REVIEW - SUZZANNA: MALAM JUMAT KLIWON

25 komentar

Perhatikan poster film ini. Sama sekali tidak buruk, bahkan punya kualitas di atas banyak poster horor lokal, namun inferior bila dibandingkan dengan Bernapas dalam Kubur (2018). Bukan hanya perihal estetika (permainan warna, komposisi gambar, dll.), juga tujuan. Jika poster film pertama adalah pernyataan bahwa Luna Maya mampu menghidupkan lagi sosok Suzzanna, Malam Jumat Kliwon hanyalah repetisi. Kondisi tersebut turut menular ke hasil akhir filmnya. 

Nasib tragis Suzzanna kali ini terjadi saat lilitan utang sang ayah memaksanya menjadi istri kedua Raden Aryo (Tio Pakusadewo), yang berharap memiliki penerus, sebab pernikahan pertamanya dengan Minati (Sally Marcellina) tak dikaruniai momongan. Padahal saat itu Suzzanna telah menjalin asmara dengan Surya (Achmad Megantara). Didorong rasa cemburu, Minati menyantet Suzzanna, membunuhnya di malam Jumat kliwon, mengubahnya jadi sundel polong penuh dendam. 

Serupa Bernapas dalam Kubur (atau produksi Soraya lain), Malam Jumat Kliwon didesain sebagai tontonan mahal. Mewah.Tidak heran musik garapan Andhika Triyadi rutin memperdengarkan alunan ala blockbuster. Begitu pun tata efeknya. Ada dua adegan "melahirkan", dan keduanya sama-sama dibalut efek praktikal kelas satu, yang di bawah pengarahan Guntur Soeharjanto (juga sutradara yang identik dengan "karya mahal"), menghadirkan momen body horror epik nan megah. 

Tentunya penonton turut menantikan interpretasi Luna Maya atas figur Suzzanna, yang sekali lagi, mendatangkan kepuasan. Luna paham betul cara membawakan gaya dramatik over-the-top, baik di cara bicara, ekspresi, maupun gestur, yang dahulu mendefinisikan akting si Ratu Horor. 

Tapi hal-hal di atas telah kita temui di film pertama. Alih-alih berusaha mengembangkan lalu meningkatkan, Malam Jumat Kliwon sebatas ingin mengulangi. Bukan masalah besar andai kualitas seluruh pengulangan itu setara. Sayangnya tidak demikian. 

Naskah karya Tumpal Tampubolon memperparah kelemahan penceritaan film sebelumnya yang berjalan draggy di banyak titik, entah di momen dramatik (ketika Surya berupaya membangkitkan Suzzanna) atau komedik yang dimotori oleh duo hansip, Rojali (Opie Kumis) dan Japra (Adi Bing Slamet). Khusus perihal komedi, efektivitas humor berkurang drastis karena kerap bergulir terlalu lama. 

Kalau di Bernapas dalam Kubur Bene Dion mau repot-repot memutar otak untuk menentukan aturan mengenai sosok sundel bolong, naskah milik Tumpal justru menyulut beberapa tanda tanya. Misal dinamika karakter Suzzanna setelah menjadi sundel bolong. Di satu titik ia bersikap layaknya manusia biasa, tapi di kesempatan lain ia sebatas setan yang hanya tahu cara menakut-nakuti. Di mana garis batasnya? Apa motivasinya? 

Terkait teror, Malam Jumat Kliwon kembali mengedepankan gore, yang masih mendatangkan hiburan menyenangkan, walau tidak sekuat pendahulunya akibat naskah yang tak seberapa kreatif menggali variasi metode pembunuhan. Sekali lagi, ini bukan film buruk apalagi bencana. Dia "cuma" luput memberi ruang bagi pengembangan dan peningkatan kualitas.

25 komentar :

Comment Page:
Anonim mengatakan...

Ketika baca-baca berita, Guntur suharjanto sebagai sutradara. Auto pesimis, beliau selama ini garap horor nggak ada yang bener soalnya. Ternyata lumayan terbukti.

Alul mengatakan...

Setujuu. Emang set nya keliatan mahal, trus adegan "melahirkan" terakhir itu aku sampe tepuk tangan sih wkkwwkkw keren gila. Andai naskahnya solid bisa jadi film yg bagus. Mamang bakso jadi scene stelaer disini 🤣

Eldwin Muhammad mengatakan...

Alur ceritanya kelihatan banyak yg skip, apalagi pas sewaktu Suzzanna sebelum mati. Kalo dilihat di trailer sepertinya banyak adegan yg dipotong di filmnya, seperti adegan Suzzanna meminta Surya untuk merelakan hubungan mereka sama adegan Minati yg ditemani Ratih malem2 ke hutan (sepertinya itu adegan Minati mengubur jasadnya Suzzanna).

Anonim mengatakan...

Achmad Megantara benar benar JANTAN dalam film Suzanna

Anonim mengatakan...

JOKO ANWAR lewat, ini baru film drama komedi yang keren dengan alur plot twist menghentak

nggak perlu ada gimmick, puzzle, atau apalah yang bikin pusing,,,ini benar benar film untuk hiburan : KONAK KOCAK HABIS

duduk & nikmati saja, gi tu aja kok repot

Anonim mengatakan...

satu lagi...setting di jatim kok hansipnya betawi medok bgt hahaha

Anonim mengatakan...

Centengnya Raden Aryo yg kumisan juga.

Anonim mengatakan...

LUAR BIASA INI FILM SUZANNA, BIOSKOP FULL BOX OFFICE FULL HOUSE, ANTRIAN PANJANG & KURSI TAK ADA YANG KOSONG...

NGGAK KEBAGIAN KURSI, NGGAK APA APA DEH JIKA DAPAT EXTRA KURSI BAKSO JUGA ASALKAN BISA NONTON MEGAHNYA FILM SUZANNA...

CUAN CUAN CUAN MENGALIR

INI BARU NAMANYA FILM HIBURAN RAKYAT

Anonim mengatakan...

tunggu film SIKSA NERAKA aja bulan desember 2023, pasti naked full abis

Anonim mengatakan...

Achmad Megantara adalah HOT SEXY MAN 2023, otak langsung ngeres lihat ini pemain film di film suzanna...badass sayang

Anonim mengatakan...

ending nya benar benar JUARA...SADIS FULL KELAS OSCAR CGI nya, MANTAP ABIS

Anonim mengatakan...

Scoring pake lagu melly goeslaw di beberapa adegan agak kurang masuk, logat jawa megantara juga kadang on off, ini bener kata mas rasyid sih ketolong karena ini filmnya soraya,coba kalo bukan mungkin bakal sebusuk film-film horor Guntur sebelumnya

Anonim mengatakan...

maknyus banget ini film, luarbiasa

Anonim mengatakan...

cinematic suzanna keluar dari punggung orang itu patut di acungkan jari jempol kaki, ini seperti kita makan burger berlapis oreo pedas sambal meksiko

Anonim mengatakan...

Ga lucu, nyet

Anonim mengatakan...

adat budaya daerah diperlihatkan dalam film ini begitu juga mixed nusantara dengan logat campuran dari berbagai daerah komplit, muatan kearifan lokal ada dalam film suzanna

Anonim mengatakan...

film suzanna film drama komedi produk lokal, skor film : 8.5/10

Anonim mengatakan...

film drama komedi terbaik 2023, calon peraih piala citra

Anonim mengatakan...

anjir, sedih banget ini film

Anonim mengatakan...

tembus 1 juta penonton di bioskop itu sesuatu banget

jayalah film indonesia di negeri sendiri

Anonim mengatakan...

film hiburan rakyat murah meriah mudah di pahami

Anonim mengatakan...

Tapi menurutku malah better pengembangan cerita di film kedua nya. Disini lebih padat, ketimbang film pertama. Disini juga dijelaskan kenapa Suzanna jadi sundel bolong sedangkan yaitu karena Surya melakukan perjanjian dengan iblis sehingga jasad Suzzanna dibangkitkan, kalo di film pertama ga dijelaskan kenapa bisa jadi sundel bolong. Anyway untuk poster film better yang pertama terkesan dark dan menjanjikan meski gak bisa di pungkiri poster film nya mirip Ju-On the Grudge 2

Anonim mengatakan...

horny gue lihat macho nya Achmad Megantara sampai bolak balik ke toilet

Anonim mengatakan...

busyet dah nih film bikin gue aceng aja

Anonim mengatakan...

HOT & SEXY