Dwayne "The Rock" Johnson punya fisik sempurna untuk memerankan karakter dalam cerita superhero. Bahkan dia lebih kekar dibandingkan Black Adam di komik. Saking kekarnya, diperlukan CGI untuk mengurangi ukuran otot Johnson saat si antihero tengah menanggalkan kekuatannya dan menjadi manusia biasa (yang sebenarnya juga kekar). Pertanyaan terbesarnya, apakah di luar fisik, Johnson memang pilihan tepat guna memerankan salah satu antihero paling badass milik DC?
Ketika Black Adam (punya nama asli Teth-Adam) mampu menangkap peluru, membengkokkan besi, mengalahkan puluhan lawan secepat kilat, saya memercayai itu. Karena sekali lagi, Johnson memang tampak bak jagoan tak terkalahkan berkat fisiknya. Tapi sewaktu filmnya menyebut sang tokoh utama sebagai dewa yang tak ragu melakukan pembunuhan brutal, kepercayaan itu luntur.
Black Adam bukan Deadpool yang banjir darah. Di semesta sinema DC pun ia nampak lebih jinak dibanding The Suicide Squad (2021) bikinan Gunn. Alurnya menyimpan potensi untuk menggila, kala mengisahkan tentang Black Adam, yang bangkit ke dunia setelah hampir 5000 tahun. Meski punya sumber kekuatan serupa, Black Adam amat berbeda dengan Shazam. Motivasinya didasari oleh dendam dan amarah. Di sinilah naskahnya ragu merambah ambiguitas.
Tentu Black Adam bakal belajar memanfaatkan kekuatannya untuk kebaikan. Tepatnya demi melindungi warga kota Kahndaq yang sekian lama hidup di bawah opresi penjajah asing. Adrianna (Sarah Shahi) dan sang putera, Amon (Bodhi Sabongui) membantunya meniti jalan tersebut. Konfrontasinya dengan JSA (Justice Society of America) yang terdiri atas Hawkman (Aldis Hodge), Doctor Fate (Pierce Brosnan), Cyclone (Quintessa Swindell), dan Atom Smasher (Noah Centineo) juga mengarahkan ke proses senada mengenai kepahlawanan.
Artinya, kita tahu Black Adam kelak bertransformasi dari dewa kejam jadi antihero.....yang juga kejam. Kekejaman itulah yang gagal ditangkap film ini. Entah karena naskahnya lebih condong menyoroti sisi terang dibanding kelam, pemilihan rating PG-13 yang membatasi elemen kekerasan, atau sosok Johnson sendiri. Apa yang ia perlihatkan cuma kebingungan (yang memang bagian karakternya), di saat kebingungan itu harusnya dibarengi sakit hati serta gejolak moralitas.
Black Adam bukan kisah anthihero mumpuni. Tapi apakah juga blockbuster buruk? Untungnya tidak. Alurnya cepat, menolak membuang waktu, rutin bergerak dari satu set piece aksi ke set piece aksi berikutnya.
Sedangkan di kursi sutradara, Jaume Collet-Serra (Orphan, The Shallows, Jungle Cruise) mampu menghadirkan aksi bombastis yang memperhatikan berbagai lini estetika. Visualnya, terutama saat Cyclone turun ke medan pertempuran, tampil memanjakan mata. Collet-Serra membuat tiap anggota JSA mencuri perhatian. Hawkman lebih dari pria berkostum burung norak bersenjatakan gada semata, melainkan jagoan tangguh dengan pengalaman segudang, sementara Doctor Fate membuktikan kalau Pierce Brosnan masih salah satu bintang Hollywood paling karismatik.
Musik gubahan Lorne Balfe membangun kesan bahwa filmnya bukan produk numpang lewat, yang melahirkan suguhan aksi dahsyat saat dipakai mengiringi gerak lambat buatan Collet-Serra. Penggemar komiknya akan bersukacita menyaksikan gelaran epik, yang juga tidak takut terlihat konyol karena menampilkan desain karakter yang akurat dan cukup setia ke materi aslinya.
Semua tergantung pada apa yang tiap penonton cari. Naskahnya mungkin lemah mengeksplorasi ruang gelap tokoh utamanya, pula terkesan kurang tegas dalam melempar kritik perihal campur tangan asing terhadap konflik suatu negara. Alias, jika mencari kompleksitas penceritaan, sebaiknya carilah opsi lain. Tapi apabila kisah superhero generik berbalut deretan aksi asyik jadi tujuan, Black Adam takkan mengecewakan.
karakter apapun dan di film manapun semua yang dimainkan sama dwayne johnson selalu terlihat sama,
BalasHapussaya belum bisa melihat dia sebagai karakter di sebuah film
Mephisto...hell yaaaa....DC with Marvel Universe Cinematic, keinginan Dwayne Johnson gass poll.....
BalasHapusCoba jangan dwayne, cari tokoh yg lebih bisa dianggap karakter dr Black Adam. Sy bukan anti dwayne, tp doi cocok yg sifatnya aksi papah anak, ketimbang anti hero
BalasHapussetelah ditinggal jack synder, dwayne johnson perlahan merombak pondasi DC sudah mulai seperti Kevin Feige MCU bahkan keinginan dwayne johnson menggabungkan DC & MCU dalam film mulai dilirik Kevin Feige....alur cerita memang lemah namun film black adam full action dark komedi keren banget mengalir tanpa kita melihat jam tangan ketika nonton sesuai keinginan para fans, ini film bukan untuk pakar kritik di rooten tomatoes...
BalasHapusBaru kali ini aku nggak setuju sama rasyid 🙏
BalasHapusSebenernya waktu nonton, nggak ada ekspektasi apa-apa di naskah, jadi seneng-seneng aja, bahkan beberapa action sequencenya keren banget, dan awal-awal muncul Black Adam udah kelihatan badass.
BalasHapusPierce Brosnan karisma Bond nya ngga pernah luntur. Atom Smasher ngga penting banget anjir.
BalasHapuspetarungan superman melawan black adam di mulai....
BalasHapusBlack Adam yang diperankan oleh Dwayne Johnson lebih dulu muncul sebagai pengisi suara anjing milik Superman, Krypto, dalam film animasi baru Warner Bros/DC, ‘DC League of Super-Pets’, yang sudah rilis di bioskop...kejutan karakter Black Adam pun sudah muncul di film animasi baru Warner Bros/DC, ‘DC League of Super-Pets’...pondasi black adam sudah di mulai memulai era baru DC Film
BalasHapusfilm black adam memang badass keren sebagai pondasi awal kembalinya semesta film DCU dengan menampilkan anggota Justice Society dan juga menampilkan easter egg seluruh anggota Justice League
BalasHapusfilm black adam ibarat roller coaster !!!!.....keren tahan nafas ketawa sedih dengan visual ciamik...busyet dah ini film FULL ACTION NON STOP DARI AWAL SAMPAI SELESAI
BalasHapusJujur saya ga ada ekspektasi apa apa nonton ini. Di akhir film ngrasa cerita udah selesai eh ternyata tidak. Semua sequence actionnya keliatan mahal, padat, berisi dan bertubi tubi. Personally, 8/10
BalasHapusSy penggemar Marvel, tapi hrs sy akuin film Black Adam ini jauh lebih bagus dari film marvel yg sudah rilis tahun ini (Doctor Strange in the Multiverse of Madness & Thor Love and Thunder). Dari segi alur cerita, action, CGI, plot twist hingga mid credit scene nya menurut sy jauh lebih unggul. Tinggal menunggu Black Panther Wakanda Forever semoga bisa jauh lebih baik lagi dari 2 film Marvel sebelumnya.
BalasHapusBetul jauh lebih unggul Black Adam, tp si Harry MCU lovers ga mengakui ini.
HapusWah susah ya klo udh fans fanatik MCU kaya si Rasyid ini. Di twitter juga begitu. Semua yg dilakukan idolnya top markotop tanpa mementingkan kualitas secara objektif. Coba cek aja ulasan drakornya. Udh basicnya sifat manusia klo subjektif ya subjektif.
HapusJadi banyak komen-komen anonim yang (kayaknya) adalah satu orang yang sama, ya 😢
BalasHapusdwayne, vin diesel, di film apapun tetep sama. serasa menonton film yg sama
BalasHapusfilm black adam kudu wajib nonton !!!
BalasHapusblack panther part 2 : wakanda forever pasti bagus karena alurnya drama berat sama dengan black panther part 2...sebelumnya jangan lupa nonton film black adam rasakan sensasinya dijamin puas
BalasHapusfilm black adam menguasai layar bioskop !!!
BalasHapusfilm black adam kebangkitan DCU bersama kelompok pahlawan JLA & JS
BalasHapusfilm black adam bersambung....tunggu black adam part 2
BalasHapusQodrat
BalasHapusJSA VERSUS JLA
BalasHapuswajib nonton sih ini.
BalasHapusWanpedia
tetap pegang kendali sebagai film box office dunia
BalasHapus