06/12/23

REVIEW - 13 BOM DI JAKARTA

0 View

13 Bom di Jakarta tak ubahnya b-movie Hollywood yang langsung dilempar ke rak DVD, dengan plot, karakter, serta baku tembak yang seluruhnya generik. Tapi menilik iklim film aksi Indonesia yang cenderung jalan di tempat, kehadiran karya terbaru Angga Dwimas Sasongko ini masih mampu mengembuskan sedikit angin segar. 

Sesuai judulnya, alkisah Jakarta tengah diteror oleh sekelompok teroris, yang di bawah pimpinan Arok (Rio Dewanto) dan sang ahli teknologi, Waluyo (Muhammad Khan), mengancam bakal meledakkan 13 bom yang telah ditanam di berbagai sudut kota, apabila permintaan uang dalam bentuk kripto yang harus dikirim melalui Indodax tak dipenuhi. Yah, 13 Bom di Jakarta memang bak iklan berdurasi dua setengah jam bagi Indodax. 

Penyelidikan tim kontraterorisme yang dimotori oleh Damaskus (Rukman Rosadi), Karin (Putri Ayudya), dan Emil (Ganindra Bimo) berujung melibatkan dua pendiri Indodax, Oscar (Chicco Kurniawan) dan William (Ardhito Pramono), yang dicurigai punya kaitan dengan gembong teroris tersebut. 

Tidak ada yang spesial dari alur dalam naskah hasil tulisan Angga Dwimas Sasongko dan M. Irfan Ramly. Muncul pula ambiguitas ketika menyaksikan beberapa anggota tim kontraterorisme kerap melakukan blunder. Apakah itu kesengajaan selaku cara naskahnya mengkritik ketidakbecusan instansi negara, atau cuma wujud kemalasan naskahnya yang memaksakan kebodohan karakter supaya alur dapat bergerak? 

Tapi setidaknya, di paruh awal 13 Bom di Jakarta tampil dengan urgensi tinggi. Pengarahan Angga, tata kamera besutan Arnand Pratikto, penyuntingan Hendra Adhi Susanto, musik gubahan Abel Huray, hingga gerak-gerik jajaran pemainnya, memancarkan kesan bahwa karakternya berpacu dengan waktu, yang berujung membangun intensitas tinggi.

Sayangnya urgensi itu melemah, seiring kegagalan usaha naskah menjalin ikatan antara penonton dengan karakternya. Oscar dan William bukan protagonis dengan penokohan menarik layaknya para komplotan di Mencuri Raden Saleh yang tahun lalu membuka mata Visinema kalau film aksi berada dalam jangkauan mereka. 

Alhasil, tatkala paruh kedua mengesampingkan ancaman para teroris, lalu mengambil jalan memutar guna menghabiskan lebih banyak waktu bersama duo Indodax tersebut, daya tarik serta intensitas filmnya menurun drastis. Bahkan di saat Lutesha yang memerankan Agnes, kekasih William, memberi tambahan warna melalui performa yang mengungguli materi yang sang aktris dapatkan. 

Sebagai spektakel besar, film ini perlu lebih dari akting kuat para pemain. Putri Ayudya meyakinkan dalam memerankan agen wanita tangguh, begitu pula Rio Dewanto sebagai teroris penuh dendam yang menganggap dirinya adalah "manusia yang dikubur hidup-hidup oleh Tuhan", sementara Muhammad Khan kembali membuktikan kualitasnya yang masih jarang diapresiasi, namun semua bakal percuma andai 13 Bom di Jakarta tak memiliki aksi seru. 

Jangan mengharapkan suguhan aksi spesial. Berondongan peluru sampai kebut-kebutan di tengah jalan, seluruhnya terasa tipikal. Tanpa koreo maupun tata kamera mumpuni. Klimaksnya pun melakukan dosa besar dengan luput melibatkan penonton dalam proses peretasan yang para protagonisnya lakukan. Mendadak salah satu dari mereka berteriak, "Fuck yes!", selaku penanda bahwa aksinya telah berhasil. Seolah Angga sendiri kehabisan ide, kebingungan harus bagaimana menyajikan peretasan itu supaya tampil menarik dan menegangkan. 

Walau demikian, departemen teknis 13 Bom di Jakarta patut diapresiasi. Menilik lambatnya pertumbuhan genre aksi di Indonesia, berbagai efek spesial, baik yang bersifat praktikal atau dengan bantuan CGI, merupakan sebuah pencapaian yang layak diberi apresiasi. 

(JAFF 2023)

35 komentar :

  1. Anonim5:10 PM

    wow Angga Dwimas Sasongko cinematic universe mulai tersusun rapi di mulai dari mencuri raden saleh dan Budi Pekerti

    BalasHapus
    Balasan
    1. Anonim6:32 PM

      Budi Pekerti mah Wregas Bhanuteja, kok jadi Angga Sasongko???

      Hapus
    2. Anonim8:22 PM

      Tidurnya ketiban kasur ya bang?

      Hapus
  2. Anonim5:11 PM

    Visinema sekeren itu film film nya, alternatif berani

    BalasHapus
  3. Anonim6:21 PM

    film ter baddass tahun 2023

    BalasHapus
  4. Anonim6:22 PM

    kok tayang reguler injury time akhir tahun ya

    judul nya provokatif

    BalasHapus
  5. Anonim6:22 PM

    semoga nggak di cekal ini film di bioskop

    BalasHapus
  6. Anonim6:26 PM

    OMG WTF Damaskus (Rukman Rosadi), Karin (Putri Ayudya), dan Emil (Ganindra Bimo) jagoan polisi satu semesta nyata luar biasa Indonesia mampu membuat MCU

    BalasHapus
  7. Anonim6:27 PM

    2 jempol untuk film ini

    BalasHapus
  8. Anonim6:28 PM

    deskripsi prolog langsung nge gasssss, pastikan jangan telat masuk ruang bioskop

    BalasHapus
  9. Anonim6:29 PM

    ingat nonton ya di bioskop, jangan di bajakan streaming illegal

    BalasHapus
  10. Anonim6:29 PM

    alur skenario plot twist kocak tragis

    BalasHapus
  11. Anonim7:47 PM

    Skip, paling kualitasnya 11 12 sama MRS yg overrated

    BalasHapus
  12. Anonim1:22 AM

    akhir bulan akhir tahun boom boom car so wow

    BalasHapus
  13. Anonim1:23 AM

    penjabaran detail nan mempesona star 13 bom di jakarta

    BalasHapus
  14. Anonim1:23 AM

    LSF plaease

    BalasHapus
  15. Anonim1:24 AM

    something so cool film

    BalasHapus
  16. Anonim7:04 AM

    jujur, alur dalam naskah hasil tulisan Angga Dwimas Sasongko dan M. Irfan Ramly biasa aja di bandingkan Lele Laila yang berhasil menyabet NASKAH TERBAIK dalam film KKN di Desa Penari pada ajang PIALA ASIA PASIFIK 2023 yang mengalahkan kompetitor seluruh ASIA PASIFIK, namun...tulisan Angga Dwimas Sasongko selalau ada yang refresh dan kekinian

    BalasHapus
  17. Anonim7:05 AM

    Rio Dewanto badass pure top

    BalasHapus
  18. Anonim7:06 AM

    Putri Ayudya over the hero

    BalasHapus
  19. Anonim10:36 PM

    i cant wait in theater

    BalasHapus
  20. Anonim10:37 PM

    streaming aja nanti

    BalasHapus
  21. Anonim6:44 AM

    visinema cinematic universe di mulai, keren

    BalasHapus
  22. Anonim6:44 AM

    thanks mas rasyid atas review nya

    BalasHapus
  23. Anonim6:45 AM

    film heboh, wajib nonton di IMAX LASER

    BalasHapus
  24. Anonim4:07 PM

    judul nya sensitif jelang akhir bulan akhir tahun

    BalasHapus
  25. Anonim4:07 PM

    pembantaian se gore itu kah film bom ini

    BalasHapus
  26. Anonim4:08 PM

    ambisius universe visinema

    BalasHapus
  27. Anonim4:09 PM

    gue heran : karakter budi pekerti nyambung banget dengan mencuri raden saleh dan 13 bon di jakarta

    BalasHapus
  28. Anonim4:21 AM

    13 bom di jakarta, film cape banget

    BalasHapus
  29. Anonim4:21 AM

    Visinema Cinematic Universe di Mulai...

    BalasHapus
  30. Anonim4:22 AM

    Thanks mas rasyid atas ulasan dan kolom komentar positif nya

    BalasHapus