Abigail berangkat dari premis tentang serangan vampir balerina. Dilihat dari sudut mana pun, sebutan "vampir balerina" memang terdengar konyol. Bodoh. Tapi poin terbaik film garapan duo sutradara Matt Bettinelli-Olpin dan Tyler Gillett ini bukanlah keberhasilan "memintarkan" ide tersebut, melainkan kesediaan mengamini kebodohannya. Kenapa harus malu bila kebodohan tersebut mampu melahirkan daya hibur tinggi?
Dikisahkan, enam kriminal bertugas menculik bocah bernama Abigail (Alisha Weir) dengan tujuan meminta uang tebusan sebesar 50 juta dollar kepada ayahnya. Keenamnya memakai nama samaran untuk berkomunikasi, dan Joey (Melissa Barrera) adalah panggilan yang dipakai oleh protagonis kita, sedangkan Abigail merupakan si vampir balerina yang bakal merenggut nyawa enam penculiknya satu per satu.
Penonton yang familiar dengan tipikal tontonan semacam ini pasti sudah hafal pola penceritaannya. Sebelum menyantap menu utama yang lezat, kita harus melewati sajian pembuka yang cenderung melelahkan, karena diisi obrolan membosankan antara karakter-karakter dangkal minim daya tarik. Sebatas upaya memenuhi durasi ketimbang sungguh-sungguh berusaha membangun latar belakang secara solid. Tapi Stephen Shields dan Guy Busick selaku penulis naskah punya rencana lain.
Barisan manusia di Abigail memang tak dibekali penokohan yang sangat mendalam, namun kebanyakan dari mereka terasa "berwarna". Frank (Dan Stevens) si pemimpin tim, hingga Peter (Kevin Durand) si pria berotot besar dengan kapasitas otak kecil, punya kepribadian yang bisa memproduksi rangkaian interaksi menarik, sebab karakter mereka tidak pernah diperlakukan dengan terlalu serius oleh para penulis naskah.
Seluruh manusia di film ini sadar seaneh apa situasi yang sedang dialami. Mereka paham betapa absurdnya dikejar-kejar oleh vampir balerina, atau membekali diri dengan bawang putih sebagai metode membasmi sang monster. Dari situlah kelucuan kerap dibangun.
Ketimbang basa-basi melelahkan, Shields dan Busick pun menyiapkan bentuk adegan yang lebih kreatif guna memperkenalkan tiap individu, ketika Joey memamerkan kemampuan deduksi ala detektif yang ia pakai untuk membaca latar belakang masing-masing orang. Menyenangkan. Apalagi para pemainnya juga nampak bersenang-senang melakoni peran mereka, dari kepiawaian Dan Stevens mengolah sarkasme, pembuktian kematangan Melissa Barrera hasil pengalamannya menjadi final girl, sampai bagaimana Alisha Weir senantiasa mencuri sorotan sebagai predator kecil yang bermain-main dengan mangsanya.
Dihasilkan oleh dua sineas yang menciptakan Ready or Not (2019) dan meningkatkan kadar kekerasan di seri Scream melalui Scream VI (2023), begitu sang vampir mulai beraksi, banjir darah jelas tak terelakkan.
Bettinelli-Olpin dan Gillett menerapkan kekhasan mereka untuk sedikit memodifikasi formula kisah vampir. Di film ini, ketika terpapar cahaya matahari atau jantungnya ditikam, tubuh para vampir tidak terbakar tetapi meledak. Kegemaran meledakkan tubuh itulah yang akan memunculkan komparasi antara konklusi Abigail dengan karya mereka berdua sebelumnya.
Kekurangan malah terletak pada eksplorasi premis "vampir balerina", yang meski mampu memproduksi beberapa momen nyeleneh, sayangnya tak pernah benar-benar jadi bagian esensial yang menambah kesegaran filmnya di ranah eksekusi. Alhasil, petak umpet yang terjadi antara manusia melawan vampir ada kalanya terasa lebih generik dibanding apa yang berpotensi filmnya capai. Tapi semangat bersenang-senang yang tertanam di tiap sudut Abigail membuatnya sanggup mempertahankan kekuatan untuk menghibur penonton hingga akhir.
puas
BalasHapusbanjir darah 10 kontainer muncrat habis di adegan last scene
nonton film ini bagaikan makan hamburger berlapis daging dan saus serta isinya
BalasHapusnggak usah mikir, enjoy that film
BalasHapusfilm recehan yang justru penghibur di kala lelah pulang dari kerja
BalasHapusbagus, kocak konak bego banget
BalasHapussemua karakter tipe tolol banget, keren ini film
BalasHapusvampir bocil super hero over power 100%
BalasHapusbalerina anak kecil yang jagoan melibas penjahat maniak berbalas kejam
BalasHapuswow datang Master~nya Vampir...ending scene bad movie
BalasHapushampir terkejut nonton film ini diluar ekspetasi brutal sadis
BalasHapuswalau ini film anak kecil, anak kecil jangan di ajak nonton di bioskop
BalasHapusvampir masa puber
BalasHapusjejak langkah kedigjayaan pahlawan iblis
BalasHapussungguh membagongkan ini film
BalasHapusskor film junkfood = 8/10
BalasHapusgood movie badass
BalasHapusduet jagoan cewek nakal
BalasHapuskarakter stupid
BalasHapusfilm komedi lucu abis
BalasHapustragedi buah apel
BalasHapuslumayan film penghilang stress
BalasHapus