14/02/24

REVIEW - MADAME WEB

0 View

Sekitar 10-20 tahun ke depan, mungkin penonton bakal mengunjungi ulang Madame Web di layanan streaming. Seperti banyak film dari era 2000-an yang jadi kiblat inspirasinya, bisa saja debut penyutradaraan S. J. Clarkson ini akan lebih diapresiasi, karena meskipun dangkal dan bodoh, nyatanya ia menyenangkan bila dikonsumsi sebagai tontonan ringan untuk teman bersantai di rumah.

Tapi untuk sekarang, Madame Web hanya menambah jajaran pesakitan di daftar rilisan SSU (Sony's Spider-Man Universe), yang membuat Venom: Let There Be Carnage (2021) selaku installment terbaiknya sejauh ini, nampak bak sajian kelas satu. 

Ditulis oleh empat orang, termasuk duo Matt Sazama dan Burk Sharpless yang berjasa memberi asupan meme melimpah lewat Morbius (2022), film ini jadi upaya SSU tampil beda. Ketika banyak film gemar mengadaptasi gaya lama dari era 70-an serta 80-an, Madame Web justru mengembalikan ingatan ke 2000-an. 

"Estetika Y2K" mungkin adalah istilah yang tepat. Tengok bagaimana Clarkson, dibantu sinematografi garapan Mauro Fiore, memakai beragam sudut kamera nyentrik, tiap kali intensitas adegan meningkat meski cuma sedikit. Belum lagi penyuntingan kacau yang alih-alih memberi kesan edgy, malah penuh transisi kasar yang memberi sensasi bak menaiki bus yang dikendarai oleh sopir yang hobi mengerem mendadak.

Sebenarnya ada potensi besar di departemen penceritaan, yang berpusat pada Cassandra "Cassie" Webb (Dakota Johnson), seorang paramedis yang tiba-tiba mendapati dirinya bisa melihat masa depan. Di tengah kesulitan Cassie memahami apalagi mengontrol kekuatan tersebut, ia sudah harus bersinggungan jalan dengan Ezekiel Sims (Tahar Rahim).

Seperti Cassie, Sims juga mendapat penglihatan terkait masa depan. Bedanya, hanya satu peristiwa yang ia lihat, yakni kematiannya di tangan trio Julia Cornwall (Sydney Sweeney), Mattie Franklin (Celeste O'Connor), dan Anya Corazon (Isabela Merced). Kelak ketiganya akan mengenakan kostum pahlawan super, tapi sekarang, mereka hanyalah remaja yang sukar diatur layaknya jajaran protagonis yang membanjiri film 2000-an.

Daya tarik Madame Web sebagai origin story adalah bagaimana ia sepenuhnya berfokus pada masa sebelum karakternya menyandang identitas superhero mereka. Dari situlah filmnya memakai pendekatan unik, di mana alih-alih baku hantam khas cerita superhero, ia memakai kemampuan Cassie untuk menghadirkan tontonan beraroma thriller yang mengingatkan pada seri Final Destination ("cameo" dari truk pengangkut kayu legendaris milik franchise tersebut tak lupa disertakan).

Berulang kali Casse menyaksikan masa depan tragis berisi kematian orang-orang di sekitarnya, lalu secara bertahap ia harus belajar cara guna mencurangi sang maut. Ide yang cukup unik untuk ukuran film superhero, namun sayangnya tak pernah dieksekusi secara memadai. 

Contohnya babak klimaks yang menyajikan versi tanpa darah dari Final Destination. Daya hibur tetap ia miliki, tapi pengarahan Clarkson terlalu miskin visi untuk dapat menerjemahkan ragam kekuatan sang protagonis ke dalam bahasa visual yang menarik. 

Sedangkan dalam hal penceritaan, bukan hal mengejutkan di saat Madame Web menyisakan banyak lubang (Mengapa ketiga karakter remaja harus ikut ke rumah sakit sehingga persembunyian mereka terbongkar? Bagaimana bisa Cassie dengan status sebagai buronan bisa semudah itu keluar masuk negara?), pula menampilkan baris-baris kalimat klise yang tak jarang terdengar menggelikan. Memang begitulah kekhasan film arus utama 2000-an. Tapi haruskah semua aspek (termasuk kekurangannya) ditiru? Mungkin di tahun 2034 kelak saya akan bernostalgia dan memaafkan segala kekurangan tadi. 

25 komentar :

  1. Anonim10:22 AM

    S. J. Clarkson keren

    BalasHapus
  2. Anonim10:23 AM

    wow film lesbong superhero

    BalasHapus
  3. Anonim10:23 AM

    gue suka banget cult movie ini

    BalasHapus
  4. Anonim10:24 AM

    film spiderman khusus dewasa

    BalasHapus
  5. Anonim10:24 AM

    geli konak lucu film ini

    BalasHapus
  6. Anonim10:25 AM

    film horror super hero wanita

    BalasHapus
  7. Anonim10:25 AM

    menajubkan jaring laba laba

    BalasHapus
  8. Anonim10:26 AM

    full laba laba merah universe

    BalasHapus
  9. Anonim10:26 AM

    plot twist membagongkan

    BalasHapus
  10. Anonim10:26 AM

    laba laba merah banyak banget ini seru

    BalasHapus
  11. Anonim7:55 PM

    film sampah, nambah orang makin males aja nonton superhero, semoga deadpool & wolverine jadi titik balik kesuksesan film superhero lagi

    BalasHapus
  12. Anonim8:10 PM

    MasRasyid nggak tertarik review film the Holdovers kah?

    BalasHapus
  13. Anonim8:52 PM

    anjrottt madame web buat tim yang bisa ulang alik semesta universe bergabung dengan loki, dr strange, America Chavez, Wanda Maximoff/Scarlet Witch, agatha Harkness, Kamala Khan, Ant-Man dan The Wasp, dan The Watcher.

    BalasHapus
  14. Anonim7:59 AM

    film horror ini, seru

    BalasHapus
  15. Anonim7:59 AM

    layak di tonton

    BalasHapus
  16. Anonim7:59 AM

    gue kira junkfood ternyata WOW FINAL DESTINATION

    BalasHapus
  17. Anonim8:00 AM

    pose ending nya keren banget

    BalasHapus
  18. Anonim8:00 AM

    saking bagus nya gue nonton 3x

    BalasHapus
  19. Anonim8:01 AM

    IMAX LASER lebih bagus

    BalasHapus
  20. Anonim8:01 AM

    drama alur yang bombastis

    BalasHapus
  21. Anonim8:01 AM

    skor ini film 7.5/10

    BalasHapus
  22. Anonim11:33 AM

    Ketinggian 2.5/5, klo gua bakal ngasih nilai mungkin 11/100

    BalasHapus
  23. Anonim1:50 PM

    Film sederhana keren

    BalasHapus
  24. Anonim1:50 PM

    Bagus good hero

    BalasHapus
  25. Anonim1:51 PM

    Womens Heroine

    BalasHapus