20 FILM TERBAIK 2019
Setelah tertunda beberapa waktu
karena kesibukan ini dan itu, akhirnya daftar ini selesai juga dibuat. Karena
alasan yang sama pula, beberapa judul terlewat, seperti The Art of Self-Defense, The Boy Who Harnessed the Wind, Klaus, I Lost
My Body, Atlantics, dan lain-lain. Seperti sudah dimulai sejak tahun lalu,
di daftar ini saya hanya memasukkan
film-film yang dirilis secara legal (bioskop, layanan streaming, festival).
Dan seperti biasa, saya tegaskan
bahwa daftar ini bersifat personal, jauh lebih personal ketimbang review. Semakin tinggi peringkatnya,
berarti suatu film paling meninggalkan kesan, atau terkait kuat dengan pengalaman/kehidupan
saya.
Jadi ini dia 20 FILM INTERNASIONAL TERBAIK 2019 versi Movfreak.
20. THE TWO POPES
Apa pun agamamu, ada nilai penting
yang dapat dipetik dari sini, khususnya menilik tingginya konflik berlandaskan
religiusitas di negeri ini. Tatkala dua pemuka agama berseberangan ideologi (yang
ternyata tak sesempurna itu) bertemu, demi kemanusiaan dan umat, perbedaan
bersedia mereka kesampingkan.
19. DRAGON BALL SUPER: BROLY
Nyaris tanpa alur dan didominasi
baku hantam serta adu jurus yang menggetarkan dunia. Justru karena itu, bagi penggemar
seperti saya, installment terbaru ini
adalah film Dragon Ball impian. Ditambah
lagi gelaran visualnya berkreativitas tinggi. Akhirnya kekuatan dahsyat bangsa
Saiya dapat terwakili.
18. BADLA
Remake dari film Spanyol The
Invisible Guest (2017) ini tak kalah asyik dari film aslinya. Wawancara
sekaligus investigasi yang menghadirkan teka-teki, aksi tebak-tebakan yang
bermuara pada kejutan-kejutan. Seru!
17. MIDSOMMAR
Belum semengerikan Hereditary, namun Ari Aster makin
memantapkan namanya sebagai salah satu sutradara horor paling menarik di
eranya, kala membuktikan teror disturbing
bisa ditampilkan di bawah terik matahari siang bolong, sembari menuturkan
soal berakhirnya hubungan romansa.
16. SWING KIDS
Sampai sekarang saya masih dibuat
merinding tiap terngiang adegan Modern
Love ketika Do Kyung-soo dan Park Hye-soo menarik secara beriringan.
Konklusi menyesakkannya pun takkan mudah dihapus dari ingatan.
15. SPIDER-MAN: FAR FROM HOME
Kurang puas atas Homecoming, sekuelnya tampil jauh lebih
baik (khususnya dari segi aksi), memaparkan dunia pasca Avengers: Endgame sambil tetap meletakkan fokus pada proses tumbuh
kembang Peter Parker sebagai remaja.
14. FROZEN 2
Masih indah, imajinatif, juga
semakin kuat menuturkan perihal empowerment
yang tidak “buta” (meski deretan lagunya agak lebih lemah). Pun siapa tidak
terpukau melihat sosok baru Elsa?
13. DARK WATERS
Banyak film mengangkat isu
lingkungan, tapi Dark Waters masuk
dalam sedikit di antaranya, yang mampu benar-benar menampar karena terasa
begitu dekat, sehingga membuat penonton mengecek ada berapa benda dari teflon
di rumah mereka.
12. KIM JI-YOUNG, BORN 1982
Film kontroversial selaku adaptasi
novel yang juga kontroversial ini mungkin film Korea Selatan paling penting
dalam beberapa tahun terakhir, apalagi jika anda tahu betapa parahnya seksisme
dan patriarki di negara itu.
11. FRIEND ZONE
Komedi romantis asal Thailand ini
akan membuatmu tertawa kemudian jatuh cinta bersama dan kepada dua karakter
utamanya. Ketika genre itu mati suri di Hollywood dan produksi Indonesia masih
terjebak kalimat-kalimat puitis, Thailand menjadi salah satu jagoannya.
10. US
Sebagaimana Get Out, karya teranyar Jordan Peele ini tidak saja menegangkan,
mengerikan, dan kental kritik sosial, pula sangat memorable, dan sanggup memancing diskusi-diskusi mengenai ragam
elemen di dalamnya, bahkan jauh seusai filmnya rilis.
9. FORD V FERRARI
James Mangold sedikit menghembuskan
napas western kesukaannya ke dalam
film bertema balap mobil, untuk menciptakan pacuan berintensitas tinggi selama
dua setengah jam, sekaligus memberi kesempatan Christian Bale memamerkan salah
satu performa terbaiknya dalam beberapa waktu terakhir.
8. EXIT
Saya datang demi Yoona, lalu pulang
dengan mendapatkan jauh lebih banyak. Selama 2019, Exit merupakan film yang paling berhasil meleburkan semua senjata
tontonan arus utama Korea Selatan: aksi seru nan menegangkan, humor, elemen
keluarga hangat, romantisme, serta protagonis yang gampang disukai.
7. ONCE UPON A TIME IN HOLLYWOOD
Quentin Tarantino sedikit mengerem
kegilaannya tanpa mengendurkan kreativitias, saat sekali lagi mereka ulang
sejarah memakai versinya sendiri, yang di luar dugaan menghasilkan konklusi
berupa surat cinta menyentuh. Brad Pitt dan Leonardo DiCaprio membentuk dynamic duo terkuat selama 2019.
6. KNIVES OUT
Rian Johnson paham betul soal: a)
elemen-elemen whodunit; dan b) cara
bersenang-senang. Gabungkan keduanya, maka lahirlah proses investigasi
pembunuhan yang biarpun intens, namun jauh dari kesan menyeramkan, kecuali jika
kita membicarakan isu xenophobia yang
terselip rapi di dalamnya.
5. MARRIAGE STORY
Noah Baumbach—dibantu akting
dahsyat Adam Driver, Scarlett Johansson, dan Laura Dern—membahas perihal
kompleksitas pernikahan, memamerkan kelihaiannya mengaduk-aduk perasaan melalui
kekuatan penulisan sekaligus pengadeganan, di mana berbagai departemen teknis
bersatu padu.
4. THE IRISHMAN
Apa masterpiece seorang Martin Scorsese? Mungkin jawabannya bakal
beragam. Tapi The Irishman merupakan
fase di mana sang sutradara legendaris menjadikan proses produksi film layaknya
wahana bermain, menumpahkan segala keahlian yang telah dipupuknya selama
berkarir lebih dari setengah abad.
3. JOKER
Salah satu film yang paling banyak
diperbincangkan tahun ini. Todd Phillips mengeksplorasi konflik psikologis rumit,
lalu memantik reaksi emosi yang tidak pernah saya bayangkan bisa muncul seusai
menonton film: terenyuh, sedih, sembari tersenyum menahan geli. Entah mengapa.
Mungkin performa Joaquin Phoenix sekuat itu dalam menyalurkan rasa.
2. AVENGERS: ENDGAME
Penantian satu dekade lebih
terbayar lunas, dan mimpi masa kecil saya—yang sebelumnya tidak pernah saya
kira akan terwujud—menyaksikan semua jagoan dalam satu sekeun aksi raksasa
diwujudkan. Marvel memantapkan pakem yang mengubah industri blockbuster dunia secara sempurna.
1. PARASITE
Entah berapa film sudah ditonton
seumur hidup, tapi melalui Parasite, Bong
Joon-ho, baik sebagai penulis naskah maupun sutradara, selalu berhasil
mengejutkan di tiap menitnya, lewat beragam pencapaian-pencapaian tak terkira.
Semakin hebat mengingat 2019 adalah tahun di mana jajaran maestro seperti
Tarantino dan Scorsese merilis karya. Parasite
menegaskan betapa selalu ada hal baru yang bisa memukau penonton.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
81 komentar :
Comment Page:Setuju No. 1, ngga setuju No. 2
Little women ,1917 bagaimana?
urutan 123 sesuai prediksi saya ��
Top 5 sih hampir semuanya setuju kecuali Endgame
Endgame?
Perlu dipertanyakan LG nih kredibilitas blog review ini.
Kan ini lebih ke personal mas... Mohon dibaca lagi paragraf kedua ya... :)
Little women februari, 1917 juga akhir januari dan rasyid gak screening kalo gasalah
Personal taste and credibility are two whole different things
Top 10 setuju semua kecuali endgame sama exit 😂
Bener sih. Kredibilitas saya emang perlu dipertanyain. Sama halnya kayak para kritikus ini yang masukin Endgame di list mereka. Empire malah naruh nomer 1. Parah banget!
https://www.metacritic.com/feature/critics-pick-top-10-best-movies-of-2019
Yap, sejak di Jogja nggak bisa lagi dateng screening
Damn I'm predictable
Nice list mas. saya pembaca setia blog ini sejak mas rasyid belum menjadi penyembah joy red velvet yaitu sejak tahun 2011 an.lewat review review film dari blog inilah saya jadi mendapat sudut pandang baru dalam memandang sebuah film.Jika ada yang mempertanyakan kredibilitas blog ini, anda sudah berada di blog yang sangat tepat bung hehe. Btw, mas jika list itu digabung dengan film yang gak ditonton di bioskop, bakal seperti apa listnya ?
Ya elah.. udah liat diatas.. penilaian bersifat personal malah nanya kredibilitas.. bego emang
Best for me
1. Parasite
2. The irishman
3. Marriage story
4. Joker
5. Endgame
6. Ford vs Ferrari
7. Knives out
8. UOAIH
9. US
10. Peanut butter falcon
Honorable mentions :
Ready or not
Dissapointed :
Midsommar (gara2 eskpektasi ketinggian)
Sudah kuduga Parasite bakal nomor satu, kalo menurutku sih Midsommar lebih bagus daripada Us, tapi nggak bikin best movie of the decade mas ? bakal keren tuh. Dan untuk prediksi mas Best Actress Oscar tahun ini siapa ya? cukup kaget tapi seneng Awkfina menang di Golden Globe tuh, dan apakah Joe Pesci/Al Pacino ada kesempatan nominasi?
Orang lagi share opini, menurut pendapat, kok ya gak setuju gak setuju. Emang lagi musyawarah butuh persetujuan ?
Waduh tolong sesembahan saya jangan diungkap ya 😂
Hmmm nggak kepikiran buat nyusun sih. Tapi pastinya bakal berubah. The Farewell,Shadow,dll bakal ada. Tapi 2019 emang dikit jumlah film yang ditonton di luar jalur resmi. Usaha memperbaiki diri 😁
Santai mas, dibercandain aja 😁
Pengen bikin best of decade, dan sempet nyoba, tapi felemnya kebanyakan, lalu menyerah 😂
Soal Oscar belum bisa jawab. Belum cari wangsit
Saya pembaca setia blog ini dan saya setuju sama list ny kecuali friend zone hehehe,,,semoga blog ini lebih baik lagi dan lagi
apa film romance indonesia tdk akan bisa sehebat negri gajah dikarenakan kekakuan dan kesempitan bahasa dalam bahasa indonesia dan tidak ada nya inovasi cerita dlm sebuah film?
dan juga film serius kayak bangkit, ketika bahasa indonesia digunakan saat menjelaskan ttg kegentingan dgn nada yg cepat seperti film hollywood yg menyebabkan suara yg tdk enak didengar oleh telinga dan dapat menimbulkan cringe sendiri saat menontonnya
pertinyiinyi.. apakah film indonesia bisa keluar dari kondisi seperti ini??
Last black man in san fransisco, pain n glory, belum nnton ya min?
Betul banget. Bahasa Indonesia rasanya masih belum mulus di film bioskop. Rasanya gimana gitu? Padahal kalau nonton drama, sinetron, sitkom atau serial yg didubbing sekalipun di stasiun tv, bahasa Indonesia berasa mulus-mulus saja. Tapi ketika di film bioskop malah berasa kaku dan bikin cringe. Ibarat orang yg baru belajar bicara bahasa Indonesia.
"proses produksi layaknya wahana bermain.."
Hey..saya tau referensi itu!
Wahhh kacau Bali Beats of Paradise milik sutradara kebanggaan yg sudah malang melintang-membujur di perholiwutan cinema plus menembus Oscar kagak mashokkk masa bang wkwkwk
kali2 bikin 20 film terburuk tahun 2020 mas
Tahun ini daftar Korea Selatanku membludak.... Parasite, Kim Yi Joung Born 1982, Exit, Birthday ,dan Another Child
Andai sineas2 handal Indonesia sprt Garin Nugroho,Miles dll mau mmbuat film yg menarik utk kbnykn org bkn bikin film yg mnarik utk diri mrk sndiri..mngkin industri kita bs kyk bolywood atw koreawood..Bkn kh film di buat utk d nikmati bnyk org dn org kbnykn..ayolah mas garin nugroho
Nggak tayang di bioskop sini & belum ada di streaming legal
Wow, nggak nyadar. Cuma kebetulan 😁
Nope. Nggak berfaedah & cuma memfasilitasi hasrat menghujat doang
True! Film Korea Selatan makin gila sekarang
Nggak semuanya gitu kok. Tapi emang masih banyak. Karena pas nulis, si penulis nggak coba melafalkan itu
Sesuai dugaan saya ni Parasite jadi nomor 1, Bong Joon-ho mah ga usah ditanyakan lagi sudah dari Memories of Murder jadi salah satu film Korea yang ga bisa saya lupain.
Kalau versi saya mungkin Friendzone bakal saya ganti dengan The Lighthouse / Hustlers.
Mas Rasyid yang untuk List Best Movie Indonesianya kayaknya kemaren ada daftarnya deh saya cari kok gak ada ya?
Makasih listnya. Sekalian mau dijadikan rekomendasi. Pengen nonton semua list diatas yg belum gue tonton (kecuali Dragon Ball)
Parasite no 1, ga heran sih soalnya dimana" banyak nempatin parasite diposisi no 1.
Masih ada kok
Terima kasih endgame no 2. Midsomar film yang bikin saya susah makan beberapa hari. Parasite bikin saya kepikiran tentang para ART, kehidupan orang kaya dan miskin, dll. Irishman, membuat saya punya perspektif lain dunia perpolitikan. Marriage story.. ow pengalaman peibadi. Endgame yang bikin saya see selalu terkesan sampai sekarang. Udah 4 kali nonton blm bosan jugaa. Tapi Joker biasa aja. Review keren. Mantaaap!
Suka2 dia say.. Kan dia bilang ini personal list
Kaga dibaca ya?
Kayanya ente Tipikal netizen yg baru baca judul udah nyebarin hoax ke grup dg embel2 : Viralkan! Selamatkan generasi bla..bla...
JOKER 11 Nominasi Oscar
ENDGAME 1 Nominasi Oscar
Wakakakakakakakakakakakakakakak... 🤣🤣🤣🤣🤣
Padahal Endgame ngarep banget bisa dapet nominasi Best Picture, mau ngikutin jejak Lord of the Rings dan Avatar katanya, taunya snubbed lol
1 nominasi visual effect pun berat saingannya 1917 dan Lion King
yang penting film terlaris sepanjang masa cok
ga penting piala
Terlaris dari mana bro??? Endgame itu penghasilan kotornya yang tertinggi sepanjang masa (highest-grossing), bukan terlaris (best-selling). Terlaris itu dilihat dari jumlah tiket yang terjual (number sold), bukan dari total penghasilan (grossing).
Lagian penghasilan Endgame itu bisa tertinggi karena inflasi. Kalau penghasilan Endgame dan Avatar dibagi dengan harga tiket ketika film itu rilis (2019 dan 2009), jumlah penjualan tiket Avatar lebih tinggi, penontonnya lebih banyak, artinya lebih laris Avatar daripada Endgame.
Kalo dari jumlah penonton, Endgame masih di bawah Avatar, Titanic, dan Star Wars Episode IV.
Hukum alam = semakin populer maka semakin banyak haters.
Contohnya :
- Justin Bieber
- Atta Halilintar
- Endgame
Joker 11 nominasi, minimal menang 2, maksimal menang 4. Prediksi gue, dilihat dari tahun-tahun sebelumnya.
DC panen Oscar nih, tahun depan kemungkinan "Birds of Prey" juga banjir nominasi Oscar untuk kategori Best Costume, Best Cinematography, Best Make-Up, dan Best Production Design.
Ditambah tahun itu juga bakal rilis James Gunn's "The Suicide Squad", Dwayne 'The Rock' Johnson's "Black Adam", dan long-awaited "The Batman", bakal booming semua tuh, triple kill 🔥🔥🔥
2019 banyak kejutan dan banyak film-film kece. 2020 kayanya kurang menarik, lebih menarik tahun 2021 hehe
Film yang "PASTI" bakal bagus di 2020 :
1. TENET
2. Onward
3. Soul
4. Dune
5. Saint Maud
6. First Cow
Kalau pola pikir kelarisan box office itu dilihat pakd inflasi dll, kompetisi jadi membosankan. Dan acuan pada grossing itu yang bikin industri lebih menarik. Records are meant to be broken. Avatar 2 harus ngalahin Endgame, dan seterusnya. Biar menarik
Wah banyak banget film yang menarik ditunggu di 2020:
-Birds of Prey
-No Time to Die
-The Invisible Man
-Onward
-A Quiet Place Part II
-Mulan
-Black Widow
-Free Guy
-Legally Blonde 3
-The Woman in the Window
-FF9
-Wonder Woman 1984
-Candyman
-Soul
-In the Heights
-Top Gun: Mavericks
-Tenet
-Morbius
-Bill & Ted Face the Music
-The King's Man
-The Conjuring: The Devil Made Me Do It
-Last Night in Soho
-Death on the Nile
-The Witches
-Halloween Kills
-Eternals
-Godzilla vs Kong
-Raya and the Last Dragon
-Dune
-West Side Story
-Saint Maud
-Coming 2 America
-The French Dispatch
-The Tomorrow War
-The Trial of the Chicago
-Mank
Belum lagi termasuk film-film non-Hollywood kayak Indonesia dan Korea
Bang apa jojo rabbit sama 1917 ga tayang di indo? Ga ada reviewnya dari bang rasyid, apa saya yg kelewatan yah
1917 tayang tanggal 22. Jojo Rabbit belum ada pengumuman
Ini masalah terminologi mas. Penggunaan kata "terlaris" itu secara definisi artinya paling laku / paling banyak terjual.
Jadi penggunaan kata "terlaris sepanjang masa" untuk Endgame itu tidak tepat secara bahasa, karena jumlah tiket yang terjual tidak lebih banyak daripada Avatar, Titanic, dan Star Wars.
Media-media Amerika pun menyebut Endgame itu "highest-grossing" bukan "best-selling" (contoh buku best-seller itu dihitung dari jumlah buku yg terjual, jadi tepat kalau digunakan kata "best-seller").
Jadi untuk Endgame itu lebih tepat digunakan terminologi "keuntungan kotor tertinggi", bukan "terlaris". Karena kata "terlaris" itu merujuk pada jumlah unit yang terjual, bukan jumlah keuntungan.
Ibarat si 'A' berhasil menjual 1 mobil dan si 'B' berhasil menjual 100 snack. Yang mana yang lebih laris? Ya jelas snack dong, bukan mobil. Walau yang jual mobil keuntungannya jauh lebih gede. Tapi snack disebut lebih laris karena terjual lebih banyak. Laris itu masalah jumlah penjualan, bukan jumlah keuntungan.
Jadi harus dipisahkan antara rekor "keuntungan kotor tertinggi" (highest-grossing), dengan "terlaris" (best-selling). Ada 2 rekor yang berbeda.
mungkin ditambah ada 1 rekor lagi yaitu "keuntungan bersih tertinggi" (highest-profit)
Jadi ada 3 rekor yang berbeda di sini :
1. Best-Selling (Terlaris / paling banyak sell)
2. Highest-Grossing (Keuntungan Kotor Tertinggi)
3. Highest-Profit (Keuntungan Bersih Tertinggi)
Tiap rekor cara menghitungnya berbeda-beda. Endgame itu memecahkan rekor nomor 2. Bukan nomor 1. Jangan dicampuradukan.
Yess JOKER 11 nominasi oscar! Endgame? 1 nominasi aja. Wkakakakakakak ����������
Bener sekali. Secara terminologi bener. Pertanyaannya sekarang kan "Kenapa di luar perhitungan kasar pakai inflasi, secara resmi nggak ada data soal nomor 1 di Hollywood?". Monggo :)
Ya itu sih beda topik lagi mas. Yang saya bahas di sini itu masalah pengunaan kata "terlaris" yang tidak tepat dalam konteks Endgame. Toh di Amerika pun tidak digunakan istilah "best-selling" dalam konteks ini, melainkan digunakan istilah "highest-grossing". Saya hanya meluruskan istilahnya saja dalam bahasa Indonesia.
Tapi, pertanyaan Mas Rasyid itu menarik. Berbagai alternatif jawaban mungkin bisa didapat di sini : https://www.reddit.com/r/movies/comments/67yuda/why_isnt_number_of_tickets_sold_a_metric_for_box/
Intinya memang rekor nomor 2 itu paling sering dibahas karena itu paling mudah dipecahkan untuk memicu hype dan lain sebagainya. Dan sekali lagi saya sama sekali tidak menentang penggunaan rekor nomor 2 itu, saya hanya meluruskan penyebutannya saja.
saya setuju mas.....
Yak, betul, itu dia jawabannya. Hype. Excitement. Risikonya ya itu tadi, miss soal terminologi. Tapi di situlah kenapa pelaku industrinya berlomba-lomba pecahin rekor 👍
di Amerika sendiri sih tidak pernah saya temui miss terminologi, di media-media Amerika selalu disebut "highest-grossing", tidak pernah disebut "best-selling".
Rekor no.2 lebih sering dipake oleh para pelaku industri cuma untuk kepentingan marketing. Intinya untuk ngebangun ilusi bahwa film-film terbaru itu sangat laku padahal dalam kenyataannya tidak selaku itu.
Seperti disebutkan di forum Reddit itu :
"number of tickets sold" would not allow continued celebrated success. With inflation rising they can continually say this is a new record blah blah blah, but if they used "number of tickets sold" it might show downward trends sometimes which would give bad press. Manipulate to tell the story most flattering to your agenda.
Jadi rekor no.2 itu cuma akal-akalan aja sebetulnya, untuk ngebangun narasi dalam marketing. Bukan ukuran faktual dalam menilai film mana yang sebetulnya paling sukses.
Emang ga ada salahnya para pelaku industri menonjolkan rekor no.2, toh itu emang bagus untuk perkembangan industri. Tapi dalam diskusi seperti ini, lebih relevan utk ngebahas rekor no.1 karena itu yang menunjukkan film mana yang sebetulnya paling sukses. Walau ga ada data resminya, tapi sangat bisa dihitung dengan inflasi dan udah banyak media yang ngolah data itu.
Jadi pertanyaannya "apakah kita akan membicarakan gimmick marketing atau membicarakan data yg relevan?" That's the point.
Disebut "data relevan" juga nggak 100% tepat sebenernya. Kalau perbandingan ekstrim kayak Endgame & Gone with the Wind itu jelas. Tapi di antara sesama film modern misal, di situ mulai muncul kerancuan, karena ada banyak perbedaan harga tiket (beda negara, beda format bioskop, dll). Jadi kalau disebut "mana yang lebih bener datanya" ya nggak ada. Paling penting adalah "menyadari". Menyadari teknik penghitungan A itu kondisinya begini, teknik B begitu.
Ga relevan kalo kita membandingkan nominal uang 10 tahun lalu dengan nominal uang sekarang karena "nilai" nya berbeda. Supaya lebih relevan, harus disetarakan dulu tingkat inflasinya. Ibarat membandingkan harga sembako era Jokowi dengan harga sembako era Megawati, lalu kita menyimpulkan era Megawati lebih murah karena "nominal" nya lebih kecil, padahal nominal lebih kecil belum tentu nilainya lebih kecil. Esensinya kan ada di nilai, bukan nominal.
Membandingkan nominal uang saat ini dengan nominal uang 10 tahun lalu itu ibarat membandingkan 2 mata uang yang berbeda. Ga bisa langsung dibandingkan "nominal" nya, harus disetarakan dulu "nilai" nya. Ibarat membandingkan 1000 rupiah dengan 100 us dollar, lalu kita bilang 1000 rupiah lebih mahal karena nominalnya lebih besar, kan ga bisa gitu, harus disetarakan dulu "nilai" nya.
Ya itu dia. Hampir mustahil memandingkan. Karena selain menyamakan nilai, juga harus memperhatikan perbedaan harga tiket di seluruh dunia, belum lagi kelas-kelas dan format bioskop yang beda. Makanya nggak ada yang bisa disebut data pasti.
Kalau mau menghitung jumlah penonton memang mustahil akurat karena perbedaan harga tiket dan format bioskop. Cuma bisa diperkirakan dengan rata-rata harga tiket.
Tapi kalau sekedar mau menghitung pendapatan secara fair, ya penyesuaian inflasi itu udah sangat akurat.
Jadi bukan masalah pasti atau tidak pasti, karena semua hanya estimasi. Yang penting itu apakah secara metode perbandingannya relevan atau tidak.
Ya konyol sih kalo kita bilang 5000 rupiah lebih besar dari 100 dolar. Emang konversi pun ga akan 100% akurat, tapi kan yang penting itu udah dilakukan penyesuaian nilai, walau cuma perkiraan, daripada ga dilakukan penyesuaian sama sekali kan konyol 😂
Yang menarik buat ane cuma TENET dan Dune.
Yang lain kayanya predictable, tinggal mengharap kejutan aja.
Lebih ga sabar nunggu Doctor Strange Multiverse of Madness, The Batman, Matrix 4, Avatar 2, dan Mortal Kombat
Ya makanya, pertanyaannya tetep ga berubah, "mau ngomongin gimmick marketing atau mau ngomongin perbandingan yg relevan?"
Percuma juga kalo film-film di masa depan bisa melampaui Endgame cuma karena inflasi di masa depan. Ga ada gengsinya kalo gitu. Cuma gimik doang. Film paling engga laku di tahun 2040 pun mungkin bisa tembus 1 billion cuma karena inflasi. Ya ga fair kalo dibandingkan dengan film jadul. Rekor yang sebenarnya itu ya harus disesuaikan dengan inflasi supaya ketahuan mana film yang beneran paling sukses. Bukan cuma karena inflasi.
Nope for Exit dan Friendzone, gk banget klo masuk list, ntn 1/4 durasi filmnya aja udh males lanjut
Ya bikin list sendiri lah
gek kon gawe list dewe wae kuwi mas, ndi sing terlaris , kotor terlaris, sil*t terlaris. Tinggal nompo wae kok angel, model2 k*dr*n tenan pikirane
Mau film terlaris atau bukan, dapat nominasi OSCAR atau nggak, apakah penting..? Yang pasti, pada saat menonton ENDGAME saya mendapatkan kepuasan emosional yg luar biasa. Maklum sudah ngikutin MCU sejak seri pertama. Dan bagi saya ENDGAME adalah konklusi yg sempurna untuk sebuah Universe yg sudah dibangun selama 12 tahun (kalau tidak salah hitung).
Posting Komentar