22/09/23

REVIEW - KISAH TANAH JAWA: POCONG GUNDUL

0 View

Di tengah keseragaman horor lokal, terutama yang mengedepankan sosok pocong (kuantitasnya meningkat beberapa waktu terakhir), Kisah Tanah Jawa: Pocong Gundul di luar dugaan menawarkan modifikasi, baik dalam metode menakut-nakuti maupun kemasan presentasi. Awi Suryadi selaku sutradara menggiring filmnya ke arah creature feature dengan memotret si pocong sebagai monster alih-alih hantu biasa. 

Protagonisnya adalah Hao (Deva Mahenra), versi fiktif dari Om Hao selaku penulis buku berjudul sama yang jadi sumber adaptasi. Hao punya kemampuan retrokognisi yang membuatnya mampu melihat masa lalu. Dibantu sahabatnya, Rida (Della Dartyan mencuri perhatian lewat "mulut kotornya" meski terkadang kurang mulus berbahasa Jawa), Hao memakai kekuatan itu untuk menelaah peristiwa bersejarah. 

Apa pengertian retrokognisi? Filmnya bakal menjabarkan itu. Bahkan salah satu keunggulan naskah buatan Agasyah Karim dan Khalid Kashogi adalah keberhasilan memberi pemahaman sejelas mungkin mengenai kekuatan Hao tersebut. Di tangan penulis yang kurang kompeten, gagasan retrokognisi bisa saja dipresentasikan secara membingungkan. 

Suatu hari tiba waktunya Hao menggunakan kelebihannya untuk menolong orang lain, sewaktu ia dimintai bantuan mencari gadis bernama Sari (Nayla D. Purnama) yang sudah dua hari menghilang. Penyelidikan Hao membawanya berhadapan dengan arwah Walisdi (Iwa K.), dukun ilmu hitam yang kini menjelma sebagai pocong gundul.

Kepala gundul yang tak terbungkus kafan, wajah remuk, serta taring panjang membuat arwah Walisdi lebih terlihat layaknya monster. Begitu pun caranya menebar teror. Walisdi tidak hanya setor muka sambil melompat (atau melayang). Serbuannya agresif. Menggedor pintu, menghancurkan kaca mobil, hingga menyerang memakai tangan sebagaimana ia lakukan di klimaks. Oh, ludahnya pun dapat melelehkan wajah korban. Kapan terakhir kali horor kita memperlihatkan dampak mematikan ludah pocong? 

Di ranah konsep, seperti telah disinggung sebelumnya, Kisah Tanah Jawa: Pocong Gundul menyimpan kreativitas. Adegan "kamar pas" sedikit memodifikasi formula klise "kain tanpa ujung" (biasanya berupa selimut), sedangkan di satu titik, si pocong gundul sempat muncul dalam balutan warna negatif sebagai cara filmnya menggambarkan anomali suatu fenomena gaib.

Di kursi sutradara, Awi Suryadi makin matang perihal membangun intensitas menuju jump scare yang merambat pelan tapi pasti, biarpun payoff-nya beberapa kali tidak maksimal akibat sinkronisasi elemen-elemen miliknya (gerak kamera, efek suara, timing penampakan) sering meleset. Awi pun tak kuasa mengangkat babak finalnya yang berujung antiklimaks, walau kekurangan ini juga didasari oleh naskah yang seolah kehabisan ide pasca sederet kreativitas yang dipamerkan sebelumnya. 

Penceritaannya turut menyisakan banyak pertanyaan. Pocong Walsidi berkepala gundul karena semasa hidupnya ia berkepala gundul, atau sekadar hiasan tanpa arti? Jika kekuatan pocong berasal dari tali di kain kafan, mengapa ikatan di kepala Walsidi mesti dibuka? Keuntungan apa yang Walsidi dapat sebagai pocong gundul jika akhirnya ia harus mati? Mengapa ia perlu tumbal 10 tahun sekali guna menjaga kekuatannya, jika selain kemunculan tiap satu dekade itu ia tidak pernah menebar teror apa pun? Andai mampu menambal lubang-lubang tersebut, bukan mustahil Kisah Tanah Jawa: Pocong Gundul bertengger di puncak daftar horor lokal terbaik tahun ini. 

35 komentar :

  1. Anonim7:47 AM

    bahasa jawa yogyakarta campuran jaksel

    jangan sembarangan buka kap belakang mobil, hati~hati & pelan~pelan : AWAS JANTUNGAN

    BalasHapus
  2. Anonim7:48 AM

    sebentar, sebentar...naskah bukan buatan LELE LAILA khan

    BalasHapus
  3. Anonim7:49 AM

    setelah jadi teroris, bangkit menjadi pocong...IWA K nggak ada abisnya...KEREN PARAH

    BalasHapus
  4. Anonim7:51 AM

    Kisah Tanah Jawa: Pocong Gundul, film drama terbaik

    BalasHapus
  5. Anonim7:53 AM

    dikira film recehan sampah, ternyata...WTF, anjir seru parah banget, tidak ada lagi musik suara yang memekakkan telinga di ganti dengan kesunyian bikin jantungan blas

    BalasHapus
  6. Anonim7:56 AM

    Konsepnya mirip IT gak sih. Teror si monster mencari korban tiap beberapa tahun skali.

    BalasHapus
  7. Anonim8:46 AM

    Rida (Della Dartyan), nggak ada karakter ini, game over tokoh utama, modar tamat selesai...kisah penokohan seperti upin ipin

    BalasHapus
  8. Anonim8:51 AM

    Hao (Deva Mahenra), makin sugar daddy aja

    BalasHapus
  9. Anonim8:53 AM

    Kualitas Awi Suryadi semakin matang jago sekelas sutradara drama thriller, mantap dalam film kisah tanah jawa, lanjut berikutnya tahun 2024 kisah tanah jawa chapter 2

    BalasHapus
    Balasan
    1. Awi Suryadi itu tipe sutradara yg bagus kalo skripnya juga bagus, kalo skripnya jelek mah...

      Hapus
  10. Anonim8:54 AM

    tembus 1.5 juta penonton film kisah tanah jawa di bioskop

    BalasHapus
  11. Emang udah bener dah Awi jangan nge-direct film yg skripnya ditulis sama si Lele.

    BalasHapus
  12. Anonim12:53 PM

    Tumben gak collab ama incess lele 😂😂😛

    BalasHapus
  13. Anonim1:12 PM

    LELE mana LELE...LELE LAILA hallo...

    BalasHapus
  14. Anonim1:12 PM

    pocong suka nya fetish sama jari telunjuk, idiihhhh jorok....

    BalasHapus
  15. Anonim1:13 PM

    ini film kalau naskah nya buatan LELE LAILA pasti BOOM film nya yang tadi nya bagus mendadak muncrat habis ketawa

    BalasHapus
  16. Anonim1:15 PM

    wow hari pertama tembus 153.778 penonton di bioskop,,,,thanks untuk LELE LAILA,,,,gokil beuhhhhhhh

    BalasHapus
  17. Anonim1:19 PM

    Ditulis & skenario film KISAH TANAH JAWA POCONG GUNDUL oleh
    Agasyah Karim...KEREN
    Khalid Kashogi...KEREN
    Awi Suryadi...KEREN

    terimakasih LELE LAILA yang membuat film ini jadi hebat dan keren

    TEPOK JIDAT

    BalasHapus
  18. Rogayama3:01 PM

    Ini yang komen anonim gangguan jiwa ya

    BalasHapus
  19. Anonim6:33 PM

    gila parah ini film, keren

    BalasHapus
  20. Anonim6:34 PM

    oh my god, jantungan gue nonton film drama misteri sekeren ini

    BalasHapus
  21. Padahal Awi pernah mendirect film Claudia/Jasmine yg 'fresh' dan itu debutnya. Mirip² Rudi Sudjarwo yg pasca AADC turun kualitasnya.

    BalasHapus
  22. Anonim7:21 PM

    semua pertanyaan ini sudah di jawab di dalam film, mohon perhatikan isi film

    Pocong Walsidi berkepala gundul karena semasa hidupnya ia berkepala gundul, atau sekadar hiasan tanpa arti?...ilmu hitam pocong gundul [sudah di jelaskan dalam film]

    Jika kekuatan pocong berasal dari tali di kain kafan, mengapa ikatan di kepala Walsidi mesti dibuka? ... karena ilmu pocong gundul harus di buka [sudah di jelaskan dalam film]

    Keuntungan apa yang Walsidi dapat sebagai pocong gundul jika akhirnya ia harus mati? ...hidup selamanya alias abadi, walaupun mati, dan utama nya adalah menghindari penangkapan dan vonis mati [sudah di jelaskan dalam film]

    Mengapa ia perlu tumbal 10 tahun sekali guna menjaga kekuatannya, jika selain kemunculan tiap satu dekade itu ia tidak pernah menebar teror apa pun?...untuk abadi [sudah di jelaskan dalam film]

    BalasHapus
  23. Anonim7:22 PM

    ini film nggak usah mikir, nikmati aja...

    BalasHapus
  24. Anonim7:23 PM

    luar biasa ini film, full box office, semua ramai masuk bioskop

    BalasHapus
  25. Anonim9:53 PM

    Jelek sih. Eksekusi kurang on point, Della yg biasa acting bagus disini jadi B aja, Sound nya ganggu banget, mau dibikin megah tp jatuhnya ganggu banget. Pengen cpt selesai aja waktu nonton

    BalasHapus
  26. Anonim9:58 PM

    terbaik 2023, KISAH TANAH JAWA: POCONG GUNDUL

    BalasHapus
  27. Anonim9:58 PM

    Lele Laila terbaik sebagai pocong gundul

    BalasHapus
  28. Anonim9:59 PM

    enjoy it, gi tu aja kok repot

    BalasHapus
  29. Anonim10:00 PM

    berasa prank

    BalasHapus
  30. Anonim8:04 PM

    bagus ini daripada di ambang kematian

    BalasHapus
  31. Anonim8:04 PM

    next sesi 2024

    BalasHapus
  32. Anonim8:04 PM

    good job iwa k

    BalasHapus
  33. Anonim8:05 PM

    the best horror

    BalasHapus