Sebagaimana di belahan dunia lain,
2020 adalah tahun yang berat bagi industri film Indonesia. Sangat berat. Banyak
proses produksi tertunda. Beberapa film memundurkan jadwal tayang, beberapa
lainnya berpindah ke layanan streaming. Selama
lebih dari sembilan bulan tiada satu pun film lokal menghiasi bioskop. Padahal
2019 bisa dibilang merupakan salah satu tahun gemilang bagi perfilman kita,
khususnya berkaca pada angka penonton.
Karena itulah daftar “Film
Indonesia Terbaik” tahun ini saya persembahkan bagi seluruh pelaku industri. Mari
berharap 2021 berjalan dengan lebih baik!
Berikut adalah 10 Film Indonesia
Terbaik 2020 versi Movfreak.
10) TEMEN KONDANGAN
Komedi yang rusuh dan kacau, namun dari kerusuhan dan kekacauan itulah kelucuannya hadir. Tampil segar pula sedikit absurd bak adaptasi webtoon, Temen Kondangan murni dibuat untuk bersenang-senang, dan itulah yang saya dapatkan. (Available on Netflix)
9) BETWEEN THE DEVIL AND THE DEEP BLUE SEA
Dokumenter yang menyuguhkan wajah pahit negeri ini perihal diskriminasi gender. Tema sensitif berupa dampak pemerkosaan dibahas, sembari menyampaikan bahwa masalah yang sudah rumit itu bisa makin ruwet tatkala cinta terlibat.
8) MUDIK
Salah satu film paling relatable tahun ini. Ketika isu soal gender dipertemukan dengan ironi, di mana mudik lebaran yang mestinya memberi kehangatan, malah memunculkan ketakutan. Ketakutan akan dihakimi, ketakutan akan dijatuhkan oleh keluarga yang semestinya menjadi “rumah”. (Available on Mola TV)
7) QUARANTINE TALES
Quarantine Tales menjadi salah satu film omnibus terbaik Indonesia, berkat kualitas yang cukup merata di antara segmen, pula beragam genre yang diangkat. Memang benar, terkadang keterbatasan memancing kreativitas. (Available on Bioskop Online)
6) THE SCIENCE OF FICTIONS
Yosep Anggi Noen memperlihatkan “sains dari karya fiksi”, di mana untuk menyampaikan gagasan, ia bersedia mendobrak ikatan-ikatan seperti logika, kesesuaian latar, dan sebagainya. Andai bukan karena salah satu momen problematik, saya akan menempatkan film ini di posisi lebih tinggi.
5) YOU AND I
You and I merupakan upaya agar masyarakat tidak pernah lupa, bukan saja soal sisi sejarah kelam Indonesia, juga pentingnya kemanusiaan. Kedua karakter film ini bukan saudara kandung, tapi sebagai sesama manusia (yang jadi korban kejahatan kemanusiaan manusia lain), mereka berbagi cinta tanpa diminta. Dan cinta itu yang jadi kekuatan filmnya.
4) HELP IS ON THE WAY
Memberikan observasi mendalam
terkait kehidupan para TKW, baik sebelum maupun setelah keberangkatan, Help is on the Way adalah banyak hal.
Kisah tentang perempuan, tentang kemiskinan, tentang budaya, dan terpenting,
tentang manusia.
3) TEMAN TAPI MENIKAH 2
Walau belum sehebat film pertamanya, Teman tapi Menikah 2 mengajak penonton tertawa, berbahagia bersama mereka, dalam sebuah tuturan cinta yang membuat kita ikut jatuh cinta. (Available on Netflix)
2) MEKAH I’M COMING
Mekah
I’m Coming punya value
besar karena keberaniannya menertawakan isu bertema religi. Ketika bangsa ini
makin kehilangan selera humor akibat mabuk agama, Jeihan Angga seolah membawa
saya kembali ke masa tatkala lawakan “Bahasa Arab” milik Bajaj Bajuri belum dianggap ofensif. Bukan agama yang ditertawakan,
melainkan kengawuran penganutnya. (Available on Viu)
1) NANTI KITA CERITA TENTANG HARI INI
Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini adalah tentang dinamika kompleks antara anak sulung, tengah, dan bungsu. Juga soal kebebasan dalam hubungan, baik romansa atau di lingkup keluarga. Ini juga mengenai impian, kebahagiaan, bahkan menyentil perihal patriarki, dan maskulinitas di mana ayah sebagai kepala keluarga senantiasa mengatur, sedangkan anak laki-laki (apalagi kalau berstatus putera sulung) harus jadi yang paling kuat. Sajian slice of life bernuansa kontemplatif yang tetap mudah dinikmati kalangan luas. Versi director’s cut-nya lebih kuat lagi, berkat penggalian yang lebih menyeluruh di beberapa sisi. (Available on Netflix)
The Science of Fiction belum di review bang...
BalasHapusUdah, tapi dari setahun yang lalu
HapusSabar ini ujian kok nggak masuk bang! Padahal cukup bagus filmnya
BalasHapusSabar Ini Ujian mungkin bisa masuk sini mewakili Disney+ Hotstar. karena slotnya cuma 10, ada kok dari daftar ini yang bisa dikorbankan untuk meletakkan SIU. but it's yours. appreciate that.
BalasHapusNggak ngerasa perlu mengorbankan apa pun, karena lebih enjoy 10 felem ini daripada SIU
HapusTapi sayangnya di FFI tahun ini, nkcthi hanya masuk di nominasi musik. Adaptasi skenario pun gk.
BalasHapusImpetigore super overrated parah
HapusNot really. Soal Oscar emang nggak ada yang lebih pas. Paling cuma di FFI aja. Malah Impetigore dapet banyak kebencian yang seharusnya nggak didapat film sesolid itu
HapusIya bang, maksud saya overrated di FFI. Kan saya bales komen di atas, bahas FFI.
HapusAh sori, kurang teliti. Yeah, di FFI mungkin film-film kayak Imperfect & NKCTHI lebih pantes menang. Tapi emang bakal lucu kalo perwakilan Indonesia ke Oscar kok malah gak menang di "Oscarnya Indonesia"
HapusSampai sekarang saya penasaran, kenapa sih PTJ yang dipilih untuk mewakili oscar, bukan jelek lo Ya, tapi kan ada yang lebih bagus daripada ini kayak NKCTHi, , imperfek, DLL. Apa gara-gara pengaruh Joko Anwar ya Bang? Atau karena sudah tayang di banyak negara?
BalasHapusDan oscars jarang loh film horor masuk nominasi, kebanyakan itu dokumenter, dan lain-lain.
ya menurut saya karena impetigore udah punya nama di luar.daripada ngirim NKCTHI atau imperfect yang terkenalnya cuma di indonesia menurut saya memang lebih baik impetigore walaupun horror memang jarang atau malah gak pernah masuk nominasi oscar. kan oscar tetap aja ngambil buat nominasi film luar terbaiknya dari film luar yang emang udah terkenal bukannya secara kualitas.sekarang aja menurut saja film another round (denmark) collective (romania) akan masuk nominasi oscar walaupun menurut saya ke-2nya gak bagus-bagus amat.
Hapusmaaf panjang kak.tapi kakak suka film india kan.punya rekomendasi gak film india tapi bukan dari bahasa hindi tapi bukan yang dikirim india ke oscar (court atau jallikatu)
True. Pemilihan Impetigore itu salah satu yang utama, karena exposure di luar negeri lebih kuat dibanding kandidat lain. Percuma mau sebagus apa pun filmnya kalo nggak ada exposure, nggak ada duit, nggak ada link. Kedua, faktor genre. Dari awal udah tahu peluang kecil, jadi bakal lebih baik kalo Stand out dengan ngirim genre yang beda. NKCTHI & Imperfect kalo dibawa ke luar ya nggak akan kedengeran. The Science of Fictions saya yakin bakal kesandung urusan seksualitas.
HapusBelum nonton semua kecuali Yang nomor 1 hehehe. Tapi penasaran sama the devil and the deep blue sea.
BalasHapus