REVIEW - SIJJIN
Merupakan remake dari film Turki berjudul Siccîn (2014), Sijjin mengajak penonton mengikuti hitung mundur selama lima hari, sebelum karakternya tewas akibat santet. Lima hari yang membosankan, karena berlalu tanpa sense of urgency maupun investigasi misteri.
Korban santet itu adalah Nisa (Niken Anjani). Tidak banyak yang kita bisa pelajari tentangnya, kecuali statusnya sebagai istri dari Galang (Ibrahim Risyad) dan ibu bagi Sofia (Messi Gusti) yang menderita kebutaan. Sebelum kesurupan, kita lebih sering melihat Nisa menyajikan minuman. Bagaimana bisa muncul kepedulian terhadapnya?
Porsi lebih banyak diberikan untuk Irma (Anggika Bolsterli), si pelaku santet yang ingin merebut Galang, meski si pria bersuami merupakan sepupunya sendiri. Mungkinkah naskah buatan Lele Laila sejak awal memang berniat mengeksplorasi kompleksitas karakter Irma? Tidak juga. Irma justru menegaskan penokohan stereotipikal film ini. Sebagai pelakor ia memakai riasan tebal dan pakaian seksi, sedangkan Nisa selaku korban tampil lebih natural.
Pasca menunjukkan sedikit peningkatan di Ivanna dan Primbon, Lele Laila kembali ke setelan pabrik, mengisi 100 menit durasinya dengan kompilasi teror generik tanpa diimbangi penceritaan memadai. Ide dasarnya tak kekurangan potensi, hanya saja naskahnya enggan melakukan eksplorasi. Misal bagaimana anjuran mengenakan kerudung yang hadir dalam dua situasi berlawanan tak pernah berkembang jadi penelusuran lebih jauh mengenai religiusitas.
Potensi misteri pun sejatinya film ini miliki, ketika Irma turut mendapat gangguan mistis. Tapi sekali lagi, naskahnya luput mengolah elemen itu secara layak. Rasa penasaran gagal dipancing, karena karakternya sendiri tak berusaha mencari jawaban. Lalu bagaimana dengan penyakit misterius yang diderita ibu Galang (Elly D. Luthan)?
Setidaknya Sijjin disokong oleh penampilan solid Anggika Bolsterli. Bersama tata artistik apik garapan T. Moty D. Setyanto yang efektif memancing rasa jijik lewat jeroan-jeroan hewan yang dibuat dengan meyakinkan, akting Anggika menjadi jangkar yang menjaga film ini tidak karam. Begitu kuat pengaruh Anggika, tatkala ia absen beberapa waktu di babak kedua, Sijjin langsung kehilangan nyawa.
Di departemen penyutradaraan, memasuki horor keenamnya, Hadrah Daeng Ratu masih juga belum piawai menyusun intensitas. Klimaks yang semestinya menegangkan sekaligus menyakitkan melalui dua teror yang hadir secara simultan justru hadir minim energi. Timing, gerak kamera, hingga pilihan shot, semuanya lemah.
Sijjin ditutup oleh teks yang mendeskripsikan kejadian pasca kisahnya berakhir, bak biopic tengah merangkum perjalanan hidup karakternya di luar cakupan cerita film. Konon film orisinalnya memang diangkat dari kisah nyata, namun Sijjin sama sekali tidak pernah menekankan poin tersebut, sehingga teks penutupnya berakhir sebagai pilihan tanpa arti, sama seperti cara naskahnya bernarasi sepanjang durasi.
25 komentar :
Comment Page:Mbak pecel maning...gak heran filmnya ambyar
IVANNA sama PRIMBON lumayan waras karena ketolong treatment sutradaranya kalo naskahnya sama aja busuk juga, coba kalo yg ngedirect sutradarnya kelas sampah kayak awi suryadi atau anggy umbara pasti filmnya juga bakal ikut busuk
Rapi films turun kasta
LELE LAILA IS BACK
Hadrah Daeng Ratu berhasil membawa film sijjin ke arah film drama psikologi religius slowburn
karakter Irma (Anggika Bolsterli) sukses menjadi tokoh paling ber IQ rendah yang menyalahkan dukun santet, sudah di ingatkan musnah sedarah
pacaran sepupu ml sepupu musnah sedarah
film biopik yang tragis
Galang (Ibrahim Risyad) cowok macho sangar berbulu tinggi besar mental sakit tukang daging berhasil ditunjukkan secara sempurna
film sijjin indonesia komika sempurna mengalahkan originalnya siccin turki
salute
Sofia (Messi Gusti) plot twist anak jin dari ibu Galang (Elly D. Luthan) penganut kultus iblis benar-benar mindblowing
Anggika Bolsterli top markotop, gadis lugu badass
film sijjin menuju tembus 1 juta penonton di bioskop
berasa naik rollercoaster di wahana jahanam~nya anak durhaka & hubungan cinta sedarah dalam Games Of Throne
3x nonton sijjin luar biasa
bersambung....
Duet Lele Laila & Hadrah Daeng Ratu telah membuktikan sukses dalam kengerian sekaligus ketololan para karakter bersamaan ke layar bioskop
sijjin lebih unggul dalam konsep komedi daripada siccin
cute imut Ibrahim Risyad alias Ibrahim Risyad Zulkarnain Wirahadikusumah bikin gue nggak bisa tidur merem melek
tunggu akting berikutnya dalam :
Bangsal Isolasi, Thriller Psikologi
Pemandi Jenazah, dengan Rating XXX
Si Pitung : The History of Indonesian Legend
Bacot
Buzzer nya ini kayak nya 😅
EMAK LELE LAILA EMANG MAKNYUSSSSS
nonton dulu baru nge~bacot
wow sijjin sekeren itukah
gue udah nonton sijjin di bioskop, skor film 6/10, bagus drama anak & suami durhaka
film sijjin kisah nyata mengalahkan film the marvels film para bocin abg
skip, terlalu ekstrem & trigger, nggak cocok untuk lansia & abg
Posting Komentar