REVIEW - SABAR INI UJIAN

5 komentar

Membuka jajaran film lokal yang rilis tiap Kamis di Disney+ Hotstar adalah Sabar ini Ujian, film Indonesia pertama yang mengusung konsep time loop, di mana Anggy Umbara bertindak selaku sutradara. Elemen fantasinya familiar, tanpa banyak modifikasi, namun keberadaan drama keluarga dan romansa soal “gagal move on dari mantan” memberi nilai plus, membuatnya memiliki kedekatan lebih dengan penonton dalam negeri.

Judulnya juga merujuk pada nama si protagonis, Sabar (Vino G. Bastian), yang empat tahun pasca membatalkan pernikahannya dengan Astrid (Estelle Linden) tepat di Hari H karena trauma masa kecil saat ayahnya (Adi Kurdi) pergi demi wanita lain, masih juga belum sanggup melupakan sang mantan. Walau sang ibu (Widyawati) dan sahabatnya, Billy (Ananda Omesh), berkali-kali mendorong agar Sabar move on, hasilnya tetap sama. Hingga Sabar menerima undangan pernikahan Astrid dan Dimas (Mike Ethan), yang juga temannya semasa SMA.

Sabar pun memutuskan datang, sambil berharap hari penuh siksaan batin itu segera usai. Sayangnya itu tidak pernah terjadi. Seperti film-film time loop lain, Sabar terbangun di hari yang sama, mendapati semuanya terulang lagi, sebelum akhirnya menyadari sedang terjebak di lingkaran waktu dan mencari cara guna menghentikannya. Menulis naskahnya bersama Erwin Arnada (Jelangkung 3, Guru Ngaji) dan Gianluigi CH, Anggy berhasil mengakali salah satu rintangan terbesar film time loop: repetisi.

Bagaimana menggambarkan proses karakternya melewati hari yang sama berulang kali tanpa terasa membosankan? Paruh pertamanya memperlihatkan Anggy dan tim memaksimalkan situasi komedik guna menciptakan kesegaran di tiap putaran waktu. Duo sahabat Sabar, Aldi (Ananta Rispo) dan Yoga (Rigen Rakelna) paling mencuri perhatian melalui celotehan-celotehan konyol, walau saya bisa memahami jika sebagian penonton mungkin terganggu oleh kerecehan mereka. Semua kembali soal selera humor masing-masing, tapi timing penghantaran keduanya cukup mengesankan.

Masalah baru timbul di pertengahan durasi (second act). Eksplorasi time loop-nya stagnan, apalagi sewaktu filmnya berhenti terlalu lama di salah satu loop. Di titik tersebut, Sabar ini Ujian kehilangan keunikannya, terasa bak romansa biasa yang tak punya banyak keunggulan. Padahal, menengok beberapa film bertema serupa yang belakangan makin menjamur, ada banyak cara supaya “perkawinan” antara genre utama dengan elemen time loop berlangsung lebih mulus dan saling melengkapi.

Beruntung, third act-nya membaik, sewaktu kisahnya menjamah unsur drama keluarga. Di situ pula akting jajaran pemainnya memuncak. Vino tampil solid, tapi bukan kejutan jika Widyawati dan Adi Kurdi (dalam salah satu peran terakhirnya selain Terima Kasih Emak, Terima Kasih Abah) menjadi yang terbaik, walau porsi keduanya cenderung minim. Ada satu hal subtil yang membuat saya tersentuh. Saat itu Sabar menelepon lalu menanyakan kabar ibunya, yang mana jarang ia lakukan. Ibu melepas kaca mata, menjawab dengan suara “pecah” seolah menahan tangis, dan sekilas matanya berair. Sebuah momen blink-and-you-miss-it yang emosional.

Terkait alasan terjebaknya Sabar di lingkaran waktu, sekaligus mengapa terjadi pada hari itu, dijawab secara tersirat dan memuaskan oleh konklusinya. Tapi ada ganjalan besar di penutup film, ketika Sabar mengambil beberapa keputusan problematik, setelah belajar bahwa dia tak seharusnya terjebak dalam ketakutan-ketakutan. Terkait Sherly (Anya Geraldine), entah bentuk keisengan para penulisnya saja, atau  itulah cara yang diambil untuk menggambarkan bahwa Sabar sudah beranjak dari trauma. Baik yang mana pun, sayangnya sama-sama melukai proses yang protagonisnya lalui.

Setidaknya di paruh akhir inilah Luna Maya berkesempatan menyajikan penampilan menghibur sebagai Tiffany, salah satu tamu acara pernikahan, sekaligus seorang selebritis yang jengah cuma dijadikan objek foto oleh para penggemarnya. Rasanya sebuah film time loop ala Palm Springs, di mana Sabar dan Tiffany terjebak berdua di lingkaran waktu bakal sangat mengasyikkan.

Available on DISNEY+ HOTSTAR  

5 komentar :

Comment Page:
Mazver kit mengatakan...

Kapan Mulan dikupas tuntas bang?

Rasyidharry mengatakan...

Yaa nunggu tayang di Disney+ Indo atau bioskop. Palingan kalo udah gatel ya beli akun Disney+ US

adnanman mengatakan...

Kalo dibandingkan sama groundhog day gmn bang ?

Rasyidharry mengatakan...

Yaa nggak gimana-gimana 😂

Anonim mengatakan...

wait.. jangan-jangan Tiffany juga alamin loop? berasa janggal soalnya kok dia mau aja diajak nikah sama strangers..