14/04/24

REVIEW - BADARAWUHI DI DESA PENARI

0 View

Masih jelas di ingatan bagaimana adegan mandi milik KKN di Desa Penari (2022) lebih menghasilkan tawa daripada teror. Badarawuhi di Desa Penari memiliki adegan yang mirip, hanya saja dengan peningkatan kualitas. Beragam peningkatan serupa dapat ditemukan di adegan-adegan lain sepanjang durasi, yang membuat prekuel ini tampil bak remake yang mengusung satu tujuan: memperbaiki kekurangan film orisinalnya.

Penunjukan Kimo Stamboel yang telah beberapa kali mengobati franchise pesakitan menjadi sutradara, ditambah "gelar" sebagai film Asia Tenggara pertama yang menyandang status "filmed for IMAX" (sesuatu yang tidak bisa saya komentari karena cuma menontonnya di format reguler), rasanya sudah cukup membuktikan besarnya ambisi yang melandasi film ini.

Tapi jangan mengharapkan adanya eksplorasi terhadap asal-usul Badarawuhi (Aulia Sarah) meski namanya terpampang di judul. Sekali lagi, ia lebih seperti remake dengan alur yang tidak jauh berbeda. Kali ini ada empat anak muda yang mengunjungi Desa Penari: Mila (Maudy Effrosina), Yuda (Jourdy Pranata), Arya (Ardit Erwandha), dan Jito (M. Iqbal Sulaiman). 

Mereka bukan datang untuk kegiatan KKN. Mengambil latar 80-an, kali ini ada motivasi personal yang dibawa, terutama oleh Mila. Dibantu Ratih (Claresta Taufan Kusumarina) si warga lokal, Mila ingin menyibak rahasia dari masa lalu yang membawanya bersinggungan dengan sosok Badarawuhi. 

Alurnya memunculkan ilusi bernama "penceritaan yang lebih baik". Saya sebut "ilusi" karena sesungguhnya naskah buatan Lele Laila terasa mengalami peningkatan semata-mata karena satu hal, yakni tidak adanya barisan penampakan acak, yang di film pertama kerap dipaksa masuk seolah hanya untuk memenuhi obligasi "horor lokal wajib punya banyak jumpscare". 

Gampangnya begini: ambil naskah KKN di Desa Penari, modifikasi latar waktunya, tukar letak beberapa peristiwa, hapus jumpscare, maka jadilah film ini. Ibarat rumah lawas yang dibersihkan, dicat ulang, diubah susunan perabotnya, namun dengan pondasi yang masih sama rapuhnya. 

Kerapuhan tersebut makin berdampak saat seiring waktu, walau minimnya penampakan mengurangi kesan "annoying", filmnya terasa makin membosankan. Hampa. Tanpa cerita menggigit, tanpa misteri yang memancing rasa penasaran karena tanda tanya yang harus dijawab praktis telah tersingkap. Itulah kelemahan dari pilihan narasi yang memposisikan penonton sebagai pihak serba tahu. Sewaktu karakternya masih kebingungan dalam investigasi mereka, pemahaman kita selaku penonton sudah jauh meninggalkan mereka. 

Di situlah kualitas akting berjasa menjaga kestabilan. Maudy Effrosina terbukti ada di jajaran terdepan dalam barisan scream queen Indonesia; Aulia Sarah semakin lihai memadukan sisi mistis dan sensual Badarawuhi meski kini tak dibebani adegan berbau seksual; Claresta Taufan Kusumarina terus mencuri perhatian sejak Ronggeng Kematian beberapa minggu lalu; sedangkan kombinasi Aming dan Diding Boneng memberi dimensi lebih pada karakter Mbah Buyut, yang bukan lagi sebatas figur dukun biasa, namun menyimpan kepedulian pada warga desa. 

Terkait penyutradaraan, Kimo boleh saja kurang piawai membangun atmosfer sehingga tempo lambatnya tidak pernah benar-benar mencekam, tapi eksplorasi teknisnya adalah faktor yang mengangkat kelas Badarwuhi dibanding pendahulunya. Ambisi melahirkan horor blockbuster pun tercapai lewat pilihan shot megah serta beberapa transisi yang menegaskan keunggulan teknis filmnya. 

Tapi di babak ketiga barulah Kimo menunjukkan kelasnya. Seolah ingin menelurkan Suspiria versi Indonesia, diolahnya tari-tarian selaku amunisi penebar kengerian yang turut memperhatikan pencapaian estetika. Hadirlah sebuah kejanggalan mistisisme yang indah. Badarawuhi di Desa Penari mungkin tidak memberi eksplorasi memadai bagi sosok Badarawuhi, tapi setidaknya ini memang horor mengenai para penari. 

45 komentar :

  1. Anonim9:51 AM

    Setuju sama bang rasyid

    BalasHapus
  2. Anonim10:26 AM

    setuju sekalii, berasa nnton KKN versi premium aja, jadi pas kmren nnton asli bikin ngantuk😭🙏🏻

    BalasHapus
  3. pas nonton ini berasa KKN yg sebelumnya low budget banget, gak salah emang pilih kimo 😁

    BalasHapus
  4. Anonim10:24 AM

    Lele Laila jika ditangan orang tepat pasti KEWREN BINGIT

    BalasHapus
  5. Anonim10:24 AM

    penonton nonton di bioskop mau lihat orang mandi

    BalasHapus
  6. Anonim10:24 AM

    Film B aja

    BalasHapus
  7. Anonim10:25 AM

    Nggak ada film baru lain, ya nonton ini setelah siksa kubur

    BalasHapus
  8. Anonim10:26 AM

    Orangtua pintar IQ di atas rata rata, bawa bocil nonton badarawuhi

    BalasHapus
  9. Anonim10:26 AM

    skor film bagus banget ini : 7/10

    BalasHapus
  10. Anonim10:27 AM

    Joget di Alam Kubur

    BalasHapus
  11. Anonim10:42 AM

    Saatnya dr Kimo memperbaiki kualitas trilogi seri the doll

    BalasHapus
  12. Anonim11:41 AM

    tetap bagus yang KKN DI DESA PENARI lebih cult movie dan di sukai 10 juta penonton di bioskop

    BalasHapus
  13. Anonim11:41 AM

    kecewa nonton film komedi badarawuhi

    BalasHapus
  14. Anonim11:42 AM

    nonton film badarawuhi nggak perlu mikir pakai otak sperti film tetangga sebelah

    BalasHapus
  15. Anonim11:43 AM

    bersambung jilid 3 dengan judul DI DESA PENARI ORIGIN

    BalasHapus
  16. Anonim9:12 PM

    film jelek banget, ngantuk

    BalasHapus
  17. Anonim9:12 PM

    ini film nggak jelas, nggak sesuai ekspetasi

    BalasHapus
  18. Anonim9:13 PM

    nyesel gue nonton ini film cuma bakar cuan aja

    BalasHapus
  19. Anonim5:21 AM

    terlalu nggak asyik untuk di tonton

    BalasHapus
  20. Anonim5:21 AM

    tunggu di netflix aja

    BalasHapus
  21. Anonim3:45 PM

    Siksa Badarawuhi Nggak OK

    BalasHapus
  22. wah senang dah baca reviewnya. akhirnya tidak semua crew cinecrib sependapat dan sepengertian. Bang arya ama rangga malah lebih suka sama mba Bada

    BalasHapus
  23. Anonim9:09 PM

    film sampah

    BalasHapus
  24. Anonim9:10 PM

    film komedi paling lucu 2024

    BalasHapus
  25. Anonim7:54 AM

    orangtua bawa bayi bocil ke bioskop nonton film badarawuhi itu emang keren banget otaknya

    BalasHapus
  26. Anonim1:28 PM

    film bergenre lesbian itu menyenangkan

    BalasHapus
  27. Anonim1:29 PM

    sebentar

    sebentar

    ini di desa penari

    bukankah film dari kisah nyata ya

    😔😒😔

    kok jadi fiksi begini ya

    BalasHapus
  28. Anonim1:46 PM

    ngantuk boring banyak bacot

    BalasHapus
  29. Anonim1:47 PM

    Aulia Sarah HOT BABE SEKSI

    BalasHapus
  30. Anonim1:49 PM

    tarian ular nya keren horny bagus banget di aula basement angkara murka

    BalasHapus
  31. Anonim7:12 PM

    versi uncut

    versi upgrade

    tetap artinya cuma bakar cuan

    kasihan penonton diberi film sampah

    BalasHapus
  32. Anonim7:13 PM

    bagaikan de ja vu ini film blas sama banget sama yang pertama

    bagus yang pertama

    BalasHapus
  33. Anonim7:14 PM

    gemes ngeliat film nya kok nggak seperti khas gaya kimo stamboel

    BalasHapus
  34. Anonim7:15 PM

    IMAX & 4DX lebih berasa nyosssss

    BalasHapus
  35. Anonim7:15 PM

    kacian monyet cuma jadi korban

    BalasHapus
  36. Angga7:24 PM

    Ga review dua hati biru mas?

    BalasHapus
  37. Anonim7:55 PM

    film mindblowing

    BalasHapus
  38. Anonim7:56 PM

    cult movie

    BalasHapus
  39. Anonim7:56 PM

    edan film nya

    BalasHapus
  40. Anonim7:57 PM

    WoW Badass Badarawuhi

    BalasHapus
  41. Anonim7:25 PM

    film kocak

    BalasHapus
  42. Anonim7:25 PM

    4 juta tembus

    BalasHapus
  43. Anonim7:25 PM

    Dancing Dirty

    BalasHapus
  44. Anonim7:26 PM

    film komedi terbaik 2024

    BalasHapus
  45. Anonim7:16 PM

    film ketoprak

    BalasHapus