01/10/23

REVIEW - IU CONCERT: THE GOLDEN HOUR

0 View

Stadion Olimpiade Seoul, 18 September 2022. Langit senja memancarkan warna jingga. Suasana tenang. Damai. Bahkan saat IU (yang menggelar konser solo kembali setelah tiga tahun) membuka pertunjukan lewat lagu Eight, ia mengawalinya dengan akapela. Muncul perasaan khidmat, nyaris religius. 

The Golden Hour memang bukan film konser K-pop biasa. Dia tahu cara bernarasi. Banyak hal patut dirayakan. Sebutlah perayaan 14 tahun karir sang penyanyi, pula fakta bahwa ia merupakan musisi wanita Korea pertama yang menggelar konser di stadion berkapasitas hampir 70 ribu orang tersebut. Tapi sebagaimana prinsip bercerita yang tak langsung melompat ke klimaks, The Golden Hour enggan terburu-buru mengajak penontonnya berpesta. 

IU sendiri jeli dalam bercerita. Mungkin karena ia telah banyak menyerap ilmu dari para penutur ulung, termasuk kala membintangi Broker karya Hirokazu Kore-eda. Simak susunan setlist yang kentara memperlihatkan intensinya berbagi kisah. 

Kisah seperti apa? Kini ia telah dewasa. Sudah menginjak 30 tahun. Bukan lagi nation's little sister (julukannya di awal karir). Mungkin ia tidak lagi lebih menyukai rambut pendek ketimbang rambut panjang seperti lima tahun lalu. Perubahan itu mendorongnya "meluluskan" lagu Palette, yang selepas konser ini takkan lagi dibawakan. 

Selain Palette, Good Day juga dipensiunkan. Agak mengejutkan, sebab inilah lagu yang melambungkan nama IU berkat tarikan "tiga nada tinggi" miliknya. Alasannya? Tingkat kesulitan tinggi dalam Good Day membatasi opsi IU mengutak-atik susunan setlist baru. Dia ingin bebas bereksplorasi. Berapa banyak musisi berani mengesampingkan lagu hit mereka atas nama eksplorasi? 

Pencapaian terbesar The Golden Hour yang jarang dimiliki film konser terutama K-pop adalah, ia mampu membawa penonton mengenali identitas si penyanyi. Sekali lagi, filmnya piawai bercerita. Bahkan tiga VCR di sela-sela penampilan bukan sebatas parade visual kosong selaku selingan. Ada kisah menyentuh yang mewakili proses pendewasaan IU dalam mengarungi hidup. Bagaimana My Sea, yang mendukung narasi VCR tersebut dijadikan nomor penutup (en-encore di konser lebih seperti mid-credits scene dalam film) juga bukti bahwa konser ini didesain dengan "bercerita" sebagai intensi utama. 

The Golden Hour pun sanggup menjustifikasi eksistensinya di layar lebar, meski telah dirilis dalam format DVD dan Blu-ray, pun beberapa klip dapat ditemukan di YouTube. Film ini bukan "rekaman konser" semata, namun sebuah pengalaman sinematik yang layak dikonsumsi di bioskop. Pilihan shot-nya megah, mendukung beragam momen magis yang IU hadirkan. Strawberry Moon yang dibawakan dari balon udara, sampai Above the Time yang didahului pertunjukan drone memukau jadi dua contoh terbaik. 

Tapi serupa IU yang dikenal humanis, The Golden Hour bukan cuma pameran teknologi. Manusia adalah komponen terpenting. Tidak perlu lagi membahas kemampuan bernyanyi IU, maupun kehebatannya menguasai panggung. Jajaran penari, musisi pengiring, juga tim orkestra turut diberi sorotan. Sebuah paket lengkap. 

Seusai film, saya meninggalkan bioskop dan mendapati langit senja secara kebetulan juga tengah menampakkan golden hour. Tanpa sadar timbul pemikiran, "Bukankah kita sungguh beruntung bisa hidup di era yang sama dengan Lee Ji-eun?".   

40 komentar :

  1. Anonim11:01 PM

    saatnya lupa minum susu Good Day

    BalasHapus
  2. Anonim6:24 AM

    B aja, bagus film konser SLANK dan SHEILA ON 7

    BalasHapus
  3. Anonim7:28 AM

    Apa serunya liat plastik joget2

    BalasHapus
  4. Anonim10:39 AM

    nggak dulu format DVD dan Blu-ray

    BalasHapus
  5. Anonim10:40 AM

    lebih bagus konser musisi Indonesia

    BalasHapus
  6. Anonim10:40 AM

    ngabisin bakar duit aja

    BalasHapus
  7. Anonim10:41 AM

    bagus ini UI Konser Korea, nilai : 6.5/10

    BalasHapus
  8. Anonim10:42 AM

    lagu nya keren bikin nggak fokus ngeliat jam terus pengen cepat selesai

    BalasHapus
  9. Anonim10:43 AM

    Konser Dewa 19 Yes

    BalasHapus
  10. Anonim11:08 AM

    Anonim busuk, mamak kau yg plastik

    BalasHapus
  11. Anonim11:29 AM

    review di movfreak ini udah bagus banget.. tapi kolom komentarnya keliatan banget banyak orang tolol berpendidikan rendah yang asal komen

    BalasHapus
  12. Anonim12:08 PM

    Bagusan juga IU Ting Ting

    BalasHapus
  13. Anonim5:31 PM

    panggung srimulat ok banget

    BalasHapus
  14. Anonim5:32 PM

    aneka ria safari lebih memorable

    BalasHapus
  15. Anonim5:33 PM

    ada yang lebih bagus dari konser korea tah

    BalasHapus
  16. Anonim5:33 PM

    gue udah nonton ini konser, bagus rush hours, kocak

    BalasHapus
  17. Anonim5:35 PM

    konser lesbian, aku suka ini

    BalasHapus
  18. Anonim5:37 PM

    The Golden Hour, konser bocil ABG, bagus menarik

    BalasHapus
  19. Anonim9:18 PM

    Review nya bagus banget tapi yang komen kebanyakan otak nya ketinggalan di tempat sampah

    BalasHapus
  20. Anonim4:45 AM

    junkfood movie

    BalasHapus
  21. Anonim4:45 AM

    The Golden Hour bagus di poles lagi biar kinclong

    BalasHapus
  22. Anonim4:46 AM

    Konser The Golden Hour sebaiknya di gabung dengan konser stand up komedi pasti lebih menarik

    BalasHapus
  23. Anonim4:47 AM

    saya suka nonton film horror ini The Golden Hour bikin jantung saya berdegup kencang

    BalasHapus
  24. Anonim4:47 AM

    amazing flop movie

    BalasHapus
  25. Anonim10:06 AM

    Komenannya sok menghina tpi sembunyi di balik nama "anonim"

    BalasHapus
  26. Anonim12:51 PM

    Film lokal rilis reviewnya ogah-ogahan, giliran film muka plastik langsung sat set

    BalasHapus
  27. Anonim1:44 PM

    bagus konser dangdut lebih menghibur merakyat

    BalasHapus
  28. Anonim1:46 PM

    luar biasa konser komedi yang lucu abis

    BalasHapus
  29. Anonim1:47 PM

    vina panduwinata lebih keren konser nya

    BalasHapus
  30. ini para anonim ketahuan banget ngefans sama Bang Rasyid. setiaaaa banget memenuhi kolom komen dengan kecaperan tingkat anak SD uwuwwwwwwww

    BalasHapus
  31. Anonim5:27 PM

    gue sudah nonton, boleh dong komentar daripada jomblo & gatel tangan, keren ini film, gila banget

    BalasHapus
  32. Anonim5:28 PM

    konser amazing 3 jam puas

    BalasHapus
  33. Anonim5:28 PM

    konser dangdut korea emang asli cuan luar biasa

    BalasHapus
  34. Anonim5:29 PM

    Lele Laila emang keren garap naskah konser megah mahal

    BalasHapus
  35. Anonim7:15 PM

    Ini penayangannya terbatas ya? Gw cari2 kayanya udh ga diputer lg ya

    BalasHapus
  36. Anonim9:13 PM

    telor busuk

    BalasHapus
  37. Anonim9:13 PM

    Rotten Tomatoes

    BalasHapus
  38. Anonim9:14 PM

    freak show

    BalasHapus
  39. Anonim9:15 PM



    Caper Tingkat Bocil

    BalasHapus