Tentu saja karya terbaru Joko Anwar ini adalah film Indonesia yang paling saya tunggu tahun ini. Setelah Kala dan Pintu Terlarang yang punya naskah luar biasa dan juga dibalut dengan visualisasi yang keren, tidak ada alasan lain bagi saya untuk tidak memasukkan Modus Anomali kedalam daftar "most anticipated movies of the year" Apalagi begitu banyak cerita yang mengiringi proses film ini sebelum tayang. Tentu yang pertama adalah saat Modus Anomali menang di Bucheon Awards. Lalu disusul saat film ini menjadi official selection di ajang SXSW dan mendapat tanggapan yang termasuk lumayan meski tidak sebaik Pintu Terlarang. Hal itu masih ditambah dengan begitu tertutupnya informasi mengenai film ini. Plot dan berbagai detail lainnya begitu dirahasiakan. Yang terlihat dari trailer juga hanya sebatas Rio Dewanto berlari ketakutan di tengah hutan sambil berteriak-teriak dan sepetinya sedang dikejar oleh seseorang yang misterius.
Namun setelah saya menontonnya saya sadar bahwa makin sedikit yang kita tahu tentang Modus Anomali maka makin besar juga kepuasan yang kita rasakan saat menonton. Jadi saya sendiri tidak akan terlalu banyak menuliskan sinopsisnya disini dan hanya sebatas materi dasar yang sudah kita ketahui dengan sedikit tambahan. Kita akan diperlihatkan seorang pria (Rio Dewanto) yang terbangun dalam kondisi dikubur hidup-hidup ditengah hutan. Dia sama sekali tidak ingat apa yang terjadi sampai dia bisa terkubur disitu. Yang ia ingat hanyalah ia sedang berlibur di sebuah pondok dekat hutan bersama istri dan anak-anaknya. Disaat dia masih berusaha mengingat-ingat kejadian sebenarnya, ternyata ada orang lain di hutan tersebut yang mengincar nyawanya. Seperti yang sudah saya sebutkan, makin sedikit yang anda tahu, makin menyenangkan film ini. Makin sedikit pula usaha yang anda keluarkan untuk menebak-nebak twist yang ada makin puas juga anda saat film ini berakhir.
Salah satu kekurangan mengenai twist-nya adalah fakta bahwa kita sudah tahu akan ada twist disini, jadi tentunya saya juga sudah mencoba menebak-nebak hal tergila dan paling tak terduga yang bisa ditampilkan oleh Joko Anwar disini. Hal itu jugalah yang membuat saya terlalu berkonsentrasi untuk coba memecahkan dan menebak kira-kira twist macam apa yang ada di akhir nanti. Pada akhirnya sedari pertengahan film ada beberapa detil-detil yang membuat saya sudah bisa sedikit mengira-ira bagaimana fakta dan kejutan yang akan ditampilkan nanti. Dan sungguh kecewa saya saat tebakan saya itu ternyata hampir tepat seluruhnya, bahkan dasar twist-nya saya menebak denagn tepat. Tapi sungguh saya lebih memilih berhasil tertipu oleh kejutan tersebut. Maka, sebaiknya saat menonton Modus Anomali jangan terlalu berpikir jauh dan cukup nikmati saja ketegangan dan misteri yang ada, karena pada dasarnya twist ending film ini termasuk baik meskipun sebenarnya merupakan sedikit pengembangan dan sentuhan inovasi bagi twist yang sudah pernah ditampilkan oleh film-film sejenis ini sebelumnya.
Film ini punya jalan cerita yang lebih sederhana jika dibandingkan dengan Kala ataupun Pintu Terlarang sehingga akan lebih mudah dinikmati. Yang menjadi kekuatan adalah misterinya. Tapi tidak seperti kedua film sebelumnya, Modus Anomali tidak perlu membuat penontonnya berpikir keras karena pada akhirnya semua pertanyaan-pertanyaan yang ada akan dijawab dengan total lengkap oleh Joko Anwar di akhir film. Selain itu tata visual film ini juga lebih sederhana karena setting yang ada memang hanya ditengah hutan. Tapi lebih sederhana bukan berarti mengalami penurunan, karena Modus Anomali benar-benar menampilkan suasana dan tampilan hutannya dengan maksimal. Ada hal yang saya sangat suka dari film ini yaitu keberanian Joko Anwar dalam menampilkan banyak adegan tanpa dialog yang juga diambil dengan long take. Sebuah hal yang jarang dilakukan sineas Indonesia karena adegan tanpa dialog yang panjang bisa berpotensi membuat penonton kebosanan. Tapi untuk Modus Anomali saya hanya merasakan kekaguman terhadap berbagai long take yang diambil. Ada sebuah adegan panjang menjelang akhir disaat Rio Dewanto menyetir mobil dengan diiringi lagu dari Sore Band berjudul "Bogor Biru." Sungguh sebuah adegan sederhana namun menampilkan ketegangan luar biasa dan perasaan penasaran yang makin memuncak.
Tapi tetap saja Modus Anomali mempunya beberapa kekurangan khususnya masih terdapat beberapa lubang yang saya rasakan dalam plot-nya yang tidak bisa saya tuliskan karena berpotensi spoiler. Mengenai masalah itu saya juga menemuinya di film-film Joko sebelumnya yang saya rasa itu lebih dikarenakan ambisi seorang Joko Anwar untuk menyuguhkan ide-ide dalam otaknya yang kadang kelewat banyak untuk ditampilkan dalam satu film. Tapi untung Modus Anomali adalah film yang lebih sederhana sehingga lubang yang ada tidak terlalu mengganggu. Justru yang mengganggu adalah aspek teknis seperti adegan muntah yang terasa kurang pas detailnya dan ditampilkan sampai dua kali. Overall, Modus Anomali masih berada dibawah Pintu Terlarang dan Kala, tapi masih sebuah karya yang memuaskan. Tidak semengejutkan harapan saya tapi segila yang saya bayangkan. Sekali lagi Joko Anwar membuktikan bahwa perfilman Indonesia punya potensi yang begitu besar jika mau dikembangkan dan lebih berani dalam berkarya.
RATING:
Hahaha setuju banget sama ini --> "Salah satu kekurangan mengenai twist-nya adalah fakta bahwa kita sudah tahu akan ada twist disini, jadi tentunya saya juga sudah mencoba menebak-nebak hal tergila dan paling tak terduga yang bisa ditampilkan oleh Joko Anwar disini."
BalasHapusTapi gw karena kebanyakan mikir ternyata salah tebak :)) filmnya gak buruk gak keren bgt juga ya, dan bener, less ambitious dibanding PinTer atau Kala. Tapi lumayan laah...