Mengadaptasi sinetron berjudul sama yang tayang di TVRI tahun 1984, kesederhanaan milik Rumah Masa Depan bukanlah wujud kelemahan, melainkan penawar rindu pada "drama rumah" yang mengedepankan nilai-nilai kekeluargaan, sebagaimana kerap ditampilkan oleh berbagai tontonan zaman dahulu.
Tentu ada efek samping. Kemiripan dengan produk-produk masa lalu juga menyisakan beberapa sudut pandang yang kini terkesan usang. Misalnya keengganan memotret Sukri (Fedi Nuril) sebagai pria bermasalah, saat ia berulang kali lalai mempertimbangkan opini keluarga, terutama sang istri, Surti (Laura Basuki), dalam mengambil keputusan.
Tapi ketika kebanyakan film Indonesia sekarang cenderung memandang rumah selaku properti semata, Rumah Masa Depan dengan perspektif lawasnya yang punya kecenderungan meromantisasi, melihat rumah sebagai tempat spesial di mana beragam kenangan terukir di tiap sisinya. Lihat kredit pembukanya, tatkala musik mendayu gubahan Andhika Triyadi mengiringi gerak kameranya yang memotret sudut-sudut kediaman protagonis kita.
Atas permintaan dua anak mereka, Bayu (Bima Azriel) dan Gerhana (Ciara Nadine Brosnan), Sukri dan Surti setuju untuk berangkat liburan, yang juga jadi cara melepas penat di tengah sulitnya kondisi pekerjaan masing-masing. Omset toko sayur Sukri menurun, sedangkan Surti, yang banting setir menjadi youtuber pasca menjuarai kompetisi memasak di televisi, mendapati tayangan videonya tak kunjung melonjak.
Sampai datang sebuah kabar duka. Pak Musa (Cok Simbara), ayah Sukri, meninggal dunia, sehingga destinasi liburan beralih ke desa Cibeureum, kampung halaman Sukri. Di sanalah masalah lama yang belum jua tuntas kembali memanas, yakni kebencian Bu Musa (Widyawati) terhadap si menantu.
Konflik lain turut hadir. Entah yang cenderung ringan seperti upaya Bayu beradaptasi dengan lingkungan baru, maupun perihal kompleks macam gangguan mafia sayur yang menyulitkan petani menjual hasil panen, sampai misteri mengenai pelaku tindak pemukulan pada Pak Kades (Budi Dalton) yang turut menyeret Bu Musa.
Sesungguhnya subplot menumpuk tersebut, yang bisa melahirkan satu musim serial tersendiri, agak mengkhianati tujuan Rumah Masa Depan untuk tampil sederhana. Alhasil tak semuanya benar-benar tergali secara utuh, termasuk kasak-kusuk mengenai keterlibatan Bu Kades (Yurike Prastika) dalam permainan harga sayuran yang luput diberi konklusi.
Beruntunglah Danial Rifki (La Tahzan, Haji Backpacker, 99 Nama Cinta) yang duduk di kursi sutradara sekaligus bertugas menulis naskah punya kemampuan bertutur yang apik. Subplot yang penuh tak pernah terasa kacau berkat kerapiannya dalam bercerita. Cara Danial mengatur tempo pun mendatangkan kenyamanan kala menonton. Penyutradaraan yang murni berfokus pada menjaga kestabilan tanpa perlu banyak pamer gaya ini senada dengan semangat kesederhanaan filmnya.
Barisan pemainnya tak kalah memikat. Ciara Nadine Brosnan kembali mencuri perhatian sebagai bocah lucu dengan beragam tingkah nyeleneh, walau sesuai dugaan, duet Laura Basuki dan Widyawati memancarkan sinar paling terang. Sama-sama piawai menyeimbangkan olah rasa serius dengan kemampuan menangani komedi, kolaborasi keduanya memuncak dalam adegan berlatar kamar mandi di penghujung durasi.
Di situlah Rumah Masa Depan melontarkan pesan utamanya. Bahwa keluarga semestinya saling menyayangi serta memahami. Bicarakanlah sewaktu timbul masalah, jangan pula ragu mengucap kata "maaf" bila berbuat salah. Sederhana, tapi bukankah keluarga semestinya memang begitu?
film bagus, nggak laku di pasaran, drop tayang di bioskop
BalasHapuspenonton suka nya film kolor, itu fakta
SANGAJI IS BACK !!!!!
BalasHapusmobil nya unyu unyu pisan euy
BalasHapusjangan buru~buru keluar dari ruang bioskop, nikmati scene terbaik
BalasHapusalur cerita dalam cerita terus progress sampai titik akhir cerita
BalasHapusmaknyus di tonton, alur nya nyambung dan bagus
BalasHapuspilih mana : rumah masa depan [RMD] atau malam para jahanam [MPJ]
BalasHapusnggak pilih ke~2 nya kali pertama
gue pilih RMD aja
lebih paham enak di tonton, ternyata...
di kira film poligami...
BalasHapusKDRT CASE
BalasHapusbagus ini film cocok untuk family yang sedang depresi
BalasHapusSkip, Ada duta film poligami
BalasHapusWah kayaknya panggonan wingit bakal d skip nih
BalasHapusfilm ini film horror banget...bayangkan nenek nenek berani masuk penjara dengan pede luar biasa semangat nya...keren
BalasHapusabis nonton film ini jadi pengen pulang kampung mudik
BalasHapusfilm horror itu nggak harus pakai scary jumpscare atau pakai pocongan segala atau pakai mata putih melotot atau berdarah darah, nonton film rumah masa depan aja sudah mewakili bahwa film horror itu sederhana dan menyenangkan dan keseharian realita masyarakat sehari hari bisa di jadikan cerminan horror sesungguhnya....
BalasHapusoalahhhh, film bagus namun layar makin drop dan tayang terbatas
BalasHapusfilm bagus, skor : 8/10
BalasHapuscemilan milo dinosaur : drink & popcorn, menikmati rumah masa depan di ruang bioskop
BalasHapustunggu di streaming aja
BalasHapusbelajar memasak ala youtuber masuk desa
BalasHapusRumah Masa Depan kayaknya floop dah, soalnya nggak ada unik atau promosi apa-apa yang menarik perhatian penonton.
BalasHapusNgeliat review film Rumah Masa Depan nambah percaya kalau film ini nggak worth ditonton di layar lebar.
drop berat, layar terbatas, jam tayang nggak OK
BalasHapusfilm family film streaming netflix aja di tunggu pasti laku
BalasHapuspromosi film nggak bisa, nggak ada dana promosi
BalasHapusBagi penonton JFW film ini cukup bikin kecewa sih hahah
BalasHapusayo segera nonton sebelum keluar dari bioskop di hajar siksa neraka
BalasHapuspotret keseharian di mudik tempat sederhana dan kenyamanan ber tetangga saling kenal cucu cicit buyut
BalasHapusfilm nggak cuan, ini film terbaik
BalasHapuslaura basuki emang segila gini, akting keren selalu...salut
BalasHapusFilm jadul buat ortu tp direpro ulang. Dulu jaman masih bocah, sori kl bilang, paling enek kl liat film ini. ayo bener apa bener? Anak anak masih bocah pengennya nonton film action kyk the a team, superman dll. tp itulah tvri dulu belum ada pilihan stasiun lain
BalasHapushilang di bioskop
BalasHapustunggu di netflix tahun depan
BalasHapusserem banget ini film
BalasHapusadegan kamar mandi benar banget : HORROR PARAH
BalasHapusGua sumpahin anonim nolep yang hobi nyampah di caper di kolom komentar masuk neraka kayak di film siksa neraka, mas Rasyid aja sampe malas buat nulis review disini :'(
BalasHapusthanks mas rasyid atas review dan kolom komentar yang isi nya positif keren
BalasHapuswow mas rasyid keren ulasan nya
BalasHapuskeren dan sederhana rumah masa depan hilang sudah di layar bioskop
BalasHapusalamak so keren ini film
BalasHapusfilm keren
BalasHapusMinusnya film ini : kenapa juga pakai mogok mobilnya pas mau balik ke Jakarta. Pas dapat telp mesti balik kampung, langsung tiba2 bisa dihidupin itu mobii. Kenapa ga di buat berhenti aja dulu trz ngobrol apa gitu. Akan lebih masuk nalar.
BalasHapusAdegan kantor polisi juga sbnarnya bisa lebih di seriusin lagi, ini mah cm asal2an saja. Mana ada orang bezuk tahanan bisa langsung masuk ke dalam sel tahanan. Dan polisinya jug semua warga setempat.
Plusnya; memang harus sabar nikmati ini film. Semakin lama semakin asyiik . Dan adegan di kamar mandi adalah epic moment dalam film ini.
5,5/10