20 FILM TERBAIK 2019

81 komentar
Setelah tertunda beberapa waktu karena kesibukan ini dan itu, akhirnya daftar ini selesai juga dibuat. Karena alasan yang sama pula, beberapa judul terlewat, seperti The Art of Self-Defense, The Boy Who Harnessed the Wind, Klaus, I Lost My Body, Atlantics, dan lain-lain. Seperti sudah dimulai sejak tahun lalu, di daftar ini saya hanya memasukkan film-film yang dirilis secara legal (bioskop, layanan streaming, festival).

Dan seperti biasa, saya tegaskan bahwa daftar ini bersifat personal, jauh lebih personal ketimbang review. Semakin tinggi peringkatnya, berarti suatu film paling meninggalkan kesan, atau terkait kuat dengan pengalaman/kehidupan saya.

Jadi ini dia 20 FILM INTERNASIONAL TERBAIK 2019 versi Movfreak.

20. THE TWO POPES
Apa pun agamamu, ada nilai penting yang dapat dipetik dari sini, khususnya menilik tingginya konflik berlandaskan religiusitas di negeri ini. Tatkala dua pemuka agama berseberangan ideologi (yang ternyata tak sesempurna itu) bertemu, demi kemanusiaan dan umat, perbedaan bersedia mereka kesampingkan.

19. DRAGON BALL SUPER: BROLY
Nyaris tanpa alur dan didominasi baku hantam serta adu jurus yang menggetarkan dunia. Justru karena itu, bagi penggemar seperti saya, installment terbaru ini adalah film Dragon Ball impian. Ditambah lagi gelaran visualnya berkreativitas tinggi. Akhirnya kekuatan dahsyat bangsa Saiya dapat terwakili.

18. BADLA
Remake dari film Spanyol The Invisible Guest (2017) ini tak kalah asyik dari film aslinya. Wawancara sekaligus investigasi yang menghadirkan teka-teki, aksi tebak-tebakan yang bermuara pada kejutan-kejutan. Seru!

17. MIDSOMMAR
Belum semengerikan Hereditary, namun Ari Aster makin memantapkan namanya sebagai salah satu sutradara horor paling menarik di eranya, kala membuktikan teror disturbing bisa ditampilkan di bawah terik matahari siang bolong, sembari menuturkan soal berakhirnya hubungan romansa.

16. SWING KIDS
Sampai sekarang saya masih dibuat merinding tiap terngiang adegan Modern Love ketika Do Kyung-soo dan Park Hye-soo menarik secara beriringan. Konklusi menyesakkannya pun takkan mudah dihapus dari ingatan.

15. SPIDER-MAN: FAR FROM HOME
Kurang puas atas Homecoming, sekuelnya tampil jauh lebih baik (khususnya dari segi aksi), memaparkan dunia pasca Avengers: Endgame sambil tetap meletakkan fokus pada proses tumbuh kembang Peter Parker sebagai remaja.

14. FROZEN 2
Masih indah, imajinatif, juga semakin kuat menuturkan perihal empowerment yang tidak “buta” (meski deretan lagunya agak lebih lemah). Pun siapa tidak terpukau melihat sosok baru Elsa?

13. DARK WATERS
Banyak film mengangkat isu lingkungan, tapi Dark Waters masuk dalam sedikit di antaranya, yang mampu benar-benar menampar karena terasa begitu dekat, sehingga membuat penonton mengecek ada berapa benda dari teflon di rumah mereka.

12. KIM JI-YOUNG, BORN 1982
Film kontroversial selaku adaptasi novel yang juga kontroversial ini mungkin film Korea Selatan paling penting dalam beberapa tahun terakhir, apalagi jika anda tahu betapa parahnya seksisme dan patriarki di negara itu.

11. FRIEND ZONE
Komedi romantis asal Thailand ini akan membuatmu tertawa kemudian jatuh cinta bersama dan kepada dua karakter utamanya. Ketika genre itu mati suri di Hollywood dan produksi Indonesia masih terjebak kalimat-kalimat puitis, Thailand menjadi salah satu jagoannya.

10. US
Sebagaimana Get Out, karya teranyar Jordan Peele ini tidak saja menegangkan, mengerikan, dan kental kritik sosial, pula sangat memorable, dan sanggup memancing diskusi-diskusi mengenai ragam elemen di dalamnya, bahkan jauh seusai filmnya rilis.

9. FORD V FERRARI
James Mangold sedikit menghembuskan napas western kesukaannya ke dalam film bertema balap mobil, untuk menciptakan pacuan berintensitas tinggi selama dua setengah jam, sekaligus memberi kesempatan Christian Bale memamerkan salah satu performa terbaiknya dalam beberapa waktu terakhir.

8. EXIT
Saya datang demi Yoona, lalu pulang dengan mendapatkan jauh lebih banyak. Selama 2019, Exit merupakan film yang paling berhasil meleburkan semua senjata tontonan arus utama Korea Selatan: aksi seru nan menegangkan, humor, elemen keluarga hangat, romantisme, serta protagonis yang gampang disukai.

7. ONCE UPON A TIME IN HOLLYWOOD
Quentin Tarantino sedikit mengerem kegilaannya tanpa mengendurkan kreativitias, saat sekali lagi mereka ulang sejarah memakai versinya sendiri, yang di luar dugaan menghasilkan konklusi berupa surat cinta menyentuh. Brad Pitt dan Leonardo DiCaprio membentuk dynamic duo terkuat selama 2019.

6. KNIVES OUT
Rian Johnson paham betul soal: a) elemen-elemen whodunit; dan b) cara bersenang-senang. Gabungkan keduanya, maka lahirlah proses investigasi pembunuhan yang biarpun intens, namun jauh dari kesan menyeramkan, kecuali jika kita membicarakan isu xenophobia yang terselip rapi di dalamnya.

5. MARRIAGE STORY
Noah Baumbach—dibantu akting dahsyat Adam Driver, Scarlett Johansson, dan Laura Dern—membahas perihal kompleksitas pernikahan, memamerkan kelihaiannya mengaduk-aduk perasaan melalui kekuatan penulisan sekaligus pengadeganan, di mana berbagai departemen teknis bersatu padu.

4. THE IRISHMAN
Apa masterpiece seorang Martin Scorsese? Mungkin jawabannya bakal beragam. Tapi The Irishman merupakan fase di mana sang sutradara legendaris menjadikan proses produksi film layaknya wahana bermain, menumpahkan segala keahlian yang telah dipupuknya selama berkarir lebih dari setengah abad.

3. JOKER
Salah satu film yang paling banyak diperbincangkan tahun ini. Todd Phillips mengeksplorasi konflik psikologis rumit, lalu memantik reaksi emosi yang tidak pernah saya bayangkan bisa muncul seusai menonton film: terenyuh, sedih, sembari tersenyum menahan geli. Entah mengapa. Mungkin performa Joaquin Phoenix sekuat itu dalam menyalurkan rasa.

2. AVENGERS: ENDGAME
Penantian satu dekade lebih terbayar lunas, dan mimpi masa kecil saya—yang sebelumnya tidak pernah saya kira akan terwujud—menyaksikan semua jagoan dalam satu sekeun aksi raksasa diwujudkan. Marvel memantapkan pakem yang mengubah industri blockbuster dunia secara sempurna.

1. PARASITE
Entah berapa film sudah ditonton seumur hidup, tapi melalui Parasite, Bong Joon-ho, baik sebagai penulis naskah maupun sutradara, selalu berhasil mengejutkan di tiap menitnya, lewat beragam pencapaian-pencapaian tak terkira. Semakin hebat mengingat 2019 adalah tahun di mana jajaran maestro seperti Tarantino dan Scorsese merilis karya. Parasite menegaskan betapa selalu ada hal baru yang bisa memukau penonton.

81 komentar :

Comment Page:
Unknown mengatakan...

Setuju No. 1, ngga setuju No. 2

Rafika mengatakan...

Little women ,1917 bagaimana?

Anonim mengatakan...

urutan 123 sesuai prediksi saya ��

Alvi mengatakan...

Top 5 sih hampir semuanya setuju kecuali Endgame

Anonim mengatakan...

Endgame?

Perlu dipertanyakan LG nih kredibilitas blog review ini.

Mofan Rizaldi mengatakan...

Kan ini lebih ke personal mas... Mohon dibaca lagi paragraf kedua ya... :)

ihsan nr mengatakan...

Little women februari, 1917 juga akhir januari dan rasyid gak screening kalo gasalah

ihsan nr mengatakan...

Personal taste and credibility are two whole different things

rahmadamazing mengatakan...

Top 10 setuju semua kecuali endgame sama exit 😂

Rasyidharry mengatakan...

Bener sih. Kredibilitas saya emang perlu dipertanyain. Sama halnya kayak para kritikus ini yang masukin Endgame di list mereka. Empire malah naruh nomer 1. Parah banget!
https://www.metacritic.com/feature/critics-pick-top-10-best-movies-of-2019

Rasyidharry mengatakan...

Yap, sejak di Jogja nggak bisa lagi dateng screening

Rasyidharry mengatakan...

Damn I'm predictable

bais mustaqim mengatakan...

Nice list mas. saya pembaca setia blog ini sejak mas rasyid belum menjadi penyembah joy red velvet yaitu sejak tahun 2011 an.lewat review review film dari blog inilah saya jadi mendapat sudut pandang baru dalam memandang sebuah film.Jika ada yang mempertanyakan kredibilitas blog ini, anda sudah berada di blog yang sangat tepat bung hehe. Btw, mas jika list itu digabung dengan film yang gak ditonton di bioskop, bakal seperti apa listnya ?

Chan hadinata mengatakan...

Ya elah.. udah liat diatas.. penilaian bersifat personal malah nanya kredibilitas.. bego emang

Chan hadinata mengatakan...

Best for me
1. Parasite
2. The irishman
3. Marriage story
4. Joker
5. Endgame
6. Ford vs Ferrari
7. Knives out
8. UOAIH
9. US
10. Peanut butter falcon
Honorable mentions :
Ready or not
Dissapointed :
Midsommar (gara2 eskpektasi ketinggian)

Diagra mengatakan...

Sudah kuduga Parasite bakal nomor satu, kalo menurutku sih Midsommar lebih bagus daripada Us, tapi nggak bikin best movie of the decade mas ? bakal keren tuh. Dan untuk prediksi mas Best Actress Oscar tahun ini siapa ya? cukup kaget tapi seneng Awkfina menang di Golden Globe tuh, dan apakah Joe Pesci/Al Pacino ada kesempatan nominasi?

Kvinstiono mengatakan...

Orang lagi share opini, menurut pendapat, kok ya gak setuju gak setuju. Emang lagi musyawarah butuh persetujuan ?

Rasyidharry mengatakan...

Waduh tolong sesembahan saya jangan diungkap ya 😂
Hmmm nggak kepikiran buat nyusun sih. Tapi pastinya bakal berubah. The Farewell,Shadow,dll bakal ada. Tapi 2019 emang dikit jumlah film yang ditonton di luar jalur resmi. Usaha memperbaiki diri 😁

Rasyidharry mengatakan...

Santai mas, dibercandain aja 😁

Rasyidharry mengatakan...

Pengen bikin best of decade, dan sempet nyoba, tapi felemnya kebanyakan, lalu menyerah 😂
Soal Oscar belum bisa jawab. Belum cari wangsit

Unknown mengatakan...

Saya pembaca setia blog ini dan saya setuju sama list ny kecuali friend zone hehehe,,,semoga blog ini lebih baik lagi dan lagi

Anonim mengatakan...

apa film romance indonesia tdk akan bisa sehebat negri gajah dikarenakan kekakuan dan kesempitan bahasa dalam bahasa indonesia dan tidak ada nya inovasi cerita dlm sebuah film?

dan juga film serius kayak bangkit, ketika bahasa indonesia digunakan saat menjelaskan ttg kegentingan dgn nada yg cepat seperti film hollywood yg menyebabkan suara yg tdk enak didengar oleh telinga dan dapat menimbulkan cringe sendiri saat menontonnya

pertinyiinyi.. apakah film indonesia bisa keluar dari kondisi seperti ini??

susan mengatakan...

Last black man in san fransisco, pain n glory, belum nnton ya min?

Fajar mengatakan...

Betul banget. Bahasa Indonesia rasanya masih belum mulus di film bioskop. Rasanya gimana gitu? Padahal kalau nonton drama, sinetron, sitkom atau serial yg didubbing sekalipun di stasiun tv, bahasa Indonesia berasa mulus-mulus saja. Tapi ketika di film bioskop malah berasa kaku dan bikin cringe. Ibarat orang yg baru belajar bicara bahasa Indonesia.

Erlanggahari88@gmail.com mengatakan...

"proses produksi layaknya wahana bermain.."

Hey..saya tau referensi itu!

Unknown mengatakan...

Wahhh kacau Bali Beats of Paradise milik sutradara kebanggaan yg sudah malang melintang-membujur di perholiwutan cinema plus menembus Oscar kagak mashokkk masa bang wkwkwk

Zamal mengatakan...

kali2 bikin 20 film terburuk tahun 2020 mas

Halomoansi mengatakan...

Tahun ini daftar Korea Selatanku membludak.... Parasite, Kim Yi Joung Born 1982, Exit, Birthday ,dan Another Child

Anonim mengatakan...

Andai sineas2 handal Indonesia sprt Garin Nugroho,Miles dll mau mmbuat film yg menarik utk kbnykn org bkn bikin film yg mnarik utk diri mrk sndiri..mngkin industri kita bs kyk bolywood atw koreawood..Bkn kh film di buat utk d nikmati bnyk org dn org kbnykn..ayolah mas garin nugroho

Rasyidharry mengatakan...

Nggak tayang di bioskop sini & belum ada di streaming legal

Rasyidharry mengatakan...

Wow, nggak nyadar. Cuma kebetulan 😁

Rasyidharry mengatakan...

Nope. Nggak berfaedah & cuma memfasilitasi hasrat menghujat doang

Rasyidharry mengatakan...

True! Film Korea Selatan makin gila sekarang

Rasyidharry mengatakan...

Nggak semuanya gitu kok. Tapi emang masih banyak. Karena pas nulis, si penulis nggak coba melafalkan itu

Lusiana mengatakan...

Sesuai dugaan saya ni Parasite jadi nomor 1, Bong Joon-ho mah ga usah ditanyakan lagi sudah dari Memories of Murder jadi salah satu film Korea yang ga bisa saya lupain.
Kalau versi saya mungkin Friendzone bakal saya ganti dengan The Lighthouse / Hustlers.
Mas Rasyid yang untuk List Best Movie Indonesianya kayaknya kemaren ada daftarnya deh saya cari kok gak ada ya?

Nas mengatakan...

Makasih listnya. Sekalian mau dijadikan rekomendasi. Pengen nonton semua list diatas yg belum gue tonton (kecuali Dragon Ball)

jordi mengatakan...

Parasite no 1, ga heran sih soalnya dimana" banyak nempatin parasite diposisi no 1.

Rasyidharry mengatakan...

Masih ada kok

Hizkia mengatakan...

Terima kasih endgame no 2. Midsomar film yang bikin saya susah makan beberapa hari. Parasite bikin saya kepikiran tentang para ART, kehidupan orang kaya dan miskin, dll. Irishman, membuat saya punya perspektif lain dunia perpolitikan. Marriage story.. ow pengalaman peibadi. Endgame yang bikin saya see selalu terkesan sampai sekarang. Udah 4 kali nonton blm bosan jugaa. Tapi Joker biasa aja. Review keren. Mantaaap!

Anonim mengatakan...

Suka2 dia say.. Kan dia bilang ini personal list

Kaga dibaca ya?
Kayanya ente Tipikal netizen yg baru baca judul udah nyebarin hoax ke grup dg embel2 : Viralkan! Selamatkan generasi bla..bla...

Kubrickian mengatakan...

JOKER 11 Nominasi Oscar
ENDGAME 1 Nominasi Oscar
Wakakakakakakakakakakakakakakak... 🤣🤣🤣🤣🤣

Ilham Qodri mengatakan...

Padahal Endgame ngarep banget bisa dapet nominasi Best Picture, mau ngikutin jejak Lord of the Rings dan Avatar katanya, taunya snubbed lol

Fariz M Rashid mengatakan...

1 nominasi visual effect pun berat saingannya 1917 dan Lion King

RP Samudera mengatakan...

yang penting film terlaris sepanjang masa cok
ga penting piala

redstorm mengatakan...

Terlaris dari mana bro??? Endgame itu penghasilan kotornya yang tertinggi sepanjang masa (highest-grossing), bukan terlaris (best-selling). Terlaris itu dilihat dari jumlah tiket yang terjual (number sold), bukan dari total penghasilan (grossing).

Lagian penghasilan Endgame itu bisa tertinggi karena inflasi. Kalau penghasilan Endgame dan Avatar dibagi dengan harga tiket ketika film itu rilis (2019 dan 2009), jumlah penjualan tiket Avatar lebih tinggi, penontonnya lebih banyak, artinya lebih laris Avatar daripada Endgame.

Kalo dari jumlah penonton, Endgame masih di bawah Avatar, Titanic, dan Star Wars Episode IV.

Anonim mengatakan...

Hukum alam = semakin populer maka semakin banyak haters.
Contohnya :
- Justin Bieber
- Atta Halilintar
- Endgame

Jodi mengatakan...

Joker 11 nominasi, minimal menang 2, maksimal menang 4. Prediksi gue, dilihat dari tahun-tahun sebelumnya.

Faisal Fais mengatakan...

DC panen Oscar nih, tahun depan kemungkinan "Birds of Prey" juga banjir nominasi Oscar untuk kategori Best Costume, Best Cinematography, Best Make-Up, dan Best Production Design.

Ditambah tahun itu juga bakal rilis James Gunn's "The Suicide Squad", Dwayne 'The Rock' Johnson's "Black Adam", dan long-awaited "The Batman", bakal booming semua tuh, triple kill 🔥🔥🔥

Fandi Hamdani mengatakan...

2019 banyak kejutan dan banyak film-film kece. 2020 kayanya kurang menarik, lebih menarik tahun 2021 hehe

enricojoe mengatakan...

Film yang "PASTI" bakal bagus di 2020 :

1. TENET
2. Onward
3. Soul
4. Dune
5. Saint Maud
6. First Cow

Rasyidharry mengatakan...

Kalau pola pikir kelarisan box office itu dilihat pakd inflasi dll, kompetisi jadi membosankan. Dan acuan pada grossing itu yang bikin industri lebih menarik. Records are meant to be broken. Avatar 2 harus ngalahin Endgame, dan seterusnya. Biar menarik

Rasyidharry mengatakan...

Wah banyak banget film yang menarik ditunggu di 2020:
-Birds of Prey
-No Time to Die
-The Invisible Man
-Onward
-A Quiet Place Part II
-Mulan
-Black Widow
-Free Guy
-Legally Blonde 3
-The Woman in the Window
-FF9
-Wonder Woman 1984
-Candyman
-Soul
-In the Heights
-Top Gun: Mavericks
-Tenet
-Morbius
-Bill & Ted Face the Music
-The King's Man
-The Conjuring: The Devil Made Me Do It
-Last Night in Soho
-Death on the Nile
-The Witches
-Halloween Kills
-Eternals
-Godzilla vs Kong
-Raya and the Last Dragon
-Dune
-West Side Story
-Saint Maud
-Coming 2 America
-The French Dispatch
-The Tomorrow War
-The Trial of the Chicago
-Mank

Belum lagi termasuk film-film non-Hollywood kayak Indonesia dan Korea

Unknown mengatakan...

Bang apa jojo rabbit sama 1917 ga tayang di indo? Ga ada reviewnya dari bang rasyid, apa saya yg kelewatan yah

Rasyidharry mengatakan...

1917 tayang tanggal 22. Jojo Rabbit belum ada pengumuman

redstorm mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
redstorm mengatakan...

Ini masalah terminologi mas. Penggunaan kata "terlaris" itu secara definisi artinya paling laku / paling banyak terjual.

Jadi penggunaan kata "terlaris sepanjang masa" untuk Endgame itu tidak tepat secara bahasa, karena jumlah tiket yang terjual tidak lebih banyak daripada Avatar, Titanic, dan Star Wars.

Media-media Amerika pun menyebut Endgame itu "highest-grossing" bukan "best-selling" (contoh buku best-seller itu dihitung dari jumlah buku yg terjual, jadi tepat kalau digunakan kata "best-seller").

Jadi untuk Endgame itu lebih tepat digunakan terminologi "keuntungan kotor tertinggi", bukan "terlaris". Karena kata "terlaris" itu merujuk pada jumlah unit yang terjual, bukan jumlah keuntungan.

Ibarat si 'A' berhasil menjual 1 mobil dan si 'B' berhasil menjual 100 snack. Yang mana yang lebih laris? Ya jelas snack dong, bukan mobil. Walau yang jual mobil keuntungannya jauh lebih gede. Tapi snack disebut lebih laris karena terjual lebih banyak. Laris itu masalah jumlah penjualan, bukan jumlah keuntungan.

Jadi harus dipisahkan antara rekor "keuntungan kotor tertinggi" (highest-grossing), dengan "terlaris" (best-selling). Ada 2 rekor yang berbeda.

redstorm mengatakan...

mungkin ditambah ada 1 rekor lagi yaitu "keuntungan bersih tertinggi" (highest-profit)

redstorm mengatakan...

Jadi ada 3 rekor yang berbeda di sini :
1. Best-Selling (Terlaris / paling banyak sell)
2. Highest-Grossing (Keuntungan Kotor Tertinggi)
3. Highest-Profit (Keuntungan Bersih Tertinggi)
Tiap rekor cara menghitungnya berbeda-beda. Endgame itu memecahkan rekor nomor 2. Bukan nomor 1. Jangan dicampuradukan.

Anonim mengatakan...

Yess JOKER 11 nominasi oscar! Endgame? 1 nominasi aja. Wkakakakakakak ����������

Rasyidharry mengatakan...

Bener sekali. Secara terminologi bener. Pertanyaannya sekarang kan "Kenapa di luar perhitungan kasar pakai inflasi, secara resmi nggak ada data soal nomor 1 di Hollywood?". Monggo :)

redstorm mengatakan...

Ya itu sih beda topik lagi mas. Yang saya bahas di sini itu masalah pengunaan kata "terlaris" yang tidak tepat dalam konteks Endgame. Toh di Amerika pun tidak digunakan istilah "best-selling" dalam konteks ini, melainkan digunakan istilah "highest-grossing". Saya hanya meluruskan istilahnya saja dalam bahasa Indonesia.

Tapi, pertanyaan Mas Rasyid itu menarik. Berbagai alternatif jawaban mungkin bisa didapat di sini : https://www.reddit.com/r/movies/comments/67yuda/why_isnt_number_of_tickets_sold_a_metric_for_box/

Intinya memang rekor nomor 2 itu paling sering dibahas karena itu paling mudah dipecahkan untuk memicu hype dan lain sebagainya. Dan sekali lagi saya sama sekali tidak menentang penggunaan rekor nomor 2 itu, saya hanya meluruskan penyebutannya saja.

ei mengatakan...

saya setuju mas.....

Rasyidharry mengatakan...

Yak, betul, itu dia jawabannya. Hype. Excitement. Risikonya ya itu tadi, miss soal terminologi. Tapi di situlah kenapa pelaku industrinya berlomba-lomba pecahin rekor 👍

redstorm mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
redstorm mengatakan...

di Amerika sendiri sih tidak pernah saya temui miss terminologi, di media-media Amerika selalu disebut "highest-grossing", tidak pernah disebut "best-selling".

Rizky Yudhistira mengatakan...

Rekor no.2 lebih sering dipake oleh para pelaku industri cuma untuk kepentingan marketing. Intinya untuk ngebangun ilusi bahwa film-film terbaru itu sangat laku padahal dalam kenyataannya tidak selaku itu.

Seperti disebutkan di forum Reddit itu :

"number of tickets sold" would not allow continued celebrated success. With inflation rising they can continually say this is a new record blah blah blah, but if they used "number of tickets sold" it might show downward trends sometimes which would give bad press. Manipulate to tell the story most flattering to your agenda.

Jadi rekor no.2 itu cuma akal-akalan aja sebetulnya, untuk ngebangun narasi dalam marketing. Bukan ukuran faktual dalam menilai film mana yang sebetulnya paling sukses.

Emang ga ada salahnya para pelaku industri menonjolkan rekor no.2, toh itu emang bagus untuk perkembangan industri. Tapi dalam diskusi seperti ini, lebih relevan utk ngebahas rekor no.1 karena itu yang menunjukkan film mana yang sebetulnya paling sukses. Walau ga ada data resminya, tapi sangat bisa dihitung dengan inflasi dan udah banyak media yang ngolah data itu.

Jadi pertanyaannya "apakah kita akan membicarakan gimmick marketing atau membicarakan data yg relevan?" That's the point.

Rasyidharry mengatakan...

Disebut "data relevan" juga nggak 100% tepat sebenernya. Kalau perbandingan ekstrim kayak Endgame & Gone with the Wind itu jelas. Tapi di antara sesama film modern misal, di situ mulai muncul kerancuan, karena ada banyak perbedaan harga tiket (beda negara, beda format bioskop, dll). Jadi kalau disebut "mana yang lebih bener datanya" ya nggak ada. Paling penting adalah "menyadari". Menyadari teknik penghitungan A itu kondisinya begini, teknik B begitu.

Rizky Yudhistira mengatakan...

Ga relevan kalo kita membandingkan nominal uang 10 tahun lalu dengan nominal uang sekarang karena "nilai" nya berbeda. Supaya lebih relevan, harus disetarakan dulu tingkat inflasinya. Ibarat membandingkan harga sembako era Jokowi dengan harga sembako era Megawati, lalu kita menyimpulkan era Megawati lebih murah karena "nominal" nya lebih kecil, padahal nominal lebih kecil belum tentu nilainya lebih kecil. Esensinya kan ada di nilai, bukan nominal.

Rizky Yudhistira mengatakan...

Membandingkan nominal uang saat ini dengan nominal uang 10 tahun lalu itu ibarat membandingkan 2 mata uang yang berbeda. Ga bisa langsung dibandingkan "nominal" nya, harus disetarakan dulu "nilai" nya. Ibarat membandingkan 1000 rupiah dengan 100 us dollar, lalu kita bilang 1000 rupiah lebih mahal karena nominalnya lebih besar, kan ga bisa gitu, harus disetarakan dulu "nilai" nya.

Rasyidharry mengatakan...

Ya itu dia. Hampir mustahil memandingkan. Karena selain menyamakan nilai, juga harus memperhatikan perbedaan harga tiket di seluruh dunia, belum lagi kelas-kelas dan format bioskop yang beda. Makanya nggak ada yang bisa disebut data pasti.

Rizky Yudhistira mengatakan...

Kalau mau menghitung jumlah penonton memang mustahil akurat karena perbedaan harga tiket dan format bioskop. Cuma bisa diperkirakan dengan rata-rata harga tiket.

Tapi kalau sekedar mau menghitung pendapatan secara fair, ya penyesuaian inflasi itu udah sangat akurat.

Rizky Yudhistira mengatakan...

Jadi bukan masalah pasti atau tidak pasti, karena semua hanya estimasi. Yang penting itu apakah secara metode perbandingannya relevan atau tidak.

Fandi Hamdani mengatakan...

Ya konyol sih kalo kita bilang 5000 rupiah lebih besar dari 100 dolar. Emang konversi pun ga akan 100% akurat, tapi kan yang penting itu udah dilakukan penyesuaian nilai, walau cuma perkiraan, daripada ga dilakukan penyesuaian sama sekali kan konyol 😂

Fandi Hamdani mengatakan...

Yang menarik buat ane cuma TENET dan Dune.
Yang lain kayanya predictable, tinggal mengharap kejutan aja.

Fandi Hamdani mengatakan...

Lebih ga sabar nunggu Doctor Strange Multiverse of Madness, The Batman, Matrix 4, Avatar 2, dan Mortal Kombat

Rizky Yudhistira mengatakan...

Ya makanya, pertanyaannya tetep ga berubah, "mau ngomongin gimmick marketing atau mau ngomongin perbandingan yg relevan?"

Ilham Qodri mengatakan...

Percuma juga kalo film-film di masa depan bisa melampaui Endgame cuma karena inflasi di masa depan. Ga ada gengsinya kalo gitu. Cuma gimik doang. Film paling engga laku di tahun 2040 pun mungkin bisa tembus 1 billion cuma karena inflasi. Ya ga fair kalo dibandingkan dengan film jadul. Rekor yang sebenarnya itu ya harus disesuaikan dengan inflasi supaya ketahuan mana film yang beneran paling sukses. Bukan cuma karena inflasi.

Faizz mengatakan...

Nope for Exit dan Friendzone, gk banget klo masuk list, ntn 1/4 durasi filmnya aja udh males lanjut

Rasyidharry mengatakan...

Ya bikin list sendiri lah

Anonim mengatakan...

gek kon gawe list dewe wae kuwi mas, ndi sing terlaris , kotor terlaris, sil*t terlaris. Tinggal nompo wae kok angel, model2 k*dr*n tenan pikirane

Anonim mengatakan...

Mau film terlaris atau bukan, dapat nominasi OSCAR atau nggak, apakah penting..? Yang pasti, pada saat menonton ENDGAME saya mendapatkan kepuasan emosional yg luar biasa. Maklum sudah ngikutin MCU sejak seri pertama. Dan bagi saya ENDGAME adalah konklusi yg sempurna untuk sebuah Universe yg sudah dibangun selama 12 tahun (kalau tidak salah hitung).