07/10/23

REVIEW - BANGKU KOSONG: UJIAN TERAKHIR

0 View

Bagaimana memberi penyegaran sambil tetap menjaga kesan familiar? Bangku Kosong: Ujian Terakhir sejatinya berpeluang menawarkan jalan keluar. Sebuah film zombi berkedok cerita hantu, di mana serbuan mayat hidup digantikan oleh fenomena kesurupan massal. Jalan tengah yang cukup cerdik. Sayang, di ranah eksekusi, para pembuatnya gagal lulus ujian berisi satu soal: Buatlah film horor yang baik. 

Lupakan kaitan ambigunya dengan Bangku Kosong (2006). Bukan sekuel, bukan remake, reboot atau soft-reboot pun rasanya kurang pas. Requel? Reimagining? Entahlah. Lupakan tetek bengek istilah. Pastinya, Bangku Kosong: Ujian Terakhir mengawali perjalanan dengan meyakinkan, ketika tak sampai 10 menit, kekacauan telah pecah di SMA yang dikepalai oleh Amanda (Karina Suwandhi). 

Satu demi satu murid yang sedang mengerjakan ujian mendadak kerasukan dan saling membunuh. Seluruh murid nihil penokohan. Mereka cuma tumpukan daging yang menunggu giliran untuk dibantai. Bukan masalah. Naskah buatan Alim Sudio memang sengaja mendesain film ini bak slasher yang mengutamakan body count

Penonton cukup duduk manis menyaksikan aksi para korban kerasukan yang bertingkah bak zombi, membanjiri seisi sekolah dengan darah. Deretan kematiannya tak seberapa kreatif, tidak pula masuk kategori ekstrim, tapi kadar kekerasan yang memadai minimal bisa memproduksi hiburan bagi penggemar gore

Sebelum penyebab kesurupan massal diungkap di babak akhir, praktis filmnya tidak bercerita. Kemunculan dua karakter baru, Abah Ayub (Teddy Syah) dan Nakila (Lania Fira), yang kedatangannya ditandai oleh iringan musik elektronik 80-an buatan Andhika Triyadi (satu dari sedikit poin positif film ini), juga tak membuat kisahnya banyak berkembang. 

Perihal ini pun bisa dimaklumi. Sekali lagi, inilah desain yang dipilih pembuatnya. Bangku Kosong: Ujian Terakhir diniati sebagai horor satu lokasi mengenai teror yang berlangsung hanya dalam sehari. Sebut saja "potret sebuah peristiwa". Berbekal penggarapan mumpuni, pendekatan tersebut sesungguhnya berpotensi melahirkan tontonan dengan intensitas tinggi. Inilah yang filmnya gagal lakukan.

Penyutradaraan Lakonde gagal menjaga intensitas. Tatkala film semacam ini mestinya terus menginjak pedal gas, lemahnya permainan tempo sang sutradara malah membuat durasi yang cuma 86 menit terasa jauh lebih lama. Alhasil, parade gore yang pada dasarnya tidak spesial pun segera kehilangan daya pikatnya. 

Tanpa kemampuan menghibur, kekurangan dalam bertutur pun semakin kentara. Bukan soal cerita kosong atau penokohan dangkal. Kelemahan naskah Bangku Kosong: Ujian Terakhir masih senada dengan banyak horor lokal, yakni terkait "rules". 

Jika nantinya si hantu dapat menyerang secara langsung, mengapa ia harus repot-repot menciptakan kesurupan massal? Apakah itu didasari keinginan bersenang-senang dengan cara mengontrol lalu menyiksa para korban? Bagaimana cara satu hantu merasuki puluhan siswa? Adakah alasan mengapa korban kerasukan di sini langsung tewas saat hantu dalam tubuhnya dikeluarkan, selain karena "film ini memakai pola film zombi?". Semua dapat dijawab menggunakan beberapa eksposisi singkat yang sayangnya enggan hadir.

38 komentar :

  1. Anonim4:38 AM

    Amanda (Karina Suwandhi) akting yang luar biasa sampai muntah pun harus geser meja untuk menutupi aktingnya, luar biasa 100% kudu kursus lagi

    BalasHapus
  2. Anonim4:39 AM

    Abah Ayub (Teddy Syah) dan Nakila (Lania Fira) main film atau main ketoprak

    BalasHapus
  3. Anonim4:41 AM

    Naskah buatan Alim Sudio terinspirasi dari Lele Laila memang patut di acungi jempol 2 kaki besar, lucu banget cuy

    BalasHapus
  4. Anonim4:42 AM

    Lakonde ikuti jejak john carpenter sebagai sutradara horror karbitan di balut sinetron klasik

    BalasHapus
  5. Anonim4:44 AM

    musik elektronik 80-an buatan Andhika Triyadi laksana irama musik dangdut yang membuat kita bisa bergoyang di bioskop

    BalasHapus
  6. Anonim11:31 AM

    film bocil puber nggak cocok untuk para manula

    BalasHapus
  7. Anonim11:32 AM

    skip, LGBTQ+ film

    BalasHapus
    Balasan
    1. Puan Maharani11:14 PM

      Satire tah, nyet?🤣🤣🤣🤣

      Hapus
  8. Anonim11:32 AM

    salah satu film horror terbaik 2023

    BalasHapus
    Balasan
    1. Denny Siregar11:15 PM

      Satire tah, nyet?🤣🤣🤣🤣

      Hapus
  9. Anonim12:38 PM

    Durasi 86 menit cuman buat liatin orang kesurupan doang...salah satu film buruk tahun 2023

    BalasHapus
  10. Anonim4:47 PM

    rombongan para bocil memeriahkan perfilman komedi

    BalasHapus
  11. Anonim4:48 PM

    skor film absurd ini adalah 7/10

    BalasHapus
  12. Anonim4:49 PM

    Karina Suwandhi, Teddy Syah dan Nakila perlu kursus akting sama joko anwar biar makin OK

    BalasHapus
  13. Anonim4:50 PM

    Andy RIF sebaiknya joget dangdutan dalam film komedi ini biar rock nya lebih berasa ciamik

    BalasHapus
  14. Anonim4:51 PM

    teror yang mencekam sampai kebelet boker

    BalasHapus
  15. Anonim4:52 PM

    Monti Tiwa Emang Spesialis teror modern

    BalasHapus
  16. Anonim4:54 PM

    ruqyah berjamaah asyik poollll banget

    BalasHapus
  17. Anonim8:15 AM

    the best movie of the year

    BalasHapus
    Balasan
    1. Luhut Binsar11:15 PM

      Pala lo bau titit

      Hapus
  18. Anonim8:16 AM

    menjaring 60 ribu penonton di bioskop

    BalasHapus
    Balasan
    1. Deddy Sudarijanto11:16 PM

      Iya, 60 ribu penyepong Dinda Mahira🤣🤣🤣🤣

      Hapus
  19. Liat trailernya kayaknya 11-12 sama Qorin ya. Cuma bakal liat parade zombie yang kacau balau sepanjang film

    BalasHapus
  20. Anonim2:07 PM

    film layar tancap remaja yang bagus dan layak untuk di tonton di lapangan becek di tempat terbuka, nantikan trilogi penutupnya

    BalasHapus
  21. Anonim5:55 PM

    alternatif film BANGKU KOSONG: UJIAN TERAKHIR

    BalasHapus
  22. Anonim7:37 PM

    Kembalikan duid gua bjir asli kaga bagus sama sekali ga jelas alurnya mau kemana horor nya ga apa anj buang buang duid produksi ini

    BalasHapus
  23. Hary Tanoesoedibjo11:19 PM

    Asli tolol banget nih si Emiliano Cortizo, gw harap seseorang bernama Faathir Muhammad Amanullah menyelamatkan Chemistry Dinda Mahira yang rusak gegara si Tolol bau peju ini, harapannya bisa main serial berdua si Faathir dan Dinda di RTV, supaya NET gabisa nyusul RTV yang tembus top 4 teratas dan NET minta merger dengan RTV dibawah nama RTV, abis itu dibeli Sky International TV

    BalasHapus
  24. Anonim5:22 AM

    Lele Laila Emang Keren Percaya Khan Coba Naskah nya di garap beliau pasti tambah kinclong cuy

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pandji Gumilang9:45 PM

      Iya, Lele Laila nya bagus, tapi sutradara nya GOBLOK!

      Hapus
  25. Anonim5:23 AM

    Film Paling Dark Web Prank 🤣😂🤣

    BalasHapus
  26. Anonim5:21 AM

    film paling cerdas se-semesta alam dunia akherat

    BalasHapus
  27. Anonim5:22 AM

    WTF Keren Bingit Ini Film RSJ Kambuhan

    BalasHapus
  28. Anonim5:22 AM

    Bakar Cuan

    BalasHapus
  29. Anonim5:23 AM

    Bingung Mau Bikin Film Apa Lagi Akhirnya Terbitlah Film Komedi Para Bocil

    BalasHapus
  30. Anonim8:53 AM

    film dumb & smart

    BalasHapus
  31. Anonim10:13 PM

    Film gak jelas

    BalasHapus
  32. Anonim3:49 PM

    Udah tau temen2nya kesurupan, malah dideketin dan mau ditolong. Ywdah jd ikutan dibunuh deh... Film yg aneh.

    BalasHapus
  33. Jelek bangettttt anjiiiir filmnya

    BalasHapus