza udahlah dia memang fuck lah!
Bintang 4 wowza
Ga nyangka rating 4, klau gua masih 3 aja sih, gtau ya kyk pendek bgt film ini ga dieksplore lebih ttg pura2 mati si glennya, masih kurang rasanya. Tapi overall ok, apalagi akting Marisa Anita, gila sih, pantes diajak bang Joko berkali2 di filmnya.
Setuju film ini bagusssss. Secara keseluruhan review aku setuju kecuali bagian joke-nya yang di aku lebih banyak miss daripada hitnya. Trus kekurangannya menurutku penceritaan bertele2. Yang paling kusuka dr film ini adalah substansi-nya yg bener2 beda dr film drama Indonesia kebanyakan <3
ampun plot twistnya bikin tepok jidat....SELINGKUH YANG TERSELINGKUHI
Wah jarang2 nih aku ga sependapat sm Mas Rasyid, tp ya film kan emang selera ya hehe. Coba aku berpendapat ya mas hehe.
Aku kok merasa ceritanya kaya terlalu dangkal di sana sini gitu mas. Kaya banyak bgt yg tau2 kejadian. Misal, Reza sm Marissa yg kita ga dikasi liat kenapa mereka bisa secocok itu smp akhirnya menikah, begitu pula dg kenapa Reza bisa secepat itu selingkuh sm Luna, kita tidak diperlihatkan dg begitu dalam seberapa cocok mereka. Belum lagi twist yg lagi-lagi cuma asal tempel aja tanpa tau history menuju ke sana. Dan aku kurang cocok dg jokes2nya juga sih, jadi aku ga terlalu sering ketawa. Apalagi yg ada Yayan Ruhian nya, wagu pol wkwk
But anyway, aku cocok bgt dg gaya penulisan blog ini, terutama di kategori trash dan sangat jelek. 4 thumbs up!
Bro, jgn2 km salah film, gak ada Yayan Ruhian di film ini😀
Posting Komentar