25/10/23

REVIEW - HOPELESS

0 View

"Bernapas bukan berarti hidup". Begitulah sudut pandang karakter dalam karya penyutradaraan perdana Kim Chang-hoon ini. Serupa judulnya, Hopeless berlatar dalam sebuah dunia di mana harapan memudar, dan semua orang didera penderitaan tanpa akhir. Seolah apa pun keputusan yang mereka ambil, hanya ada keburukan menanti di ujung jalan.

Konsep kebahagiaan terasa asing bagi Yeon-gyu (Hong Xa-bin), remaja 18 tahun yang kerap mendapat siksaan fisik dari ayah tirinya (Yu Seong-ju), sedangkan sang ibu (Park Bo-kyung) lebih banyak diam. Cuma si adik tiri, Hayan (Bibi), yang memihaknya. Sampai perkenalan dengan preman setempat bernama Chi-geon (Song Joong-ki) mengubah trek kehidupan Yeon-gyu. 

Kim Chang-hoon yang juga menulis naskah Hopeless memakai 133 menit durasi hanya untuk menegaskan satu hal: Yeon-gyu sangat menderita. Dewi fortuna bak bersikap antipati padanya. Sewaktu Yeon-gyu memukul kepala seorang siswa yang menghina Hayan dengan batu, hukuman dari sekolah diterimanya. Ketika hendak berbuat baik dengan membantu korban praktik piutang kotor, giliran hukuman dari geng Chi-geon yang datang.  

Alhasil, kala Yeon-gyu makin gamang hingga terjebak aksi kriminalitas, sulit untuk sepenuhnya menyalahkan si remaja. Siapa pun yang ada di posisi tersebut tentunya bakal mempertanyakan eksistensinya. Kenapa kita hidup? Apa perlunya berbuat baik bila keburukan pula yang akan kita terima? Realita memang tak selalu adil.

Nuansa depresif itu dibungkus menggunakan tempo lambat, sambil sesekali menyelipkan kekerasan, yang bukan ditujukan sebagai alat menghibur, melainkan satu lagi penegas soal betapa menyakitkan hidup tokoh-tokohnya. Pendekatan tersebut berpotensi terasa melelahkan bagi sebagian penonton. Apalagi teknik penyuntingannya, yang kerap tiba-tiba melompat dari satu peristiwa ke peristiwa lain, membuat jalinan cerita yang sejatinya sederhana, tampil lebih kompleks dari seharusnya.

Di jajaran pemain, Song Joong-ki dan Bibi tampil paling menonjol lewat upaya mereka menjauh dari kekhasan masing-masing. Joong-ki mengenyahkan citra flower boy sebagai preman depresif yang merasa dirinya tak lagi hidup. Bibi masih temperamental, tetap rajin bersumpah serapah, namun ada kebaikan tulus dalam diri Hayan.

Sayangnya Hopeless sedikit tersandung di fase konklusi. Keputusan mengakhiri perjalanan karakternya secara uplifting terkesan dipaksakan. Pasca semua kesialan, penderitaan, bahkan berbagai kematian, secercah cahaya yang muncul di penghujung pun terasa semu. 

22 komentar :

  1. Anonim4:32 AM

    brutal sadis di anonimkan sebagai hal biasa dan lumrah

    BalasHapus
  2. Anonim4:33 AM

    Kim Chang-hoon, kelewat berani

    BalasHapus
  3. Anonim4:33 AM

    hanya sebatas tayang dan jam limited di bioskop non XXI

    BalasHapus
  4. Anonim4:35 AM

    refleksitas kehomoan sebagai top role oleh Chi-geon (Song Joong-ki) patut di acungkan jempol, hide & seek

    BalasHapus
  5. Anonim4:36 AM

    review korea yang selalu tampil alur badass slowburn plot twist, thanks mas rasyid

    BalasHapus
  6. Mengisahkan jalan hidup dua laki-laki di kota yang terkenal tidak memiliki masa depan dan harapan, film Hopeless Kdrama punya aksi yang lumayan mengunggah mata.

    Digambarankan pria memiliki umur 17 tahun dengan sebutan Yeon-gyu (Hong Xa-bin) hanya punya visi hidup yang pasif, ia pun ditampilkan seperti nggak pernah pergi ke suatu tempat selain di kota tanpa masa depan dan harapan tadi.

    Namun, film ini memberi harapan buat Yeon-gyu agar dapat pergi ke Belanda bersama dengan keluarga, termasuk ibunya.

    Ayahnya digambarkan sebagai orang brengsek yang kerap memberi pukulan atau penderitaan, KDRT terdahap Ibunya.

    Secara singkat, film Hopeless menceritakan perjalanan harapan Yeon-gyu, yang mulai menabung uang demi pergi ke Belanda.

    Apakah dia berhasil?

    Proses tersebut tidak berjalan mudah, ditambah muncul antagonis pria yang dikenal dengan nama Chi-geon (Song Joong-ki).

    Chi-geon ialah seorang yang dihormati di sebuah organisasi kriminal.

    Digambarkan sebagai sosok yang mampu bertahan, beradaptasi di kota yang sangat keras dengan caranya sendiri.

    Adapun beberapa petunjuk yang menujukkan bahwa dia mengawali kehidupannya dari dunia yang lebih keras.

    Hopeless merupakan film yang mengeksplor tingginya kriminal dari suatu kota fiksi, dan bagaimana cara seorang pria harus berjuang demi sebuah harapan baru. Dengan video durasi 123 menit serta sensor rating 17 plus, Hopeless tengah diminati para pencinta sinema asal Korea Selatan.

    Secara keseluruhan, Hopeless adalah film yang cukup layak ditonton apabila ingin merasakan sebuah perjalanan penderitaan, serta proses meraih harapan dari sosok pria di kota yang keras.

    BalasHapus
  7. Anonim3:35 PM

    absurd movie

    BalasHapus
  8. Anonim3:35 PM

    nyesel gue nonton, bagus banget ini film

    BalasHapus
  9. Anonim3:36 PM

    wtf, good film

    BalasHapus
  10. Anonim8:27 PM

    film barbar nggak layak tonton bagi bocil

    BalasHapus
  11. Anonim8:28 PM

    KDRT PLUS

    BalasHapus
  12. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  13. Anonim5:50 AM

    di kira film abal abal, ternyata...nggak deh, trigger banget, dampingi jika menonton di bioskop, over crime

    BalasHapus
  14. Anonim8:45 AM

    mati sia~sia dan konyol bak meteor garden permen sugus sebagai penambah efek over melodrama kejantanan homophobia adalah jalan ninjaku karakter hopeless

    BalasHapus
  15. Anonim8:48 AM

    Chi-geon (Song Joong-ki) anak mamie yang badass & flamboyan, so jantan ❤️

    BalasHapus
  16. Anonim8:55 AM

    Kim Chang-hoon & Lele Laila menulis naskah Hopeless menegaskan satu hal: bodoh itu so simple

    BalasHapus
  17. Anonim10:55 AM

    nggak dulu, tanggal tua

    BalasHapus
  18. Anonim10:37 PM

    skip dulu ada SJK

    BalasHapus
  19. Anonim8:26 PM

    wtf good point film

    BalasHapus
  20. Anonim6:33 PM

    jujur lumayan bingung sm jalan ceritanya pas menuju ending

    BalasHapus