09/02/24

REVIEW - MUNKAR

0 View

Saya tidak menganggap "aji mumpung" di film sebagai dosa besar. Sebuah industri yang eksis dengan tujuan cari uang, memilih mengikuti tren untuk mendatangkan keuntungan tidaklah bisa dipersalahkan. Karena itulah saya menolak mengkritik Munkar dengan alasan filmnya ingin memanfaatkan popularitas horor religi yang tengah naik daun, ditambah embel-embel "terinspirasi dari urban legend Jawa Timur".  

Saya mengkritik Munkar karena para pembuatnya tidak menambahkan value apa pun dalam upaya aji mumpung mereka. Horor keempat Anggy Umbara (tanpa menghitung Jin & Jun yang lebih dekat ke komedi fantasi) dalam tiga tahun terakhir ini sebatas produk asal jadi yang bak dibuat secara autopilot.

Bahkan naskah buatan Evelyn Afnilia (Teman Tidur, Pamali: Dusun Pocong) tidak berusaha menyertakan adegan pembuka, yang perannya sangat esensial untuk menggaet atensi penonton. Kita langsung diajak melihat keseharian di Ar-Rahim, sebuah pondok pesantren khusus putri, yang baru saja kedatangan santri baru bernama Herlina (Safira Ratu Sofya). 

Herlina yang dipaksa mondok oleh sang ayah kesulitan beradaptasi, dan itu menjadikannya korban perundungan oleh beberapa santri. Hanya Ranum (Adhisty Zara) yang mau berteman dengannya. Hingga film usai, saya gagal memahami kenapa karakter Ranum harus ada, selain agar Munkar bisa memasukkan Zara di jajaran cast untuk menambah star power. Ranum hanyalah "middleman" antara pelaku dan korban perundungan. Tanpanya, cerita tetap dapat bergulir dengan normal. 

Singkat cerita, perundungan terhadap Herlina makin parah hingga membuatnya mengalami kecelakaan fatal. Selang beberapa waktu, pasca ia kembali ke pondok dalam kondisi aneh, satu per satu santri pelaku perundungan mulai tewas secara mengenaskan. 

Kesan bahwa Munkar dibuat asal-asalan nampak betul ketika filmnya mulai menebar teror. Buildup-nya selalu sama. Seorang santri hilang, temannya mencari di tengah kegelapan pondok yang itu-itu saja dengan tempo yang seolah dipanjang-panjangkan, lalu hadir jump scare generik di mana sang hantu sekadar setor muka, yang senantiasa diawali dengan kalimat "Assalamualaikum + nama santri yang hendak dibunuh". Sungguh hantu yang santun nan sopan.

Pengarahan Anggy dan penulisan Evelyn sungguh malas, sampai ekspresi creepy Safira Ratu Sofya (poin terbaik film ini) gagal dimaksimalkan. Sekalinya kreativitas coba diperas, yang muncul justru salah satu adegan paling konyol di horor lokal dalam beberapa waktu terakhir. Saya menyebutnya "adegan salat fast-forward". Jika oleh pembuatnya momen itu dianggap unik, saya tidak heran kualitas horor kita cenderung stagnan.

Di ranah penceritaan, Munkar sejatinya menyimpan potensi melempar kritik pada pondok pesantren, yang alih-alih berhasil mendidik moral santri, justru menutup mata soal kasus perundungan demi menjaga nama baik institusi. 

Sayang, eksplorasi naskahnya masih dangkal. Bahkan di satu titik, sewaktu korban makin banyak berjatuhan, filmnya menaruh simpati terlalu besar kepada pelaku perundungan dengan menyoroti bagaimana mereka, sebagai sahabat dekat, enggan meninggalkan satu sama lain. Munkar seolah membela para pelaku. Saya yakin itu ketidaksengajaan, yang mana membuktikan betapa lemah naskahnya. 

Memotret perundungan sebagai isu kompleks yang tidak hitam putih sah saja dilakukan. Tapi ketimbang berusaha mengeksplorasi hal-hal pemicu fenomena itu secara mendalam (kegagalan institusi pendidikan, pola asuh buruk dari orang tua, dll.), naskahnya lebih memilih memutar otak untuk melahirkan berbagai twist bodoh yang menumpuk di penghujung durasi. 

45 komentar :

  1. Anonim2:22 PM

    Setuju...

    BalasHapus
  2. Sayang banget filmnya memble, padahal suka banget sama cerita aslinya.

    BalasHapus
  3. Anonim4:15 PM

    Anggy Umbara emang keren

    BalasHapus
  4. Anonim4:16 PM

    naskah buatan Evelyn Afnilia harus belajar bersama dengan lele laila

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pemberantasan Anonim Caper6:09 PM

      Kenapa kamu gak ikutan juga belajar bersama dengan mereka supaya kamu gak caper lagi di kolom komen

      Hapus
    2. Anonim6:21 PM

      lu juga caper ya anjing

      Hapus
    3. Pemberantas Anonim Caper7:13 PM

      Wkwk gua caper karena lu caper terus anjeng

      Hapus
  5. Anonim4:16 PM

    film cerdas nan tobat

    BalasHapus
  6. Anonim4:16 PM

    film tradisional era 70 an

    BalasHapus
  7. Anonim4:17 PM

    Lele Laila tetap terbaik

    BalasHapus
  8. Anonim4:17 PM

    pemandangannya indah

    BalasHapus
  9. Anonim4:17 PM

    islami dan pendidikan case

    BalasHapus
  10. Anonim4:18 PM

    lesbian dan pendidikan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Milea6:16 PM

      Mamakmu lesbian ya??

      Hapus
  11. Anonim4:18 PM

    tiap kali hantu muncul, semua penonton ngakak tertawa

    BalasHapus
  12. Anonim4:20 PM

    horror absurd plot twist lapis legit

    BalasHapus
  13. Anonim4:20 PM

    sampah

    BalasHapus
  14. Anonim4:20 PM

    junk food era bioskop

    BalasHapus
  15. Anonim4:21 PM

    Wow Wow Wow tembus 200 ribu penonton di bioskop

    BalasHapus
  16. Anonim4:21 PM

    kebelet boker lihat penampakan

    BalasHapus
  17. Anonim4:21 PM

    ih takut banget serem...

    BalasHapus
  18. Anonim4:25 PM

    hantu senyumnya senyum pasta gigi

    BalasHapus
  19. Anonim4:25 PM

    munkar nakir

    BalasHapus
  20. Anonim4:25 PM

    miskin atribut naskah

    BalasHapus
  21. Anonim4:26 PM

    sinetron naik kelas bioskop

    BalasHapus
  22. Anonim6:09 PM

    Mending ini ketimbang film horor yg diproduseri sama produser gay piaraan om-om yg filmnya rilis barengan sama film ini

    BalasHapus
  23. Anonim8:28 PM

    film luarbiasa top markotop

    BalasHapus
  24. Anonim10:19 AM

    film horror pelangi

    BalasHapus
  25. Anonim10:19 AM

    mantap sekali ini film drama

    BalasHapus
  26. Anonim10:20 AM

    gajebo movie

    BalasHapus
  27. Anonim10:20 AM

    animal instinct

    BalasHapus
  28. Anonim7:12 PM

    hantunya sopan banget njir

    BalasHapus
  29. Anonim7:12 PM

    kolom komentar positif dan ulasan mas rasyid terimakasih

    BalasHapus
  30. Anonim7:13 PM

    thnaks mas rasyid

    BalasHapus
  31. Anonim7:14 PM

    prank bakar duit aja nih film

    BalasHapus
  32. Anonim7:14 PM

    film berajulan banget

    BalasHapus
  33. Anonim7:15 PM

    ih takutttt ada setan...

    BalasHapus
  34. Anonim7:15 PM

    anjeng banget ini film, bagusssss 100% wajib nonton

    BalasHapus
  35. Anonim7:16 PM

    wow tiada duanya film njis ini emang horror ketan nggak ada lawannya

    BalasHapus
  36. Anonim10:19 AM

    Wajib bgt nonton... Film terbaik 2024.. Nangisnya ada, lucu ada, tegang ada... Paket komplit.. Minimal dptlah nominasi film terbaik FFI 2024 mah

    BalasHapus
  37. Anonim7:29 PM

    sampah

    BalasHapus
  38. Anonim7:29 PM

    Film amburadul

    BalasHapus
  39. Anonim7:30 PM

    Prank Movie

    BalasHapus