23/11/23

REVIEW - SRIMULAT: HIDUP MEMANG KOMEDI

0 View

Mengawali sekuel dengan rekap kisah sebelumnya adalah langkah wajar. Tiada salahnya mengingatkan penonton, bahkan di saat jarak dengan film sebelumnya belum terlalu lama. Tapi Srimulat: Hidup Memang Komedi adalah kasus unik. Sekitar 45-50 menit dari total 105 menit durasinya merupakan rangkuman dari Srimulat: Hil yang Mustahal

Saya bisa memahami keputusan itu. Film pertamanya mengumpulkan 246 ribu penonton. Bukan angka besar, sehingga wajar saat ada upaya menghapus anggapan "penonton mesti menyaksikan film pertama dulu untuk bisa memahami film kedua". 

Muncul pertanyaan lanjutan, "Haruskah kisahnya dipecah menjadi dua bagian?". Sekali lagi saya coba memahami keputusan tersebut. Apabila menghapus beberapa adegan tak perlu, menggabungkan keduanya jadi film berdurasi 130-140 menit sangatlah memungkinkan. Hanya saja, potensi finansial bakal terpengaruh. Berapa banyak orang bersedia menonton film sepanjang itu? Belum lagi memperhitungkan jatah showtime yang bisa terpangkas. 

Secara kualitas, saya yakin menyatukan keduanya bakal berdampak positif. Tapi nasi sudah menjadi bubur. Beginilah adanya Srimulat: Hidup Memang Komedi. Nikmati saja rekap super panjang miliknya, yang meski disusun dengan penyuntingan yang penuh lompatan kasar, setidaknya benar-benar diisi deretan momen terlucu film pertama.

Di sini Gepeng (Bio One) masih terjebak dalam dua perjuangan, yakni untuk merebut hati Royani (Indah Permatasari), dan berusaha supaya diterima sebagai bagian keluarga Srimulat jelang penampilan perdana nan bersejarah mereka di televisi. Basuki (Elang El Gibran) masih setia menjadi sahabat, sedangkan Tarzan (Ibnu Jamil) tetap meragukannya. Di sisi lain, kita pun dibawa melihat kelanjutan proses Kabul (Erick Estrada) menemukan karakter Tessy yang jadi ciri khasnya.

Secara materi, satu jam terakhir Hidup Memang Komedi tak sekuat pendahulunya. Walau beberapa tawa dapat dimunculkan, menandingi Hil yang Mustahal dengan "sekuen teras" miliknya memang bukan perkara gampang. Untungnya departemen akting tetap menghantarkan kualitas yang patut dikagumi. 

Elang El Gibran, Zulfa Maharani, dan Ibnu Jamil kembali tampil semirip mungkin dengan figur yang mereka perankan, namun kali ini Erick Estrada jadi salah satu yang paling menonjol. Selain tidak gentar kala "bertanding" melawan Tessy sungguhan (menjadi cameo bersama Nunung), Erick mampu menggiring persepsi positif terkait citra Tessy, yang bukan sekadar mengeksploitasi para banci demi kepentingan pribadi, tapi sungguh memedulikan mereka. 

Kualitas dramatik juga sanggup dihadirkan lewat chemistry Bio One dan Indah Permatasari. Senyuman mereka di kantor polisi melahirkan pemandangan hangat mengenai peleburan rasa dua manusia yang sama-sama diterjang kengerian ibukota. 

Sensitivitas Fajar Nugros kala menangkap peristiwa itu menggunakan close-up juga patut diberi pujian. Sama halnya dengan penggunaan gerak lambat (nampak di sekuen pembuka Hil yang Mustahal, dan adegan merias diri di Hidup Memang Komedi). Fajar memakai teknik tersebut bukan semata agar kelihatan keren, tapi itulah caranya mengekspresikan rasa hormat pada para anggota Srimulat, yang di mata Fajar adalah sekumpulan figur-figur besar. 

Srimulat: Hidup Memang Komedi sama sekali bukan film yang buruk. Dia hanyalah korban dari keputusan bisnis buruk yang tak ada kaitannya dengan kualitas artistik.  

25 komentar :

  1. Posternya kenapa jadi ngasal gitu ya yg prekuelnya bagus pdhl

    BalasHapus
  2. Anonim4:05 AM

    WTF lucu abisssssss

    BalasHapus
  3. Anonim4:07 AM

    putusan tepat film di rangkum 2 bagian jadi satu bagian aja agar penonton paham,,,ya paham sambil bingung ketika awal nonton, kok mengulang kembali babak pertama....great job

    BalasHapus
  4. Anonim4:08 AM

    Fajar Nugra konak kocak banget jadi bencong.....ngakak gue

    BalasHapus
  5. Anonim4:10 AM

    Lele Laila & Fajar Nugros Emang Sekeren Itu....

    BalasHapus
  6. Anonim4:11 AM

    kocakkkkkkkkkkk....

    BalasHapus
  7. Anonim4:40 AM

    lemper tai itu ternyata...jadi rebutan

    BalasHapus
  8. Anonim4:41 AM

    busyet dah,,,petugas yang ngetik BAP look : celana nya ngaceng,,,wkwkwkkekekekkwkwkw

    BalasHapus
  9. Anonim4:41 AM

    menghibur banget di kala pemilu

    BalasHapus
  10. Anonim4:42 AM

    panjang banget si tukang ngetik berita acara pemeriksaan...wow

    BalasHapus
  11. Anonim4:49 AM

    selanjutnya film...DIR KADIR...

    BalasHapus
  12. Anonim11:59 AM

    Bio One Lyucuuuuuu deh kamu

    BalasHapus
  13. Anonim11:59 AM

    bagus, rekomendasi banget

    BalasHapus
  14. Anonim12:00 PM

    Nggak Tidak Tahu Group Lawak Legenda Srimulat, Yuk Mari Nonton

    BalasHapus
  15. Anonim12:01 PM

    toilet tempat boker

    BalasHapus
  16. Anonim12:01 PM

    Eowwwww ada Presiden Soeharto dan Bu Tien

    BalasHapus
  17. Anonim12:03 PM

    skor 9/10, bagus lucu sedih drakor banget

    BalasHapus
  18. Anonim4:39 PM

    2x nonton, masih konak kocak

    BalasHapus
  19. Anonim4:40 PM

    lucu parah

    BalasHapus
  20. Anonim4:24 AM

    film bagus penghilang rasa haus dahaga lapar

    BalasHapus
  21. Anonim12:08 PM

    wow film NGACENG NGAkak kenCENG

    BalasHapus
  22. Konon durasi asli film srimulat ini 8 jam (wawancara Fajar Nugros di channel Hahaha TV)

    BalasHapus
  23. Anonim11:05 AM

    easter egg : benyamin dan kadir...next

    BalasHapus
  24. Anonim11:06 AM

    ngakak lepas tanpa beban bareng berjamaah se bioskop itu keren meriah

    BalasHapus
  25. Anonim11:07 AM

    rekomendasi banget ini film nano nano : komedi horror drama tragis

    BalasHapus