CRAZY AND SHAMEFUL THING CALLED "89th ACADEMY AWARDS"

49 komentar
Anda pikir kekeliruan Steve Harvey membaca pemenang Miss Universe tahun 2016 adalah blunder terbesar ajang penghargaan? Gelaran Academy Awards ke-89 melakukan kesalahan serupa. Bagi yang belum tahu atau terlewat menonton, begini kejadiannya. Warren Beatty dan Faye Dunaway bertugas membacakan pemenang Best Picture selaku puncak malam penghargaan. Tersebutlah "La La Land". Segenap kru pun menaiki panggung, mengucapkan terima kasih dan sebagainya. Sampai twist mencengangkan tiba. Lewat momen mengejutkan nan memalukan yang (ironisnya) mencerminkan fantasi bittersweet dalam ending "La La Land", terungkap jika pemenang sesungguhnya adalah "Moonlight". 

What the hell just happened?

Klarifikasi dari Warren Beatty menyatakan, ia membaca amplop bertuliskan "Emma Stone, 'La La Land'", mendorongnya dan Dunaway mengucap judul tersebut di tengah kebingungan. Bila disimak, Beatty dan Dunaway membawa amplop untuk aktris terbaik alih-alih film terbaik. Anehnya, Emma Stone menyatakan terus membawa amplop miliknya setelah turun panggung. Jadi kesalahan siapakah?

PwC (PricewaterhouseCoopers) sebagai akuntan yang bertugas menghitung hasil voting ternyata memiliki dua koper berisi amplop pemenang yang identik. Ya, mereka salah memberikan amplop pada Warren Beatty. Dari 24 kategori, kesalahan terjadi untuk Best Picture, kategori puncak yang telah sekian lama memancing perdebatan sengit mengenai film mana yang lebih layak menang. Such a disaster.

Bagi Warren Beatty dan Faye Dunaway, hal ini tentu mempengaruhi kredibilitas mereka. Kita dapat melihat sejenak kebingungan di wajah keduanya sebelum Dunaway secara lantang berteriak "La La Land!". Pihak produser acara terkesan terlambat mengintervensi, tapi memang hanya Martha Ruiz dan Brian Cullinan dari PwC yang mengetahui siapa pemenangnya, menjadi rahasia bahkan untuk produser serta Presiden Oscar sekalipun, meski belum pasti bagaimana Beatty dapat memegang amplop berbeda. Laporan menyebut bahwa kegilaan pecah di belakang panggung saat akuntan PwC berteriak "He took the wrong envelope! Oh my God, Moonlight won." begitu menyadari Beatty keliru mengambil amplop.

Siapa paling dirugikan? Pertama tentu tim "La La Land". Mereka dipermalukan di atas panggung, dipaksa meralat, menyerahkan kemenangan, menahan air mata bahagia jadi kekecewaan. Walau saya tidak menyukai "Moonlight", baik dari kualitas, pengutamaan isu dan statement yang berkesan politis, maupun arogansi kasar banyak penggemarnya, Barry Jenkins dan kawan-kawan juga dirugikan. Momen yang semestinya dirayakan berujung kecanggungan.

Sungguh malam yang gila, mengecewakan, memalukan. Bencana. Personally, ada kekecewaan atas kekalahan "La La Land", tapi kita semua tahu karya Damien Chazelle tersebut (plus "Arrival") merupakan masterpiece yang akan lebih diingat, ditonton ulang, dan dirujuk di tahun-tahun mendatang. Coba tengok bagaimana "The Social Network", "Inception", "Saving Private Ryan", "Dead Poets Society" hingga "Pulp Fiction", lebih banyak dikenang daripada "The King's Speech", "Driving Miss Daisy", atau "Shakespeare in Love". "Moonlight"? Well, it's a good movie, tapi dua sampai tiga tahun lagi berapa banyak orang masih menonton ulang, mencintainya? "To hell with dreams, this is true!", begitu kata mereka. Seolah lupa bahwa kemenangan "Moonlight" pun berawal dari mimpi. 

Dari 21 prediksi, hanya 14 kategori saya tebak dengan benar. Rekor terburuk. By the way, I just watched "Silence" and it's so amazing. Wait for my 5-stars review soon

49 komentar :

Comment Page:
Anonim mengatakan...

sayang bangettt La La Land lebih patut menang, masih gak ikhlas -_-

Unknown mengatakan...

Kira-kira itu gimmick atau emang nggak sengaja ya masbro hehe? #LaLaLandTeam

Rasyidharry mengatakan...

Nggak apa, kita semua tahu mana yang bakal lebih lama menetap di memori penonton :)

Rasyidharry mengatakan...

Dari data yang saya dapat & tulis di atas sih memang "kecelakaan". Kecelakaan bodoh :)

Ichsan Hidayatu Robby mengatakan...

#LaLaLandTeam

Raid Mahdi mengatakan...

gila Plot Twist, mengejutkan yg gak nonton kyk ane o.O

Zulfikar Knight mengatakan...

Bangsat anjeng. La La Land gak jadi menang. (Sorry my language).

Unknown mengatakan...

Saya aja yang dirumah mau nangis Bang. Apalagi yang udah di panggung ya. Masih terpaku gak ikhlas sambil berdendang "MALAIKAT JUGA TAHU, LA LA LAND YANG JADI JUARANYA"

Unknown mengatakan...

Kok bisa c la la land g jadi Best picture??? Dianalisis dong mas kira2 knp. Kayak waktu spotlite menang dulu

halumma mengatakan...

Sundul..

Panca mengatakan...

Langsung meluncur ke Youtube dan benar kecanggungan diatas standing ovation.. fiuuhhh.. stupid mistake..
dan kecewa berat..

Anonim mengatakan...

semacam adele menang album of the year... worst year :(

hilman mengatakan...

Moonlight film gaje..

Anonim mengatakan...

Love wins.

Rasyidharry mengatakan...

Saya yang nonton udah teriak-teriak bahagia haha

Rasyidharry mengatakan...

Tenang, kalem hehe

Rasyidharry mengatakan...

Sama. Saya udah nangis terharu, muter "Another Day of Sun", lalu speechless. Kasihan mereka. Ada rekaman pasca acara, tim La La Land masih di dalam theater & saling menghibur.

Rasyidharry mengatakan...

Same thing. Mungkin mayoritas juri kasih peringkat 1 buat La La Land, tapi ranking Moonlight lebih stabil

Rasyidharry mengatakan...

Sempat mengira, "oh produser LaLaLand mau berbagi piala, ajak tim Moonlight ke atas panggung", ternyata...

Rasyidharry mengatakan...

...dan Donald Trump menang pemilu :(

Alvi mengatakan...

haha akhirnya ngeposting juga segala unek2 nya bang :D

Unknown mengatakan...

black maho winner..lmao

Rasyidharry mengatakan...

Daripada ketahan hehe

Rasyidharry mengatakan...

Jangan rasis ya :)

OGI13 mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
OGI13 mengatakan...

honestly... satu satu nya best picture winner yang ane "mual" nontonnya om :( (adegan di pantai om) #norasis

Fajar mengatakan...

Oh pantesan menang, berani angkat dua hal tabu dalam satu film.

Unknown mengatakan...

bener banget mas Rasyid, La La Land akan selalu dikenang sebagai sebuah masterpiece di jamannya dan akan menjadi sprt Gone With The Wind yg akan selalu diingat orang sampai kapanpun

Mudbloodroy mengatakan...

La La Land akan lebih dicintai seperti halnya The Shawshank Redemption yang selalu ditonton berulang ulang om.

Unknown mengatakan...

dan akan sprt Gone With The Wind yg timeless

Rasyidharry mengatakan...

Karena cinta & mimpi selaku temanya itu sangat universal dan abadi jugga :)

Rasyidharry mengatakan...

Sayangnya begitu. It's more about statement than pure quality

Rasyidharry mengatakan...

Wajar kalau ini, perbedaan kultur.

Rasyidharry mengatakan...

Yap, orang masih membicarakan Saving Private Ryan, bukan Shakespeare in Love. Gravity, bukan 12 Years A Slave. Waktu akan bicara :)

Putra rusdi kurniawan mengatakan...

Makin ngerasa lebih objektifan bafta drpd oscar nih

bais mustaqim mengatakan...

12 years a slave masih pantas menurut saya. Ditunggu review silence

havefungosmart mengatakan...

the worst Oscar so far

Rasyidharry mengatakan...

Haha poinnya, tiap award punya tujuan & selera masing-masing. Oscar memang termasuk paling political

Rasyidharry mengatakan...

Semua pantas kok, even Moonlight. Tapi mana yang paling mewakili kata "best" -di mana "timeless" termasuk syaratnya- itu masalah lain :)

Rasyidharry mengatakan...

Sayang, padahal berkat Jimmy Kimmel ini termasuk Oscar ceremony yang paling menghibur.

Syahrul Tri mengatakan...

ditutup dengan pilu oscar tahun ini, what a bittersweet tragedy

SINESTESIA mengatakan...

Gak cuma itu sih,gua jugak kecewa sama penampilan John Legend padahal gua suka banget dengan Audition(don't really care with city of stars).Kecewa berat La La Land gagal jadi Best Picture.Ya gak masalah juga sih kalo Moonlight menang tapi ya tragedinya ituloh.Jadi kayak nonton film syahmalan :D

Rasyidharry mengatakan...

Karena Emma Stone nyanyi Audition pakai emosi, nggak peduli John Legend suara lebih oke, tetap kurang ngangkat. Tapi koreografi & visual di performance dia luar biasa.
Haha Shyamalan himself tweets about that

Unknown mengatakan...

Sy aj menyesal nonton Moonlight...Ketika tau Moonlight menang Oscar...I say "WTF"....

Ahoy mengatakan...

nobody`s perfect bro..wa are only human..bahkan acara sekelas Oscar pun tak luput dr keteledoran..yah mo gmana lagi..

Rasyidharry mengatakan...

Benar, tapi keteledoran sederhana macam ini tidak seharusnya terjadi di ajang sekelas Oscar, apalagi untuk kategori Best Piture yang merupakan puncak

Anonim mengatakan...

La La Land deserved to win ? Yes. Tapi bukan berarti moonlight buruk. Menurut saya Moonlight menang karena belum pernah ada film dibuat seperti Moonlight. Film dengan tema self-discovery banyak, namun cara Jenkins membuatnya, saya pribadi belum ada. Kenapa La La Land kalah padahal film ini digarap baik dan secara struktural rumit ? Karena sudah ada banyak film seperti La La Land. Singin' in the rain, sunset boulevard bahkan yg masih fresh The Artist.

Saya bukan fanboy Moonlight. Namun saya cukup kecewa dengan cara kecewanya netizen. Hanya karena mereka tidak suka dengan suatu karya bukan berarti orang lain punya selera yg buruk.

Rasyidharry mengatakan...

Oh justru film dengan tema & cara bertutur seperti Moonlight itu jauh lebih banyak, yang jarang adalah konten black+gay. Apalagi "different" tidak berarti bagus.

Malah sebaliknya kok, para fans Moonlight (tidak semua) lah yang bersikap demikian, ditambah lontaran kata-kata kasar. Silahkan cari, termasuk ratusan ribu mention ke twitter Academy yang penuh caci maki untuk film lain khususnya La La Land. As a movie, saya tidak membenci Moonlight. It's well-made. I respect Bary Jenkins too :)

Haris Firmansyah mengatakan...

Wahahaha. Seru nih. Sayang, saya nggak nonton. Cuma liat cuplikannya di Youtube, kasian bet krunya yes.