TRAINSPOTTING (1996)

2 komentar
Diadaptasi dari sebuah novel karya Irvine Welsh, Trainspotting bisa dibilang salah satu film British terpenting yang pernah dibuat. Bagaimana tidak, film ini berhasil berada di posisi 10 dalam daftar 100 film British terbaik sepanjang masa versi BFI (British Film Institute). Bahkan dalam sebuah polling, Trainspotting juga menjadi film Skotlandia terbaik sepanjang masa. Tidak hanya itu, film ini dianggap penting karena sanggup menjadi batu loncatan yang melambungkan dua sosok yang terlibat di dalamnya, yakni sutradara Danny Boyle dan aktor Ewan McGregor. Pada saat itu Boyle baru memulai debut penyutradaraannya pada tahun 1994 melalui Shallow Grace yang secara kebetulan juga merupakan debut pertama McGregor sebagai aktor utama setelah sebelumnya hanya mendapat peran kecil dalam Being Human. Film ini sendiri menyoroti tentang adiksi narkoba yang menimpa para remaja di Edinburgh, sebuah kota dengan tingkat ekonomi yang tidak terlalu tinggi di Skotlandia. Film yang bertemakan narkoba memang sudah banyak dibuat, dan bagi saya sampai saat ini film Requiem for a Dream karya Darren Aronofsky masih yang terbaik, namun Trainspotting punya kekuatan dan keunikan tersendiri dibandingkan film-film tersebut.

Kisahnya bercerita tentang Mark Renton (Ewan McGregor), seorang pecandu heroin yang selalu menghabiskan tiap harinya dalam kondisi sakaw. Bersama teman-temannya seperti Spud (Ewen Bremmer) dan SickBoy (Jonny Lee Miller), dia selalu menghabiskan waktunya dengan heroin di tempat Swanney (Peter Mullan) atau yang dipanggil Mother Superior, seorang penjual narkoba. Suatu hari selepas dari sakaw yang ia alami dan mempertimbangkan banyak hal, Renton memutuskan untuk mencoba menghentikan adiksinya terhadap heroin. Disinilah konflik mulai bergantian mengisi, mulai dari usaha Renton lepas dari ketergantungan yang tentunya tidak mudah, pertemuannya dengan seorang gadis bernama Diane (Kelly Macdonald) di sebuah klub dan berbagai hal-hal lain yang makin menyulitkan usaha Renton lepas dari ketergantungannya, termasuk urusan dengan Francis Begbie (Robert Carlyle), rekannya yang psikopat dan selalu membuat onar. Dari tulisan diatas, terlihat bahwa Trainspotting benar-benar mengeksplorasi teman adiksi narkoba yang pada akhirnya akan berujung pada berbagai konflik dan dampak-dampak yang terjadi pada para penggunanya. Ini tidak hanya drama tentang para pecandu narkoba, namun juga horror yang menimpa mereka, bahkan komedi hitam tentang adiksi narkoba. Trainspotting dirangkum dengan begitu lengkap dalam menghadirkan berbagai macam konfliknya.

Trainspotting jelas tidak sekelam dan setragis Requiem for a Dream yang begitu depresif itu. Film Danny Boyle ini lebih memilih pendekatan komedi hitam sebagai pembungkus kisahnya. Sebuah pilihan tepat, karena pada dasarnya tingkah polah para pengguna heroin tersebut akan terlihat konyol, namun bukan konyol yang akan membuat penonton tertawa terbahak-bahak. Ini adalah sebuah black comedy, jadi anda akan disuguhi adegan-adegan seperti Ewan McGregor mengaduk-aduk isi toilet yang penuh dengan kotoran sebelum kemudian terhisap kedalamnya, atau disaat karakter Francis Begbie memulai keributan di bar. Anda tidak akan tertawa melihat berbagai momen tersebut, tapi itulah kelamnya sebuah komedi hitam yang pada akhirnya membuat Trainspotting tidak terlalu berkesan depresif. Bahkan ending-nya sendiri terasa begitu positif. Saya begitu menyukai rangkaian dialog Mark Renton di penghujung film yang terdengar penuh akan harapan dan secara tidak langsung membuat penontonnya berpikir untuk menjauhi narkoba demi hidup yang lebih baik tanpa ada sedikitpun kesan menggurui dalam dialog tersebut.Trainspotting adalah satu dari sedikit film yang punya ending positif namun terasa mengharukan tanpa perlu menunjukkan adegan melankolis yang berlebihan. Cukup berikan sebuah monolog yang menyuarakan harapan tinggi pada kehidupan, maka penonton akan secara tidak langsung terbawa pada pesan yang disampaikan.
Bicara soal harapan, Trainspotting adalah sebuah film yang punya setting waktu akhir tahun 80-an dan berlokasi di sebuah kota kecil dengan tingkat ekonomi menengah kebawah. Pada era itu, Britania Raya atau yang kita sebut saja dengam British bisa dibilang tengah berusaha menggapai kesuksesan, dan kesuksesan tersebut berasal bukan dari kalangan orang kaya namun lebih pada kalangan pekerja dengan tingkat ekonomi yang jauh dari berlebih. Ini adalah era dimana Britpop tengah berusaha menggapai jalannya. Era dimana perjuangan kalangan pekerja menengah kebawah disana menggantungkan mimpi mereka setinggi langit dan tengah menapaki jalan menuju mimpi-mimpi tersebut. Jadi bagi saya ini adalah film yang benar-benar otentik dalam menggambarkan spirit dari British Invasion atau Britpop itu sendiri yang akan mencapai puncaknya diawal hingga pertengahan 90-an dimana saat itu hal-hal berbau British khususnya dari musik sedang merajai dunia, dan salah satu dari mereka rakyat British yang berhasil mencapai puncak dunia pada saat itu adalah band Oasis yang notabene juga berasal dari kalangan ekonomi menengah kebawah. Lihat bagaimana film ini dibuka dengan adegan tokoh-tokohnya tengah berlari? Hal itu menjadi sebuah pengantar atau pembuka yang bagi saya sempurna dalam menggambarkan semangat tersebut.

Namun sebenarnya Trainspotting juga bukan film yang bisa dinikmati oleh semua orang. Konten tentang narkoba jelas bukan pokok bahasan yang mudah dinikmati, apalagi film ini membungkusnya dengan berbagai momen yang diisi kekerasan hingga hal-hal menjijikkan. Lebih dari sekali ada adegan yang melibatkan kotoran manusia, dan ada begitu banyak adegan dimana karakternya menyuntikkan jarum berisi narkoba. Adegan kekerasan yang berdarah juga dimiliki oleh film ini meski tidak begitu gory namun efektif memberikan kesan brutal dan kerasnya kehidupan yang dijalani oleh para karakternya. Namunsebuah sequence yang begitu creepy terjadi disaat Mark Renton tengah mengalami sakaw di kamarnya. Saat itu dia berhalusinasi tentang banyak hal, salah satu momen yang paling terkenal dan menyeramkan tentunya adalah disaat ada bayi yang merayap di langit-langit sebelum kemudian memutar kepalanya untuk memperlihatkan muka yang menyeramkan. Bahkan ada adegan yang menunjukkan si bayi tewas dalam kondisi mengenaskan. Jelas ini bukan tontonan yang mudah, apalagi dikemas dengan unsur komedi hitam. Trainspotting adalah sebuah film yang bagus, drama yang bagus, komedi yang bagus, bahkan horror yang bagus. Bahkan film ini bisa menjadi romansa yang bagus dan lebih bagus lagi secara keseluruhan andaikan kisah antara Mark Renton dan Diaen lebih dieksplorasi lagi.


2 komentar :

Comment Page:
Unknown mengatakan...

'the worst toilet in scotland' :)

Rasyidharry mengatakan...

Momen ikonis plus kalimat yang ikonis juga